14
2.6.4 Teori tentang hancurnya tablet
a. Pengembangan Swelling Air merembes kedalam tablet melalui celah antar partikel atau jembatan hidrofil
yang terbentuk. Dengan adanya air maka bahan penghancur akan mengembang dimulai dari bagian lokal lalu meluas keseluruh bagian tablet. Akibat
pengembangan bahan penghancur menyebabkan tablet pecah dan hancur Voight, 1994.
b. Porositas dan gaya kapilaritas
Efektivitas bahan penghancur yang tidak dapat mengembang, diyakini berlangsung melalui aksi porositas dan kapiler. Porositas dianggap sebagai jalan
masuk atau penetrasi cairan masuk ke dalam tablet. Partikel-partikel bahan pengancur yang umumnya memiliki sifat kohesivitas dan kompresibilitas rendah,
dapat meningkatkan porositas dan menyediakan jalan penetrasi cairan ke dalam tablet. Cairan akan ditarik masuk ke jalan penetrasi ini melalui aksi kapiler dan
akan menghilangkan ikatan antara partikel yang dapat menyebabkan tablet hancur Hadisoewignyo, 2013.
c. Deformasi perubahan bentuk
Pada saat pengempaan tablet, partikelgranul yang mengalami penekanan proses pencetakan akan berubah bentuknya. Apabila tablet terkena air maka partikel yang
membentuk akan kembali ke bentuk semula sebelum tekanan diberikan. Akibat dari perubahan bentuk, maka partikelgranul penyusun tablet akan berdesakan dan
tablet akan hancur Voight, 1995.
2.6.5 Uji preformulasi
Sebelum dicetak menjadi tablet, massa granul perlu diperiksa apakah memenuhi syarat untuk dapat dicetak. Preformulasi ini menggambarkan sifat massa
Universitas Sumatera Utara
15 sewaktu pencetakan tablet, meliputi waktu alir, sudut diam dan indeks tap.
Pengujian waktu alir dilakukan dengan mengalirkan massa granul melalui corong. Waktu yang diperlukan tidak lebih dari 10 detik, jika tidak maka akan
dijumpai kesulitan dalam hal keseragaman bobot tablet. Hal ini dapat diatasi dengan penambahan bahan pelicin Cartensen, 1977.
Pengukuran sudut diam digunakan metode corong tegak, granul dibiarkan mengalir bebas dari corong ke atas dasar. Serbuk akan membentuk kerucut,
kemudian sudut kemiringannya diukur. Semakin datar kerucut yang dihasilkan, semakin kecil sudut diam, semakin baik aliran granul tersebut Voigt, 1995.
Indeks tap adalah uji yang mengamati penurunan volume sejumlah serbuk atau granul akibat adanya gaya hentakan. Indeks tap dilakukan dengan alat
volumenometer yang terdiri dari gelas ukur yang dapat bergerak secara teratur keatas dan kebawah. Serbuk atau granul yang baik mempunyai indeks tap kurang
dari 20 Cartensen, 1977.
2.6.6 Evaluasi tablet