26 menit. Setelah 4 menit tablet dikeluarkan dan dibersihkan dari debu. Bobot akhir
ditimbang B. kerapuhan =
100 x
A B
A
Persyaratan: Kehilangan berat tablet 0,5 - 1,0 Sahoo, 2007.
3.10.3 Uji waktu hancur
Alat: Desintegration Tester Copley Cara: Masukkan 1 tablet pada masing-masing tabung dari keranjang, masukkan
satu cakram pada tiap tabung dan dijalankan alat, gunakan air bersuhu 37 ± 2
sebagai media kecuali dinyatakan lain dalam masing-masing monografi, pada akhir batas waktu seperti yang tetera dalam monografi, angkat keranjang dan
amati semua tablet: semua tablet harus hancur sempurna, bila 1 tablet atau 2 tablet tidak hancur sempurna, ulangi pengujian dengan 12 tablet lainnya: tidak kurang
16 dari 18 tablet yang diuji harus hancur semua. Waktu hancur 30 menit Ditjen, POM., 1995.
3.11 Penetapan Kadar 3.11.1 Pembuatan pereaksi HCl 0,1 N
Diencerkan 8,3 ml HCl 37 dengan 1 liter akuades Ditjen, POM., 1979. Perhitungan pembuatan pereaksi dapat dilihat pada lampiran.
3.11.2 Pembuatan larutan induk baku isoniazid
Ditimbang dengan seksama serbuk isoniazid BPFI sebanyak 50 mg, dimasukkan ke dalam labu tentukur 50 ml, dilarutkan dengan HCl 0,1 N hingga
larut lalu dicukupkan sampai garis tanda dengan HCl 0,1 N dan dikocok homogen sehingga didapatkan larutan dengan konsentrasi 1000
gml LIB I. Selanjutnya di pipet 5 ml larutan LIB I untuk diencerkan dalam labu tentukur 50 ml dengan
Universitas Sumatera Utara
27 HCl 0,1 N sampai garis tanda. Homogenkan hingga diperoleh konsentrasi 100
gml LIB II.
3.11.3 Pembuatan larutan standar isoniazid
Diambil sebanyak 0,5 mL; 0,75 mL; 1,0 mL; 1,25 mL; dan 1,5 mL dari LIB II isoniazid yang selanjutnya dimasukkan ke dalam 5 labu tentukur 10 mL,
kemudian dicukupkan dengan larutan HCl 0,1N untuk membuat larutan standar dengan konsentrasi 5,0
gmL; 7,5 µgml, 10,0 gmL; 12,5 µgml; dan 15,0 gmL secara berurutan.
3.11.4 Pembuatan spektrum serapan maksimum isoniazid
Dipipet 5,5 mL Larutan Induk Baku II isoniazid dimasukkan ke dalam labu tentukur 50 mL, diencerkan dengan HCl 0,1N hingga garis tanda, lalu dikocok
sampai homogen sehingga diperoleh larutan dengan konsentrasi 11,0 gmL,
kemudian diukur serapan pada panjang gelombang 200
– 400 nm. 3.11.5 Penetapan kadar isoniazid
Ditimbang bobot 20 tablet, dicatat beratnya, kemudian digerus sampai homogen. Ditimbang sejumlah serbuk setara dengan 50 mg isoniazid, kemudian
dimasukkan ke dalam labu tentukur 50 ml, tambahkan HCl 0,1 N sampai garis tanda, konsentrasi teoritis 1000 mcgml. Saring dengan kertas saring, filtrat
pertama dibuang kira-kira 5 - 10 ml. Dari larutan ini dipipet 5 ml larutan jernih, masukkan ke dalam labu tentukur 50
ml, encerkan dengan HCl 0,1 N sampai garis tanda, diperoleh larutan dengan konsentrasi teoritis 100 mcgml. Dari larutan ini dipipet lagi 5 ml larutan jernih,
masukkan ke dalam labu tentukur 50 ml, encerkan dengan HCl 0,1 N sampai garis tanda, diperoleh larutan dengan konsentrasi teoritis 10 mcgml. Kemudian ukur
serapannya pada panjang gelombang maksimum yang diperoleh, menggunakan
Universitas Sumatera Utara
28 HCl 0,1 N sebagai blanko. Dilakukan pengulangan sebanyak 6 kali pada masing-
masing formula.
3.12 Uji Keragaman Bobot