Uji kekerasan tablet Uji Friabilitas Uji Waktu Hancur

40

4.4.1 Uji kekerasan tablet

Berdasarkan hasil uji kekerasan tablet Tabel 4.4, dapat dilihat bahwa kekerasan tablet menunjukkan hasil yang bervariasi yaitu 4,18 sampai 5,94 kg, namun masih berada dalam batas penerimaan persyaratan evaluasi kekerasan tablet. Kekerasan tablet dipengaruhi oleh tekanan kompresi mesin pencetak tablet, kompresibilitas bahan dan penggunaan bahan pengikat. Umumnya semakin besar tekanan yang diberikan, semakin keras tablet yang dihasilkan, walaupun sifat dari granul yang menentukan kekerasan tablet. Menurut Lachman 1994, kekerasan untuk tablet secara umum adalah 4-8 kg. Gambar 4.9 Kekerasan tablet dapat dilihat dengan presentase jenis bahan pengembang yang berbeda.

4.4.2 Uji Friabilitas

Berdasarkan hasil uji friabilitas tablet Tabel 4.4, dapat dilihat bahwa semua formula memenuhi persyaratan yaitu antara 0,61 sampai 0,98 . Friabilitas berkaitan dengan kekerasan tablet, jika kekerasan tablet semakin kecil maka ikatan antara granul menjadi semakin longgar sehingga friabilitas tablet tersebut semakin besar. Menurut Sahoo 2007, kehilangan berat lebih kecil dari 1 2 3 4 5 6 7 F1 F2 F3 F4 F5 F6 k g Formula tablet isoniazid 5.19 4.92 4.18 5.40 5.94 5,11 Universitas Sumatera Utara 41 0,5 sampai 1 masih dapat dibenarkan. Sehingga pada pengujian ini seluruh formula memenuhi persyaratan. Gambar 4.10 Friabilitas tablet dengan presentase bahan pengembang yang berbeda

4.4.3 Uji Waktu Hancur

Hasil uji waktu hancur dapat dilihat pada Gambar 4.11. Gambar 4.11 Waktu hancur tablet dengan presentase bahan pengembang yang berbeda Berdasarkan hasil uji waktu hancur Tabel 4.4 , dapat dilihat bahwa waktu hancur dari tablet Isoniazid pada F1, F2 dan F3 dengan konsentrasi pati sitrat 4, 5 dan 0.2 0.4 0.6 0.8 1 1.2 F1 F2 F3 F4 F5 F6 Formula tablet isoniazid 0,79 0,83 0,98 0,61 0,64 0,76 1 2 3 4 5 6 7 8 9 F1 F2 F3 F4 F5 F6 m e n it Formula tablet isoniazid 7,07 5,47 1,56 8,41 8,31 7,13 Universitas Sumatera Utara 42 6, semakin tinggi konsentrasi pati sitrat yang digunakan semakin cepat waktu hancurnya. Demikian juga pada F4 sampai F6 semakin tinggi konsentrasi pati singkong yang digunakan semakin cepat waktu hancurnya. Formula dengan pengembang pati sitrat memiliki waktu hancur yang lebih cepat dibandingkan dengan yang menggunakan pati singkong. Hal ini menujukkan bahwa pati sitrat memiliki daya hancur yang lebih baik untuk tablet dengan isoniazid tersebut. 4.5 Hasil Penetapan Kadar Tablet Isoniazid 5.5.1 Hasil pembuatan kurva serapan maksimum dan kurva kalibrasi Menurut Moffat, dkk. 2005, isoniazid memberikan serapan maksimum pada panjang gelombang sekitar 266,0 nm didalam pelarut asam. Hasil pengukuran secara spektrofotometri ultraviolet larutan isoniazid BPFI dalam HCl 0,1 N yang dilakukan diperoleh serapan maksimum pada panjang gelombang 266,0 nm dan serapan 0,421 Lampiran 13. Dengan demikian, panjang gelombang maksimum yang didapat sesuai dengan literatur. Dari hasil penentuan linieritas kurva kalibrasi Isoniazid BPFI dalam rentang konsentrasi 5 mcgml hingga 15 mcgml pada maks = 266 nm Lampiran 14 diperoleh persamaan regresi : Y = 0,0473X + 0,0045 dengan nilai r = 0,9909. Menurut Ermer 2005, nilai r yang mendekati 1, menunjukkan korelasi yang linier yang menyatakan adanya hubungan antara X konsentrasi dan Y serapan. Menurut Farmakope Indonesia edisi IV, tablet isoniazid mengandung isoniazid tidak kurang dari 90,0 dan tidak lebih dari 110,0 dari jumlah yang tertera pada etiket. Dari hasil penetapan kadar tablet isoniazid, diperoleh kadar tablet F1 sebesar 95,80, F2 sebesar 94,58, F3 sebesar 95,15, F4 sebesar 95,50, F5 sebesar 95,42 dan F6 sebesar 96,72 . Dari data tersebut kadar tablet tiap Universitas Sumatera Utara 43 formula bervariasi, namun kadar tersebut masih memenuhi persyaratan yang ditetapkan dalam Farmakope Indonesia edisi IV. Tabel 4.5 Hasil penetapan kadar tablet isoniazid No Formula Kadar 1 F1 95,80 ± 4,9535 2 F2 94,58 ± 2,7798 3 F3 95,15 ± 2,7957 4 F4 95,50 ± 2,2769 5 F5 95,42 ± 4,1983 6 F6 96,72 ± 3,3779 Syarat: Kadar = 90,0 – 110,0 Keterangan : F1 = Formula tablet isoniazid dengan konsentrasi pati sitrat 4 F2 = Formula tablet isoniazid dengan konsentrasi pati sitrat 5 F3 = Formula tablet isoniazid dengan konsentrasi pati sitrat 6 F4 = Formula tablet isoniazid dengan konsentrasi pati singkong 4 F5 = Formula tablet isoniazid dengan konsentrasi pati singkong 5 F6 = Formula tablet isoniazid dengan konsentrasi pati singkong 6

4.6 Keragaman Bobot