Lokasi Perusahaan Jadwal Kegiatan

14 terdiri atas 7.622 judul artikel tentang kopi, 5.024 judul artikel kakao, dan lebih dari 15.677 judul artikel tentang karet, tembakau, dan tanaman lainnya. Status tanah lokasi di kantor adalah tanah hak pakai sertifikat No. 1 tanggal 11 Desember 1991 atas nama Departemen Pertanian Republik Indonesia. Sebagai kelanjutan dari keberadaan dari Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia dh LMOD-CPV tahun 1911, maka diperlukan kebun percobaan antara lain yang berlokasi di Desa Nogosari, Kecamatan Rambipuji, Kabupaten Jember. Logo perusahaan dapat dilihat pada Gambar 4.1. Gambar 4.1. Logo Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia 4.1.2 Visi dan Misi a. Visi Menjadi lembaga penelitian yang handal dan produktif dalam menciptakan dan mengembangkan teknologi yang terkait dengan perkebunan kopi dan kakao. b. Misi 1. Menjadi pelopor kemajuan industri kopi dan kakao. 2. Menjadi mitra pelaku usaha dengan pemerintah dalam mengembangkan inovasi teknologi baru. 3. Menjadi pusat informasi dan pengembangan sumber daya manusia dalam meningkatkan daya saing.

4.1.3 Lokasi Perusahaan

Perencanaan lokasi sebuah perusahaan terdapat beberapa pertimbangan. Perencanaan lokasi bertujuan untuk 15 memaksimalkan keuntungan lokasi bagi perusahaan sehingga perusahaan atau pabrik dan beroperasi dengan lancar, dengan biaya rendah, dan memungkinkan perluasan di masa datang. Lokasi Puslitkoka terdiri dari beberapa lokasi yang terpisah. Perbedaan lokasi tersebut bertujuan agar dapat membedakan fungsi dari masing-masing lokasi. Lokasi di daerah sentral kabupaten Jember adalah kantor pusat dari Puslitkoka. Lokasi ini merupakan kantor dari jajaran utama Puslitkoka dan juga terdapat Laboratorium Pasca Panen dan Bioteknologi. Lokasi di Jalan PB Sudirman 90 ini di khususkan untuk bagian riset analisis pasca panen, urusan direksi dan administrasi dari Puslitkoka. Pertimbangan pemilihan lokasi di jalan PB Sudirman adalah lebih mengarah pada keadaan lokasi yang berada di pusat kota karena lebih mudah diakses dari pihak luar dan sarana yang dibutuhkan lebih memadai. Faktor lainnya untuk lokasi di pusat kota lebih mempertimbangkan aspek hubungan komunikasi ke pihak luar serta sebagai sarana perantara bagi pihak yang membutuhkan jasa penelitian dari Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia. Adapun lokasi yang berada di Kaliwining atau lokasi di luar Jember yang dijadikan kebun percobaan juga berfungsi agar mendapat lahan yang luas sebagai kebun dari kopi dan kakao serta kondisi lingkungan yang masih sangat baik untuk kegiatan operasional. Lokasi dari kebun percobaan dan tempat aktivitas produksinya terletak di Desa Nogosari, Kec. Rambipuji, Kab. Jember, Jawa Timur yang berjarak sekitar 20 km arah barat daya dari kantor pusat dengan batas wilayah: Sebelah Barat : Desa Gumuk Wulih Sebelah Timur : PTPN XII Renteng Sebelah Utara : PTPN XII Renteng Sebelah Selatan : Perkebunan Desa Gumuk Bago Keseluruhan wilayah kebun percobaan, pusat aktivitas produksi, dan kantor dari Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia berjumlah 380 ha. Status tanahnya adalah tanah hak pakai dengan sertifikat No. 1 tanggal 11 Desember 1991 atas 16 nama Departemen Pertanian Republik Indonesia. Menurut Herjanto, 2007, terdapat dua ha penting yang mendasari pemilihan lokasi yaitu merupakan komitmen jangka panjang dan berpengaruh terhadap biaya operasi dan pendapatan. Lokasi kebun percobaan Puslitkoka dapat dilihat di Lampiran 2. Lokasi di Kaliwining terdapat kebun percobaan dan laboratorium untuk kegiatan penelitian dan produksi. Di lokasi ini lebih ke arah operasionalnya, jadi terdapat penelitian dari kopi dan kakao serta produksi dari kopi dan kakao. Layout Pabrik dan kebun percobaan di Kaliwining dapat dilihat pada Lampiran 3. 4.2 Struktur Organisasi Struktur organisasi merupakan bagian yang penting dalam suatu perusahaan. Struktur organisasi yang baik dapat memudahkan pekerja untuk menjalankan tugas dan tanggung jawab masing-masing. Struktur organisasi yang diaplikasikan pada Puslitkoka yaitu struktur organisasi fungsional. Struktur organisasi fungsional memiliki kekuasaan tertinggi yang terletak pada direktur, namun direktur tidak berhubungan secara langsung dengan karyawan tingkat bawah. Direktur hanya melakukan komunikasi dengan manager dan kepala bagian yang tugasnya mengatur dan melakukan interaksi secara langsung dengan kepala urusan bagian dan staf-staf yang bertugas mengatur kerja pada karyawan masing-masing. Struktur Organisasi Puslitkoka dapat dilihat pada Lampiran 4. Puslitkoka menggunakan struktur organisasi fungsional karena pembagian wewenang dan tugas disini sudah jelas, oleh karena itu penggunaan struktur organisasi fungsional sangat cocok digunakan. Tugas dan tanggung jawab masing-masing jabatan di Puslitkoka dapat dilihat pada Lampiran 5. Selain itu kelebihan lainnya adalah dapat mengembangkan keahliannya dibagian tertentu di perusahaan, spesialisasi karyawan dapat dikembangkan dan digunakan semaksimal mungkin di departemen yang di tempatinya. Menurut Hariandja 2007, kelebihan struktur organisasi 17 fungsional yaitu menunjang pengembangan keahlian, memberi kesempatan bagi para spesialis pekerjaan, hanya memerlukan koordinasi minimal. Sedangkan kekurangannya yaitu kemungkinan tanggapan dari atasan tidak segera diterima akan menimbulkan kemacetan proses. Di setiap departemen Puslitkoka di pegang oleh orang-orang yang ahli dalam bidangnya sehingga dapat terjadi keserasian antara tugas dan keahlian maka dari itu disebut struktur organisasi fungsional. 4.3 Ketenagakerjaan 4.3.1 Klasifikasi Tenaga Kerja