Pengeringan Biji Kakao Waktu dan Tempat Pelaksanaan Metode Pelaksanaan

7 kontaminan dari makanan dan mesin pengolahan makanan serta mencegah kontaminasi kembali.

10. Pemasaran

Pemasaran merupakan suatu kegiatan penyaluran barang atau jasa dari tangan produsen ke tangan konsumen Alam, 2007. Tujuan pemasaran adalah mengidentifikasi kebutuhan pelanggan dan memenuhi kebutuhan-kebutuhan tersebut. Dalam melakukan pemasaran diperlukan strategi gabungan dari unsur produk, harga, lokasi, dan promosi Nugroho, 2007.

2.3 Pengeringan Biji Kakao

Pengeringan adalah suatu proses menghilangkan sebagian air dari suatu bahan. Tujuan utama pengeringan adalah menurunkan aktivitas air sampai pada tingkat tertentu sehingga aktivitas mikroorganisme dan reaksi kimia serta biokimia yang terjadi dapat ditekan seminimal mungkin sehingga produk menjadi lebih awet Purwaningsih, 2007. Sedangkan tujuan pengeringan biji kakao adalah menurunkan kadar air biji dari sekitar 60 menjadi 6-7. Ada beberapa cara pengeringan biji kakao, yakni pengeringan dengan sinar matahari, dengan alat pengering dan kombinasi keduanya Kusuma et al., 2013. Pengeringan dengan sinar matahari dapat menjadikan mutu biji lebih baik yaitu menjadi mengkilat. Caranya adalah biji ditebarkan dilantai penjemuran atau menggunakan rak-rak dorong dan dijemur pada terik matahari. Pengeringan secara buatan misalnya dengan Samoan Dryer. Cara pengeringan dengan alat ini adalah pertama-tama biji dihamparkan setebal 5- 15cm sekitar 48-60 jam. Suhu diatur sebagai berikut: pada hari pertama sekitar 50°C dan pada tahap kedua 45-50°C dan tahap ketiga suhunya 45°C. Pengeringan kombinasi yaitu pengeringan dengan sinar matahari dan panas buatan. Cara ini lebih baik karena tidak tergantung dari cuaca dan bahan bakar lebih sedikit Susanto, 2007. 8 9 BAB III METODE PELAKSANAAN KEGIATAN

3.1 Waktu dan Tempat Pelaksanaan

Praktek Kerja Lapang PKL akan dilaksanakan pada tanggal 18 Juli 2016 sampai dengan 18 Agustus 2016 bertempat di Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia Puslitkoka yang berada di Jl. PB. Sudirman 90, Jember, Jawa Timur.

3.2 Metode Pelaksanaan

Metode pelaksanaan yang akan digunakan selama Praktek Kerja Lapang PKL di Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia dilakukan dengan sistem magang dan mengikuti aktivitas sesuai kondisi lapang. Bentuk kegiatan dan metode yang dilakukan selama Praktek Kerja Lapang PKL ini adalah sebagai berikut: 1. Observasi Metode ini dilakukan dengan melakukan pengamatan dan pencatatan secara langsung untuk mendapatkan data tentang objek yang diamati di Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia. 2. Wawancara Metode ini dilakukan dengan cara tanya jawab dengan pembimbing lapangan dan juga departemen yang berkaitan untuk mempermudah mendapatkan data atau pelajaran yang baru. Wawancara dilakukan untuk mengumpulkan data dan informasi yang tidak terdapat dalam bentuk data berupa proses pengolahan, dan beberapa aktivitas selama proses berlangsung. 3. Studi Literatur Pengumpulan data yang dilakukan dengan mencari informasi baik lewat pustaka maupun pemanfaatan media 10 elektronik yang ada. Teknik ini dimaksudkan untuk membandingkan hasil yang diperoleh selama pelaksanaan PKL dengan literatur yang berhubungan dengan proses pembahasan. 4. Praktek Kerja Metode ini dilakukan dengan melakukan praktek kerja secara langsung bersama karyawan untuk mengikuti aktivitas proses produksi atau aktivitas perusahaan yang lainnya. Hal ini dilakukan untuk mendapatkan pengalaman bekerja secara nyata. 5. Dokumentasi Metode ini dilakukan dengan cara mengumpulkan data, buku dan laporan yang tersedia di perusahaan sebagai data yang dibutuhkan untuk mempermudah dalam pengerjaan laporan Praktek Kerja Lapang PKL. 3.3 Materi Kegiatan 3.3.1 Materi Kegiatan Umum Perusahaan