upaya peningkatan pelayanan kesehatan secara komprehensif dan terpadu Permenkes No. 75 Tahun 2014.
2.7 Pelayanan Kesehatan
2.7.1 Pengertian Pelayanan Kesehatan
Menurut Levey dan Loomba dalam Lubis 2009 pelayanan kesehatan adalah setiap upaya yang akan meningkatkan kesehatan, mencegah dan
menyembuhkan penyakit serta memulihkan kesehatan perorangan, keluarga, kelompok dan masyarakat.
Pelayanan kesehatan sebagai produk jasa memiliki keunikan dengan ciri utama, yakni :
1. Adanya sifat ketidakpastian uncertainity terkait waktu, tempat urgensi
dan biaya. 2.
Adanya ketidakseimbangan informasi asymmetry of information antara provider dengan pengguna jasa.
3. Adanya manfaat atau risiko kerugian bagi orang lain Ilyas, 2006.
Pelayanan kesehatan yang diberikan puskesmas merupakan pelayanan kesehatan yang menyeluruh yang meliputi kuratif pengobatan, preventif
pencegahan, promotif peningkatan kesehatan dan rehabilitatif pemulihan kesehatan. Pelayanan tersebut ditujukan kepada semua penduduk, dengan tidak
membedakan jenis kelamin dan golongan umur, sejak pembuahan dalam kandungan sampai tutup usia Effendi, 2009.
Pelayanan kesehatan yang ada di Indonesia terintegrasi dalam sebuah sistem kesehatan yang bernama Sistem Kesehatan Nasional SKN. Dalam SKN
Universitas Sumatera Utara
tersebut terdapat berbagai sub sistem yang saling terintegrasi. Pelayanan kesehatan termasuk ke dalam sub sistem upaya kesehatan. Upaya kesehatan dalam
SKN khususnya SKN 2012 adalah segala upaya kesehatan dan pengelolaan upaya kesehatan yang terpadu, berkesinambungan, paripurna dan berkualitas, meliputi
upaya peningkatan,
pencegahan, pengobatan
dan pemulihan,
yang diselenggarakan guna menjamin tercapainya derajat kesehatan masyarakat yang
setinggi-tingginya.
2.7.2 Pelayanan Kesehatan dalam Jaminan Kesehatan Nasional
Dalam Jaminan Kesehatan Nasional ada 2 dua jenis pelayanan yang diberikan kepada masyarakat, yaitu berupa pelayanan kesehatan yang bersifat
medis serta akomodasi dan fasilitas pendukung medis seperti ambulans manfaat non medis. Berdasarkan Permenkes RI No. 71 tahun 2013 dinyatakan bahwa
setiap peserta dalam JKN berhak memperoleh pelayanan kesehatan yang mencakup pelayanan promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif termasuk
pelayanan obat dan bahan medis habis pakai sesuai dengan kebutuhan medis yang diperlukan.
Pelayanan kesehatan yang dijamin oleh pemerintah melalui BPJS Kesehatan berjenjang dana terdiri atas :
1. Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama
Pelayanan kesehatan tingkat pertama bagi peserta diselenggarakan oleh fasilitas kesehatan tingkat pertama tempat peserta terdaftar. Pelayanan
kesehatan tingkat pertama merupakan pelayanan kesehatan non spesialistik yang meliputi :
Universitas Sumatera Utara
a. Administrasi pelayanan;
b. Pelayanan promotif dan preventif;
c. Pemeriksaan, pengobatan, dan konsultasi medis;
d. Tindakan medis non spesialistik, baik operatif maupun non operatif;
e. Pelayanan obat dan bahan medis habis pakai;
f. Transfusi darah sesuai dengan kebutuhan medis;
g. Pemeriksaan penunjang diagnostik laboratorium tingkat pertama; dan
h. Rawat inap tingkat pertama sesuai dengan indikasi medis.
Secara spesifik pelayanan kesehatan dasar yang diberikan meliputi : 1.
Kasus medis yang dapat diselesaikan secara tuntas di pelayanan kesehatan tingkat pertama;
2. Kasus medis yang membutuhkan penanganan awal sebelum
dilakukan rujukan; 3.
Kasus medis rujuk balik; 4.
Pemeriksaan, pengobatan, dan tindakan pelayanan kesehatan gigi tingkat pertama;
5. Pemeriksaan ibu hamil, nifas, ibu menyusui, bayi dan anak balita
oleh bidan atau dokter; dan 6.
Rehabilitasi medik dasar. 2.
Pelayanan kesehatan rujukan tingkat lanjut, meliputi : a.
Pelayanan kesehatan tingak kedua spesialistik; dan b.
Pelayanan kesehatan tingkat ketiga subspesialistik.
Universitas Sumatera Utara
Pelayanan kesehatan rujukan meliputi : 1.
Administrasi pelayanan; 2.
Pemeriksaan, pengobatan dan konsultasi spesialistik oleh dokter spesialis dan subspesialis;
3. Tindakan medis spesialistik baik bedah maupun non bedah sesuai
dengan indikasi medis; 4.
Pelayanan obat dan bahan medis habis pakai; 5.
Pelayanan penunjang diagnostik lanjutan sesuai dengan indikasi medis; 6.
Rehabilitasi medis; 7.
Pelayanan darah; 8.
Pelayanan kedokteran forensik klinik; 9.
Pelayanan jenazah pada pasien yang meninggal di fasilitas kesehatan; 10.
Perawatan inap non intensif; 11.
Perawatan inap di ruang intensif.
2.8 Kerangka Pikir