Beberapa Kebijakan Terkait dengan Jaminan Kesehatan Nasional

penerima upah atau suatu jumlah nominal tertentu bukan penerima upah dan PBI. Setiap pemberi kerja diwajibkan untuk memungut iuran dari pekerjanya, menambahkan iuran peserta yang menjadi tanggung jawab pemberi kerja, serta membayarkan iuran tersebut setiap bulan kepada BPJS Kesehatan secara berkala paling lambat tanggal 10 setiap bulan. Pemerintah juga mengatur sanksi bila ada keterlambatan pembayaran iuran JKN dengan mengenakan denda administratif sebesar 2 dua persen perbulan dari total iuran yang tertunggak dan dibayar oleh Pemberi Kerja. Sedangkan untuk peserta pekerja bukan penerima upah dan peserta bukan pekerja wajib membayar iuran JKN pada setiap bulan yang dibayarkan paling lambat tanggal 10 sepuluh setiap bulannya kepada BPJS Kesehatan. Pembayaran iuran JKN juga dapat dilakukan diawal. BPJS kesehatan selaku penanggung jawab pemanfaatan pembiayaan menghitung kelebihan atau kekurangan pembayaran iuran JKN sesuai dengan gaji atau upah peserta. Bila terjadi kelebihan atau kekurangan pembayaran iuran, BPJS Kesehatan memberitahukan secara tertulis kepada pemberi kerja danatau peserta paling lambat 14 empat belas hari kerja sejak diterimanya iuran. Kelebihan atau kekurangan pembayaran iuran diperhitungkan dengan pembayaran iuran bulan berikutnya.

2.4.6 Beberapa Kebijakan Terkait dengan Jaminan Kesehatan Nasional

Mengenai pelayanan kesehatan pada JKN diatur dalam Peraturan Menteri Kesehatan No. 71 Tahun 2013. Penjelasan bahwa peserta JKN berhak mendapatkan pelayanan promotif dan preventif tertera dalam Peraturan Menteri Universitas Sumatera Utara Kesehatan No. 71 Tahun 2013 ini pada pasal 13 yang be rtuliskan bahwa “Setiap peserta berhak memperoleh pelayanan kesehatan yang mencakup pelayanan promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif termasuk pelayanan obat dan bahan medis habis pakai sesuai dengan kebutuhan medis yang diperlukan .” Manfaat Jaminan Kesehatan sebagaimana diatur dalam Peraturan Presiden No. 12 Tahun 2013 tentang Jaminan Kesehatan pasal 21 yaitu “Manfaat pelayanan promotif dan preventif meliputi pemberian pelayanan: penyuluhan kesehatan perorangan; imunisasi dasar; keluarga berencana; dan skrining kesehatan .” Kemudian pasal 22 menyebutkan bahwa pelayanan kesehatan tingkat pertama meliputi pelayanan kesehatan non spesialistik yang mencakup : 1. Administrasi pelayanan; 2. Pelayanan promotif dan preventif; 3. Pemeriksaan, pengobatan, dan konsultasi medis; 4. Tindakan medis non spesialistik, baik operatif maupun non operatif; 5. Pelayanan obat dan bahan medis habis pakai; 6. Transfusi darah sesuai dengan kebutuhan medis; 7. Pemeriksaan penunjang diagnostik laboratorium tingkat pertama; dan 8. Rawat inap tingkat pertama sesuai dengan indikasi. Selain itu, pengelolaan dan pemanfaatan dana kapitasi JKN pada Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama FKTP milik Pemerintah Daerah diatur dalam Peraturan Presiden No. 32 Tahun 2014. Tertera pada pasal 12, bahwa dana kapitasi JKN di FKTP dimanfaatkan seluruhnya untuk jasa pelayanan kesehatan dan dukungan biaya operational pelayanan kesehatan. Jasa pelayanan kesehatan Universitas Sumatera Utara sebagaimana dimaksud meliputi jasa pelayanan kesehatan perorangan yang dilakukan oleh tenaga kesehatan dan non kesehatan. Jasa pelayanan kesehatan di FKTP atau puskesmas ditetapkan sekurang- kurangnya 60 dari total penerimaan dana kapitasi JKN, dan sisanya dimanfaatkan untuk dukungan biaya operasional pelayanan kesehatan yang meliputi biaya obat, alat kesehatan, bahan medis habis pakai, dan dukungan biaya operasional pelayanan kesehatan lainnya. Dalam menyelenggarakan JKN, BPJS membuat Peraturan BPJS No. 1 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan JKN yang menjelaskan kepesertaan, iuran kepesertaan jaminan kesehatan, penyelenggara pelayanan, peningkatan mutu dan penambahan manfaat jaminan kesehatan, kompensasi, kendali mutu dan kendali biaya, serta pelaporan dan utilization review.

2.5 Fasilitas Kesehatan

Fasilitas Kesehatan adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang digunakan untuk menyelenggarakan upaya kesehatan perorangan, baik promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif yang dilakukan oleh pemerintah, pemerintah daerah danatau masyarakat. 1. Pelayanan kesehatan tingkat pertama adalah pelayanan kesehatan perorangan yang bersifat non spesialistik tingkat pertama meliputi perawatan rawat jalan dan rawat inap. Fasilitas kesehatan yang dapat memberikan pelayanan kesehatan tingkat pertama adalah : 1 Rawat jalan tingkat pertama a. Puskesmas atau yang setara; Universitas Sumatera Utara