Keadaan Sosial Budaya TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN

Desa Kel 1. Parmonanangan Parmonangan 257.35 8 - 2. Adian Koting Adian Koting 502.90 14 - 3. Sipoholon Sipoholon 189.20 11 1 4. Tarutung Tarutung 144.32 23 7 5. Siatas Barita Simorangkir 56.28 12 - 6. Pahae Julu Onan Hasang 165.90 18 1 7. Pahae Jae Sarulla 203.20 12 1 8. Purbatua Angkola 191.80 11 - 9. Simangumban Simangumban 150.00 7 - 10. Pangaribuan Pangaribuan 459.25 19 - 11. Garoga Garoga 567.58 12 - 12. Sipahutar Sipahutar 408.22 22 - 13. Siborongborong Siborongborong 279.91 18 1 14. Pagaran Sipultak 138.05 12 - 15. Muara Muara 79.75 15 - Jumlah 3.793.71 214 11 Sumber : BPS Tapanuli Utara, 2004 e. Jenis Tanah Kabupaten Tapanuli Utara terdiri dari berbagai jenis tanah yang dapat dimanfaatkan secara optimal baik untuk tanaman pangan, palawija dan holtikultura. Berdasarkan jenisnya terdapat sembilan jenis tanah di Kabupaten Tapanuli Utara yaitu : Alluvial, Hidromorfik Kelabu, Podsolik Coklat, Podsolik Coklat Kelabu, Asosiasi Podsolik Coklat Kelabu dan Coklat, Latasol Coklat, Podsolik Coklat Kekuningan, Latasol Regosol, Asosiasi Litosol Podsolik Regosol. f. Keadaan Klimatologi Keadaan klimatologi di Kabupaten Tapanuli Utara berdasarkan curah hujan dan hari hujan tahun 2000-2004 adalah sebagai berikut : curah hujan rata-rata setiap bulannya berkisar 100,8-264,8 mm; hari hujan rata-rata 8-19 hari perbulan. Musim hujan terbesar pada umumnya jatuhnya pada bulan September sampai Desember dan musim kemarau hampir tidak dijumpai.

3.2. Keadaan Sosial Budaya

a. Kependudukan Jumlah penduduk Kabupaten Tapanuli Utara pada tahun 2004 adalah 260.471 jiwa, yang terdiri dari 129.351 jiwa laki-laki dan 131.120 jiwa perempuan, dengan kepadatan rata-rata 68.66 jiwakm 2 yang tersebar pada 15 kecamatan dengan laju pertumbuhan penduduk dari tahun 2000-2003 rata-rata sebesar 0,14 persen per tahunnya. Tingkat kepadatan penduduk rata-rata jarang, dimana rata-rata setiap kilometer persegi wilayah Kabupaten Tapanuli Utara didiami 68 jiwa. Tingkat kepadatan penduduk tertinggi terdapat di Kecamatan Tarutung, yaitu sebesar 351.19 jiwa per km 2 sedangkan tingkat kepadatan penduduk terendah terdapat di Kecamatan Adian Koting yaitu sebesar 25.77 jiwa per km 2 . b. Angkatan Kerja Pada tahun 2004 di Kabupaten Tapanuli Utara penduduk berumur 15 tahun ke atas yang termasuk angkatan kerja berjumlah 159.715 jiwa dimana 130.337 jiwa penduduk yang telah bekerja dan 12.441 jiwa penduduk yang sedang mencari pekerjaan. c. Pengangguran Secara nasional tingkat pengangguran sejak terjadinya krisis moneter tahun 1997 mengalami lonjakan yang sangat tinggi karena banyaknya tenaga kerja yang mengalami PHK dan semakin langkanya lapangan pekerjaan. Kondisi seperti ini juga berdampak pada fluktuasi tingkat pengangguran di Kabupaten Tapanuli Utara. Berdasarkan analisis data statistik tahun 2000-2004, fluktuasi tingkat pengangguran yang dialami Kabupaten Tapanuli Utara tercatat pada tahun 2000 sebesar 4,97 persen, tahun 2001 sebesar 4,88 persen, tahun 2002 sebesar 4,68 persen, tahun 2003 sebesar 4,80 persen, dan tahun 2004 sebesar 4,66 persen. Dari data terlihat bahwa rata-rata tingkat pengangguran yang terjadi berkisar 4,80 persen. d. Pendidikan Pendidikan merupakan sarana utama untuk meningkatkan kecerdasan dan keterampilan sumber daya manusia SDM. Dengan demikian kualitas sumber daya manusia sangat tergantung dari kualitas pendidikan. Keberhasilan sektor pendidikan salah satunya dilihat dari indikator meningkatnya Angka Partisipasi Sekolah APS. Peningkatan angka partisipasi sekolah haruslah diikuti dengan penyediaan sarana dan prasarana pendidikan yang memadai baik dari segi kualitas maupun kuantitasnya. Di tingkat Sekolah Dasar SD jumlah sekolah pada tahun ajaran 20042005 sebanyak 397 unit. Pada tingkat SMPMTS jumlah sekolah sebanyak 60 unit. Di tingkat Sekolah Menengah Umum SMU jumlah sekolah sebanyak 22 unit dan Madrasah Aliyah sebanyak 1 unit.

3.3. Produk Unggulan