sikap keterbukaan dan kemampuan untuk mengambil keputusan dengan cara yang tepat dan semangat kerjasama yang tinggi.
Lembar kerja siswa LKS berbasis Guided Inquiry merupakan LKS yang didesain untuk membantu siswa dalam memahami materi keanekaragaman
makhluk hidup. Bahan ajar cetak yang berbentuk buku yang berisi tentang kegiatan pengamatan, percobaan, dan pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan
dengan kegiatan yang akan membantu siswa menemukan konsep melalui penyelidikan, melatih berfikir kritis, menyelesaikan masalah sehingga tidak
menekankan pada penguasaan materi saja .
LKS berbasis Guided Inquiry merupakan LKS yang didesain untuk mendukung proses pembelajaran siswa dengan cara memunculkan kemampuan
menemukan konsep sendiri dan berpikir kritis. Siswa diasah dalam mempelajari materi keanekaragaman makhluk hidup dengan mengembangkan kemampuan
tersebut, sehingga siswa tidak hanya unggul dalam nilai kognitifnya saja, namun juga aktivitasnya.
Hal ini sesuai dengan penelitian Damayanti dkk 2013 pengembangan LKS dengan pendekatan inkuiri terbimbing untuk mengoptimalkan kemampuan
berpikir kritis siswa pada materi listrik dinamis SMA N 3 Purworejo kelas X layak digunakan dan mampu mengoptimalkan kemampuan berpikir kritis siswa
serta meningkatkan hasil belajar siswa. Penelitian serupa juga diungkapkan oleh Astuti Setiawan 2013 tentang penggunaan LKS berbasis inkuiri terbimbing
menunjukkan bahwa dalam pembelajaran siswa terlibat lebih aktif dalam pembelajaran serta menemukan konsep-konsep melalui konstruksinya sendiri.
2.3 Hasil Belajar
Hasil belajar merupakan bagian terpenting dalam pembelajaran. Hasil belajar siswa pada hakikatnya adalah perubahan tingkah laku sebagai hasil belajar
dalam pengertian yang lebih luas mencakup bidang kognitif, afektif dan psikomotorik Sudjana, 2009. Dimyati dan Mudjiono 2006 juga menyebutkan
hasil belajar merupakan hasil dari interaksi tindak belajar dan tindak mengajar. Dari sisi guru, tindak mengajar diakhiri dengan proses evaluasi hasil belajar.
Sedangkan dari sisi siswa, hasil belajar merupakan berakhirnya pengajaran dari puncak proses belajar.
Benjamin S. Bloom dalam Dimyati dan Mudjiono, 2006 menyebutkan enam jenis perilaku ranah kognitif, yaitu :
a. Mengingat, mencakup kemampuan ingatan tentang hal yang telah
dipelajari dan tersimpan dalam ingatan. Pengetahuan itu berupa fakta, peristiwa, pengertian kaidah, teori, prinsip atau metode.
b. Memahami, mencakup kemampuan menangkap arti dan makna tentang
hal yang dipelajari. c.
Menerapkan, mencakup tentang kemampuan menerapkan metode dan kaidah untuk menghadapi masalah yang nyata dan baru. Misalnya :
menggunakan prinsip. d.
Menganalisis, mencakup kemampuan merinci suatu kesatuan ke dalam bagian-bagian, sehingga struktur keseluruhan dapat dipahami dengan
baik. Misalnya mengurangi masalah menjadi bagian yang lebih sederhana.
e. Mengevaluasi, mencakup kemampuan membentuk pendapat tentang
beberapa hal berdasarkan kriteria tertentu. Misalnya, kemampuan menilai hasil ulangan.
f. Mengkreasi, mencakup kemampuan memadukan unsur-unsur menjadi
sesuatu bentuk baru yang utuh dan koheren,atau menciptakan sesuatu yang orisinil. Contoh: Membuat metode pembeajaran dengan
mengintegrasikan pendapat dan materi dari beberapa sumber. Berdasarkan pengertian hasil belajar di atas, disimpulkan bahwa hasil
belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah menerima pengalaman belajarnya. Kemampuan-kemampuan tersebut mencakup aspek
kognitif, afektif, dan psikomotorik. Hasil belajar dapat dilihat melalui kegiatan evaluasi bertujuan untuk mendapatkan data pembuktian yang menunjukkan
tingkat kemampuan siswa dalam mencapai tujuan pembelajaran. Penelitian hasil belajar yang digunakan dari ranah kognitif yaitu diukur melalui nilai tes, dan
ranah psikomotorik hasil proses kegiatan di dalam LKS yang sudah disediakan.
2.4 Materi Keanekaragaman Makhluk Hidup