8
BAB 2 KAJIAN PUSTAKA
2.1 Kerangka Teori
Kerangka teori merupakan kajian teori yang menjadi landasan penelitian ini. Teori yang digunakan yaitu teori mengenai hakikat belajar, hakikat
pembelajaran, aktivitas belajar, hasil belajar, hakikat pendidikan, hakikat Pendidikan Kewarganegaraan, Pendidikan Kewarganegaraan di Sekolah Dasar,
Globalisasi, model pembelajaran, dan model pembelajaran kooperatif tipe Student Team Achievement Division
STAD.
2.1.1 Hakikat Belajar
Belajar menurut Slameto dalam Kurnia 2007: 1-3 adalah suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh perubahan tingkah laku secara
keseluruhan sebagai hasil pengalaman individu dalam interaksi dengan lingkungannya. Selaras dengan pernyataan tersebut, Hamalik 2011: 29
mengemukakan bahwa belajar bukan merupakan suatu tujuan tetapi merupakan suatu proses untuk mencapai tujuan. Ruminiati mengutip pernyataan Skinner
2007: 1-5 bahwa belajar merupakan suatu proses atau penyesuaian tingkah laku yang berlangsung secara progresif. Sementara itu, menurut Slavin seperti yang
dikutip Rifa’i dan Anni 2009: 82, belajar merupakan perubahan individu yang disebabkan oleh pengalaman.
Anni dkk. 2007: 3 menyatakan bahwa konsep tentang belajar mengandung tiga unsur utama. Unsur-unsur tersebut yaitu:
9
1 Belajar berkaitan dengan perubahan perilaku.
Perilaku sebelum dan setelah mengalami kegiatan belajar perlu dibandingkan untuk mengukur apakah seseorang telah belajar. Apabila
terjadi perbedaan perilaku, maka dapat disimpulkan bahwa seseorang telah belajar.
2 Perubahan perilaku terjadi karena didahului oleh proses pengalaman.
Perubahan perilaku yang terjadi karena pertumbuhan dan kematangan fisik, seperti tinggi badan, berat badan, dan kekuatan fisik,
tidak disebut sebagai hasil belajar. 3
Perubahan perilaku karena belajar bersifat relatif permanen. Lamanya perubahan perilaku yang terjadi pada diri seseorang sukar
untuk diukur. Biasanya perubahan perilaku dapat berlangsung selama satu hari, satu minggu, satu bulan, atau bahkan bertahun-tahun.
Berdasarkan beberapa pendapat mengenai belajar yang telah dikemukakan, dapat disimpulkan bahwa belajar adalah proses perubahan perilaku yang bersifat
relatif permanen pada individu atau kelompok yang disebabkan oleh faktor kematangan dan pengalaman sebagai hasil interaksi dengan lingkungannya.
2.1.2 Hakikat Pembelajaran
Pembelajaran adalah proses interaksi siswa dengan guru dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar seperti yang tercantum dalam Undang-
Undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Briggs dalam Sugandi 2008: 9 menyatakan bahwa pembelajaran
adalah seperangkat peristiwa yang mempengaruhi siswa sedemikian rupa
10
sehingga siswa memperoleh kemudahan dalam berinteraksi dengan lingkungan. Menurut Isjoni 2010: 11, pembelajaran pada dasarnya merupakan upaya guru
untuk membantu siswa melakukan kegiatan belajar. Sementara Ruminiati 2007: 1-15 berpendapat bahwa pembelajaran merupakan suatu kegiatan yang dirancang
oleh guru untuk membantu, membimbing, dan memotivasi siswa mempelajari suatu informasi tertentu dalam suatu proses yang telah dirancang secara masak
mencakup segala kemungkinan yang terjadi. Dari beberapa pengertian pembelajaran tersebut, dapat disimpulkan bahwa
pembelajaran adalah upaya yang dilakukan guru untuk membantu siswa memperoleh kemudahan dalam berinteraksi dengan sumber dan lingkungan
belajarnya.
2.1.3 Aktivitas Belajar