Hasil Belajar Hakikat Pendidikan Hakikat Pendidikan Kewarganegaraan

11 2 kegiatan-kegiatan lisan oral, meliputi mengemukakan suatu fakta atau prinsip, menghubungkan suatu kejadian, mengajukan pertanyaan, memberi saran, mengemukakan pendapat, wawancara, diskusi, dan interupsi; 3 kegiatan-kegiatan mendengarkan, meliputi mendengarkan penyajian bahan, percakapan atau diskusi kelompok, permainan, dan radio; 4 kegiatan-kegiatan menulis, meliputi menulis cerita, laporan, memeriksa karangan, membuat rangkuman, mengerjakan tes, dan mengisi angket; 5 kegiatan-kegiatan menggambar, meliputi menggambar, membuat grafik, chart , diagram peta, dan pola; 6 kegiatan-kegiatan metrik, meliputi melakukan percobaan, memilih alat- alat, melaksanakan pameran, membuat model, menari, berkebun, dan menyelenggarakan permainan; 7 kegiatan-kegiatan mental, meliputi merenungkan, mengingat, memecahkan masalah, menganalisis faktor-faktor, melihat hubungan-hubungan, dan membuat keputusan; 8 kegiatan-kegiatan emosional, meliputi minat, membedakan, berani, tenang, dan lain-lain. Berdasarkan beberapa pernyataan tersebut, dapat disimpulkan bahwa aktivitas belajar adalah seluruh kegiatan siswa yang bersifat fisik atau mental dalam proses belajar agar pembelajaran menimbulkan kesan bagi siswa.

2.1.4 Hasil Belajar

Hasil belajar merupakan perubahan perilaku yang diperoleh siswa setelah mengalami kegiatan belajar Anni dkk. 2007: 5. Perolehan aspek-aspek 12 perubahan perilaku tersebut tergantung pada apa yang dipelajari oleh siswa. Sementara itu, Bloom dalam Suprijono 2011: 6 berpendapat bahwa hasil belajar mencakup kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotorik. Dimyati dan Mudjiono 2009: 250-1 mengemukakan bahwa hasil belajar merupakan hal yang dapat dipandang dari dua sisi yaitu dari sisi siswa dan guru. Dari sisi siswa, hasil belajar merupakan tingkat perkembangan mental yang lebih baik bila dibandingkan pada saat sebelum belajar. Tingkat perkembangan mental tersebut terwujud pada jenis- jenis ranah kognitif, afektif, dan psikomotor. Sementara dari sisi guru, hasil belajar merupakan saat terselesaikannya bahan pelajaran. Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa hasil belajar merupakan perubahan perilaku secara keseluruhan meliputi kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotorik yang diperoleh siswa setelah mengalami kegiatan belajar.

2.1.5 Hakikat Pendidikan

Pendidikan adalah bimbingan yang diberikan oleh orang dewasa kepada anak yang belum dewasa untuk mencapai kedewasaannya seperti yang dinyatakan Langeveld dalam Sadulloh 2003: 54. Menurut Henderson dalam Sadulloh 2003: 55, pendidikan merupakan suatu proses pertumbuhan dan perkembangan, sebagai hasil interaksi individu dengan lingkungan sosial dan lingkungan fisik, berlangsung sepanjang hayat sejak manusia lahir. Menurut Dewantara dalam Munib 2007: 32, pendidikan umumnya berarti daya upaya untuk memajukan tumbuhnya budi pekerti kekuatan batin, karakter, pikiran intelek, dan tubuh anak. Dari beberapa pendapat tersebut, dapat diambil kesimpulan bahwa pendidikan adalah suatu usaha pembimbingan yang dilakukan oleh individu atau 13 sekelompok orang untuk mempengaruhi siswa agar mempunyai kemampuan dan kepribadian yang sesuai dengan cita-cita pendidikan.

2.1.6 Hakikat Pendidikan Kewarganegaraan

Pendidikan Kewarganegaraan PKn menurut Winata Putra dalam Ruminiati 2007: 1-25 adalah pendidikan yang menyangkut status formal warga negara yang pada awalnya diatur dalam Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1949. Undang-undang ini berisi tentang diri kewarganegaraan, dan peraturan tentang naturalisasi atau pemerolehan status sebagai warga negara Indonesia. Menurut Darmadi 2010: 30, Pendidikan Kewarganegaraan merupakan pendidikan Pancasila dan unsur-unsur yang dapat mengembangkan jiwa dan nilai-nilai 1945 kepada generasi muda. Pendidikan Kewarganegaraan berupaya untuk membentuk siswa menjadi warga negara yang baik dan bertanggung jawab dan mau serta mampu mengenalkan Pancasila dan UUD 1945 Darmadi 2010: 34. Mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan merupakan mata pelajaran yang memfokuskan pada pembentukan warga negara yang memahami dan mampu melaksanakan hak-hak dan kewajibannya untuk menjadi warga negara Indonesia yang cerdas, terampil, dan berkarakter yang diamanatkan oleh Pancasila dan UUD 1945 Permendiknas RI No. 14 Tahun 2007.

2.1.7 Pendidikan Kewarganegaraan di Sekolah Dasar

Dokumen yang terkait

Perbedaan hasil belajar biologi siswa antara pembelajaran kooperatif tipe stad dengan metode ekspositori pada konsep ekosistem terintegrasi nilai: penelitian quasi eksperimen di SMA at-Taqwa Tangerang

0 10 192

Peningkatan Hasil Belajar Biologi Siswa dengan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Pada Konsep Jaringan Tumbuhan (Penelitian Tindakan Kelas di Kelas XI IPA MA Jamiyyah Islamiyah Pondok Aren Tangerang Tahun Ajaran 2012-2013)

1 6 287

Penerapan model pembelajaran kooperatif student teams achievement division dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran fiqih: penelitian tindakan kelas VIII-3 di MTs Jami'yyatul Khair Ciputat Timur

0 5 176

PENINGKATAN HASIL BELAJAR PKn MATERI GLOBALISASI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI CINYAWANG 03 KABUPATEN CILACAP

1 30 285

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Student Teams Achievement Division dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Fiqih (Penelitian Tindakan Kelas VIII-3 di Mts. Jam'yyatul Khair Ciputat Timur)

0 5 176

PENERAPAN STRATEGI STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL Penerapan Strategi Student Team Achievement Division Untuk Meningkatkan Keaktifan Dan Hasil Belajar Ipa Siswa Kelas IV SD Negeri 2 Tulung Tahun 2013/2014.

0 1 16

PENDAHULUAN Penerapan Strategi Student Team Achievement Division Untuk Meningkatkan Keaktifan Dan Hasil Belajar Ipa Siswa Kelas IV SD Negeri 2 Tulung Tahun 2013/2014.

0 2 5

NASKAH PUBLIKASI Penerapan Strategi Student Team Achievement Division Untuk Meningkatkan Keaktifan Dan Hasil Belajar Ipa Siswa Kelas IV SD Negeri 2 Tulung Tahun 2013/2014.

0 1 9

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI BILANGAN PECAHAN.

0 0 33

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA MATERI BANGUN RUANG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA.

0 0 36