2.1.9 Teori Belajar yang Mendasari Model Concept Sentence dengan Media
Kartu Kata
2.1.9.1 Teori Belajar Konstruktivis
Berdasarkan teori konstruktivis, siswa harus menemukan sendiri dan men- transformasikan informasi kompleks, mengecek informasi baru dengan aturan-
aturan lama dan merevisinya apabila aturan-aturan itu tidak lagi sesuai. Siswa harus membangun sendiri pengetahuannya Trianto, 2011: 13. Menurut teori ini
permasalahan dimunculkan dari pancingan internal, permasalahan muncul di- bangun dari pengetahuan yang direkonstruksi sendiri oleh siswa. Teori ini sangat
dipercaya bahwa siswa mampu mencari sendiri masalah, menyusun sendiri penge- tahuannya melalui kemampuan berpikir dan tantangan yang dihadapinya, menye-
lesaikan dan membuat konsep mengenai keseluruhan pengalaman realistik dan teori dalam satu bangunan utuh.
Gagasan konstruktivisme mengenai pengetahuan dapat dirangkum sebagai berikut Suprijono, 2009: 30.
1 Pengetahuan bukanlah gambaran dunia kenyataan belaka, tetapi selalu
merupakan konstruksi kenyataan melalui kegiatan subjek. 2
Subjek membentuk skema kognitif, kategori, konsep, dan struktur yang perlu untuk pengetahuan.
3 Pengetahuan dibentuk dalam struktur konsep seseorang. Struktur
konsep membentuk pengetahuan jika konsep itu berlaku dalam berhadapan dengan pengalaman-pengalaman seseorang.
Pembelajaran yang bernaung dalam teori konstruktivis adalah kooperatif. Pembelajaran kooperatif muncul dari konsep bahwa siswa akan lebih mudah me-
nemukan dan memahami konsep yang sulit jika mereka saling berdiskusi dengan temannya Trianto, 2011: 41.
Teori ini mendasari model concept sentence dan penggunaan media, dimana permasalahan dimunculkan dari pancingan internal kemudian siswa harus
menemukan sendiri dan mentransformasikan informasi kompleks tersebut. Pan- cingan tersebut berasal dari pemberian kata kunci dan penggunaan media kartu
kata. Kemudian siswa dapat dengan mudah menemukan dan memahami konsep melalui diskusi kelompok dalam pembelajaran menggunakan model concept
sentence.
2.1.9.2 Teori Piaget
Menurut Piaget, setiap individu mulai dari bayi yang baru dilahirkan sampai menginjak usia dewasa mengalami 4 tingkat perkembangan kognitif.
Tahap tersebut antara lain tahap sensorimotor 0-2 tahun, praoperasional 2-7 tahun, operasional konkret 7-11 tahun, dan operasional formal 11 tahun sampai
dewasa. Dalam setiap tahap perkembangan, kemampuan berpikir individu me- miliki karakteristik yang berbeda-beda.
Teori perkembangan Piaget memandang perkembangan kognitif sebagai suatu proses dimana anak secara aktif membangun sistem makna dan pemahaman
realitas melalui pengalaman-pengalaman dan interaksi-interaksi mereka. Setiap tahap perkembangan memiliki karakteristik yang berbeda-beda. Sebagai contoh
siswa sekolah dasar berada dalam tahap operasional konkret. Pada tahap ini siswa mulai mampu berpikir logis, namun perlu diberi contoh-contoh konkret.
Dalam melaksanakan suatu pembelajaran, seorang guru seharusnya mem- perhatikan psikologi serta karakteristik anak. Pada dasarnya anak usia Sekolah
Dasar memiliki karakteristik yang unik dan berbeda pada setiap individunya. Ada beberapa karakteristik anak di usia sekolah dasar yang perlu diketahui para guru
di antaranya siswa masih memerlukan media yang nyata dalam penanaman konsep. Melalui model concept sentence dengan media kartu kata, siswa dapat
menulis karangan dengan bantuan kata kunci dan media yang dapat membantu dan menarik perhatian siswa.
2.2 KAJIAN EMPIRIS