0.0 0.1
0.2 0.3
0.4 0.5
0.6 0.7
3 6
9 12
15 18
21 24
27 30
Hari ke- K
o n
s ent
ras i
p pm
20 40
60 80
100
E fis
ie n
s i
Inlet Outlet
Efisiensi
Penurunan efisiensi biofilter 3 dalam megoksidasi NH
3
disebabkan turunnya jumlah bakteri pengoksidasi amoniak Nitrosomonas sp dapat
dilihat pada Gambar 22c. Berdasarkan hasil analiasa terjadi penurunan jumlah bakteri pengoksidasi amoniak Nitrosomonas sp dari 2.0 x 10
11
sel-MPNg-media-kering menjadi 4.5 x 10
5
sel-MPNg-media-kering. Pada mikroba heterotrof mengalami penurunan dari 1.7 x 10
7
cfug-meida- kering menjadi 1.0 x 10
6
cfug-meida-kering. Kondisi media biofilter cukup baik untuk pertumbuhan mikroorganisme seperti yang terlihat pada
Gambar 22b, nilai pH yang mendukung pertumbuhan mikroorganisme walaupun tidak stabil hal ini karena pengoksidasian NH
3
oleh mikroorganisme menghasilkan asam nitrat. Hal ini menyebabkan nilai pH
media menjadi turun. Bila dilihat dari kadar air media yang berada di atas 40 Gambar 22d, kondisi ini sangat mendukung pertumbuhan
mikroorganisme yang berada di dalam media biofilter.
2. Penghilangan Hidrogen Sulfida H
2
S
Gambar 23. Kinerja penghilangan H
2
S pada biofilter 3 inlet-outlet, dan
efisiensi. Berdasarkan pengukuran konsentrasi gas hidrogen sulfida yang
keluar dari biofilter tanah Gambar 23. Pada hari ke-0 - 10 terjadi penyerapan dengan efisiensi 3.7 – 100 . Bila dilihat dari hasil analisa
bakteri pengoksidasi senyawa sulfur Gambar 23c yang menunjukkan tidak adanya bakteri pengoksidasi senyawa sulfur di dalam biofilter 3
selama penelitian berlangsung, sehingga diduga penyerapan yang terjadi pada biofilter 3 adalah penyerapan secara fisik oleh media biofilter. Pada
hari ke- 11 - 16 dan hari ke- 21 - 30 tidak terjadi penyerapan, karena tidak adanya H
2
S pada inlet. Pada hari ke-17 - 20 terjadi penyerapan karena pada hari tersebut H
2
S terbentuk dengan efisiensi penyerapan 1.2 – 69 , dan penyerapan yang terjadi adalah penyerapan secara fisik.
3. Kandungan Nitrogen, Sulfur, dan Karbon dalam Media Biofilter 3
Kategori