penggilingan leum menyebabkan gatal-gatal pada kulit. Permasalahan ini belum ditanggapi secara serius oleh pihak perusahaan. Padahal pihak
perusahaan berkomitmen untuk menerapkan K3 pada perusahaannya secara utuh serta melindungi semua pekerjanya dari bahaya yang terjadi akibat
kecelakaan kerja. Padahal sebagian besar proses yang berlangsung di pabrik ini masih sederhana dan banyak menggunakan tenaga manusia.
B. KARAKTERISTIK BAHAN PENGISI BIOFILTER
Karakteristik bahan pengisi disajikan pada Tabel 9 berikut. Kandungan N, S, dan C merupakan unsur yang tersedia dalam media bahan pengisi yang
mungkin diperlukan oleh mikroorganisme, terutama bakteri heterotrof, dan nilainya mungkin akan bertambah dengan adanya polutan gas bau NH
3
dan H
2
S serta CO
2
. Tabel 9. Komposisi dan Karakteristik Kimia Bahan Pengisi Biofilter
Biofilter Bahan
Pengisi Berat
Basah g
Kadar Air
pH N
total S
total ppm
C total
1 Tanah 16246
40.50 5.17
0.16 434
1.73 2 tanah+serasah
10646 50.73
6.00 0.48
2084 6.77
3 tanah+sludge 16946
43.31 6.33
0.19 1476
2.92 Kadar air yang diukur pada awal penelitian ketiga biofilter berturut-turut
adalah 40.50, 50.73 dan 43.31 Tabel 9. Air merupakan kebutuhan utama bagi kehidupan mahluk hidup termasuk mikroorganisme pada biofilter.
Mikroba memerlukan media yang memiliki kapasitas air tinggi dan sifat media organik yang memiliki kandungan air 40 sampai 60 ketika jenuh
Devinny et al., 1999. Kadar air yang diperoleh dari pengukuran pada masing-masing biofilter berada diatas 40 , hal ini berarti kecukupan bagi air
bagi kehidupan mikroorganisme secara optimum di dalam biofilter telah terpenuhi.
Nilai pH dari hasil pengukuran masing-masing bahan pengisi ketiga biofilter berturut-turut adalah 5.17, 6.00, dan 6.33 Tabel 9. Kondisi biofilter
2 dan 3 cukup baik untuk pertumbuhan mikroorganisme walaupun pertumbuhannya tidak secara optimum, sedangkan biofilter 1 tidak optimum
karena nilai pH 5.17. Mikroorganisme hidup dengan baik pada kondisi pH antara 6 sampai 8 Kleinjan, 2005.
Hasil pengukuran terhadap N total pada bahan pengisi awal penelitian, diperoleh presentase N total masing-masing untuk biofilter 1, 2, dan 3 yaitu
0.16, 0.48, dan 0.19 Tabel 9. Unsur N atau nitrogenium merupakan hara makro yang menjadi salah satu unsur penyusun protein yang penting dalam sel
mikroorganisme. Keberadaan unsur N dalam suatu media sangat dibutuhkan bagi perkembangan mikroorganisme di dalamnya. Hara makro adalah sebutan
bagi unsur yang dibutuhkan serta terdapat dalam tubuh mikroorganisme dalam jumlah yang relatif besar. Unsur-unsur yang termasuk dalam hara makro
adalah C, H, O, N, P, dan K Wild, 1995. Hasil pengukuran terhadap S total pada bahan pengisi awal penelitian,
diperoleh prosentase S total masing-masing biofilter 1, 2, dan 3 yaitu 434, 2084, dan 1476 ppm Tabel 9. Unsur S termasuk dalam unsur penyusun
protein pada sel hidup Fitzpatrick, 1986. Hasil pengukuran terhadap C total bahan pengisi pada awal penelitian,
diperoleh jumlah C total pada masing-masing biofilter yaitu 1.73, 6.77, dan 2.92 . Karbon atau C merupakan salah satu unsur esensial yang sangat
dibutuhkan oleh mikroorganisme sebagai energi bagi mikroorganisme. C organik dalam media akan digunakan oleh bakteri heterotrof yang terdapat
dalam media. Dari Tabel 9 dapat dilihat bahwa biofilter 2 yang berisi campuran dari
tanah dan serasah daun karet memiliki unsur hara yang lebih baik untuk pertumbuhan mikroorganisme bila dibandingkan dengan biofilter 1 dan 3.
C. INLET NH