Perencanaan Produksi Rekayasa sistem manajemen ahli dalam perencanaan produksi rantai pasok agroindustri karet spesifikasi teknis
Data yang dibutuhkan rencana produksi dan waktu proses unitsatuan waktu pada setiap stasiun kerja. Rumus yang digunakan untuk perhitungan proporsi
historis adalah :
T i
i
WP WP
PH Dimana :
PHi : Proporsi Historis pada work center ke i
WPi : Waktu proses pada work center ke i
WP
T
: Total waktu proses. Perhitungan untuk masing-masing stasiun kerja adalah perkalian proporsi
historis masing-masing stasiun kerja dengan kapasitas total yang dibutuhkan :
KB
ij
= PH
T
KB
j
Keterangan : KB
ij
: Kebutuhan Kapasitas stasiun kerja i pada periode j PH
T
: Proporsi historis pada stasiun kerja i KB
j
: Kapasitas yang dibutuhkan pada periode j 2.
Bill of Labor Approach BOL Bill of Labor Approach didefinisikan sebagai suatu daftar yang berisi
jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan untuk memproduksi suatu item. BOL bukan merupakan routing, melainkan suatu alat untuk memperkirakan
kebutuhan agar dapat digunakan item atau kelompok item-item yang yang telah terjadwal untuk menentukan kebutuhan kapasitas. Pendekatan dengan
teknik ini menggunakan data yang rinci mengenai waktu baku setiap produk pada sumber-sumber utama dan masukan yang dibutuhkan adalah MPS.
Pendekatan BOL membutuhkan data rencana produksi dan data waktu standar dalam masing-masing stasiun kerja dengan cara perhitungan sebagai berikut :
Perhitungan kapasitas total pada tiap periode yaitu:
KB
j
= WP
T
RP
j
Perhitungan kebutuhan kapasitas untuk stasiun kerja i pada periode j yaitu:
KB
ij
= WP
i
RP
j
3. Resources Profile Approach
Teknik perhitungan resource profile hampir sama dengan dua metode sebelumnya yang menggunakan pendekatan data waktu baku. Selain itu juga
membutuhkan data lead time yang diperlukan pada stasiun-stasiun kerja tertentu. Pendekatan ini membutuhkan input due date untuk tiap-tiap stasiun
kerja. Due date merupakan waktu dimana suatu pekerjaan harus selesai.