Perencanaan plan yaitu proses merencana untuk mencapai keseimbangan
Teknik MRP II merupakan pengembangan dari teknik MRP I Material Requirement Planning. Teknik MRP II merupakan metode perencanaan seluruh
sumber daya yang dikembangkan pada industri manufaktur. Pendekatan yang digunakan adalah keterkaitan antara perencanaan pada 1 tingkat strategis yaitu
perencanaan strategis dan bisnis, 2 perencanaan pada tingkat taktis yaitu pengelolaan permintaan dan 3 perencanaan operasional yang terkait dengan
keputusan rencana produksi dan perencanaan kebutuhan material. Hasil perencanaan produksi untuk diimplementasikan pada tahap produksi
perlu disusun dalam bentuk rencana kebutuhan material. Pendekatan yang banyak digunakan adalah Material Requirements Planning MRP I merupakan
pendekatan untuk menjamin agar produk dibuat tepat waktu dan tepat jumlah. Input utama MRP adalah jadwal induk produksi sedangkan output MRP adalah
Planned Order Release rencana pemenuhan pesanan. Masalah yang biasa ditemui dalam pengoperasian sistem MRP adanya
overstated MPS, yaitu kondisi jadwal induk produksi yang memiliki kuantitas lebih besar daripada kapasitas yang dimiliki. Hal ini akan menyebabkan
persediaan bahan baku dan jumlah persediaan dalam bentuk WIP Work In Process meningkat yang mengakibatkan penambahan biaya. Kerangka yang
menunjukkan hubungan aktifitas perencanaan dan pengendalian produksi pada MRP I yang banyak diterapkan pada industri manufaktur merupakan kegiatan
perencanaan sumber daya, perencanana kapasitas hingga aktifitas pengendalian pada lantai produksi.
Untuk memeriksa kelayakan hasil rencana produksi agar dapat dilanjutkan pada tahap keputusan memproduksi atau membeli, perlu dilakukan verifikasi
kelayakan melalui proses validasi dengan metode Rough Cut Capacity Planning RCCP. Perencanaan kebutuhan kapasitas yang baik menjamin tersedianya
sumber daya pada saat dibutuhkan.