4.1.4 Analisis Hasil Data Penelitian
4.1.4.1 Analisis Hasil Belajar
4.1.4.1.1 Analisis Uji Normalitas Nilai Pretest
Uji normalitas digunakan untuk mengetahui data yang diambil berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas dilakukan pada
kedua sampel dengan menggunakan rumus uji normalitas pada bab 3. Analisis uji normalitas nilai pretest yang pertama dilakukan
adalah uji normalitas pada kelas eksperimen analisis akan disajikan pada tabel 4.6 dibawah ini:
Tabel 4. 6 Tabel Uji Normalitas pretest kelas Eksperimen
Kelas Interval
Batas Kelas
Z- Score
Peluang Untuk
Z Luas Kelas
Untuk Z Fh
Fo
50 - 54 49.5 -1.43
0.4234 0.1398
4.7547 6 0.3262
55 - 59 54.5 -0.78
0.2836 0.2278
7.7464 7 0.0719
60 - 64 59.5 -0.14
0.0557 0.1371
4.6616 8 2.3908
65 - 69 64.5 0.50
0.1929 0.1817
6.1773 6 0.0051
70 - 74 69.5 1.15
0.3745 0.0889
3.0231 4 0.3157
75 - 79 74.5 1.79
0.4635 0.0291
0.9903 3 4.0781
79.5 2.44 0.4926
x² = 7.1877
Berdasarkan perhitungan uji normalitas nilai pretest kelas eksperimen, ditemukan harga Chi Kuadrat hitung = 7.1877 , harga
tersebut selanjutnya dibandingkan dengan harga Chi Kuadrat tabel, dengan dk derajat kebebasan 6-3 = 3 dan taraf kesalahan 5,
maka harga Chi Kuadrat tabel = 7.814. Data dianggap berdistribusi normal jika memenuhi syarat yaitu jika x
2 hitung
≤ x
2 tabel
maka data
tersebut berdistribusi normal. Karena harga Chi Kuadrat hitung lebih kecil dari harga chi kuadrat tabel 7.1877 ≤ 7.814 maka
ditribusi data nilai pretest kelas eksperimen tersebut normal. Berikutnya adalah menganalisis data pretest dari kelas kontrol,
dengan rumus yang sama dalam menguji normalitas kelas eksperimen maka analisis uji normalitas kelas kontrol di sajikan
dalam tabel 4.7 berikut :
Tabel 4. 7 Tabel Uji Normalitas pretest kelas Kontrol
Kelas Interval
Batas Kelas
Z-Score Peluang
Untuk Z
Luas kelas
Untuk Z
Fh Fo
45-49 44.50 -2.43
0.4925 0.0401
1.3618 1 0.096129
50-54 49.50 -1.67
0.4524 0.1348
4.5845 2 1.457035
55-59 54.50 -0.91
0.3176 0.2605
8.8575 10 0.147373 60-64
59.50 -0.14 0.0571
0.1750 5.9500 6
0.000420 65-69
64.50 0.62 0.2321
0.1844 6.2697 10 2.219452
70-74 69.50 1.38
0.4165 0.0675
2.2958 5 3.185290
74.50 2.14 0.4840
x² = 7.105701
Berdasarkan perhitungan uji normalitas nilai pretest kelas eksperimen, ditemukan harga Chi Kuadrat hitung = 7.105701,
harga tersebut selanjutnya dibandingkan dengan harga Chi Kuadrat tabel, dengan dk derajat kebebasan 6-3 = 3 dan taraf kesalahan
5, maka harga Chi Kuadrat tabel = 7.814. Data dianggap berdistribusi normal jika memenuhi syarat yaitu jika x
2 hitung
≤ x
2 tabel
maka data tersebut berdistribusi normal. Karena harga Chi Kuadrat
hitung lebih kecil dari harga chi kuadrat tabel 7.105701 ≤ 7.814
maka ditribusi data nilai pretest kelas eksperimen tersebut normal.
4.1.4.1.2 Analisis Uji Homogenitas Nilai Pretest
Uji homogenitas digunakan untuk mengetahui data yang diambil memiliki varians yang homogen atau tidak. Uji
homogenitas dilakukan pada kedua sampel dengan menggunakan rumus uji homogenitas pada bab 3. Analisis uji homogenitas
menggunakan nilai pretest kedua sampel, analisis akan disajikan pada tabel 4.8 dibawah ini:
Tabel 4. 8 Tabel Analisis Uji Homogenitas Pretest Komponen
Kelompok Kontrol
Kelompok Eksperimen
Jumlah Siswa 34
34 Jumlah nilai
2055.00 2060.00
Nilai Tertinggi 70.00
75.00 Nilai Terendah
45.00 50.00
Rata-rata 60.44
60.59 Standar Deviasi
6.56 7.76
Varians 42.98
60.25
Berdasarkan tabel diatas diketahui nilai kelas eksperimen memiliki nilai varians sebesar 60.25 sedangkan kelas kontrol
mempunyai nilai varians sebesar 42.98. Dari nilai varians tersebut dilakukan perhitungan menggunakan rumus F
hitung
=VbVk maka didapat perhitungan F
Hitung
=60.2542.98, F
Hitung
=1.40. Nilai tersebut dibandingkan dengan F
tabel
dengan dk pembilang 34-1=33 dan dk
penyebut 34-1=33, dengan taraf kesalahan 5, maka harga F
tabel
=2.00 . Varians dikatakan sama apabila F
hitung
F
tabel,
dari perhitungan tersebut didapatkan F
hitung
F
tabel
1.40 2.00, sehingga dapat dikatakan apabila kedua varians tersebut sama.
4.1.4.1.3 Analisis Uji Normalitas Nilai Posttest
Uji normalitas digunakan untuk mengetahui data yang diambil berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas dilakukan pada
kedua sampel dengan menggunakan rumus uji normalitas pada bab 3. Analisis uji normalitas nilai posttest yang pertama dilakukan
adalah uji normalitas pada kelas eksperimen analisis akan disajikan pada tabel 4.9 dibawah ini:
Tabel 4. 9 Tabel Uji Normalitas posttest kelas Eksperimen
Kelas Interval
Batas Kelas
Z-Score Peluang
Untuk Z Luas
Kelas Untuk Z
Fh Fo
65-70 64.5 -1.85
0.4680 0.0907
3.0839 6 2.7574
71-76 70.5 -1.16
0.3773 0.1962
6.6717 7 0.0162
77-82 76.5 -0.47
0.1811 0.0940
3.1955 6 2.4614
83-88 82.5 0.22
0.0871 0.2318
7.8799 7 0.0982
89-94 88.5 0.91
0.3189 0.1265
4.3026 5 0.1131
95-100 94.5 1.60
0.4454 0.0399
1.3552 3 1.9962
99.5 2.18 0.4853
x² = 7.4425
Berdasarkan perhitungan uji normalitas nilai posttest kelas eksperimen, ditemukan harga Chi Kuadrat hitung = 7.4425 , harga
tersebut selanjutnya dibandingkan dengan harga Chi Kuadrat tabel, dengan dk derajat kebebasan 6-3 = 3 dan taraf kesalahan 5,
maka harga Chi Kuadrat tabel = 7.814. Data dianggap berdistribusi normal jika memenuhi syarat yaitu jika x
2 hitung
≤ x
2 tabel
maka data tersebut berdistribusi normal. Karena harga Chi Kuadrat hitung
lebih kecil dari harga chi kuadrat tabel 7.4425 ≤ 7.814 maka ditribusi data nilai posttest kelas eksperimen tersebut normal.
Berikutnya adalah menganalisis data posttest dari kelas kontrol, dengan rumus yang sama dalam menguji normalitas kelas
eksperimen maka analisis uji normalitas kelas kontrol di sajikan dalam tabel 4.10 berikut :
Tabel 4. 10 Tabel Uji Normalitas posttest kelas Kontrol
B e
r d
a s
arkan perhitungan uji normalitas nilai pretest kelas eksperimen, ditemukan harga Chi Kuadrat hitung = 5.9955, harga tersebut
selanjutnya dibandingkan dengan harga Chi Kuadrat tabel, dengan dk derajat kebebasan 6-3 = 3 dan taraf kesalahan 5, maka
harga Chi Kuadrat tabel = 7.814. Data dianggap berdistribusi Kelas
Interval Batas
Kelas Z-Score
Peluang Untuk
Z Luas
kelas Untuk
Z Fh
Fo
60-65 59.5
-1.82 0.4656
0.1340 4.5576 8
2.6001 66-71
65.5 -0.96
0.3315 0.2913
9.9031 10 0.0009 72-77
71.5 -0.10
0.0403 0.2355
8.0082 9 0.1228
78-83 77.5
0.76 0.2758
0.1713 5.8239 5
0.1165 84-89
83.5 1.62
0.4471 0.0463
1.5736 1 0.2091
90-95 89.5
2.48 0.4934
0.0062 0.2112 1
2.946 95.5
3.34 0.4996
x² = 5.9955
normal jika memenuhi syarat yaitu jika x
2 hitung
≤ x
2 tabel
maka data tersebut berdistribusi normal. Karena harga Chi Kuadrat hitung
lebih kecil dari harga chi kuadrat tabel 5.9955 ≤ 7.814 maka
ditribusi data nilai pretest kelas kontrol tersebut normal.
4.1.4.1.4 Analis Uji Homogenitas Nilai Posttest
Uji homogenitas digunakan untuk mengetahui data yang diambil memiliki varians yang homogen atau tidak. Uji
homogenitas dilakukan pada kedua sampel dengan menggunakan rumus uji homogenitas pada bab 3. Analisis uji homogenitas
menggunakan nilai posttest kedua sampel, analisis akan disajikan pada tabel 4.11 dibawah ini:
Tabel 4. 11 Analisi Uji Homogenitas Posttest Komponen
Kontrol eksperimen
Jumlah Siswa 34
34 Jumlah nilai
2455.00 2740.00
Nilai Tertinggi 90.00
95.00 Nilai Terendah
60.00 65.00
Rata-rata 72.21
80.59 Standar Deviasi
6.98 8.68
Varians 48.77
75.40
Berdasarkan tabel diatas diketahui nilai kelas eksperimen memiliki nilai varians sebesar 75.40 sedangkan kelas kontrol
mempunyai nilai varians sebesar 48.77. Dari nilai varians tersebut dilakukan perhitungan menggunakan rumus F
hitung
=VbVk maka
didapat perhitungan F
Hitung
=75.4062.89, F
Hitung
=1.55. Nilai tersebut dibandingkan dengan F
tabel
dengan dk pembilang 34-1=33 dan dk penyebut 34-1=33, dengan taraf kesalahan 5, maka harga F
tabel
=2.00 . Varians dikatakan sama apabila F
hitung
F
tabel,
, dari
perhitungan tersebut didapatkan F
hitung
F
tabel
1.55 2.00, sehingga dapat dikatakan apabila kedua varians tersebut sama.
4.1.4.1.5 Analisis Uji Hipotesis Uji-t
Uji hipotesis uji-t digunakan untuk menguji apakah terdapat perbedaan hasil belajar setelah diberi perlakuan yang
berbeda antara kedua sampel, untuk mengetahuinya maka data yang dipakai adalah data posttest dari kedua sampel. Uji hipotesis
yang digunakan adalah uji persamaan dua rata-rata. diterima
jika nilai pada taraf kesalahan α = 5. Hipotesis
yang digunakan dalam uji perbedaan rata-rata adalah sebagai berikut:
: Hasil belajar kelas yang menerapkan cooperative learning tipe snowball throwing sama dengan hasil belajar kelas
yang menerapkan model ceramah : Hasil belajar kelas yang menerapkan cooperative learning
tipe snowball throwing lebih tinggi daripada hasil belajar kelas yang menerapkan model ceramah
Hasil uji t data postest hasil belajar disajikan pada tabel sebagai berikut:
Tabel 4. 12 Tabel uji hipotesis uji-t posttest Kelas
n x
s
2
Dk t
hitung
t
tabel
α=5
Eksperimen 34
80.59 75.40
66 4.39
2.00 Kontrol
34 72.21
48.77
Berdasarkan tabel diatas, didapat nilai t
hitung
= 4.39 dan t
tabel
dengan dk = 66 dan taraf kesalahan 5 adalah 2.01. Dengan demikian t
hitung
t
tabel
, perbedaan yang signifikan dari kedua sampel yaitu dengan rata-rata kelas eksperimen 80.59 dan kelas
kontrol 72.71
membuktikan bahwa
perlakuan dengan
menggunakan cooperative learning menggunakan tipe snowball throwing
lebih meningkatkan hasil belajar siswa.
4.1.4.1.6 Analisis Uji Gain
Uji gain digunakan untuk mengetahui peningkatan rata-rata nilai dari sebelum perlakuan dengan setelah perlakuan yang dapat
dilihat dari nilai pretest dan posttest dari masing-masing sampel. Analisis menggunakan rumus yang telah dibahas di bab 3. Hasil
perhitungan uji gain untuk kelas eksperimen adalah 0.510, atau mengalami kenaikan dengan kriteria sedang. Sedangkan untuk
kelas kontrol mengalami kenaikan rata-rata rendah karena memiliki
nilai sebanyak 0.297. Berikut grafik rata-rata nilai gain untuk kelas eksperimen dan kelas kontrol:
Gambar 4.1 Grafik rata-rata nilai gain kelas sampel
Berdasakan grafik diatas, dapat diketahui rata-rata gain kelas eksperimen lebih tinggi dari kelas kontrol, berikut adalah
rekap hasil uji gain per siswa dari masing-masing kelas
Tabel 4. 13 Uji gain masing-masing siswa Kriteria
Kontrol Eksperimen
∑ ∑
Tinggi 1
2.94 8
23.53 Sedang
14 41.18
17 50
Rendah 19
55.88 9
26.47 Jumlah
34 100
34 100
Sesuai tabel diatas maka dapat diketahui perbandingan peningkatan siswa signifikan. Siswa yang memiliki kriteria
peningkatan tinggi di kelas kontrol hanya ada 1 orang sedangkan kelas eksperimen memiliki 8 siswa yang mengalami peningkatan
0.1 0.2
0.3 0.4
0.5 0.6
eksperimen kontrol
uji gain
gain 0.297
rendah 0.510
sedang
tinggi dalam proses belajar, begitupun dalam kategori sedang, kelas eksperimen memiliki siswa yang memiliki peningkatan sedang
lebih tinggi daripada kelas kontrol karena memiliki 17 siswa sedangkan kelas kontrol hanya 14 siswa. Berbeda dengan siswa
yang memiliki kriteria rendah, kelas kontrol memiliki lebih banyak siswa yang memiliki kriteria rendah yaitu 19 siswa dan kelas
eksperimen hanya 9 siswa.
4.1.4.1.7 Analisis Hasil Belajar Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Berdasarkan hasil penelitian yang telah diperoleh nilai kondisi awal kelas sampel yang diuji melalui pretest nilai kelas eksperimen adalah
60.59, sedangkan kelas kontrol 60.44 . sedangkan hasil dari penelitian dilihat dari hasil nilai posttest di dapatkan nilai kelas
eksperimen adalah 80.59 dan kelas kontrol adalah 72.21. berikut adalah gambar grafik yang menunjukan hasil penelitian :
4.2 Grafik hasil belajar siswa