tepat  untuk  meningkatkan  pembelajaran  Teknologi  Informasi  dan Komunikasi TIK.
2.3 KERANGKA BERPIKIR
Dalam  pembelajaran  TIK  selama  ini  masih  menggunakan  model pembelajaran konvensional dimana siswa hanya memperhatikan penjelasan
guru,  bahkan  hanya  sedikit  kesempatan  siswa  untuk  ikut  andil  dalam pembelajaran yang aktif. Dengan demikian minat siswa dirasa kurang dalam
mengikuti  pembelajaran  dengan  model  tersebut.  Hal  tersebut  lah  yang mempengaruhi hasil belajar siswa  yang tidak seimbang  antara nilai praktik
TIK  dan  nilai  teorinya.  Menurut  siswa  pembelajaran  teori  yang konvensional sangat membosankan jika dibandingkan dengan pembelajaran
praktik dimana siswa bisa mengexplore sendiri kemampuannya. Dengan adanya berbagai masalah tersebut diatas penggunaan model
pembelajaran  Snowball  Throwing  dirasa  cocok  untuk  membantu mengurangi  permasalahan  tersebut.  Dalam  model  pembelajaran  Snowball
Throwing siswa  diajak  meningkatkan  minat  belajar  dengan  sistem
pembelajaran  yang  menyenangkan.  Model  belajar  yang  digunakan  adalah model  belajar  kelompok  namun  tetap  membebankan  tanggung  jawab
individu  kepada  setiap  anggotanya.  Sehingga  pemahaman  materi  bisa tercapai dengan adanya penggunaan model pembelajaran ini.
Skema kerangka berpikir
Pembelajaran TIK
Pembelajaran Snowball Throwing diharapkan dapat meningkatkan hasil dan minat belajar siswa dibandingkan dengan mennggunakan model konvensional
Pembelajaran menggunakan model Snowball Throwing
Kelas Kontrol Kelas Eksperimen
Pretest Uji pengetahuan dan minat siswa
Uji hasil belar siswa Pembelajaran dengan model
konvensional Pretest Uji pengetahuan dan
minat siswa
Posttest pengetahuan dan minat siswa
Posttest pengetahuan dan minat siswa
2.4 HIPOTESIS
Hipotesis atau  anggapan dasar dalam KBBI disebutkan bahwa hipotesis adalah sesuatu yang dianggap benar untuk alasan atau pengutaraan pendapat
meskipun  kebenarnnya  harus  tetap  dibuktikan.  Sedangkan  Sugiyono 2009:64  mengemukakan  bahwa  hipotesis  merupakan  jawaban  sementara
terhadap  rumusan masalah  penelitian. Dikatakan sementara, karena jawaban yang  diberikan  baru  didasarkan  pada  teori  yang  relevan,  belum  didasarkan
fakta  yang  empiris.  Fakta-fakta  yang  empiris  didapatkan  melalui pengumpulan data.
Berdasarkan    rumusan  masalah  dan  kerangka  pikir  diatas  maska hipotesis yang dapat dirumuskan penulis adalah :
1.  Hasil  belajar  kelas  yang  menerapkan  cooperative  learning dapat meningkat
2. Minat  siswa  dapat  meningkat  dengan  menerapkan
cooperative learning
28
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 WAKTU DAN TEMPAT PENELITIAN
Penelitian  ini  dilaksanakan  di  SMPN  1  Bawen,  yang  berlokasi  di  Jalan Soekarno Hatta 54 Bawen tahun ajaran 20142015.
3.2 POPULASI DAN SAMPEL
3.2.1 Populasi
Populasi adalah  keseluruhan subjek penelitian Arikunto, 2013:173. Populasi dalam  penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMPN
1  Bawen  tahun  pelajaran  20142015  sebanyak  9  kelas  dengan jumlah 306 siswa , yang  mempunyai latar belakang yang sama yaitu
dengan menggunakan pembelajaran model ceramah.
3.2.2 Sampel
Sampel  adalah  bagian  atau  wakil  dari  populasi  yang  diteliti Arikunto,  20013:174.  Dalam  penelitian  ini  dipakai  cara
menentukan  sampel  dengan  metode  random.  Hal  ini  dilakukan karena  siswa  kelas  VIII  memiliki  latar  belakang  yang  sama  dengan
materi  pembelajaran  yang  sama,  tidak  adanya  kelas  unggulan  dan penggunaan pembelajaran model ceramah. Sehingga metode random