pemanfaatan perempuan karena dibawah alam sadar mereka, ada itikad menjual kecantikan sang bintang iklan Ibrahim Suratno, 1998 : 26.
Keglamoran dan keseksian wanita adalah sosok yang tidak mungkin dilepaskan dari media ketika dia menjadi industri. Wanita direkayasa dalam
proses kreatif dunia periklanan sehingga melahirkan dan menciptakan kesan dan daya tarik tertentu untuk suatu barang yang ditawarkan. Semakin terkenal dan
popular wanita cantik dan dijadikan wahan promosi suatu barang, maka semakin tinggi pula kualitas, mutu dan kesan mewah dari barang tersebut.
2.2. Sensualitas Dalam Iklan
Iklan merupakan pesan yang menawarkan produk dengan menggunakan suatu media yang kemudian bertjuan untuk mempersusasif
masyarakat untuk mencoba dan akhirnya memeli. Belakangan ini iklan-iklan si media cetak khususnya majalah, mulai meninggalkan sisi edukasinya dalam
beriklan. Iklan sekarang ini lebih berorientasi pada profit yaitu iklan dibuat sedemikian menarik hingga mampu merangsang keinginan masyarakat untuk
membeli dan untuk menanamkan image produk agar selalu diingat. Untuk membuat iklan yang menarik, salah satu caranya adalah dengan menambahkan
unsur sensualitas didalam iklan. Sensualitas ini ada kaitan langsung dengan yang inderawi
sense=indera. Jadi, secara sederhana dapatlah dikatakan bahwa sensualitas ini menekankan kepada “rasa”, sehingga bisalah dikatakan lawan dari kata
sensualitas adalah “intelek”. Nah, di dalam karya seni apapun, kedua unsur ini
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
sensualitas dan intelektualitas itu selalu ada saling imbang dan mengimbangi. Sensualitas adalah rasa yang ada pada indera kita yang timbul ketika memandang
obyek perempuan dalam suatu karya seni, sehingga bisa dikatakan bahwa lawan dari sensualitas adalah intelektualitas.
Eksploitasi sensualitas perempuan dalam persepsi dan opini publik saat ini menjadikan karya karya yang menggunakan obyek perempuan dalam gestur-
gestur tertentu dianggap sebagai bentuk pemikiran-pemikiran tabu. Mengangkat tubuh perempuan bukan untuk menonjolkan sensualitas tubuh semata, melainkan
mengeksplorasi tubuh permpuan dari gerak, gestur atau sudut pandang khusus. Sensualitas dalam budaya masyarakat, aroma dan sejak sensualitas sudah melekat
dan dihegemoni oleh citra tubuh perempuan sejak berabad-abad silam. Perempuan telah menjadi mitos dan legenda hidup yang merajai imajinasi umat manusia
sampai saat ini. http:www.digilib.itb.ac.idgdl.php?mod=browseop=readid=jbptitbpp-gdl-
ayuasrell-27476 21-12 – 2009 pukul 20:36.
Unsur utama dalam sensualitas adalah perasaaan atau sentimentalitas. Unsur sensualitas lebih dikaitkan dengan perempuan, mengapa? Karena ideologi
dominan yang ada dalam masyarakat. Ideologi patriaki yang memosisikan perempuan sebagai alat objek, memberikan kontribusi pada pengkomoditian
tubuh perempuan oleh pihak media sebagai sarana untuk mengeruk keuntungan. Seperti contoh, cover majalah dewasa yang kerap kali menampilkan tubuh
perempuan dalam balutan pakaian yang mengesankan citra sensual. Baria, 2005:4.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Lalu apakah arti atau definisi ‘sensualitas’ kalau bagitu? Mungkin dari beberapa komentar dan analisis berikut dapat membantu memberikan kejelasan
tentang makna ‘sensualitas’ Surya dan ida, 2003:45. “Kebudayaan popular yang kita lihat sekarang, semakin lama
mempertontonkan pakaian yang semakin minim. Semakin sensual, karena menarik audiens. Itu sebabnya, selain memberikan hiburan
dengan lagu yang bagus, artis-artis juga memberikan impian tentang ‘sensualitas’ komentar Doddy Sjahbudin, akademi UI dalam Femina,
Mei 2003. Sensualitas menurut pandangan di atas adalah gerakan-gerakan dan
perilaku yang disengaja dilakukan untuk menarik khalayak. “Menarik khalayakaudiens” yang dimaksudkan dari makna yang tersirat adalah yang
mampu mendorong rangsangan seksual. Namun kembali lagi, walau sensualitas atau aksi panggung dan pakaian yang dikenakan sengaja kelihatan sensual,
arouse sexual desire, selama penikmat atau konsumen tidak mempunyai pikiran ‘jelek’ ke arah sexual desire, maka hal tersebut sah-sah saja dan bukan terkategori
aksi erotisme atau pornografi. Surya dan Ida, 2003:50. Definisi atas konsep sensualitas tubuh perempuan yang berkembang di
media massa tidak berhasil dirumuskan dalam definisi yang jelas. Akan halnya sensualitas diskursus yang berkembang menyatakan sebagai bentuk aksi sensual
yang sngaja dipertontonkan untuk mengundang imajinasi seksual. Pakaian minim, terawang , dan terbuka adalah salah satu contoh bentuk sensulaitas itu.Menurut
Rachmah Ida: 2003.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Sensualitas menurut kamus besar Bahasa Indonesia adalah segala sesuatu yang mengenai badani bukan rohani. Sedangkan sensual adalah
berhubungan dengan kenikmatan yang bersifat naluri. Filosofi sensualitas jika dirunut tak lepas pula dari pikiran dan jiwa seorang wanita. Para ahli selalu
mengatakan bahwa otak merupakan organ seks yang paling penting atau organ tubuh yang paling seksi. Jika mental dan pikiran percaya bahwa kita adalah orang
yang paling seksi, maka otak akan memberikan sinyal kepada tubuh untuk mencerminkan hal tersebut.
Sensualitas tubuh tidak bisa muncul secara maksimal tanpa pikiran dan jiwa yang baik, “sensualitas bersifat holistis, tidak hanya menyangkut seks
tetapi juga tingkah laku, performa dan pola pikir”. Untuk bisa tampil sensual, seseorang tidak perlu cantik karena kecantikan fisik sifatnya relatif dan bisa
didapat dengan melakukan perawatan tubuh Harry dalam Hayu, 2005. Secara umum wanita yang fisiknya ideal adalah ayng memiliki daya
sensualitas, seperti garis wajah yang tajam, berdada montok, berpinggul padat serta “bermata kucing” yang sangat ekspresif. Tetapi selain kondisi fisik tersebut,
sensualitas juga tergantung pada kondisi psikis, lingkunga dan mood seseorang, yaitu siap melayani dan dilayani untuk berhubungan seks.
Sensualitas akan terpancar pada kilauan mata, energi ketika kita bergerak, senyuman, bau yang keluar dari tubuh dan suara saat kita berbicara. Jika
seorang wanita merasa dirinya elegan, menarik dan seksi, maka ia akan menjadi elegan, menarik dan seksi. Demikian pula dengan pria bila ia merasa dirinya
tampan, seksi dan menarik maka ia akan tampil demkian adanya.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
2.3. Komunikasi Nonverbal