Pentingnya Pencatatan Keuangan Pemahaman Pencatatan Keuangan

68

4.3.1.2 Pentingnya Pencatatan Keuangan

Pencatatan keuangan mempunyai peran yang sangat penting bagi kelangsungan sebuah usaha. Tidak hanya usaha yang berskala besar, yang berskala kecil pun memerlukan suatu pencatatan keuangan. Bagi usaha yang berskala besar apalagi yang telah berbadan hukum, pencatatan keuangan yang sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan mutlak diperlukan. Bagi usaha yang berskala kecil seperti UMK, pencatatan keuangan yang baik dan benar tentu akan sangat membantu untuk memantau perkembangan usahanya. Peneliti ingin mengetahui seberapa pentingkah pencatatan keuangan untuk dilakukan, bagi UMK. Peneliti mewawancarai informan kunci yaitu ibu Puji sebagai pemilik dan pelaksana UMK. Peneliti bertanya sejauh mana pemahaman mengenai pentingnya pencatatan keuangan untuk dilakukan. Berikut pemaparannya ibu Puji: “…itu penting sekali. Karena kita kalo mengeluarkan mau belanja, ya itu otomatis kita harus mencatat berapa yang dibutuhkan, berapa yang dibeli, berapa yang dibuat. Sesuai e..e.. menurut bahan bakunya itu…….penting sekali untuk kelancaran usaha… ”. Berdasarkan pemaparan diatas, ibu Puji mengatakan sudah memahami bahwa pencatatan keuangan sangat penting dan menurut beliau, hal itu untuk menunjang kelancaran usaha. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 69 Peneliti kemudian mewawancarai informan berikutnya yaitu pemilik dan pelaksana UMK bapak Su’udi. Masih dengan pertanyaan yang sama yaitu sejauh mana pemahaman mengenai pentingnya pencatatan keuangan dilakukan. Berikut pemaparan bapak Su’udi: “kalau pencatatan keuangan sangat penting. Termasuk untuk mengetahui omset perbulan atau perminggu....selama dalam jangka bulan itu omset saya ada penurunan atau tidak ”. Berdasarkan pemaparan diatas bapak Su’udi beranggapan pencatatan keuangan penting dilakukan untuk mengukur omset penjualan. Wawancara berikutnya ditujukan kepada pemilik dan pelaksana UMK yaitu ibu Yulitisnawati. Peneliti menanyakan sejauh mana pemahaman mengenai pentingnya pencatatan keuangan dilakukan. Berikut pemaparan ibu Yulitisnawati: “ Penting ya. Manfaate dari itu mbak..apase, koreksi modal, modal kita masi’ utuh apa..apase, maksude kalong ngono lo”. Dari pemaparan diatas menurut ibu Yulitisnawati pencatatan keuangan merupakan hal yang penting untuk memantau perkembangan usaha dari sisi modal. Selanjutnya peneliti mengajukan pertanyaan yang sama pada informan keempat yaitu pemilik dan pelaksana UMK pasangn suami Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 70 istri yaitu bapak Muhammad Rofiq dan ibu Musarofah, namun yang memberi jawaban adalah bapak Muhammad Rofiq. Berikut pemaparannya: “ Ya penting se. Mestinya penting untuk apa itu, penghasilan laba kita itu lho. Nantinya itu hasilnya. Kalo nggak ada catetan, kan kita bingung nanti keuntungan itu berapa…penting itu….”. Dari pemaparan diatas, menurut bapak Muhammad Rofiq pencatatan keuangan merupakan hal yang penting untuk mengetahui besarnya laba. Untuk memperoleh informasi lebih banyak lagi, peneliti kemudian mewawancarai informan terakhir yaitu pemilik dan pelaksana UMK pasangn suami istri yaitu bapak M. Nasir dan ibu Nurmah namun yang memberi jawaban adalah bapak M. Nasir. Peneliti mengajukan pertanyaan yang sama, berikut pemaparannya: “…mestinya penting....” Berdasarkan hasil wawancara dari kelima informan diatas disimpulkan bahwa, bagi pemilik dan pelaksana UMK pencatatan keuangan sangat penting untuk mengelola manjemen usahany, namun demikian dari aktifitas usahanya sudah mampu memberikan informasi keuangan yang berguna bagi pengelolaan manajemen keuangannya. Alasan mengapa tiga informan tidak melakukan pencatatan keuangan Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 71 ialah tidak mempunyai cukup waktu untuk melakukan pencatatan keuangan, hal itu dikarenakan adanya perangkapan fungsi yaitu sebagai pemilik dan pelaksana usaha lihat lampiran dua.

4.3.1.3 Pencatatan Keuangan Sebagai Bentuk Fungsi Kontrol Keuangan