UMK Milik Bapak M. Nasir

61 Bapak Muhammad Rofiq termasuk dalam generasi ke tiga yang meneruskan usaha ini. Bapak Muhammad Rofiq mulai menjalankan usahanya pada tahun 1995. Pada mulanya bapak Muhammad Rofiq membuat sepatu anak – anak, namun karena kurang berkembang kemudian beralih membuat sepatu wanita untuk dewasa. Pada saat memulai usahanya, modal awal yang dimiliki bapak Muhammad Rofiq sebesar Rp 2.000.000 dua juta rupiah. Modal tersebut berasal dari orang tuanya. Kemudian bapak Muhammad Rofiq mendapatkan order pertama berupa sepatu anak – anak sebanyak sepuluh kodi. Pada saat itu harga per kodi sepatu anak – anak sebesar Rp 35.000 tiga puluh lima ribu rupiah. Bapak Muhammad Rofiq merupakan anggota dari koperasi Semiwangi. Terkadang bapak Muhammad Rofiq memang membeli bahan secara kredit di koperasi ini tetapi lebih sering membeli bahan di toko milik saudaranya, yang memang menyediakan bahan – bahan untuk keperluan produksi sepatu.

4.2.5 UMK Milik Bapak M. Nasir

Bapak M. Nasir dan ibu Nurmah merupakan pasangan suami istri sebagai pemilik dan pelaksana usaha di bidang produksi sepatu wanita dewasa lihat lampiran 24. Omset penjualan usaha produksi bapak M. Nasir dan ibu Nurmah mencapai 14.400 pasang per tahun dengan nominal sebesar Rp 172.800.000 seratus tujuh puluh dua juta delapan Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 62 ratus ribu rupiah lihat lampiran 3. Usaha bapak M. Nasir ini tidak mempunyai nama tertentu. Merek sepatu yang digunakan pun bermacam – macam, bergantung kepada merek apa yang dijual di toko bahan baku sepatu yang ada di Jalan Kramat Gantung Surabaya ataupun yang ada di Wedoro. Namun merek yang sering digunakan oleh Bapak M. Nasir untuk sepatu hasil produksinya adalah “Vario”. Bapak M. Nasir masih memiliki hubungan kekerabatan dengan Bapak Su’udi. Bahkan tinggal dalam satu rumah. Bapak M. Nasir adalah kakak ipar dari Bapak Su’udi. Pada mulanya Bapak M. Nasir tidak mempunyai keahlian apapun dibidang pembuatan sepatu. Namun setelah menikah dengan Ibu Nurmah yang merupakan kakak kandung dari Bapak Su’udi, Bapak M. Nasir mulai belajar membuat sepatu. Bapak M. Nasir mulai belajar membuat sepatu dengan cara menjadi tukang pembuat sepatu di tahun 1993. Sepatu yang beliau buat adalah sepatu anak – anak. Setelah cukup lama membuat sepatu anak – anak, beliau lalu mencoba membuat sepatu untuk ukuran dewasa. Bapak M. Nasir kemudian mengumpulkan uang dari hasilnya bekerja. Setelah terkumpul sebanyak Rp 200.000,- dua ratus ribu rupiah, beliau mulai mencoba untuk membangun usahanya sendiri. Bapak M. Nasir membeli sendiri bahan baku untuk membuat sepatu. Hingga tahun 1999 Bapak M. Nasir terus membuat sepatu anak – anak. Barulah pada tahun 2000 beliau membuat sepatu wanita untuk dewasa. Harga jual yang lebih Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 63 tinggi menjadi alasan tersendiri bagi Bapak M. Nasir untuk beralih ke sepatu wanita dewasa. Tahun 1998 merupakan tahun keemasan bagi Bapak M. Nasir. Menurut keterangan Bapak M. Nasir, dalam jangka waktu satu tahun saja, beliau mampu meraup untung hingga Rp 20.000.000,- dua puluh juta rupiah. Namun harga bahan baku yang tinggi dan ketatnya persaingan usaha membuat keuntungan yang didapat saat ini tidak sebanyak tahun – tahun sebelumnya. Meskipun demikian hingga tahun 2011 ini, usaha produksi Bapak M. Nasir masih tetap berjalan dengan lancar.

4.3. Deskripsi Hasil Penelitian