58
Osowilangun, terutama untuk para anggota termasuk bapak Su’udi. Namun koperasi ini tidak untuk memasarkan produk – produk UMK.
Selain koperasi Semiwangi, ada empat buah toko yang fungsinya sama yaitu hanya menyediakan bahan baku saja. Salah satu diantara empat
toko itu bernama UD. Langgeng. Untuk bisa mendapatkan bahan baku yang dibutuhkan, para
pengrajin bisa membelinya lansung. Apabila belum memiliki dana, maka para pengrajin bisa mendapatkan bahan baku tersebut dengan cara
berhutang tanpa agunan. Namun hanya pengrajin yang sudah dikenal saja yang boleh berhutang. Meskipun demikian, menurut bapak Su’udi,
biasanya pengrajin tidak meminjam semua bahan baku yang dibutuhkan namun hanya sebagian saja. Misalnya seorang pengrajin mendapat order
sepatu sebanyak lima puluh kodi. Pengrajin tersebut hanya meminjam bahan baku untuk dua puluh kodi sepatu saja. Itupun tidak semua bahan
bisa didapat, karena tergantung dari persediaan bahan baku yang ada di toko. Jangka waktu pembayaran hutang umumnya antara satu sampai
dua minggu. Sistem hutang yang diterapkan oleh koperasi Semiwangi dan empat toko tersebut hanya mengandalkan kepercayaan semata.
4.2.3 UMK Milik Ibu Yulitisnawati
Pasangan suami istri atas nama bapak Mas Muhammad Didik dan ibu Yulitisnawati merupakan pemilik dan pelaksana usaha di bidang
produksi sandal, sepatu anak – anak dan sepatu untuk ukuran dewasa lihat lampiran 18. Omset penjualan usaha produksi bapak Mas
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
59
Muhammad Didik dan ibu Yulitisnawati mencapai 14.400 pasang per tahun dengan nominal sebesar Rp 165.600.000 seratus enam puluh lima
juta enam ratus ribu rupiah lihat lampiran 3. Usaha ini tidak mempunyai nama tertentu. Ibu Yulitisnawati hanya mempunyai merek
untuk hasil produksinya. Nama mereknya adalah “Zpatoez Collection, Sola Gratia, dan Yuliez”. Ibu Yulitisnawati telah mendaftarkan salah
satu nama merek yaitu “Yuliez”, untuk dipatenkan di Disperindag provinsi Jawa Timur. Namun hingga tahun 2011 masih dalam proses.
Usaha produksi sandal dan sepatu ini merupakan usaha turun temurun yang dijalani oleh keluarga dari suami ibu Yulitisnawati, yaitu
bapak Mas Muhammad Didik. Bapak Mas Muhammad Didik merupakan generasi ke dua yang meneruskan usaha keluarga ini. Setelah menikah di
tahun 2002, maka usaha tersebut diteruskan oleh bapak Mas Muhammad Didik bersama istrinya, ibu Yulitisnawati. Pendidikan terakhir bapak
Mas Muhammad Didik adalah Madrasah Aliyah demikian halnya dengan ibu Yulitisnawati.
Bapak Mas Muhammad Didik memulai usaha bersama istrinya dengan modal awal sebesar Rp 3.000.000 tiga juta rupiah. Modal
tersebut berasal dari tabungan sendiri. Kemudian bapak Mas Muhammad Didik mendapat order pertama berupa sepatu remaja sebanyak dua kodi,
dengan harga Rp 210.000 dua ratus sepuluh ribu rupiah per kodinya. Bapak Mas Muhammad Didik dan ibu Yulitisnawati merupakan anggota
dari koperasi Semiwangi yang ada di Tambak Osowilangun Surabaya.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
60
Namun bapak Mas Muhammad Didik tidak pernah membeli bahan di koperasi tersebut melainkan langsung membeli di Jalan Kramat
Gantung. Hal itu dikarenakan tidak lengkapnya bahan – bahan yang ada di koperasi tersebut.
4.2.4 UMK Milik Ibu Musarofah