Akuntabilitas Usaha Tinjauan Pustaka

24 b. Pengguna eksternal yang meliputi pihak – pihak yang berkepentingan di luar perusahaan seperti kreditur, pelanggan, pemegang saham, instansi pemerintah, dan serikat pekerja.

2.2.4. Akuntabilitas Usaha

Akuntabilitas dapat diartikan sebagai “yang dapat dipertanggungjawabkan”. Atau dalam kata sifat disebut sebagai accountable. Lalu apa bedanya dengan responsibility yang juga diartikan sebagai “tanggung jawab”. Pengertian accountability dan responsibility seringkali diartikan sama. Padahal maknanya jelas sangat berbeda. Beberapa ahli menjelaskan bahwa dalam kaitannya dengan birokrasi, responsibility merupakan otoritas yang diberikan atasan untuk melaksanakan suatu kebijakan. Sedangkan accountability merupakan kewajiban untuk menjelaskan bagaimana realisasi otoritas yang diperolehnya tersebut. Tidak dapat dipungkiri bahwa pencatatan keuangan mempunyai peran yang sangat penting bagi dunia usaha yang dinamis karena laporan keuangan yang dapat dipertanggung jawabkan mutlak diperlukan. Usaha yang awal mulanya tergolong usaha kecil, mempunyai kemungkinan akan menjadi usaha yang besar pada masa yang akan datang. Salah satu cara yang bisa dilakukan adalah dengan mengajukan pinjaman dana kredit kepada bank. Akan tetapi hal itu tidaklah mudah, karena bank akan melakukan analisis yang mendalam terhadap nasabah debiturnya Pasal 8 Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 25 UU RI No. 10 Tahun 1998 Tentang Perbankan. Selain itu bank juga akan mengajukan syarat – syarat yang harus dipenuhi oleh nasabah. Pada umumnya, pelaku UMK merasa bahwa syarat yang diajukan bank cukup berat. Namun bank mempunyai alasan yang kuat sehubungan dengan hal itu. Kredit atau pembiayaan berdasarkan Prinsip Syariah yang diberikan oleh bank mengandung resiko, sehingga dalam pelaksanaannya bank harus memperhatikan asas – asas perkreditan atau pembiayaan berdasarkan Prinsip Syariah yang sehat. Untuk mengurangi resiko tersebut, jaminan pemberian kredit atau pembiayaan berdasarkan Prinsip Syariah dalam arti keyakinan atas kemampuan dan kesanggupan Nasabah Debitur untuk melunasi kewajibannya sesuai dengan yang diperjanjikan merupakan faktor penting yang harus diperhatikan oleh bank. Untuk memperoleh keyakinan tersebut, sebelum memberikan kredit, bank harus melakukan penilaian yang seksama terhadap watak, kemampuan, modal, agunan, dana prospek usaha dari Nasabah Debitur. Mengingat bahwa agunan sebagai salah satu unsur pemberian kredit, maka apabila berdasarkan unsur-unsur lain telah dapat diperoleh keyakinan atas kemampuan Nasabah Debitur mengembalikan utangnya, agunan hanya dapat berupa barang, proyek, atau hak tagih yang dibiayai dengan kredit yang bersangkutan. Tanah yang kepemilikannya didasarkan pada hukum, dan lain-lain yang sejenis dapat digunakan sebagai agunan. Bank tidak wajib meminta agunan berupa barang yang tidak berkaitan langsung Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 26 dengan obyek yang dibiayai, yang lazim dikenal dengan agunan tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1998 Nomor 182, www.google.co.id , 1998 .

2.3. Usaha Mikro Kecil dan Menengah

2.3.1. Kriteria Usaha Mikro Kecil dan Menengah

a. Kriteria menurut Pasal 5 undang – undang RI No. 9 tahun 1995 tentang usaha kecil : 1 Memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp. 200.000.000,- dua ratus juta rupiah, tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha; atau 2 Memiliki hasil penjualan tahunan paling banyak Rp. 1.000.000.000,- satu milyar rupiah; 3 Milik Warga Negara Indonesia; 4 Berdiri sendiri, bukan merupakan anak perusahaan atau cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau berafiliasi baik langsung maupun tidak langsung dengan Usaha Menengah atau Usaha Besar; 5 Berbentuk usaha orang perseorangan, badan usaha yang tidak berbadan hukum, atau badan usaha yang berbadan hukum, termasuk koperasi. b. Kementrian Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Menegkop dan UKM : Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.