Penetapan panjang gelombang maksimum Pembuatan kurva baku

Dari grafik pada gambar 5 dapat dilihat bahwa pada menit ke-15 sampai menit ke- 35 memberikan grafik yang relatif datar, artinya pada menit tersebut terjadi reaksi yang stabil dan sempurna antara glukosa murni dengan pereaksi GOD-PAP. Hal ini berarti penetapan kadar glukosa darah dapat dilakukan pada menit ke-15-35 setelah pemberian pereaksi GOD-PAP. Akan tetapi untuk lebih meminimalkan perbedaan resapan, maka pengerjaan OT dilakukan dari menit ke-15 sampai 35.

2. Penetapan panjang gelombang maksimum

Instrumen ukur spektrofotometer visible serta kondisi yang digunakan dalam penelitian ini berbeda dengan instrument yang digunakan oleh DiaSys. Oleh karena itu perlu dilakukan percobaan awal untuk mengetahui besar panjang gelombang yang memberi resapan yang maksimum. Penetapan panjang gelombang maksimum diukur pada rentang panjang gelombang 400-600nm. Gambar 6. Kurva hubungan antara ? dan resapan maksimum glukosa standar selama operating time PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Berdasarkan gambar 6 dapat dilihat bahwa resapan maksimum terjadi pada panjang gelombang 502 nm. Pada leaflet DiaSys tertera bahwa panjang gelombang saat resapan maksimum terjadi pada panjang gelombang 500nm. Perbedaan panjang gelombang ini dikarenakan instrumen yang digunakan belum tentu sama. Oleh karena itu pada pengukuran kadar glukosa pada percobaan ini dilakukan pada panjang gelombang 502 nm.

3. Pembuatan kurva baku

Pada penelitian ini penetapan kadar glukosa darah dilakukan menggunakan spektrofotometer sehingga harus memenuhi persyaratan hukum Lambert-Beer . Hukum Lambert-Beer menjelaskan bahwa resapan akan meningkat seiring dengan meningkatnya kadar. Oleh karena itu perlu dilakukan pembuatan kurva baku untuk menunjukkan bahwa penetapan kadar glukosa dan secara spektrofotometri ini telah memenuhi hukum Lambert-Beer. Pembuatan kurva baku menggunakan larutan glukosa monohidrat 10 mgml 1 bv sebagai larutan stok glukosa. Tetapi larutan ini dibuat dengan menggunakan pelarut asam benzoat. Sebagai pelarut digunakan aquades dan ditambahkan asam benzoat sebagai pengawet glukosa selama kurun waktu tertentu. Pengawetan ini perlu dilakukan karena glukosa merupakan media yang baik untuk pertumbuhan mikroorganisme sehingga dengan penggunaan asam benzoat diharapkan dapat meminimalkan faktor- faktor yang dapat menganggu penetapan kadar glukosa darah. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Kurva baku dibuat dengan kadar 75 mgdl, 100 mgdl, 150 mgdl, 200 mgdl, 225 mgdl. Kadar glukosa ditetapkan pada panjang gelombang 502 nm dan waktu resapan maksimumoperating time pada menit ke-15-35 sesuai dengan hasil percobaaan pendahuluan yang telah dilakukan sebelumnya. Dari hasil pengukuran resapan larutan glukosa standar pada panjang gelombang 502 nm diperoleh data sebagai berikut: Tabel VII. Hubungan kadar dan resapan glukosa pada ? maksimum 502 nm Kadar mgdl Resapan Persamaan Regresi Linear 75,3705 0,266 100,4940 0,343 150,7410 0,478 200,9880 0,668 226,1115 0,717 A = 0,03217 B = 0,00307 r = 0,9976 y = 0,00307x + 0,03217 Dari tabel VII. diatas terlihat bahwa harga koefisien regresi hubungan kadar dan resapan glukosa pada ? 502 nm mendekati ±1, dan setelah dibandingkan dengan r tabel dengan taraf kepercayaan 95 dengan df3 df: degree of freedom, yaitu jumlah sampel dikurangi dua didapat bahwa r tabel sebesar 0,878. Dapat dilihat bahwa harga r hitung lebih besar dari r tabel. Hal ini berarti bahwa persamaan kurva baku tersebut memiliki linieritas yang baik. Pada persamaan kurva baku tersebut sudut yang dibentuk oleh kurva hubungan konsentrasi dan serapan sangat kecil, sehingga dari segi sensitivitas PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI kurva tersebut tidak dapat disajikan. Oleh karena itu, maka diperlukan faktor koreksi manipulasi menjadi 300 kali lebih besar. Sehingga persamaan kurva baku yang diperoleh menjadi y = 0,9199 X + 9,6508 dengan r = 0,9976. Gambar 7. Kurva baku seri kadar glukosa pada ? maksimum 502 nm selama operating time pada menit 15-35

4. Penetapan waktu pemberian larutan glibenklamida