20
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis dan Rancangan Penelitian
Jenis penelitian yang dilakukan termasuk jenis penelitian eksperimental murni dan dikerjakan mengikuti rancangan acak lengkap pola searah. Penelitian
ini dilakukan di Laboratorium Biokimia-Mikrobiologi dan Laboratorium Farmakologi Toksikologi Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma.
B. Variabel Penelitian
1. Variabel utama
a. Variabel bebas : Konsentrasi undur-undur darat. Konsentrasi undur- undur darat adalah jumlah gram g banyaknya undur-
undur darat yang dilarutkan dalam mililiter ml aquades kemudian disuntikkan pada tikus putih jantan terbebani glukosa.
b. Variabel tergantung : LDDK
0-300
kadar glukosa dalam darah. LDDK
0-300
kadar glukosa dalam darah adalah besaran yang menggambarkan jumlah kadar glukosa dalam darah pada rentang waktu mulai menit ke-0
sampai menit ke-300 yang dihitung menggunakan metode trapezoid.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2. Variabel pengacau terkendali
a. Jenis kelamin : jantan.
b. Galur spesies subyek uji : galur Wistar. c. Warna
: putih. d. Berat badan subyek uji
: antara 175-225 gram. e. Umur subyek uji
: antara 2-3 bulan. f. Cara pemberian
: peroral.
3. Variabel pengacau tak terkendali
a. Keadaan patologi subjek uji. b. Kandungan dalam undur- undur darat.
C. Bahan dan Alat Penelitian
1. Bahan penelitian
a. hewan uji Tikus putih jantan galur Wistar, umur 2 - 3 bulan, berat badan 175-225 gram,
dari Laboratorium Farmakologi Toksikologi Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma.
b. bahan uji Undur-undur darat Myrmileon sp. yang diperoleh dari Kebun Obat
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. c. senyawa pembanding
Senyawa pembanding berupa kaplet generik glibenklamida yang diproduksi oleh PT. Indofarma.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
d. pereaksi untuk pengukuran kadar glukosa darah Pereaksi yang digunakan adalah enzim Glucose GOD FSDiaSys,
Germany yang terdiri atas:
Tabel III. Isi pereaksi enzim Glucose GOD-PAP
Reagen : Phosphat buffer
pH 7,5 250 mmoll
Phenol 5 mmoll
4-aminoantipyrine 0,5 mmoll
Glukosa oksidase GOD
≥ 10 kUl
Phenol AminoAntipirin Peroksidase PAP
≤ 1 kUl
Glukosa standar 100mgdl
5,5 mmoldl
e. lain- lain 1 Sodium oksalat p.a 2 mgml darah sebagai antikoagulan pada waktu
pengambilan darah. 2 Glukosa monohidrat p.a Merck dengan dosis 1,75 gkgBB sebagai
larutan untuk pembuatan kurva baku dan untuk uji toleransi glukosa oral yang diperoleh dari LPPT Universitas Gadjah Mada.
3 Asam benzoat p.a 0,1
b v
sebagai pengawet glukosa monohidrat yang diperoleh dari Laboratorium Kimia Analisis Fakultas Farmasi Universitas
Sanata Dharma Yogyakarta. 4 Aquades sebagai cairan pelarut undur- undur darat yang diperoleh dari
Laboratorium Farmakologi Toksikologi Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5 Parafin cair sebagai pelancar aliran darah dalam pengambilan sampel darah dari hewan uji, yang diperoleh dari Laboratorium Biofarmasetika
dan Bioanalisis Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
2. Alat penelitian
1 Seperangkat alat gelas Beaker glass, labu takar, gelas ukur, pengaduk merk pyrex.
2 Mortir dan stamper. 3 Jarum suntik injeksi peroral yaitu jarum suntik yang ujungnya diberi
bulatan kecil dengan lubang ditengahnya agar tidak melukai hewan uji. 4 Mikropipet.
5 Sentrifuge Hettich WBA SS, Germany ,yellow tipe, microtube, surgical blade.
6 Spektrometer Ultraviolet –Visibel Optima® SP300, Japan dan kuvet 7 Alat timbang elektrik Mettler Toledo AB 204, Switzerland
8 Vortex Janke-Kankel IKA® - Labortechnik 9 Holder
D. Jalannya Penelitian
1. Determinasi binatang undur-undur darat
Determinasi binatang undur-undur darat Myrmileon sp. dilakukan di Laboratorium Entomologi Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada Yogyakarta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2. Pembuatan simplisia uji
a. pengolahan bahan 1 mempersiapkan bahan mentah
Pengambilan undur-undur darat dipilih dari undur-undur darat yang berbentuk larva.
2 Pembersihan Undur-undur darat yang akan diolah harus bebas dari debu, kotoran, pasir
atau tanah serta terbebas dari bakteri atau jamur penyebab penyakit. b. pembuatan air halusan undur- undur darat
Undur-undur darat yang telah bersih ditimbang sebanyak dua ekor, digerus dengan menggunakan mortir dan stamper sampai halus dan ditambah dengan
aquades sebanyak 10 ml konsentrasi ± 0,05g10ml. Ambil sebanyak 6,3 ml kemudian ditambahkan aguadest sampai 25 ml konsentrasi ± 0,0315g25ml
dan air halusan pun siap digunakan. Air halusan yang dibuat tidak menggunakan blender karena hanya memerlukan sedikit dan jumlah yang
kecil jadi proses penghalusan tidak memungkinkan untuk menggunakan blender.
c. Pascapengolahan Air halusan undur- undur selalu dibuat baru setiap kali akan digunakan untuk
menghindari kontaminasi bakteri, pertumbuhan jamur, gangguan serangga yang dapat merusak air halusan tersebut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
d. Penetapan peringkat konsentrasi undur- undur darat Sebelumnya dilakukan penetapan dosis undur-undur darat terlebih dahulu.
Berdasarkan pengalaman empiris di masyarakat, penggunaan undur- undur darat untuk menurunkan kadar glukosa darah yaitu sebanyak 2 ekor atau ±
0,05g50kgBB. Untuk manusia 70 kg dibutuhkan 0,07 g undur-undur darat dan dikonversikan ke tikus 200 gram dengan faktor konversi 0,018.
0,07 g undur- undur darat x 0,018 = 0,00126 g200g = 0,0063 gkgBB = 6,3 mgkgBB
Ditentukan volume pemberiannya= 1,0 ml Perhitungan konsentrasi undur-undur darat:
Volume pemberian x Konsentrasi = Dosis x Berat Badan 1,0 x Konsentrasi = 0,0063 gkgBB x 200 g
Konsentrasi = 0,00126 gml = 1,26 mgml Konsentrasi undur-undur darat yang dibuat adalah 1,26 mgml
Berdasarkan perhitungan maka besarnya konsentrasi undur- undur darat pada hewan uji tikus yaitu 1,26 mgml. Untuk selanjutnya digunakan satu
konsentrasi dibawah dan dua diatas konsentrasi orientasi dengan penguranganpenambahan faktor perkalian 2 sehingga didapat rentang
konsentrasi undur-undur darat yang digunakan adalah 0,63 mgml; 1,26 mgml; 2,52 mgml; 5,04 mgml.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3. Preparasi bahan
a. pembuatan larutan asam benzoat p.a. 0,1
b v
Serbuk asam benzoat p.a. ditimbang sebanyak 0,5 gram dan dilarutkan dengan aquades panas dalam labu takar 500 ml sampai tanda.
b. pembuatan larutan stok glukosa p.a. 1
b v
Glukosa monohidrat p.a. ditimbang sebanyak 1 gram dan dilarutkan dengan aquades dan menggunakan pengawet asam benzoat 0,1
b v
dalam labu takar 100 ml sampai tanda.
c. pembuatan larutan natrium oksalat p.a. 2
b v
Natrium oksalat p.a. ditimbang sebanyak 1 gram dan dilarutkan dengan aquades dalam labu takar 50 ml sampai tanda.
d. penentuan keseragaman bobot kaplet glibenklamida Penentuan keseragaman bobot kaplet glibenklamida mengacu pada
Anonim 1979. Timbang 20 tablet, hitung bobot tablet. Jika ditimbang satu- satu, tidak boleh lebih dari 2 tablet yang masing- masing bobotnya
menyimpang dari bobot rata-ratanya lebih besar dari harga yang ditetapkan kolom A, dan tidak satu tabletpun menyimpang dari bobot rata-
ratanya lebih dari harga yang ditetapkan kolom B. Nilai penyimpangan bobot rata-rata kolom A dan B dapat dilihat pada tabel IV.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel IV. Keseragaman bobot tablet Penyimpangan bobot rata-rata dalam
Bobot rata-rata A
B 25 mg atau kurang
15 30
26 mg sampai dengan 150 mg 10
20 151 mg sampai dengan 300 mg
7.5 15
Lebih dari 300 mg 5
10
e. penentuan dosis glibenklamida Dosis glibenklamida yaitu 5 mg pada manusia dengan berat badan 70 kg,
dikonversikan ke tikus 200 gram dengan faktor konversi 0,018 5 mg glibenklamida x 0,018 = 0,09 mg glibenklamida 200 gram
= 0,45 mg glibenklamida kg BB Berdasarkan perhitungan maka besarnya dosis glibenklamida pada hewan
uji tikus yaitu 0,45 mg kgBB. f. pembuatan larutan glibenklamida 0,1125mgml
Timbang serbuk glibenklamida setara dengan 25 mg glibenklamida murni, larutkan dengan aquades dalam labu takar 10 ml sampai tanda sebagai
larutan induk glibenklamida. Buat dengan konsentrasi 0,1125 mgml dalam labu ukur 10 ml dari larutan induk glibenklamida tersebut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4. Percobaan pendahuluan
a. penetapan waktu resapan stabil glukosa standar operating time Sebanyak 25
µ l larutan glukosa standar direaksikan dengan 2,5 ml pereaksi
GOD-PAP. Campuran larutan tersebut kemudian divortex dan segera diukur resapannya pada panjang gelombang 500 nm sesuai dengan yang tertulis
dalam leaflet Glucose GOD FS selama 60 menit. Waktu resapan stabil yang digunakan adalah waktu inkubasi yang memberikan resapan stabil.
b. penetapan panjang gelombang serapan maksimum ? maksimal Sebanyak 25
µ l larutan glukosa standar direaksikan dengan 2,5 ml pereaksi
GOD-PAP. Campuran larutan tersebut kemudian divortex dan diukur pada rentang panjang gelombang 400 - 600 nm.
Panjang gelombang yang menunjukkan serapan yang paling tinggi adalah panjang gelombang serapan
maksimum ? maksimal. c. pembuatan kurva baku
Memipet 0,75 ml; 1,0 ml; 1,5 ml; 2,0 ml; dan 2,25 ml larutan glukosa monohidrat 1 bv. Penetapan kadar glukosa darah dilakukan seperti pada
penetapan kadar glukosa darah dengan metode GOD-PAP. Resapan diukur secara spektrofotometri pada panjang gelombang serapan maksimum
? maksimal. d. penetapan waktu pemberian glibenklamida
Tujuan dari penetapan pemberian glibenklamida adalah untuk melihat pengaruh waktu pemberian terhadap efek hipoglikemik glibenklamida, agar
pada saat uji toleransi glikosa oral UTGO glibenklamida sudah memberikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
efek penurunan kadar glukosa darah. Orientasi ini menggunakan 6 ekor tikus yang terbagi dalam 3 kelompok dimana masing- masing kelompok diberi
perlakuan perlakuan kontrol positif dan kontrol negatif. Perlakuan tersebut dilakukan terhadap masing- masing kelompok yaitu pada menit ke-15 sebelum
UTGO untuk kelompok kesatu, menit ke-30 sebelum UTGO untuk kelompok kedua, dan menit ke-45 sebelum UTGO untuk kelompok ketiga. Semua
pemberian dilakukan secara peroral, selanjutnya dilakukan UTGO dengan diberikan larutan glukosa monohidrat 15 bv; 1,75 gkgBB. Pengambilan
cuplikan darah dilakukan sesaat sebelum perlakuan sebagai menit ke-0 dan pada menit ke-15, 30, 45, 60, 90, 120, 180, 240, dan 300 setelah UTGO.
Pengukuran kadar glukosa darah dilakukan dengan menggunakan metode GOD-PAP. Selanjutnya dibuat kurva UTGO dan perhitungan harga LDKK
0- 300
. Penentuan waktu pemberian undur-undur darat didasarkan pada harga selisih LDKK
0-300
kontrol positif dan negatif tertinggi. e. penetapan waktu pemberian undur-undur darat
Penetapan waktu pemberian undur-undur darat digunakan untuk melihat pengaruh waktu pemberian terhadap efek penurunan kadar glukosa darah, agar
pada saat dilakukan UTGO undur-undur darat sudah memberikan efek dalam menurunkan kadar glukosa darah. Orientasi ini menggunakan 3 ekor tikus
yang masing- masing diberi undur-undur darat pada menit ke-15, 30, dan 45 sebelum UTGO. Semua pemberian dilakukan secara peroral, selanjutnya
dilakukan UTGO dengan diberikan larutan glukosa monohidrat 15 bv; 1,75 gkgBB. Pengambilan cuplikan darah dilakukan sesaat sebelum perlakuan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
sebagai menit ke-0 dan pada menit ke-15, 30, 45, 60, 90, 120, 180, 240, dan 300 setelah UTGO. Pengukuran kadar glukosa darah dilakukan dengan
menggunakan metode GOD-PAP. Selanjutnya dibuat kurva UTGO dan perhitungan harga LDKK
0-300
. Penentuan waktu pemberian undur-undur darat didasarkan pada harga LDKK
0-300
terendah .
f. pengelompokan dan perlakuan hewan uji Penelitian ini mengikuti rancangan acak lengkap pola searah, yang mana 35
ekor tikus dibagi secara acak menjadi 7 kelompok, masing- masing kelompok terdiri dari 5 ekor. Tiap hewan uji diadaptasikan dengan kondisi yang sama,
jauh dari kebisingan dan dihindarkan dari stress. Sebelum mendapat perlakuan, masing- masing kelompok dipuasakan selama 18 jam dengan tetap
diberi minum ad libitum, lalu diberi perlakuan sebagai berikut: 1 Kelompok I
Aquades 5 ml kg BB kontrol negatif untuk perlakuan undur- undur darat
2 Kelompok II Larutan CMC 1 bv 5mlkg BB kontrol negatif untuk perlakuan
glibenklamida 3 Kelompok III
Larutan glibenklamida 0,45 mgkgBB kontrol positif 4 Kelompok IV
Undur-undur darat dosis 6,3 mgkgBB dengan konsentrasi 0,63 mgml
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5 Kelompok V Undur-undur darat dosis 6,3 mgkgBB dengan konsentrasi 1,26 mgml
6 Kelompok VI Undur-undur darat dosis 6,3 mgkgBB dengan konsentrasi 2,52 mgml
7 Kelompok VII Undur-undur darat dosis 6,3 mgkgBB dengan konsentrasi 5,04 mgml
Semua pemberian dilakukan secara peroral, selanjutnya dilakukan UTGO dengan diberikan larutan glukosa monohidrat 15 bv; 1,75 gkgBB.
Pengambilan cuplikan darah dilakukan sesaat sebelum UTGO sebagai menit ke-0 dan pada menit ke-15, 30, 45, 60, 90, 120, 180, 240, dan 300 setelah
UTGO. Pengukuran kadar glukosa darah dilakukan dengan menggunakan metode GOD-PAP. Selanjutnya dibuat kur va UTGO dan perhitungan harga
LDKK
0-300
.
5. Penetapan kadar glukosa darah
Kadar glukosa darah ditetapkan dengan metode GOD-PAP. Pada tiap kelompok dilakukan pengambilan cuplikan darah sebanyak 0,5 ml melalui
vena lateralis ekor dan ditampung dalam microtube yang berisi 50
µ l sodium
oksalat 2. Pengambilan cuplikan darah dilakukan sesaat sebelum perlakuan sebagai menit ke-0 dan pada menit ke-15, 30, 45, 60, 90, 120, 180, 240, dan
300 setelah UTGO. Kemudian darah geoxalated ini dipusingkan 3000 rpm selama 10 menit. Selanjutnya diambil 0,025 ml plasma darah, kemudian
dilakukan pengukuran seperti dalam tabel V
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel V. Volume pengukuran kadar glukosa darah Bahan
Sampel ml Standar ml
Blangko ml
Supernatan 0.025
- -
Larutan baku glukosa -
0,025 -
Asam benzoat 1
b v
- -
0,025 Pereaksi GOD-PAP
2,5 2,5
2,5
Bahan-bahan tersebut dicampur dan diinkubasi selama operating time. Kemudian kadar glukosa darah ditetapkan secara spektrofotometri visibel
menggunakan metode GOD-PAP. Resapan diukur pada panjang gelombang maksimum. Kemudian kadar glukosa darah dihitung dengan rumus:
Kadar glukosa = A
s
A
st
x 100 mg Keterangan : A
s
= resapan sampel A
st
= resapan standar Selanjutnya dibuat kurva dengan mem-plot-kan nilai kadar glukosa darah
lawan waktu ke-0 sampai menit ke 300 dengan metode trapezoid LDDK
0-300
dan rumus yang digunakan adalah sebagai berikut: LDDK
to-tn
= t
1
– t
o
x C
o
+ C
1
+ t
2
– t
1
x C
2
+ C
1
+
2 2
t
3
– t
2
x C
3
+ C
2
+ t
n
– t
n-1
x C
n
+ C
n-1 2
2
Keterangan: t
= waktu jam-1menit-1 C
= konsentrasi zat dalam darah mgml LDDK
to-tn
= luas daerah di bawah kurva dari waktu ke-0 sampai ke-n
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
E. Analisis Hasil
Data kadar glukosa darah pada tiap kelompok dianalisis secara statistik menggunakan metode General-Linier Model Repeated Measured. Dari harga
LDDK
0-300
glukosa darah dilakukan uji distribusi menggunakan uji Kolmogorov Smirnov
kemudian jika distribusinya normal dilanjutkan dengan analisis Anova One Way
dan post hoc tests LSD dengan tingkat kepercayaan 95. Jika nilai LDDK
0-300
glukosa darah mempunyai variansi yang berbeda maka dilakukan uji Kruskal Wallis
dan dilanjutkan uji Mann Whitney dengan tingkat kepercayaan 95 untuk mengetahui perbedaan masing- masing kelompok.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Determinasi Binatang Undur-Undur Darat
Binatang undur-undur darat yang digunakan dalam penelitian ini dideterminasi agar tidak terjadi kesalahan dalam menggunakan binatang undur-
undur darat sehingga pada akhirnya dapat dikonfirmasi bahwa binatang yang dipakai memang benar binatang undur-undur darat Myrmileon sp.. Bukti
determinasi dapat dilihat pada lampiran 1.
B. Pembuatan Simplisia Uji dan Preparasi Bahan
Pembuatan simplisia uji sesuai tata cara yang tertera pada halaman 24. Preparasi bahan sesuai tata cara yang tertera pada halaman 26-27.
C. Percobaan Pendahuluan
1. Waktu resapan stabil glukosa
Reaksi antara glukosa dan reagen GOD-PAP merupakan reaksi enzimatis yang menghasilkan senyawa berwarna, karena itulah maka perlu dilakukan uji
stabilitas glukosa untuk mengetahui Operating Time OT dari reaksi tersebut. Penentuan OT ini bertujuan untuk mengetahui waktu resapan saat senyawa
berwarna yang terbentuk memberikan resapan yang stabil pada pengukuran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI