Teknik Uji Diabetik Metode Penetapan Kadar Glukosa Darah

5. Terapi

Terapi terbaru bagi penatalaksanaan diabetes mellitus dibagi menjadi terapi primer dan terapi sekunder, yang masing- masing mencakup hal- hal berikut: a. Terapi primer. Terapi primer terdiri atas diet diabetes mellitus, latihan fisikolah raga, dan penyuluhan kesehatan. b. Terapi sekunder. Terapi sekunder terdiri obat antidiabetika dan cangkok pankreas Lanywati, 2001.

D. Teknik Uji Diabetik dan Metode Penetapan Kadar Glukosa Darah

1. Teknik Uji Diabetik

Pada suatu penelitian yang bertujuan untuk membuktikan khasiat suatu obat antidiabetes, hewan uji yang digunakan perlu diubah keadaannya menjadi diabetes baik DMTI maupun DMTTI. Suatu keadaan DMTI dapat dibuat secara pankreatektomi dan juga secara kimia dengan menggunakan zat kimia sebagai induktor diabetogen seperti aloksan, streptozosin, adrenalin, glukagon, dan EDTA yang diberikan secara parenteral. Diabetogen-diabetogen tersebut mampu menginduksi diabetes secara permanen yang ditandai dengan terjadinya hiperglikemi yang diakibatkan oleh rusaknya sel β pada pankreas. Diabetes Mellitus Tidak Tergantung Insulin dapat dihasilkan dengan pembebasan glukosa peroral sebagai diabetoagen pada dosis 1,75 gkgBB hewan uji, keadaan hiperglikemi hanya berlangsung beberapa jam setelah pembebanan glukosa tersebut Anonim, 1991. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

2. Metode Penetapan Kadar Glukosa Darah

Secara umum menurut Widowati dkk 1997 metode penentuan glukosa darah dapat ditentukan dengan beberapa cara yaitu: a. metode kondensasi dengan gugus amina Prinsip: aldosa dikondensasikan dengan orto-toluidin dalam suasana asam dan menghasilkan larutan berwarna hijau setelah dipanaskan. Kadar glukosa darah dapat ditentukan sesuai dengan intensitas warna yang terjadi diukur secara spektrofotometri. b. metode enzimatik Glukosa dapat ditentukan secara enzimatik, dengan menggunakan enzim glukosa oksidase GOD. Dengan adanya glukosa oksidase, maka glukosa dioksidasi oleh udara O 2 menjadi asam glukuronat disertai pembentukan hidrogen peroksida. Dengan adanya enzim peroksidase POD, H 2 O 2 akan membebaskan O 2 yang mengoksidasi akseptor kromogen yang sesuai serta memberikan warna merah. Akseptor kromogennya dapat berupa senyawa aminoantipirin dan fenol atau orthodianisidin, kadar glukosa darah ditentukan berdasarkan intensitas warna yang terjadi, diukur secara spektrofotometri. c. metode oksidasi-reduksi Kadar glukosa darah ditentukan dengan cara dioksidasi dengan menggunakan suatu oksidan ferrisianida. Oksida ini direduksi menjadi ferrosianida oleh glukosa dalam suatu suasana basa dengan pemanasan, kemudian kelebihan garam ferri dititrasi secara iodometri. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

E. Glibenklamida