Manajemen Sumber Daya Manusia Pendidikan Pengertian Pendidikan

f. Pemisahan Pemisahan adalah memisahkan dan mengembalikan tenaga kerja kepada masyarakat di mana ia tinggal sebelumnya. Organisasi bertanggungjawab melaksanakan proses pemisahan ini sesuai dengan persyaratan yang ditentukan dan menjamin warga masyarakat yang dikembalikan itu dalam keadaan baik.

3. Manajemen Sumber Daya Manusia

Manajemen yang mempelajari masalah ketenagakerjaan adalah manajemen sumber daya manusia. Beberapa pengertian manajemen sumber daya manusia menurut para ahli adalah sebagai berikut: 1. Heidjrahman 1990:5 Manajemen sumber daya manusia adalah pengorganisasian, perencanaan, pengarahan dan pengawasan dari pengadaan, pengembangan, pemberian kompensasi pengintegrasian dan pemeliharaan tenaga kerja dengan maksud untuk mencapai tujuan perusahaan. 2. Manulang 1982:95 Manajemen sumber daya manusia adalah perencanaan, pengorganisasian, penyusunan, pengarahan dan pengawasan dari pada sumber daya terutama sumber daya manusia untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan terlebih dahulu. 3. Tulus 1992:3 Manajemen sumber daya manusia adalah perencanaan, pengorganisasian, pengintegrasian dan pengawasan atas pengadaan, pemberian kompensasi, pengintegrasian, pemeliharaan dan pemutusan hubungan kerja dengan maksud untuk mencapai tujuan perusahaan, individu dan masyarakat. Dari definisi-definisi di atas dapat disimpulkan bahwa manajemen sumber daya manusia merupakan cabang dari manajemen yang mengatur manusia sebagai tenaga kerja dengan segala persoalannya agar dapat melaksanakan tugas secara efisien dan efektif, sehingga merupakan sumbangan yang besar bagi pencapaian tujuan perusahaan yang telah ditetapkan.

4. Pendidikan

Tingkat pendidikan merupakan salah satu faktor yang dipertimbangkan oleh perusahaan dalam melakukan rekruitment tenaga kerja. Dalam bekerja, faktor pendidikan merupakan syarat pokok untuk memegang fungsi-fungsi tertentu. Tingkat pendidikan adalah tingkat yang berhasil dicapai seseorang dalam hal ini adalah jenjang pendidikan formal yang berhasil diselesaikan, yaitu SD, SLTP, SLTA dan DiplomaSarjana. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

1. Pengertian Pendidikan

Beberapa definisi pendidikan menurut para ahli yaitu: a. Siagian 1984 : 175 Pendidikan adalah keseluruhan proses tekhnik dan metode belajar mengajar dalam rangka mengalihkan suatu pengetahuan dari seseorang kepada orang lain sesuai dengan standar yang telah disepakati b. Husnan 1984 : 77 Pendidikan adalah suatu kegiatan untuk meningkatkan pengetahuan umum seseorang termasuk didalamnya peningkatan kegiatan mencapai tujuan. Pendidikan dapat dibedakan dalam beberapa bentuk sebagai berikut Soelaiman, 1992 : 65: 1. Pendidikan Formal Pendidikan formal adalah pendidikan sekolah yang teratur, sistematis mempunyai jenjang dan yang dibagi dalam waktu- waktu tertentu yang berlangsung dari taman kanak-kanak sampai perguruan tinggi Zahara, 1981 : 58. 2. Pendidikan Non-formal Pendidikan non-formal adalah semua bentuk pendidikan yang diselenggarakan dengan sengaja, tertib, teratur, dan berencana di luar kegiatan persekolahan Zahara, 1981 : 51. Dalam hal ini tenaga pengajar, fasilitas, cara penyampaian dan waktu yang dipakai serta komponen-komponen lainnya disesuaikan dengan keadaan peserta didik agar mendapat hasil yang memuaskan. 3. Pendidikan informal Pendidikan informal adalah proses yang diperoleh seseorang dari pengalaman sehari-hari dengan sadar atau tidak sadar dan pada umumnya tidak teratur dan tidak sistematis, sejak seseorang lahir sampai mati, seperti di dalam keluarga, tetangga, pekerjaan, hiburan pasar, atau di dalam pergaulan sehari-hari Zahara, 1981:58. Dengan pendidikan yang diperoleh seseorang baik formal, non-formal maupun informal, ia dapat memiliki kemampuan berpikir serta wawasan yang lebih luas. Dengan demikian tingkat pendidikan akan berhubungan dengan pola tingkat keleluasaan wawasan dan kemampuan berpikir. Hal ini akan membantu dirinya dalam menyesuaikan diri dengan perkembangan jaman. Ukuran variabel tingkat pendidikan ini berdasarkan pada jenjang pendidikan formal yang telah dicapai pekerja, misalnya SD, SMP, SMA dan DiplomaS1.

2. Pentingnya pendidikan

Dokumen yang terkait

PENGARUH KEMATANGAN KERJA KARYAWAN TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI (Studi Kasus PR. HF PRIMA MALANG)

1 14 2

PENGARUH LINGKUNGAN KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI PADA UD. NEW ABABIL LUMAJANG

9 85 2

PENGARUH LINGKUNGAN KERJA, PENDIDIKAN DAN PRESTASI KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN Pengaruh Lingkungan Kerja, Pendidikan dan Prestasi Kerja Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan Pada PT. Misaja Mitra Pati.

1 3 17

PENGARUH LINGKUNGAN KERJA, PENDIDIKAN DAN PRESTASI KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN Pengaruh Lingkungan Kerja, Pendidikan dan Prestasi Kerja Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan Pada PT. Misaja Mitra Pati.

0 1 15

PENGARUH KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI Hubungan Keselamatan Dan Kesehatan Kerja Dengan Persepsi Kerja Karyawan Bagian Produksi PT. Djitoe Indonesian Tobacco Surakarta.

1 2 7

PENGARUH ANTARA GAYA KEPEMIMPINAN DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI PADA PT. KUSUMA MULIA KARANGANYAR.

0 0 8

PENGARUH KEPUASAN KERJA DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI PADA PENGARUH KEPUASAN KERJA DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI PADA PERUSAHAAN MEUBEL CV. ART FURNITURE RAKABU PAD

0 3 14

Hubungan antara motivasi kerja, tingkat pendidikan dan lingkungan kerja karyawan dengan produktivitas kerja karyawan bagian produksi : studi kasus CV. Inoe Handycraft.

0 0 157

PENGARUH DISIPLIN KERJA DAN FASILITAS KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN MNCTV BAGIAN PRODUKSI

3 6 14

PENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN, MASA KERJA DAN PERSEPSI KARYAWAN TENTANG LINGKUNGAN KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN

0 1 144