BAB 3 METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Penelitian survei analitik dengan pendekatan explanatory research adalah satu penelitian untuk menjelaskan suatu keadaan atau situasi depresi yang terjadi pada
lansia. Penelitian ini akan menjelaskan faktor pendukung enabling factor yang memengaruhi depresi pada lansia yaitu dukungan keluarga dan status kesehatan.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, digunakan untuk mengetahui bagaimana hubungan dukungan sosial keluarga dan status kesehatan dengan gejala
depresi pada lansia.
3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian dilaksanakan di UPT Pelayanan Sosial Wilayah Binjai Medan. Adapun alasan pemilihan lokasi ini berdasarkan pertimbangan bahwa lansia tinggal di
panti serta jauh dari keluarga dan dengan status ekonomi rendah merupakan pemicu depresi bagi lansia.
Waktu penelitian mulai Januari 2013 sampai Agustus 2013. Tahapan dilaksanakan mulai pra survei, pembuatan proposal penelitian dan konsultasi dosen
pembimbing sampai dengan ujian komprehensif.
3.3 Populasi dan Sampel Penelitian
Populasi dalam penelitian ini adalah lansia yang tinggal di UPT Pelayanan Sosial Wilayah Binjai - Medan tahun 2013 sebanyak 160 orang.
Universitas Sumatera Utara
Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh lansia yang terdaftar dan tinggal di UPT Pelayanan Sosial Wilayah Binjai-Medan sebanyak 160 orang.
3.4 Metode Pengumpulan Data 3.4.1 Data Primer
Data primer yaitu data yang diperoleh melalui wawancara kepada responden dengan berpedoman kuesioner yang telah disiapkan mencakup variabel yang akan
diteliti yaitu berisi pertanyaan tentang variabel terikat dependen yaitu gejala depresi pada lansia dan pertanyaan tentang variabel bebas independen meliputi dukungan
sosial keluarga dan status kesehatan .
3.4.2 Data Sekunder
Data sekunder penelitian diperoleh dari laporan-laporan dan catatan mengenai lansia di UPT Pelayanan Sosial Wilayah Binjai Medan data jumlah lansia yang
terdaftar dan tinggal di panti.
3.4.3 Uji Validitas dan Reliabilitas
Alat ukur yang baik di harapkan dapat dapat memberikan informasi yang dapat dipercaya. Untuk itu alat ukur dipastikan sudah valid dan reliabel Sugiyono,
2008. Untuk itu kuesioner dukungan sosial keluarga, dan status kesehatan sebelum digunakan terlebih dahulu dilakukan uji validitas dan reliabilitas di Panti Karya Kasih
Mongonsidi Medan sebanyak 30 responden. Kelayakan dalam menggunakan instrumen yang akan dipakai untuk penelitian
diperlukan uji validitas dan reliabilitas.
Universitas Sumatera Utara
1. Uji Validitas
Validitas berasal dari kata validity yang mempunyai arti sejauh mana ketepatan dan kemaknaan suatu alat ukur instrument dalam mengukur suatu
pertanyaan, bahwa instumen dikatakan valid, apabila instumen tersebut dapat mengukur apa yang seharusnya diukur. Demikian juga kuesioner sebagai alat
ukur harus mengukur apa yang akan diukur. Uji validitas suatu instrumen kuesioner dilakukan dengan cara melakukan korelasi antar skor variabel atau
item dengan skor total variabel corrected item total corelation, dengan ketentuan bila nilai r hitung nilai r tabel pada df = 28,
α = 5 0,361 maka dinyatakan valid, dan jika bila r hitung r tabel maka dinyatakan tidak valid
Hidayat, 2010.
2. Uji Reliabilitas
Reliabilitas atau keajegan adalah sejauh mana alat ukur menunjukkan derajat keajegan atau konsistensi apabila alat ukur diterapkan beberapa kali dalam
pengukuran terhadap kelompok subjek yang sama dan diperoleh hasil yang relatif sama Azwar, 1997. Reliabilitas data merupakan indeks yang menunjukkan
sejauhmana suatu alat ukur dapat dipercaya dengan tepat dengan menggunakan metode Cronbach’s Alpha dengan ketentuan jika nilai r- alpha 0,60 maka
pernyataan dikatakan reliabel Nursalam, 2008.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 3.1 Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Gejala Depresi
Dukungan Sosial Keluarga
Item Pertanyaan
Nilai Corrected
Item-Total Keterangan
Item Pertanyaan
Nilai Corrected
Item-Total Keterangan
1 0,570
Valid 1
0,604 Valid
2 0,560
Valid 2
0,604 Valid
3 0,655
Valid 3
0,363 Valid
4 0,661
Valid 4
0,625 Valid
5 0,661
Valid 5
0,676 Valid
6 0,460
Valid 6
0,655 Valid
7 0,547
Valid 7
0,477 Valid
8 0,706
Valid 8
0,676 Valid
9 0,623
Valid 9
0,645 Valid
10 0,547
Valid 10
0,514 Valid
11 0,606
Valid 11
0,670 Valid
12 0,547
Valid 12
0,472 Valid
13 0,571
Valid 13
0,577 Valid
14 0,655
Valid 14
0,523 Valid
15 0,404
Valid 15
0,492 Valid
Cronbach alpha 0,901 Reliabel
Cronbach alpha 0,896 Reliabel
Tabel 3.1 di atas dapat menunjukkan nilai Corrected Item-Total Correlation lebih besar dari nilai r
tabel
yang besarnya 0,361, artinya lima belas pertanyaan yang digunakan untuk mengukur variabel gejala depresi dan dukungan soisal keluarga
semuanya valid.
.
Memerhatikan nilai Cronbach’s Alpha sebesar 0,901 dan 0,896 lebih besar dari nilai 0,60. Hal ini menunjukkan bahwa semua pertanyaan gejala depresi
dan dukungan soisal keluarga ini sudah reliabel sebagai alat ukur.
Universitas Sumatera Utara
3.5 Variabel dan Definisi Operasional
3.5. 1 Variabel Penelitian
a. Variabel dependen yaitu gejala depresi pada lansia. b. Variabel independen yaitu dukungan sosial keluarga dan status kesehatan.
3.5.2 Definisi Operasional
1. Gejala depresi pada lansia adalah suatu bentuk gangguan alam perasaan yang bersifat patologis yang ditandai dengan perasaan sedih, harga diri
rendah, rasa bersalah, putus asa, perasaan kosong, perasaan tertekan, menderita, berkabung, mudah marah, gangguan makan, sulit tidur dan
kecemasan yang terjadi setiap hari atau paling tidak dua minggu terakhir pada lanjut usia.
2. Dukungan sosial keluarga adalah sebagai dukungan dari keluarga baik inti maupun luas dan dukungan yang didapat lansia dari teman sebaya dan
petugas panti dalam menghadapi risiko depresi 3. Status kesehatan lansia adalah derajat kesehatan lansia kemampuan
melakukan aktivitas sehari-hari ADL,status mental emosional,berdasarkan ada atau tidaknya masalah kesehatan kronis.
a. Status Activity Daily of Living ADL adalah kegiatan dasar dalam kehidupan seperti makanminum, berjalan, mandi, berpakaian, naik
turun tempat tidur dan buang air. b. Status mental emosional adalah pemeriksaan berhubungan dengan
mental emosional dengan kuesioner yang sudah baku.
Universitas Sumatera Utara
c. Masalah kesehatan kronis adalah masalah kesehatan kronis yang diderita lansia selama 3 bulan terakhir berdasarkan informasi dari
responden yang dilakukan dengan wawancara. 4. Umur adalah jumlah tahun hidup responden pada saat wawancara yang
dihitung dari ulang tahun terakhir 5. Jenis kelamin adalah ciri biologis yang dimiliki oleh responden.
6. Pendidikan adalah pendidikan formal yang dijalani atau pernah dijalani oleh responden.
7. Status pernikahan adalah hubungan pernikahan yang dimiliki responden dengan pasangan hidupnya yang sah secara hukum adat, agama dan
negara 8. Jumlah anak adalah banyaknya anak hidup laki-laki dan perempuan yang
dimiliki responden pada saat penelitianwawancara. 9. Lamanya tinggal di panti adalah lamanya responden tinggal di panti.
3.6 Metode Pengukuran
3.6.1 Metode Pengukuran Variabel Dependen
Instrumen yang atau alat ukur yang digunakan untuk memperoleh data yang dibutuhkan adalah Geriatric Depression Scale short form GDS yang menggunakan
jenis skala ordinal. Responden dibacakan dan dibimbing dalam pengisian kuesioner dengan memilih 2 jawaban yang tersedia, yaitu “ya” atau “tidak”.
Universitas Sumatera Utara
Jika responden merasakan gejala selama 1 minggu terakhir dan menjawab “ya” pada pernyataan no. 2,3,4,6,7,11 dan 12 diberi skor 1 dan apabila responden
menjawab “tidak” pada pernyataan 1,5,8,9,10,13,14 dan 15 diberi skor 1. Jika responden menjawab “ya” pada pernyataan no. 1,5,8,9,10,13,14 dan 15
diberi skor 0 dan apabila responden menjawab “tidak” pada pernyataan no. 2,3,4,6,7,11 dan 12 diberi skor 0.
Penilaian gejala depresi diperoleh dengan menjumlahkan skor nilai seluruh jawaban pilihan responden pada item pernyataan no 1-15. Kemudian diklasifikasikan
menjadi 2 kategori dengan skor sebagai berikut: 0 = Tidak memiliki gejala depresi, apabila responden tidak merasakan gejala sesuai
pengukuran GDS dengan jumlah skor 0-5 gejala. 1= Ya, memiliki gejala depresi apabila responden merasakan gejala sesuai
pengukuran GDS dengan jumlah skor ≥ 5.
3.6.2 Metode Pengukuran Variabel Independen
1. Dukungan Sosial Keluarga Pengukuran variabel dukungan sosial dari 15 item pertanyaan yang diajukan,
dengan menggunakan skala Guttman, pilihan ya diberi nilai 1 satu dan tidak diberi nilai 0. Penilaian dukungan sosial keluarga diperoleh dengan
menjumlahkan skor nilai seluruh jawaban pilihan responden pada item pertanyaan, kemudian diklasifikasikan menjadi 2 kategori dengan skor
sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
0 = Mendukung, jika reponden menjawab dengan skor 0-7. 1 = Tidak mendukung, jika responden menjawab dengan skor 8-15.
Skala Ordinal 2. Status Kesehatan
a. Status Activity Daily of Living ADL Meliputi kegiatan dasar dalam kehidupan seperti makanminum, berjalan,
mandi, berpakaian, naik turun tempat tidur dan buang air. Status ADL diisi dengan wawancara dan diisi pada lembar kuesioner yang diberikan
0 = Mandiri, apabila lansia mampu hidupmelakukan aktivitas mandiri tanpa bantuan orang lain dengan skor 13-17.
1 = Dengan bantuan, apabila lansia mampu hidupmelakukan aktivitas dengan bantuan orang lain dengan skor 0-12.
Skala Nominal b. Status Mental
Pemeriksaan berhubungan dengan mental emosional dengan kuesioner yang sudah baku.
0 = Tidak ada, apabila skor 0 jawaban oleh reponden pada lembar kuesioner status mental.
1 = Ada, apabila responden menjawab 1 atau lebih jawaban ya pada lembar kuesioner status mental.
Skala Nominal
Universitas Sumatera Utara
c. Masalah Kesehatan Kronis Masalah kesehatan kronis yang diderita lansia selama 3 bulan terakhir
berdasarkan informasi dari responden yang dilakukan dengan wawancara. 0 = tidak memiliki masalah kesehatan kronis yang mengganggu aktivitas
sehari-hari apabila skor ≤ 25
1 = memiliki masalah kesehatan kronis yang mengganggu aktivitas sehari- hari apabila skor
≥ 26. 3. Umur adalah jumlah tahun hidup responden pada saat wawancara yang
dihitung dari ulang tahun terakhir dituliskan di lembar kuesioner. 0 = 60-69 tahun
1 = 70-79 tahun Skala Ordinal
4. Jenis kelamin adalah kuesioner berupa pertanyaan tertulis yang menyediakan dua alternatif.
0 = laki – laki 1 = perempuan
Skala Nominal 5. Pendidikan adalah pendidikan formal yang dijalani atau pernah dijalani oleh
responden. Pendidikan dibagi menjadi : 0 = Tidak Sekolah
1 = SD 2 = SMP
Universitas Sumatera Utara
3 = SMA 4 = DiplomaPerguruan Tinggi Negeri
Skala Ordinal 6. Status Pernikahan adalah responden mengisi item status pernikahan dari
kuesioner yang diberikan 0 = Menikah
1 = Tidak menikah Skala Nominal
7. Jumlah anak hidup adalah banyaknya anak hidup laki-laki dan perempuan 0 = apabila lansia tidak memiliki keturunan
1 = apabila lansia memiliki 1 orang anak 2 = apabila lansia memiliki 2 orang anak
3 = apabila lansia memiliki 3 orang anak atau lebih. Skala Nominal
8. Lamanya tinggal di panti Lamanya responden tinggal di panti dinas sosial wilayah Binjai Medan pada
saat penelitianwawancara. 0 = 2 tahun
1 = ≥2 tahun
Skala Ordinal
Universitas Sumatera Utara
3.7 Metode Analisis Data
Tahapan analisis data meliputi: 1. Analisis univariat yaitu analisis yang menitik beratkan kepada penggambaran
atau deskripsi data yang diperoleh, mengambarkan distribusi frekuensi dari
masing-masing variabel independen dan dependen.
2. Analisis bivariat yaitu analisis untuk melihat hubungan variabel independen dengan dependen dengan menggunakan uji chi square pada tingkat kepercayaan
95 p0,05.
3. Analisis multivariat merupakan analisis lanjutan untuk mengetahui hubungan antara variabel independen dukungan sosial keluarga, ADL, status mental
emosional dan masalah kesehatan kronik dengan variabel dependen gejala depresi pada lansia secara bersama-sama. Analisis multivariat dilakukan dengan
analisis regresi logistik berganda.
Universitas Sumatera Utara
BAB 4 HASIL PENELITIAN
4.1 Gambaran Unit Pelaksana Teknis UPT Pelayanan Sosial Wilayah Binjai
Medan
Unit Pelaksana Teknis UPT Pelayanan Sosial Wilayah Binjai Medan sebelumnya bernama Panti Sosial Tresna Werdha Abdi Binjai yang berdiri tanggal 20
Desember 1980 dibangun TA 19791980 ditetapkan berdasarkan Surat Keputusan Mensos Sosial RI No 32 HUK KEP IV 1982 tentang pembentukan Panti Sosial
Tresna Werdha di 14 empat belas tempat di Indonesia. Sesuai dengan PERDA No 3 Tahun 2001, Panti Sosial Tresna Werdha Abdi
Binjai adalah panti sosial lanjut usia yang berada di bawah Unit Pelaksana Teknis Daerah UPTD AbdiDharma Asih Binjai salah satu BalaiUnit di lingkungan Dinas
Kesejahteraan dan Sosial Provinsi Sumatera Utara, merupakan panti sosial yang memberikan pelayanan dan bimbingan terhadap lansia yang kurang mampu dan
terlantar. Tahun 2010 sampai sekarang Panti Sosial Tresna Werdha Abdi Binjai berganti namanya menjadi UPT Pelayanan Sosial lanjut usia wilayah Binjai dan
Medan. Pengertian
Panti Sosial Lanjut Usia Wilayah Binjai Medan : 1. Panti Sosial Lanjut Usia Wilayah Binjai Medan
Panti sosial adalah tempat pelayanan tanpa pamrih. Lanjut Usia adalah seseorang yang telah mencapai usia 60 tahun ke atas baik yang potensial
maupun tidak potensial. Sehingga secara umum berarti tempat pelayanan
Universitas Sumatera Utara