Uji Validitas Nyeri pada mata 32 Cepat lelah 70 Nyeri dada 98 Mualmuntah 96 Nyeri ulu hati 103 Perubahan kebiasaan BAB mencret atau Nyeri kaki saat berjalan Nyeri pinggang atau tulang belakang Nyeri persendianbengkak Lumpuhkelemahan pada kakitangan Kehila

1. Uji Validitas

Validitas berasal dari kata validity yang mempunyai arti sejauh mana ketepatan dan kemaknaan suatu alat ukur instrument dalam mengukur suatu pertanyaan, bahwa instumen dikatakan valid, apabila instumen tersebut dapat mengukur apa yang seharusnya diukur. Demikian juga kuesioner sebagai alat ukur harus mengukur apa yang akan diukur. Uji validitas suatu instrumen kuesioner dilakukan dengan cara melakukan korelasi antar skor variabel atau item dengan skor total variabel corrected item total corelation, dengan ketentuan bila nilai r hitung nilai r tabel pada df = 28, α = 5 0,361 maka dinyatakan valid, dan jika bila r hitung r tabel maka dinyatakan tidak valid Hidayat, 2010.

2. Uji Reliabilitas

Reliabilitas atau keajegan adalah sejauh mana alat ukur menunjukkan derajat keajegan atau konsistensi apabila alat ukur diterapkan beberapa kali dalam pengukuran terhadap kelompok subjek yang sama dan diperoleh hasil yang relatif sama Azwar, 1997. Reliabilitas data merupakan indeks yang menunjukkan sejauhmana suatu alat ukur dapat dipercaya dengan tepat dengan menggunakan metode Cronbach’s Alpha dengan ketentuan jika nilai r- alpha 0,60 maka pernyataan dikatakan reliabel Nursalam, 2008. Universitas Sumatera Utara Tabel 3.1 Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Gejala Depresi Dukungan Sosial Keluarga Item Pertanyaan Nilai Corrected Item-Total Keterangan Item Pertanyaan Nilai Corrected Item-Total Keterangan 1 0,570 Valid 1 0,604 Valid 2 0,560 Valid 2 0,604 Valid 3 0,655 Valid 3 0,363 Valid 4 0,661 Valid 4 0,625 Valid 5 0,661 Valid 5 0,676 Valid 6 0,460 Valid 6 0,655 Valid 7 0,547 Valid 7 0,477 Valid 8 0,706 Valid 8 0,676 Valid 9 0,623 Valid 9 0,645 Valid 10 0,547 Valid 10 0,514 Valid 11 0,606 Valid 11 0,670 Valid 12 0,547 Valid 12 0,472 Valid 13 0,571 Valid 13 0,577 Valid 14 0,655 Valid 14 0,523 Valid 15 0,404 Valid 15 0,492 Valid Cronbach alpha 0,901 Reliabel Cronbach alpha 0,896 Reliabel Tabel 3.1 di atas dapat menunjukkan nilai Corrected Item-Total Correlation lebih besar dari nilai r tabel yang besarnya 0,361, artinya lima belas pertanyaan yang digunakan untuk mengukur variabel gejala depresi dan dukungan soisal keluarga semuanya valid. . Memerhatikan nilai Cronbach’s Alpha sebesar 0,901 dan 0,896 lebih besar dari nilai 0,60. Hal ini menunjukkan bahwa semua pertanyaan gejala depresi dan dukungan soisal keluarga ini sudah reliabel sebagai alat ukur. Universitas Sumatera Utara

3.5 Variabel dan Definisi Operasional

3.5. 1 Variabel Penelitian

a. Variabel dependen yaitu gejala depresi pada lansia. b. Variabel independen yaitu dukungan sosial keluarga dan status kesehatan.

3.5.2 Definisi Operasional

1. Gejala depresi pada lansia adalah suatu bentuk gangguan alam perasaan yang bersifat patologis yang ditandai dengan perasaan sedih, harga diri rendah, rasa bersalah, putus asa, perasaan kosong, perasaan tertekan, menderita, berkabung, mudah marah, gangguan makan, sulit tidur dan kecemasan yang terjadi setiap hari atau paling tidak dua minggu terakhir pada lanjut usia. 2. Dukungan sosial keluarga adalah sebagai dukungan dari keluarga baik inti maupun luas dan dukungan yang didapat lansia dari teman sebaya dan petugas panti dalam menghadapi risiko depresi 3. Status kesehatan lansia adalah derajat kesehatan lansia kemampuan melakukan aktivitas sehari-hari ADL,status mental emosional,berdasarkan ada atau tidaknya masalah kesehatan kronis. a. Status Activity Daily of Living ADL adalah kegiatan dasar dalam kehidupan seperti makanminum, berjalan, mandi, berpakaian, naik turun tempat tidur dan buang air. b. Status mental emosional adalah pemeriksaan berhubungan dengan mental emosional dengan kuesioner yang sudah baku. Universitas Sumatera Utara c. Masalah kesehatan kronis adalah masalah kesehatan kronis yang diderita lansia selama 3 bulan terakhir berdasarkan informasi dari responden yang dilakukan dengan wawancara. 4. Umur adalah jumlah tahun hidup responden pada saat wawancara yang dihitung dari ulang tahun terakhir 5. Jenis kelamin adalah ciri biologis yang dimiliki oleh responden. 6. Pendidikan adalah pendidikan formal yang dijalani atau pernah dijalani oleh responden. 7. Status pernikahan adalah hubungan pernikahan yang dimiliki responden dengan pasangan hidupnya yang sah secara hukum adat, agama dan negara 8. Jumlah anak adalah banyaknya anak hidup laki-laki dan perempuan yang dimiliki responden pada saat penelitianwawancara. 9. Lamanya tinggal di panti adalah lamanya responden tinggal di panti.

3.6 Metode Pengukuran

3.6.1 Metode Pengukuran Variabel Dependen

Instrumen yang atau alat ukur yang digunakan untuk memperoleh data yang dibutuhkan adalah Geriatric Depression Scale short form GDS yang menggunakan jenis skala ordinal. Responden dibacakan dan dibimbing dalam pengisian kuesioner dengan memilih 2 jawaban yang tersedia, yaitu “ya” atau “tidak”. Universitas Sumatera Utara Jika responden merasakan gejala selama 1 minggu terakhir dan menjawab “ya” pada pernyataan no. 2,3,4,6,7,11 dan 12 diberi skor 1 dan apabila responden menjawab “tidak” pada pernyataan 1,5,8,9,10,13,14 dan 15 diberi skor 1. Jika responden menjawab “ya” pada pernyataan no. 1,5,8,9,10,13,14 dan 15 diberi skor 0 dan apabila responden menjawab “tidak” pada pernyataan no. 2,3,4,6,7,11 dan 12 diberi skor 0. Penilaian gejala depresi diperoleh dengan menjumlahkan skor nilai seluruh jawaban pilihan responden pada item pernyataan no 1-15. Kemudian diklasifikasikan menjadi 2 kategori dengan skor sebagai berikut: 0 = Tidak memiliki gejala depresi, apabila responden tidak merasakan gejala sesuai pengukuran GDS dengan jumlah skor 0-5 gejala. 1= Ya, memiliki gejala depresi apabila responden merasakan gejala sesuai pengukuran GDS dengan jumlah skor ≥ 5.

3.6.2 Metode Pengukuran Variabel Independen

1. Dukungan Sosial Keluarga Pengukuran variabel dukungan sosial dari 15 item pertanyaan yang diajukan, dengan menggunakan skala Guttman, pilihan ya diberi nilai 1 satu dan tidak diberi nilai 0. Penilaian dukungan sosial keluarga diperoleh dengan menjumlahkan skor nilai seluruh jawaban pilihan responden pada item pertanyaan, kemudian diklasifikasikan menjadi 2 kategori dengan skor sebagai berikut: Universitas Sumatera Utara 0 = Mendukung, jika reponden menjawab dengan skor 0-7. 1 = Tidak mendukung, jika responden menjawab dengan skor 8-15. Skala Ordinal 2. Status Kesehatan a. Status Activity Daily of Living ADL Meliputi kegiatan dasar dalam kehidupan seperti makanminum, berjalan, mandi, berpakaian, naik turun tempat tidur dan buang air. Status ADL diisi dengan wawancara dan diisi pada lembar kuesioner yang diberikan 0 = Mandiri, apabila lansia mampu hidupmelakukan aktivitas mandiri tanpa bantuan orang lain dengan skor 13-17. 1 = Dengan bantuan, apabila lansia mampu hidupmelakukan aktivitas dengan bantuan orang lain dengan skor 0-12. Skala Nominal b. Status Mental Pemeriksaan berhubungan dengan mental emosional dengan kuesioner yang sudah baku. 0 = Tidak ada, apabila skor 0 jawaban oleh reponden pada lembar kuesioner status mental. 1 = Ada, apabila responden menjawab 1 atau lebih jawaban ya pada lembar kuesioner status mental. Skala Nominal Universitas Sumatera Utara c. Masalah Kesehatan Kronis Masalah kesehatan kronis yang diderita lansia selama 3 bulan terakhir berdasarkan informasi dari responden yang dilakukan dengan wawancara. 0 = tidak memiliki masalah kesehatan kronis yang mengganggu aktivitas sehari-hari apabila skor ≤ 25 1 = memiliki masalah kesehatan kronis yang mengganggu aktivitas sehari- hari apabila skor ≥ 26. 3. Umur adalah jumlah tahun hidup responden pada saat wawancara yang dihitung dari ulang tahun terakhir dituliskan di lembar kuesioner. 0 = 60-69 tahun 1 = 70-79 tahun Skala Ordinal 4. Jenis kelamin adalah kuesioner berupa pertanyaan tertulis yang menyediakan dua alternatif. 0 = laki – laki 1 = perempuan Skala Nominal 5. Pendidikan adalah pendidikan formal yang dijalani atau pernah dijalani oleh responden. Pendidikan dibagi menjadi : 0 = Tidak Sekolah 1 = SD 2 = SMP Universitas Sumatera Utara 3 = SMA 4 = DiplomaPerguruan Tinggi Negeri Skala Ordinal 6. Status Pernikahan adalah responden mengisi item status pernikahan dari kuesioner yang diberikan 0 = Menikah 1 = Tidak menikah Skala Nominal 7. Jumlah anak hidup adalah banyaknya anak hidup laki-laki dan perempuan 0 = apabila lansia tidak memiliki keturunan 1 = apabila lansia memiliki 1 orang anak 2 = apabila lansia memiliki 2 orang anak 3 = apabila lansia memiliki 3 orang anak atau lebih. Skala Nominal 8. Lamanya tinggal di panti Lamanya responden tinggal di panti dinas sosial wilayah Binjai Medan pada saat penelitianwawancara. 0 = 2 tahun 1 = ≥2 tahun Skala Ordinal Universitas Sumatera Utara

3.7 Metode Analisis Data

Tahapan analisis data meliputi: 1. Analisis univariat yaitu analisis yang menitik beratkan kepada penggambaran atau deskripsi data yang diperoleh, mengambarkan distribusi frekuensi dari masing-masing variabel independen dan dependen. 2. Analisis bivariat yaitu analisis untuk melihat hubungan variabel independen dengan dependen dengan menggunakan uji chi square pada tingkat kepercayaan 95 p0,05. 3. Analisis multivariat merupakan analisis lanjutan untuk mengetahui hubungan antara variabel independen dukungan sosial keluarga, ADL, status mental emosional dan masalah kesehatan kronik dengan variabel dependen gejala depresi pada lansia secara bersama-sama. Analisis multivariat dilakukan dengan analisis regresi logistik berganda. Universitas Sumatera Utara

BAB 4 HASIL PENELITIAN

4.1 Gambaran Unit Pelaksana Teknis UPT Pelayanan Sosial Wilayah Binjai

Medan Unit Pelaksana Teknis UPT Pelayanan Sosial Wilayah Binjai Medan sebelumnya bernama Panti Sosial Tresna Werdha Abdi Binjai yang berdiri tanggal 20 Desember 1980 dibangun TA 19791980 ditetapkan berdasarkan Surat Keputusan Mensos Sosial RI No 32 HUK KEP IV 1982 tentang pembentukan Panti Sosial Tresna Werdha di 14 empat belas tempat di Indonesia. Sesuai dengan PERDA No 3 Tahun 2001, Panti Sosial Tresna Werdha Abdi Binjai adalah panti sosial lanjut usia yang berada di bawah Unit Pelaksana Teknis Daerah UPTD AbdiDharma Asih Binjai salah satu BalaiUnit di lingkungan Dinas Kesejahteraan dan Sosial Provinsi Sumatera Utara, merupakan panti sosial yang memberikan pelayanan dan bimbingan terhadap lansia yang kurang mampu dan terlantar. Tahun 2010 sampai sekarang Panti Sosial Tresna Werdha Abdi Binjai berganti namanya menjadi UPT Pelayanan Sosial lanjut usia wilayah Binjai dan Medan. Pengertian Panti Sosial Lanjut Usia Wilayah Binjai Medan : 1. Panti Sosial Lanjut Usia Wilayah Binjai Medan Panti sosial adalah tempat pelayanan tanpa pamrih. Lanjut Usia adalah seseorang yang telah mencapai usia 60 tahun ke atas baik yang potensial maupun tidak potensial. Sehingga secara umum berarti tempat pelayanan Universitas Sumatera Utara tanpa pamrih untuk menyayangi para orang tualansia dengan penuh pengabdiansuka rela. 2. Warga Binaan Sosial WBS Lanjut Usia WBS lansia adalah setiap orang lansia karena sesuatu sebab fungsi sosialnya tidak berjalan secara wajar didalam lingkungan masyarakat. 3. Visi dan Misi Visi : terwujudnya lansia sejahtera dan bahagia di hari tua. Misi : 1. Meningkatnya pelayanan fisik lansia melalui pemenuhan kebutuhan sandang, pangan dan papan. 2. Menumbuhkan sikap kemandirian, kesetaraan, kebersamaan dan memberikan perlindungan kepada lansia. 3. Meningkatkan hubungan yang harmonis antara sesama lansia, lansia dengan pegawai dan lansia dengan masyarakat 4. Tujuan Pelayanan 1. Memberikan pelayanan kepada lansia yang bermasalah dalam suatu lembaga berupa pemenuhan kebutuhan jasmani, rohani dan sosial yang baik sehingga dapat menikmati hari tuanya yang diliputi ketentraman lahir batin. 2. Terpenuhinya kebutuhan lanjut usia kurang mampu terlantar oleh pemberian pelayanan dan perawatan baik jasmani maupun rohani dalam rangka pemenuhan kebutuhan hidup secara wajar. 3. Tumbuhnya kemandirian lanjut usia Universitas Sumatera Utara 4. Terciptanya rasa aman dan ketentraman lanjut usia sehingga dapat menikmati hidup secara wajar. 5. Sasaran Pelayanan, syarat-syarat menjadi warga Binaan Sosial lanjut Usia Binjai : a. Usia minimal 60 tahun b. Berasal dari keluarga tidak mampu dengan dibuktikan surat keterangan dari pemerintah setempat c. Dapat mengurasi diri sendiri d. Tidak mempunyai penyakit menular, dibuktikan surat keterangan dari puskesmas atau pihak yang berwenang e. Tidak sakit jiwa f. Surat ijin dari pihak keluarga adalah pihak yang bertanggung jawab g. Bersedia memenuhi peraturan panti 6. Jenis Pelayanan a. Pemberian penampungan wisma b. Pemberian makanan dan pakaian c. Pemeliharaan kesehatan d. Bimbingan mental, fisik dan sosial e. Pengisian waktu luang berkebun, kerajinan tangan, beternak, dan lain- lain f. Pelayanan pendampingan, konsultasi g. Pemahaman penguburan Universitas Sumatera Utara 7. Sarana Fisik - Bangunan Wisma tempat tinggal : 19 unit, luas : 2120 m 2 - Bangunan Kantor : 170,8 m 2 - Dapur dan Gudang : 132 m 2 - Gedung Loka Karya : 70 m 2 - Poliklinik : 100 m 2 - Mesjid : 140 m 2 - Perumahan Pegawai : 4 unit - Gedung Aula : 270 m 2 - Jalan lingkar kompleks : 1.045 m - Taman dan lahan : 2.409 m 2 - Pagar Panjang : 765 m - Kapasitas penghuni saat ini : 160 orang STRUKTUR UPT PS. LANJUT USIA WILAYAH BINJAI MEDAN Sesuai Pergub No. 33 Tahun 2010 Gambar 4.1 Struktur UPT Ka. UPT Kelompok Jabatan F i l Ka. TU Staff Universitas Sumatera Utara 1. Sumber Dana 1. APBD Provinsi Sumatera Utara 2. Subsidi tambahan biaya pemenuhan kebutuhan dasar 3. Danatur bantuan dari kunjungan masyarakat yang tidak meningkat 2. Pelayanan Reguler a. Keadaan Warga Jumlah Warga Binaan Sosial WBS bulan September triwulan III 2012 berjumlah 160 orang. b. Agama WBS lanjut usia yaitu : Islam, Kristen dan Katolik c. Asal WBS lanjut usia binjai yaitu : Medan, Binjai, Tebing Tinggi, Deli Serdang, Langkat, Tanjung Balai, Sibolga, Pematang Siantar, Aceh, dan lain-lain. d. Tingkat pendidikan WBS : Pendidikan tinggi : 2 orang SLTA : 12 orang SLTP : 13 orang SD : 100 orang Tidak tamat SD : 33 orang 3. Pelayanan Kegiatan Kegiatan yang dilaksanakan di UPT Pelayanan sosial lanjut usia sebagai berikut : Universitas Sumatera Utara 1. Pendekatan awal yaitu mengadakan penjajakan dan konsultasi dengan instansi pemerintah, tokoh masyarakat, dan instansi swasta. Koordinasi kegiatan dalam waktu 2 kali setahun. 2. Sosialisasi yaitu memperkenalkan dan menginformasikan tentang keberadaan UPT pelayanan sosial lanjut usia kepada masyarakat yang meliputi program pelayanan. 3. Identifikasi dan seleksi yaitu kegiatan pelayanan pemecahan masalah, penerima program pelayanan adalah untuk memperoleh data yang lebih rinci mengisi formulir seleksi serta melakukan seleksi yaitu proses penyaringan calon WBS untuk ditetapkan sebagai WBS lanjut usia di UPT dilaksanakan oleh pekerja sosial dan pengasuh di ruang pekerja sosial Peksos. Kegiatannya dilaksanakan setiap bulan, bila ada lanjut usia dan keluarga yang mendaftar menjadi WBS. 4. Pembinaan dan Registrasi yaitu dibuat kontrak yang proses perjanjian tentang program pelayanan antara WBS, keluarga dan pihak UPT pelayanan sosial lansia Binjai. Koordinasi kegiatan adalah Ka. UPT dan Ka. Sub. Bag. TU UPT Pelayanan Sosial Lansia Wilayah Binjai dan Medan. 5. Asesmen 6. Kegiatan bimbingan a. Bimbingan, Spritual dan Mental Universitas Sumatera Utara Pengajian berupa ceramah agama Islam oleh seorang ustadz dari Departemen Agama Binjai di laksanakan 2 dua kali seminggu Rabu dan Jum’at, wirid yasin perempuan yang dikoordinasi oleh pekerja sosial dan pengasuh dilaksanakan 1 satu kali seminggu setiap hari Kamis di Mesjid UPT Pelayanan Sosial Lansia Wilayah Binjai dan Medan. Yang beragama Kristen diberikan ceramah agama Kristen oleh seorang pendeta dari GBI yang dilaksanakan 2 kali dalam 1 bulan yaitu hari Rabu. b. Bimbingan Fisik dan Kesehatan - Senam pagi lansia dilaksanakan 2x seminggu yaitu Selasa dan Sabtu - Gotong Royong yaitu untuk membersihkan wisma dan lingkungan UPT pada hari Selasa dan Kamis. - Pemeriksaan kesehatan dan pengobatan dilaksanakan setiap hari 24 jam untuk seorang perawat, sedangkan pemeriksaan kesehatan oleh dokter dan perawat bekerjasama dengan Puskesmas Binjai yang dilaksanakan 2 x seminggu pada hari Senin dan Kamis. c. Bimbingan Sosial d. Bimbingan Psikologi e. Bimbingan Keterampilan 7. Evaluasi 8. Kegiatan terminasi dan rujukan Universitas Sumatera Utara Warga binaan sosial di UPT Pelayanan Sosial Wilayah Binjai Medan menurut wisma dapat dilihat pada tabel 4.1 berikut. Tabel 4.1 Warga Binaan Sosial Lansia di UPT Pelayanan Sosial Wilayah Binjai Medan Tahun 2013 No. Wisma Jumlah WBS orang 1 Anggrek 9 2 Melati 8 3 Mawar 7 4 Dahlia 7 5 Teratai 8 6 Flamboyan 9 7 Nusa ludah 10 8 Cempaka 7 9 Kemuning 10 10 Melur 8 11 Sakura 6 12 Anyelir 9 13 Asoka 14 14 Aster 7 15 Matahari 6 16 Tanjung 7 17 Kenanga 10 18 Sedap malam 12 19 Bogenvile 6 Jumlah 160

4.2 Gejala Depresi pada Lansia

Distribusi responden berdasarkan gejala depresi pada lansia yaitu sebanyak 83 orang 51,9 yang mengalami gejala depresi dan sebanyak 77 orang 48,1 yang tidak mengalami gejala depresi, seperti terlihat pada Tabel 4.2 berikut : Universitas Sumatera Utara Tabel 4.2 Distribusi Responden Berdasarkan Kategori Gejala Depresi pada Lansia di UPT Pelayanan Sosial Wilayah Binjai Medan Tahun 2013 No Gejala Depresi Jumlah n Persentase 1 Tidak 77 48,1 2 Ya 83 51,9 Jumlah 160 100,0 Gejala depresi pada lansia di UPT Pelayanan Sosial Binjai Medan tersebar dalam 15 pernyataan. Dari seluruh pernyataan yang berisi gejala depresi diperoleh sebagian besar mengalami depresi secara lebih jelas dapat dilihat pada Tabel 4.3. Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Jawaban Item Pernyataan Gejala Depresi pada Lansia di UPT Pelayanan Sosial Wilayah Binjai Medan Tahun 2013 No Pernyataan Ya Tidak n n 1. Saya merasa hidup ini sangat memuaskan 96 60,0 64 40,0 2. Saya mengalami penurunan aktivitas dan minat 103 64,4 57 35,6 3. Saya merasa hidup ini hampa 82 51,3 78 48,8 4. Saya merasa hidup membosankan 66 41,3 94 58,8 5. Saya memiliki semangat yang berlebihan sepanjang waktu 25 15,6 135 84,4 6. Saya merasa akan terjadi sesuatu yang buruk 52 32,5 108 67,5 7. Saya sering kali merasa gembira 104 65,0 56 35,0 8. Saya merasa tak berdaya 95 59,4 65 40,6 9. Saya lebih menyukai tinggal di rumah daripada keluar melakukan hal-hal yang baru 83 51,9 77 48,1 10. Saya merasa kesulitan dengan daya ingat 86 53,8 74 46,3 11. Saya merasa hidup ini bahagia 90 56,3 70 43,8 12. Saya merasa tidak berguna saat ini 83 51,9 77 48,1 13. Saya merasa penuh semangat dalam memandang suatu kegiatan 98 61,3 62 38,8 14. Saya merasa keadaan yang dihadapi tanpa harapan 83 51,9 77 48,1 15. Saya merasa keadaan orang lain lebih baik dari saya 66 41,3 94 58,8 Gejala depresi pada lansia di UPT Pelayanan Sosial Binjai Medan yang paling banyak menjawab ya adalah saya mengalami penurunan aktivitas dan minat Universitas Sumatera Utara pernyataan nomor 2 sebanyak 103 64,4, sedangkan yang paling banyak menjawab tidak adalah saya memiliki semangat yang berlebihan sepanjang waktu pernyataan nomor 5 sebanyak 135 orang 84,4.

4.3 Dukungan Sosial Keluarga

Distribusi responden berdasarkan dukungan sosial keluarga pada lansia yaitu sebanyak 82 orang 51,3 yang tidak mendapat dukungan dan sebanyak 78 orang 48,8 yang mendapat dukungan, seperti terlihat pada Tabel 4.4 berikut : Tabel 4.4 Distribusi Dukungan Sosial Keluarga pada Lansia di UPT Pelayanan Sosial Wilayah Binjai Medan Tahun 2013 No Dukungan Sosial Keluarga Jumlah n Persentase 1 Mendukung 78 48,8 2 Tidak mendukung 82 51,3 Jumlah 160 100,0 Dukungan sosial keluarga pada lansia di UPT Pelayanan Sosial Binjai Medan tersebar dalam 15 pernyataan. Dari seluruh pernyataan yang berisi dukungan diperoleh sebagian besar tidak mendapat dukungan. Dukungan sosial keluarga pada lansia di UPT Pelayanan Sosial Binjai Medan yang paling banyak menjawab ya adalah pelayanan petugas panti tidak sesuai dengan yang diharapkan oleh lansia seperti cara berbicara, cara menyajikan makanan, cara mengajak lansia untuk mengikuti kegiatan pernyataan nomor 10 sebanyak 125 78,1, sedangkan yang paling banyak menjawab tidak adalah lansia merasa tidak senang dengan teman- temannya di panti dinas sosial seperti tidak mau berbagi makanan, tidak Universitas Sumatera Utara mendengarkan ceritanya, dan lain-lain pernyataan nomor 15 sebanyak 135 orang 84,4.secara lebih jelas dapat dilihat pada Tabel 4.5. Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Jawaban Item Pernyataan Dukungan Sosial Keluarga Pada Lansia di UPT Pelayanan Sosial Wilayah Binjai Medan Tahun 2013 No Pernyataan Ya Tidak n n 1. Keluarga mendukung keberadaan lansia di panti dinas sosial 102 63,8 58 36,3 2. Setiap bulan keluarga datang berkunjung 43 26,9 117 73,1 3. Keluarga bersedia mendengarkan setiap cerita lansia sambil menunjukkan wajah yang senang saat berbicara dengan saya 74 46,3 86 53,8 4. Keluarga tampak tidak senang setelah menengok saya. setelah menengok memarahi dan menyalahkan saya 35 21,9 125 78,1 5. Keluarga saya tanggap dengan kebutuhan pribadi saya 63 39,4 97 60,6 6. Lansia merasa lebih senang tinggal di panti dinas sosial dari pada di rumah sendiri 107 66,9 53 33,1 7. Lansia senang dalam melakukan kegiatan serta semangat dengan kegiatan yang diprogramkan oleh panti dinas sosial 75 46,9 85 53,1 8. Lansia merasa bosan dengan keadaan dan situasi di panti dinas sosial 27 16,9 133 83,1 9. Lansia merasa aman dan nyaman dengan lingkungan disekitar 119 74,4 41 25,6 10. Pelayanan petugas panti tidak sesuai dengan yang diharapkan oleh lansia seperti cara berbicara, cara menyajikan makanan, cara mengajak lansia untuk mengikuti kegiatan 125 78,1 35 21,9 11. Lansia memiliki teman dekat di panti dinas sosial 108 67,5 52 32,5 12. Lansia memiliki pertengkaran dengan sesama lansia di panti dinas sosial 42 26,3 118 73,8 13. Lansia merasa nyaman dengan teman satu kamarnya 124 77,5 36 22,5 14. Lansia merasa mendapat perhatian dari sesama lanisa 84 52,5 76 47,5 15. Lansia merasa tidak senang dengan teman-temannya di panti dinas sosial seperti tidak mau berbagi makanan, tidak mendengarkan ceritanya, dan lain-lain 25 15,6 135 84,4 4.4 ADL Activity of Daily Living Universitas Sumatera Utara Distribusi kegiatan sehari-hari ADL pada lansia yaitu sebanyak 87 orang 54,4 yang melakukan kegiatan sehari-hari dengan bantuan dan sebanyak 73 orang 45,6 yang mandiri, seperti terlihat pada Tabel 4.6 berikut : Tabel 4.6 Distribusi Responden Berdasarkan Kategori ADL pada Lansia di UPT Pelayanan Sosial Wilayah Binjai Medan Tahun 2013 No Activity of Daily Living ADL Jumlah n Persentase 1 Mandiri 73 45,6 2 Dengan Bantuan 87 54,4 Jumlah 160 100,0 ADL pada lansia di UPT Pelayanan Sosial Binjai Medan tersebar dalam 17 pernyataan. Dari seluruh pernyataan yang berisi ADL Activity of Daily Living diperoleh sebagian besar ADL Activity of Daily Living dengan bantuan. ADL Activity of Daily Living pada lansia di UPT Pelayanan Sosial Binjai Medan yang paling banyak menjawab mandiri adalah memakan makanan yang telah disiapkan pernyataan nomor 3 sebanyak 143 89,4, sedangkan yang paling banyak menjawab tergantung adalah melakukan aktivitas di waktu luang kegiatan keagamaan, sosial, rekreasi, olah raga dan hobi pernyataan nomor 17 sebanyak 105 orang 65,6. Secara lebih jelas dapat dilihat pada Tabel 4.7. Universitas Sumatera Utara Tabel 4.7 Distribusi Frekuensi Jawaban Item Pernyataan ADL pada Lansia di UPT Pelayanan Sosial Wilayah Binjai Medan No Pernyataan Mandiri Dengan Bantuan n n 1. Mandi di kamar mandi menggosok, membersihkan dan mengeringkan badan 91 56,9 69 43,1 2. Menyiapkan pakaian, membuka dan mengenakannya 81 50,6 79 49,4 3. Memakan makanan yang telah disiapkan 143 89,4 17 10,6 4. Memelihara kebersihan diri untuk penampilan diri menyisir rambut, mencuci rambut, mencukur kumis 85 53,1 75 46,9 5. Buang air besar di WC membersihkan dan mengeringkan daerah bokong 109 68,1 51 31,9 6. Dapat mengontrol pengeluaran feses tinja 113 70,6 47 29,4 7. BAK di kamar mandi membersihkan dan mengeringkan daerah kemaluan 102 63,8 58 36,3 8. Dapat mengontrol pengeluaran air kemih 108 67,5 52 32,5 9. Berjalan di lingkungan tempat tinggal atau ke keluar ruangan tanpa alat bantu seperti tongkat. 77 48,1 83 51,9 10. Menjalankan ibadah sesuai agama dan kepercayaan yang dianut 85 53,1 75 46,9 11. Melakukan pekerjaan rumah seperti : merapihkan tempat tidur, mencuci pakaian dan membersihkan ruangan. 59 36,9 101 63,1 12. Belanja untuk kebutuhan sendiri 85 53,1 75 46,9 13. Mengelola keuangan menyimpan dan menggunakan uang sendiri 95 59,4 65 40,6 14. Menggunakan sarana transportasi untuk umum untuk bepergian 68 42,5 92 57,5 15. Menyiapkan obat dan minum obat sesuai dengan aturan takaran obat dan waktu minum obat tepat 79 49,4 81 50,6 16. Merencanakan dan mengambil keputusan untuk kepentingan keluarga, aktivitas sosial dan kebutuhan akan pelayanan kesehatan. 60 37,5 100 62,5 17. Melakukan aktivitas di waktu luang kegiatan keagamaan,sosial, rekreasi, olah raga dan hobi 55 34,4 105 65,6 Universitas Sumatera Utara

4.5 Status Mental Emosional

Distribusi status mental emosional pada lansia yaitu sebanyak 95 orang 59,4 yang mengalami status mental emosional dan sebanyak 65 orang 40,6 yang tidak mengalami status mental emosional, seperti terlihat pada Tabel 4.8 berikut : Tabel 4.8 Distribusi Responden Berdasarkan Kategori Status Mental pada Lansia di UPT Pelayanan Sosial Wilayah Binjai Medan Tahun 2013 No Status Mental Jumlah n Persentase 1 Tidak ada 65 40,6 2 Ada 95 59,4 Jumlah 160 100,0 Status mental emosional pada lansia di UPT Pelayanan Sosial Binjai Medan tersebar dalam 9 pernyataan. Dari seluruh pernyataan yang berisi status mental emosional diperoleh sebagian besar mengalami status mental emosional. Status mental emosional pada lansia di UPT Pelayanan Sosial Binjai Medan yang paling banyak menjawab ya adalah mengalami sukar tidur pernyataan nomor 1 sebanyak 85 53,1, sedangkan yang paling banyak menjawab tidak adalah cenderung mengurung diri di dalam kamar pernyataan nomor 9 sebanyak 133 orang 83,1. Secara lebih jelas dapat dilihat pada Tabel 4.9. Universitas Sumatera Utara Tabel 4.9 Distribusi Frekuensi Jawaban Item Pernyataan Status Mental pada Lansia di UPT Pelayanan Sosial Wilayah Binjai Medan Tahun 2013 No Pernyataan Ya Tidak n n 1. Anda mengalami sukar tidur 85 53,1 75 46,9 2. Anda merasa sering gelisah 62 38,8 98 61,3 3. Anda sering merasa murung dan atau menangis sendiri 64 40,0 96 60,0 4. Anda sering merasa khawatir 64 40,0 96 60,0 5. Lama keluhan lebih dari tiga bulan atau lebih dari satu kali dalam satu bulan 79 49,4 81 50,6 6. Anda mempunyai masalah atau pikiran banyak 59 36,9 101 63,1 7. Anda mempunyai gangguan atau masalah dengan keluarga atau orang lain 54 33,8 106 66,3 8. Anda mempergunakan obat tidur atau penenang atas petunjuk dokter 44 27,5 116 72,5 9. Anda cenderung mengurung diri di dalam kamar 27 16,9 133 83,1

4.6 Masalah Kesehatan Kronik

Distribusi masalah kesehatan kronik pada lansia yaitu sebanyak 86 orang 53,8 yang memiliki masalah kesehatan kronik dan sebanyak 74 orang 46,3 yang tidak menderita sakit, seperti terlihat pada Tabel 4.10 berikut : Tabel 4.10 Distribusi Responden Berdasarkan Kategori Masalah Kesehatan Kronik pada Lansia di UPT Pelayanan Sosial Wilayah Binjai Medan Tahun 2013 No Masalah Kesehatan Kronik Jumlah n Persentase 1 Tidak memiliki 74 46,3 2 Memiliki 86 53,8 Jumlah 160 100,0 Masalah kesehatan kronik pada lansia di UPT Pelayanan Sosial Binjai Medan tersebar dalam 25 pernyataan. Dari seluruh pernyataan yang berisi masalah kesehatan Universitas Sumatera Utara kronik diperoleh sebagian besar menderita sakit. Masalah kesehatan kronik pada lansia di UPT Pelayanan Sosial Binjai Medan yang paling banyak menjawab tidak pernah adalah nyeri pegal pada daerah tengkuk pernyataan nomor 22 sebanyak 107 orang 66,9, lansia yang menjawab jarang adalah mata berair pernyataan nomor 2 sebanyak 99 orang 61,9, lansia yang menjawab sering adalah perubahan kebiasaan BAB mencret atau sembelit pernyataan nomor 15 sebanyak 96 orang 60,0, dan lansia yang menjawab selalu adalah nyeri kaki saat berjalan pernyataan nomor 16 sebanyak 56 orang 35,0. Secara lebih jelas dapat dilihat pada Tabel 4.11 berikut : Tabel 4.11 Distribusi Frekuensi Jawaban Item Pernyataan Masalah Kesehatan Kronik Pada Lansia di UPT Pelayanan Sosial Wilayah Binjai Medan Tahun 2013 No Pernyataan Tidak Pernah Jarang Sering Selalu n n n n 1. Penglihatan kabur 2 1,3 89 55,6 48 30,0 21 13,1 2. Mata berair 9 5,6 99 61,9 51 31,9 1 0,6

3. Nyeri pada mata 32

20,0 53 33,1 75 46,9 0,0 4. Pendengaran berkurang 87 54,4 50 31,3 23 14,4 0,0 5. Telinga berdenging 58 36,3 78 48,8 24 15,0 0,0 6. Batuk lama disertai keringat malam 11 6,9 49 30,6 59 36,9 41 25,6 7. Sesak napas 20 12,5 92 57,5 26 16,3 22 13,8 8. Berdahak sputum 61 38,1 77 48,1 3 1,9 19 11,9 9. Jantung berdebar – debar 74 46,3 29 18,1 57 35,6 0,0

10. Cepat lelah 70

43,8 30 18,8 56 35,0 4 2,5

11. Nyeri dada 98

61,3 50 31,3 7 4,4 5 3,1

12. Mualmuntah 96

60,0 50 31,3 11 6,9 3 1,9

13. Nyeri ulu hati 103

64,4 46 28,8 7 4,4 4 2,5 Universitas Sumatera Utara Tabel 4.11. Lanjutan No Pernyataan Tidak Pernah Jarang Sering Selalu n n n n 14. Makan dan minum banyak 8 5,0 72 45,0 78 48,8 2 1,3

15. Perubahan kebiasaan BAB mencret atau

sembelit 39 24,4 5 3,1 96 60,0 20 12,5

16. Nyeri kaki saat berjalan

15 9,4 61 38,1 28 17,5 56 35,0

17. Nyeri pinggang atau tulang belakang

16 10,0 79 49,4 30 18,8 35 21,9

18. Nyeri persendianbengkak

13 8,1 32 20,0 87 54,4 28 17,5

19. Lumpuhkelemahan pada kakitangan

16 10,0 32 20,0 94 58,8 18 11,3

20. Kehilangan rasa 41

25,6 57 35,6 60 37,5 2 1,3

21. Gemetartremor 60

Dokumen yang terkait

Gambaran Spiritual Lansia Yang Menderita Penyakit Kronis di UPT Pelayanan Sosial Lansia dan Anak Balita Wilayah Binjai dan Medan

5 63 86

Hubungan Interaksi Sosial Lansia Dengan Kesepian Pada Lansia di UPT Pelayanan Sosial Lanjut Usia dan Balita di Wilayah Binjai dan Medan

30 172 95

HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN TINGKAT DEPRESI PENDERITA KUSTA PADA LANSIA

0 3 86

Gambaran Spiritual Lansia Yang Menderita Penyakit Kronis di UPT Pelayanan Sosial Lansia dan Anak Balita Wilayah Binjai dan Medan

0 0 12

Gambaran Spiritual Lansia Yang Menderita Penyakit Kronis di UPT Pelayanan Sosial Lansia dan Anak Balita Wilayah Binjai dan Medan

0 0 2

JURNAL ILMIAH HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN TINGKAT DEPRESI PADA LANSIA DI UPT PELAYANAN SOSIAL LANSIA PASURUAN DI LAMONGAN

0 0 9

Hubungan Dukungan Sosial Keluarga dan Status Kesehatan dengan Gejala Depresi pada Lansia yang Tinggal di UPT Pelayanan Sosial Wilayah Binjai Medan Tahun 2013

0 0 12

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Lanjut Usia 2.1.1 Pengertian Lanjut Usia - Hubungan Dukungan Sosial Keluarga dan Status Kesehatan dengan Gejala Depresi pada Lansia yang Tinggal di UPT Pelayanan Sosial Wilayah Binjai Medan Tahun 2013

0 0 34

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Hubungan Dukungan Sosial Keluarga dan Status Kesehatan dengan Gejala Depresi pada Lansia yang Tinggal di UPT Pelayanan Sosial Wilayah Binjai Medan Tahun 2013

0 0 12

HUBUNGAN INTERAKSI SOSIAL LANSIA DENGAN KESEPIAN LANSIA DI UPT PELAYANAN SOSIAL LANJUT USIA DAN BALITA WILAYAH BINJAI DAN MEDAN

0 1 10