1. Uji Validitas
Validitas berasal dari kata validity yang mempunyai arti sejauh mana ketepatan dan kemaknaan suatu alat ukur instrument dalam mengukur suatu
pertanyaan, bahwa instumen dikatakan valid, apabila instumen tersebut dapat mengukur apa yang seharusnya diukur. Demikian juga kuesioner sebagai alat
ukur harus mengukur apa yang akan diukur. Uji validitas suatu instrumen kuesioner dilakukan dengan cara melakukan korelasi antar skor variabel atau
item dengan skor total variabel corrected item total corelation, dengan ketentuan bila nilai r hitung nilai r tabel pada df = 28,
α = 5 0,361 maka dinyatakan valid, dan jika bila r hitung r tabel maka dinyatakan tidak valid
Hidayat, 2010.
2. Uji Reliabilitas
Reliabilitas atau keajegan adalah sejauh mana alat ukur menunjukkan derajat keajegan atau konsistensi apabila alat ukur diterapkan beberapa kali dalam
pengukuran terhadap kelompok subjek yang sama dan diperoleh hasil yang relatif sama Azwar, 1997. Reliabilitas data merupakan indeks yang menunjukkan
sejauhmana suatu alat ukur dapat dipercaya dengan tepat dengan menggunakan metode Cronbach’s Alpha dengan ketentuan jika nilai r- alpha 0,60 maka
pernyataan dikatakan reliabel Nursalam, 2008.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 3.1 Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Gejala Depresi
Dukungan Sosial Keluarga
Item Pertanyaan
Nilai Corrected
Item-Total Keterangan
Item Pertanyaan
Nilai Corrected
Item-Total Keterangan
1 0,570
Valid 1
0,604 Valid
2 0,560
Valid 2
0,604 Valid
3 0,655
Valid 3
0,363 Valid
4 0,661
Valid 4
0,625 Valid
5 0,661
Valid 5
0,676 Valid
6 0,460
Valid 6
0,655 Valid
7 0,547
Valid 7
0,477 Valid
8 0,706
Valid 8
0,676 Valid
9 0,623
Valid 9
0,645 Valid
10 0,547
Valid 10
0,514 Valid
11 0,606
Valid 11
0,670 Valid
12 0,547
Valid 12
0,472 Valid
13 0,571
Valid 13
0,577 Valid
14 0,655
Valid 14
0,523 Valid
15 0,404
Valid 15
0,492 Valid
Cronbach alpha 0,901 Reliabel
Cronbach alpha 0,896 Reliabel
Tabel 3.1 di atas dapat menunjukkan nilai Corrected Item-Total Correlation lebih besar dari nilai r
tabel
yang besarnya 0,361, artinya lima belas pertanyaan yang digunakan untuk mengukur variabel gejala depresi dan dukungan soisal keluarga
semuanya valid.
.
Memerhatikan nilai Cronbach’s Alpha sebesar 0,901 dan 0,896 lebih besar dari nilai 0,60. Hal ini menunjukkan bahwa semua pertanyaan gejala depresi
dan dukungan soisal keluarga ini sudah reliabel sebagai alat ukur.
Universitas Sumatera Utara
3.5 Variabel dan Definisi Operasional
3.5. 1 Variabel Penelitian
a. Variabel dependen yaitu gejala depresi pada lansia. b. Variabel independen yaitu dukungan sosial keluarga dan status kesehatan.
3.5.2 Definisi Operasional
1. Gejala depresi pada lansia adalah suatu bentuk gangguan alam perasaan yang bersifat patologis yang ditandai dengan perasaan sedih, harga diri
rendah, rasa bersalah, putus asa, perasaan kosong, perasaan tertekan, menderita, berkabung, mudah marah, gangguan makan, sulit tidur dan
kecemasan yang terjadi setiap hari atau paling tidak dua minggu terakhir pada lanjut usia.
2. Dukungan sosial keluarga adalah sebagai dukungan dari keluarga baik inti maupun luas dan dukungan yang didapat lansia dari teman sebaya dan
petugas panti dalam menghadapi risiko depresi 3. Status kesehatan lansia adalah derajat kesehatan lansia kemampuan
melakukan aktivitas sehari-hari ADL,status mental emosional,berdasarkan ada atau tidaknya masalah kesehatan kronis.
a. Status Activity Daily of Living ADL adalah kegiatan dasar dalam kehidupan seperti makanminum, berjalan, mandi, berpakaian, naik
turun tempat tidur dan buang air. b. Status mental emosional adalah pemeriksaan berhubungan dengan
mental emosional dengan kuesioner yang sudah baku.
Universitas Sumatera Utara
c. Masalah kesehatan kronis adalah masalah kesehatan kronis yang diderita lansia selama 3 bulan terakhir berdasarkan informasi dari
responden yang dilakukan dengan wawancara. 4. Umur adalah jumlah tahun hidup responden pada saat wawancara yang
dihitung dari ulang tahun terakhir 5. Jenis kelamin adalah ciri biologis yang dimiliki oleh responden.
6. Pendidikan adalah pendidikan formal yang dijalani atau pernah dijalani oleh responden.
7. Status pernikahan adalah hubungan pernikahan yang dimiliki responden dengan pasangan hidupnya yang sah secara hukum adat, agama dan
negara 8. Jumlah anak adalah banyaknya anak hidup laki-laki dan perempuan yang
dimiliki responden pada saat penelitianwawancara. 9. Lamanya tinggal di panti adalah lamanya responden tinggal di panti.
3.6 Metode Pengukuran
3.6.1 Metode Pengukuran Variabel Dependen
Instrumen yang atau alat ukur yang digunakan untuk memperoleh data yang dibutuhkan adalah Geriatric Depression Scale short form GDS yang menggunakan
jenis skala ordinal. Responden dibacakan dan dibimbing dalam pengisian kuesioner dengan memilih 2 jawaban yang tersedia, yaitu “ya” atau “tidak”.
Universitas Sumatera Utara
Jika responden merasakan gejala selama 1 minggu terakhir dan menjawab “ya” pada pernyataan no. 2,3,4,6,7,11 dan 12 diberi skor 1 dan apabila responden
menjawab “tidak” pada pernyataan 1,5,8,9,10,13,14 dan 15 diberi skor 1. Jika responden menjawab “ya” pada pernyataan no. 1,5,8,9,10,13,14 dan 15
diberi skor 0 dan apabila responden menjawab “tidak” pada pernyataan no. 2,3,4,6,7,11 dan 12 diberi skor 0.
Penilaian gejala depresi diperoleh dengan menjumlahkan skor nilai seluruh jawaban pilihan responden pada item pernyataan no 1-15. Kemudian diklasifikasikan
menjadi 2 kategori dengan skor sebagai berikut: 0 = Tidak memiliki gejala depresi, apabila responden tidak merasakan gejala sesuai
pengukuran GDS dengan jumlah skor 0-5 gejala. 1= Ya, memiliki gejala depresi apabila responden merasakan gejala sesuai
pengukuran GDS dengan jumlah skor ≥ 5.
3.6.2 Metode Pengukuran Variabel Independen
1. Dukungan Sosial Keluarga Pengukuran variabel dukungan sosial dari 15 item pertanyaan yang diajukan,
dengan menggunakan skala Guttman, pilihan ya diberi nilai 1 satu dan tidak diberi nilai 0. Penilaian dukungan sosial keluarga diperoleh dengan
menjumlahkan skor nilai seluruh jawaban pilihan responden pada item pertanyaan, kemudian diklasifikasikan menjadi 2 kategori dengan skor
sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
0 = Mendukung, jika reponden menjawab dengan skor 0-7. 1 = Tidak mendukung, jika responden menjawab dengan skor 8-15.
Skala Ordinal 2. Status Kesehatan
a. Status Activity Daily of Living ADL Meliputi kegiatan dasar dalam kehidupan seperti makanminum, berjalan,
mandi, berpakaian, naik turun tempat tidur dan buang air. Status ADL diisi dengan wawancara dan diisi pada lembar kuesioner yang diberikan
0 = Mandiri, apabila lansia mampu hidupmelakukan aktivitas mandiri tanpa bantuan orang lain dengan skor 13-17.
1 = Dengan bantuan, apabila lansia mampu hidupmelakukan aktivitas dengan bantuan orang lain dengan skor 0-12.
Skala Nominal b. Status Mental
Pemeriksaan berhubungan dengan mental emosional dengan kuesioner yang sudah baku.
0 = Tidak ada, apabila skor 0 jawaban oleh reponden pada lembar kuesioner status mental.
1 = Ada, apabila responden menjawab 1 atau lebih jawaban ya pada lembar kuesioner status mental.
Skala Nominal
Universitas Sumatera Utara
c. Masalah Kesehatan Kronis Masalah kesehatan kronis yang diderita lansia selama 3 bulan terakhir
berdasarkan informasi dari responden yang dilakukan dengan wawancara. 0 = tidak memiliki masalah kesehatan kronis yang mengganggu aktivitas
sehari-hari apabila skor ≤ 25
1 = memiliki masalah kesehatan kronis yang mengganggu aktivitas sehari- hari apabila skor
≥ 26. 3. Umur adalah jumlah tahun hidup responden pada saat wawancara yang
dihitung dari ulang tahun terakhir dituliskan di lembar kuesioner. 0 = 60-69 tahun
1 = 70-79 tahun Skala Ordinal
4. Jenis kelamin adalah kuesioner berupa pertanyaan tertulis yang menyediakan dua alternatif.
0 = laki – laki 1 = perempuan
Skala Nominal 5. Pendidikan adalah pendidikan formal yang dijalani atau pernah dijalani oleh
responden. Pendidikan dibagi menjadi : 0 = Tidak Sekolah
1 = SD 2 = SMP
Universitas Sumatera Utara
3 = SMA 4 = DiplomaPerguruan Tinggi Negeri
Skala Ordinal 6. Status Pernikahan adalah responden mengisi item status pernikahan dari
kuesioner yang diberikan 0 = Menikah
1 = Tidak menikah Skala Nominal
7. Jumlah anak hidup adalah banyaknya anak hidup laki-laki dan perempuan 0 = apabila lansia tidak memiliki keturunan
1 = apabila lansia memiliki 1 orang anak 2 = apabila lansia memiliki 2 orang anak
3 = apabila lansia memiliki 3 orang anak atau lebih. Skala Nominal
8. Lamanya tinggal di panti Lamanya responden tinggal di panti dinas sosial wilayah Binjai Medan pada
saat penelitianwawancara. 0 = 2 tahun
1 = ≥2 tahun
Skala Ordinal
Universitas Sumatera Utara
3.7 Metode Analisis Data
Tahapan analisis data meliputi: 1. Analisis univariat yaitu analisis yang menitik beratkan kepada penggambaran
atau deskripsi data yang diperoleh, mengambarkan distribusi frekuensi dari
masing-masing variabel independen dan dependen.
2. Analisis bivariat yaitu analisis untuk melihat hubungan variabel independen dengan dependen dengan menggunakan uji chi square pada tingkat kepercayaan
95 p0,05.
3. Analisis multivariat merupakan analisis lanjutan untuk mengetahui hubungan antara variabel independen dukungan sosial keluarga, ADL, status mental
emosional dan masalah kesehatan kronik dengan variabel dependen gejala depresi pada lansia secara bersama-sama. Analisis multivariat dilakukan dengan
analisis regresi logistik berganda.
Universitas Sumatera Utara
BAB 4 HASIL PENELITIAN
4.1 Gambaran Unit Pelaksana Teknis UPT Pelayanan Sosial Wilayah Binjai
Medan
Unit Pelaksana Teknis UPT Pelayanan Sosial Wilayah Binjai Medan sebelumnya bernama Panti Sosial Tresna Werdha Abdi Binjai yang berdiri tanggal 20
Desember 1980 dibangun TA 19791980 ditetapkan berdasarkan Surat Keputusan Mensos Sosial RI No 32 HUK KEP IV 1982 tentang pembentukan Panti Sosial
Tresna Werdha di 14 empat belas tempat di Indonesia. Sesuai dengan PERDA No 3 Tahun 2001, Panti Sosial Tresna Werdha Abdi
Binjai adalah panti sosial lanjut usia yang berada di bawah Unit Pelaksana Teknis Daerah UPTD AbdiDharma Asih Binjai salah satu BalaiUnit di lingkungan Dinas
Kesejahteraan dan Sosial Provinsi Sumatera Utara, merupakan panti sosial yang memberikan pelayanan dan bimbingan terhadap lansia yang kurang mampu dan
terlantar. Tahun 2010 sampai sekarang Panti Sosial Tresna Werdha Abdi Binjai berganti namanya menjadi UPT Pelayanan Sosial lanjut usia wilayah Binjai dan
Medan. Pengertian
Panti Sosial Lanjut Usia Wilayah Binjai Medan : 1. Panti Sosial Lanjut Usia Wilayah Binjai Medan
Panti sosial adalah tempat pelayanan tanpa pamrih. Lanjut Usia adalah seseorang yang telah mencapai usia 60 tahun ke atas baik yang potensial
maupun tidak potensial. Sehingga secara umum berarti tempat pelayanan
Universitas Sumatera Utara
tanpa pamrih untuk menyayangi para orang tualansia dengan penuh pengabdiansuka rela.
2. Warga Binaan Sosial WBS Lanjut Usia WBS lansia adalah setiap orang lansia karena sesuatu sebab fungsi sosialnya
tidak berjalan secara wajar didalam lingkungan masyarakat. 3. Visi dan Misi
Visi : terwujudnya lansia sejahtera dan bahagia di hari tua. Misi : 1. Meningkatnya pelayanan fisik lansia melalui pemenuhan kebutuhan
sandang, pangan dan papan. 2. Menumbuhkan sikap kemandirian, kesetaraan, kebersamaan dan
memberikan perlindungan kepada lansia. 3. Meningkatkan hubungan yang harmonis antara sesama lansia, lansia
dengan pegawai dan lansia dengan masyarakat 4. Tujuan Pelayanan
1. Memberikan pelayanan kepada lansia yang bermasalah dalam suatu lembaga berupa pemenuhan kebutuhan jasmani, rohani dan sosial yang
baik sehingga dapat menikmati hari tuanya yang diliputi ketentraman lahir batin.
2. Terpenuhinya kebutuhan lanjut usia kurang mampu terlantar oleh pemberian pelayanan dan perawatan baik jasmani maupun rohani dalam
rangka pemenuhan kebutuhan hidup secara wajar. 3. Tumbuhnya kemandirian lanjut usia
Universitas Sumatera Utara
4. Terciptanya rasa aman dan ketentraman lanjut usia sehingga dapat menikmati hidup secara wajar.
5. Sasaran Pelayanan, syarat-syarat menjadi warga Binaan Sosial lanjut Usia Binjai :
a. Usia minimal 60 tahun b. Berasal dari keluarga tidak mampu dengan dibuktikan surat keterangan
dari pemerintah setempat c. Dapat mengurasi diri sendiri
d. Tidak mempunyai penyakit menular, dibuktikan surat keterangan dari puskesmas atau pihak yang berwenang
e. Tidak sakit jiwa f. Surat ijin dari pihak keluarga adalah pihak yang bertanggung jawab
g. Bersedia memenuhi peraturan panti 6. Jenis Pelayanan
a. Pemberian penampungan wisma b. Pemberian makanan dan pakaian
c. Pemeliharaan kesehatan d. Bimbingan mental, fisik dan sosial
e. Pengisian waktu luang berkebun, kerajinan tangan, beternak, dan lain- lain
f. Pelayanan pendampingan, konsultasi g. Pemahaman penguburan
Universitas Sumatera Utara
7. Sarana Fisik - Bangunan Wisma tempat tinggal : 19 unit, luas : 2120 m
2
- Bangunan Kantor : 170,8 m
2
- Dapur dan Gudang : 132 m
2
- Gedung Loka Karya : 70 m
2
- Poliklinik : 100 m
2
- Mesjid : 140 m
2
- Perumahan Pegawai : 4 unit - Gedung Aula
: 270 m
2
- Jalan lingkar kompleks : 1.045 m - Taman dan lahan
: 2.409 m
2
- Pagar Panjang : 765 m
- Kapasitas penghuni saat ini : 160 orang
STRUKTUR UPT PS. LANJUT USIA WILAYAH BINJAI MEDAN Sesuai Pergub No. 33 Tahun 2010
Gambar 4.1 Struktur UPT
Ka. UPT
Kelompok Jabatan F
i l
Ka. TU
Staff
Universitas Sumatera Utara
1. Sumber Dana 1. APBD Provinsi Sumatera Utara
2. Subsidi tambahan biaya pemenuhan kebutuhan dasar 3. Danatur bantuan dari kunjungan masyarakat yang tidak meningkat
2. Pelayanan Reguler a. Keadaan Warga
Jumlah Warga Binaan Sosial WBS bulan September triwulan III 2012 berjumlah 160 orang.
b. Agama WBS lanjut usia yaitu : Islam, Kristen dan Katolik c. Asal WBS lanjut usia binjai yaitu : Medan, Binjai, Tebing Tinggi, Deli
Serdang, Langkat, Tanjung Balai, Sibolga, Pematang Siantar, Aceh, dan lain-lain.
d. Tingkat pendidikan WBS : Pendidikan tinggi : 2 orang
SLTA : 12 orang
SLTP : 13 orang
SD : 100 orang
Tidak tamat SD : 33 orang
3. Pelayanan Kegiatan Kegiatan yang dilaksanakan di UPT Pelayanan sosial lanjut usia sebagai
berikut :
Universitas Sumatera Utara
1. Pendekatan awal yaitu mengadakan penjajakan dan konsultasi dengan instansi pemerintah, tokoh masyarakat, dan instansi swasta. Koordinasi
kegiatan dalam waktu 2 kali setahun. 2. Sosialisasi yaitu memperkenalkan dan menginformasikan tentang
keberadaan UPT pelayanan sosial lanjut usia kepada masyarakat yang meliputi program pelayanan.
3. Identifikasi dan seleksi yaitu kegiatan pelayanan pemecahan masalah, penerima program pelayanan adalah untuk memperoleh data yang lebih
rinci mengisi formulir seleksi serta melakukan seleksi yaitu proses penyaringan calon WBS untuk ditetapkan sebagai WBS lanjut usia di UPT
dilaksanakan oleh pekerja sosial dan pengasuh di ruang pekerja sosial Peksos. Kegiatannya dilaksanakan setiap bulan, bila ada lanjut usia dan
keluarga yang mendaftar menjadi WBS. 4. Pembinaan dan Registrasi yaitu dibuat kontrak yang proses perjanjian
tentang program pelayanan antara WBS, keluarga dan pihak UPT pelayanan sosial lansia Binjai. Koordinasi kegiatan adalah Ka. UPT dan
Ka. Sub. Bag. TU UPT Pelayanan Sosial Lansia Wilayah Binjai dan Medan.
5. Asesmen 6. Kegiatan bimbingan
a. Bimbingan, Spritual dan Mental
Universitas Sumatera Utara
Pengajian berupa ceramah agama Islam oleh seorang ustadz dari Departemen Agama Binjai di laksanakan 2 dua kali seminggu Rabu
dan Jum’at, wirid yasin perempuan yang dikoordinasi oleh pekerja sosial dan pengasuh dilaksanakan 1 satu kali seminggu setiap hari
Kamis di Mesjid UPT Pelayanan Sosial Lansia Wilayah Binjai dan Medan. Yang beragama Kristen diberikan ceramah agama Kristen oleh
seorang pendeta dari GBI yang dilaksanakan 2 kali dalam 1 bulan yaitu hari Rabu.
b. Bimbingan Fisik dan Kesehatan - Senam pagi lansia dilaksanakan 2x seminggu yaitu Selasa dan Sabtu
- Gotong Royong yaitu untuk membersihkan wisma dan lingkungan UPT pada hari Selasa dan Kamis.
- Pemeriksaan kesehatan dan pengobatan dilaksanakan setiap hari 24 jam untuk seorang perawat, sedangkan pemeriksaan kesehatan oleh
dokter dan perawat bekerjasama dengan Puskesmas Binjai yang dilaksanakan 2 x seminggu pada hari Senin dan Kamis.
c. Bimbingan Sosial d. Bimbingan Psikologi
e. Bimbingan Keterampilan 7. Evaluasi
8. Kegiatan terminasi dan rujukan
Universitas Sumatera Utara
Warga binaan sosial di UPT Pelayanan Sosial Wilayah Binjai Medan menurut wisma dapat dilihat pada tabel 4.1 berikut.
Tabel 4.1 Warga Binaan Sosial Lansia di UPT Pelayanan Sosial Wilayah Binjai Medan Tahun 2013
No. Wisma
Jumlah WBS orang
1 Anggrek
9 2
Melati 8
3 Mawar
7 4
Dahlia 7
5 Teratai
8 6
Flamboyan 9
7 Nusa ludah
10 8
Cempaka 7
9 Kemuning
10 10
Melur 8
11 Sakura
6 12
Anyelir 9
13 Asoka
14 14
Aster 7
15 Matahari
6 16
Tanjung 7
17 Kenanga
10 18
Sedap malam 12
19 Bogenvile
6
Jumlah 160
4.2 Gejala Depresi pada Lansia
Distribusi responden berdasarkan gejala depresi pada lansia yaitu sebanyak 83 orang 51,9 yang mengalami gejala depresi dan sebanyak 77 orang 48,1 yang
tidak mengalami gejala depresi, seperti terlihat pada Tabel 4.2 berikut :
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.2 Distribusi Responden Berdasarkan Kategori Gejala Depresi pada Lansia di UPT Pelayanan Sosial Wilayah Binjai Medan Tahun 2013
No Gejala Depresi
Jumlah n Persentase
1 Tidak
77 48,1
2 Ya
83 51,9
Jumlah 160
100,0
Gejala depresi pada lansia di UPT Pelayanan Sosial Binjai Medan tersebar
dalam 15 pernyataan. Dari seluruh pernyataan yang berisi gejala depresi diperoleh sebagian besar mengalami depresi secara lebih jelas dapat dilihat pada Tabel 4.3.
Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Jawaban Item Pernyataan Gejala Depresi pada Lansia di UPT Pelayanan Sosial Wilayah Binjai Medan Tahun 2013
No Pernyataan
Ya Tidak
n n
1.
Saya merasa hidup ini sangat memuaskan
96 60,0
64 40,0
2.
Saya mengalami penurunan aktivitas dan minat
103 64,4
57 35,6
3.
Saya merasa hidup ini hampa
82 51,3
78 48,8
4.
Saya merasa hidup membosankan
66 41,3
94 58,8
5.
Saya memiliki semangat yang berlebihan sepanjang waktu
25 15,6
135 84,4
6.
Saya merasa akan terjadi sesuatu yang buruk
52 32,5
108 67,5
7.
Saya sering kali merasa gembira
104 65,0
56 35,0
8.
Saya merasa tak berdaya
95 59,4
65 40,6
9.
Saya lebih menyukai tinggal di rumah daripada keluar melakukan hal-hal yang baru
83 51,9
77 48,1
10.
Saya merasa kesulitan dengan daya ingat
86 53,8
74 46,3
11.
Saya merasa hidup ini bahagia
90 56,3
70 43,8
12.
Saya merasa tidak berguna saat ini
83 51,9
77 48,1
13.
Saya merasa penuh semangat dalam memandang suatu kegiatan
98 61,3
62 38,8
14.
Saya merasa keadaan yang dihadapi tanpa harapan
83 51,9
77 48,1
15.
Saya merasa keadaan orang lain lebih baik dari saya
66 41,3
94 58,8
Gejala depresi pada lansia di UPT Pelayanan Sosial Binjai Medan yang paling banyak menjawab ya adalah saya mengalami penurunan aktivitas dan minat
Universitas Sumatera Utara
pernyataan nomor 2 sebanyak 103 64,4, sedangkan yang paling banyak menjawab tidak adalah saya memiliki semangat yang berlebihan sepanjang waktu
pernyataan nomor 5 sebanyak 135 orang 84,4.
4.3 Dukungan Sosial Keluarga
Distribusi responden berdasarkan dukungan sosial keluarga pada lansia yaitu sebanyak 82 orang 51,3 yang tidak mendapat dukungan dan sebanyak 78 orang
48,8 yang mendapat dukungan, seperti terlihat pada Tabel 4.4 berikut :
Tabel 4.4 Distribusi Dukungan Sosial Keluarga pada Lansia di UPT Pelayanan Sosial Wilayah Binjai Medan Tahun 2013
No Dukungan Sosial Keluarga
Jumlah n Persentase
1 Mendukung
78 48,8
2 Tidak mendukung
82 51,3
Jumlah 160
100,0
Dukungan sosial keluarga pada lansia di UPT Pelayanan Sosial Binjai Medan tersebar dalam 15 pernyataan. Dari seluruh pernyataan yang berisi dukungan
diperoleh sebagian besar tidak mendapat dukungan. Dukungan sosial keluarga pada lansia di UPT Pelayanan Sosial Binjai Medan yang paling banyak menjawab ya
adalah pelayanan petugas panti tidak sesuai dengan yang diharapkan oleh lansia seperti cara berbicara, cara menyajikan makanan, cara mengajak lansia untuk
mengikuti kegiatan pernyataan nomor 10 sebanyak 125 78,1, sedangkan yang paling banyak menjawab tidak adalah lansia merasa tidak senang dengan teman-
temannya di panti dinas sosial seperti tidak mau berbagi makanan, tidak
Universitas Sumatera Utara
mendengarkan ceritanya, dan lain-lain pernyataan nomor 15 sebanyak 135 orang 84,4.secara lebih jelas dapat dilihat pada Tabel 4.5.
Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Jawaban Item Pernyataan Dukungan Sosial Keluarga Pada Lansia di UPT Pelayanan Sosial Wilayah Binjai
Medan Tahun 2013 No
Pernyataan Ya
Tidak n
n
1. Keluarga mendukung keberadaan lansia di panti dinas
sosial 102 63,8
58 36,3 2.
Setiap bulan keluarga datang berkunjung 43
26,9 117 73,1
3. Keluarga bersedia mendengarkan setiap cerita lansia
sambil menunjukkan wajah yang senang saat berbicara dengan saya
74 46,3
86 53,8 4.
Keluarga tampak tidak senang setelah menengok saya. setelah menengok memarahi dan menyalahkan saya
35 21,9
125 78,1 5.
Keluarga saya tanggap dengan kebutuhan pribadi saya 63
39,4 97 60,6
6. Lansia merasa lebih senang tinggal di panti dinas
sosial dari pada di rumah sendiri 107 66,9
53 33,1 7.
Lansia senang dalam melakukan kegiatan serta semangat dengan kegiatan yang diprogramkan oleh
panti dinas sosial 75
46,9 85 53,1
8. Lansia merasa bosan dengan keadaan dan situasi di
panti dinas sosial 27
16,9 133 83,1
9. Lansia merasa aman dan nyaman dengan lingkungan
disekitar 119 74,4
41 25,6 10. Pelayanan petugas panti tidak sesuai dengan yang
diharapkan oleh lansia seperti cara berbicara, cara menyajikan makanan, cara mengajak lansia untuk
mengikuti kegiatan 125 78,1
35 21,9
11. Lansia memiliki teman dekat di panti dinas sosial 108 67,5
52 32,5 12. Lansia memiliki pertengkaran dengan sesama lansia di
panti dinas sosial 42
26,3 118 73,8
13. Lansia merasa nyaman dengan teman satu kamarnya 124 77,5
36 22,5 14. Lansia merasa mendapat perhatian dari sesama lanisa
84 52,5
76 47,5 15. Lansia merasa tidak senang dengan teman-temannya
di panti dinas sosial seperti tidak mau berbagi makanan, tidak mendengarkan ceritanya, dan lain-lain
25 15,6
135 84,4
4.4 ADL
Activity of Daily Living
Universitas Sumatera Utara
Distribusi kegiatan sehari-hari ADL pada lansia yaitu sebanyak 87 orang 54,4 yang melakukan kegiatan sehari-hari dengan bantuan dan sebanyak 73 orang
45,6 yang mandiri, seperti terlihat pada Tabel 4.6 berikut :
Tabel 4.6 Distribusi Responden Berdasarkan Kategori ADL pada Lansia di UPT Pelayanan Sosial Wilayah Binjai Medan Tahun 2013
No Activity of Daily Living ADL
Jumlah n Persentase
1 Mandiri
73 45,6
2 Dengan Bantuan
87 54,4
Jumlah 160
100,0
ADL pada lansia di UPT Pelayanan Sosial Binjai Medan tersebar dalam 17 pernyataan. Dari seluruh pernyataan yang berisi ADL Activity of Daily Living
diperoleh sebagian besar ADL Activity of Daily Living dengan bantuan. ADL Activity of Daily Living pada lansia di UPT Pelayanan Sosial Binjai Medan yang
paling banyak menjawab mandiri adalah memakan makanan yang telah disiapkan pernyataan nomor 3 sebanyak 143 89,4, sedangkan yang paling banyak
menjawab tergantung adalah melakukan aktivitas di waktu luang kegiatan keagamaan, sosial, rekreasi, olah raga dan hobi pernyataan nomor 17 sebanyak 105
orang 65,6. Secara lebih jelas dapat dilihat pada Tabel 4.7.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.7 Distribusi Frekuensi Jawaban Item Pernyataan ADL pada Lansia di UPT Pelayanan Sosial Wilayah Binjai Medan
No Pernyataan
Mandiri Dengan
Bantuan n
n
1. Mandi di kamar mandi menggosok,
membersihkan dan mengeringkan badan 91
56,9 69
43,1 2.
Menyiapkan pakaian, membuka dan mengenakannya
81 50,6
79 49,4
3. Memakan makanan yang telah disiapkan
143 89,4
17 10,6
4. Memelihara kebersihan diri untuk penampilan
diri menyisir rambut, mencuci rambut, mencukur kumis
85 53,1
75 46,9
5. Buang air besar di WC membersihkan dan
mengeringkan daerah bokong 109
68,1 51
31,9 6.
Dapat mengontrol pengeluaran feses tinja 113
70,6 47
29,4 7.
BAK di kamar mandi membersihkan dan mengeringkan daerah kemaluan
102 63,8
58 36,3
8. Dapat mengontrol pengeluaran air kemih
108 67,5
52 32,5
9. Berjalan di lingkungan tempat tinggal atau ke
keluar ruangan tanpa alat bantu seperti tongkat. 77
48,1 83
51,9 10. Menjalankan ibadah sesuai agama dan
kepercayaan yang dianut 85
53,1 75
46,9 11. Melakukan pekerjaan rumah seperti :
merapihkan tempat tidur, mencuci pakaian dan membersihkan ruangan.
59 36,9
101 63,1
12. Belanja untuk kebutuhan sendiri 85
53,1 75
46,9 13. Mengelola keuangan menyimpan dan
menggunakan uang sendiri 95
59,4 65
40,6 14. Menggunakan sarana transportasi untuk umum
untuk bepergian 68
42,5 92
57,5 15. Menyiapkan obat dan minum obat sesuai
dengan aturan takaran obat dan waktu minum obat tepat
79 49,4
81 50,6
16. Merencanakan dan mengambil keputusan untuk kepentingan keluarga, aktivitas sosial dan
kebutuhan akan pelayanan kesehatan. 60
37,5 100
62,5
17. Melakukan aktivitas di waktu luang kegiatan keagamaan,sosial, rekreasi, olah raga dan hobi
55 34,4
105 65,6
Universitas Sumatera Utara
4.5 Status Mental Emosional
Distribusi status mental emosional pada lansia yaitu sebanyak 95 orang 59,4 yang mengalami status mental emosional dan sebanyak 65 orang 40,6
yang tidak mengalami status mental emosional, seperti terlihat pada Tabel 4.8 berikut :
Tabel 4.8 Distribusi Responden Berdasarkan Kategori Status Mental pada Lansia di UPT Pelayanan Sosial Wilayah Binjai Medan Tahun 2013
No Status Mental
Jumlah n Persentase
1 Tidak ada
65 40,6
2 Ada
95 59,4
Jumlah 160
100,0
Status mental emosional pada lansia di UPT Pelayanan Sosial Binjai Medan
tersebar dalam 9 pernyataan. Dari seluruh pernyataan yang berisi status mental emosional diperoleh sebagian besar mengalami status mental emosional. Status
mental emosional pada lansia di UPT Pelayanan Sosial Binjai Medan yang paling banyak menjawab ya adalah mengalami sukar tidur pernyataan nomor 1 sebanyak
85 53,1, sedangkan yang paling banyak menjawab tidak adalah cenderung
mengurung diri di dalam kamar pernyataan nomor 9 sebanyak 133 orang 83,1.
Secara lebih jelas dapat dilihat pada Tabel 4.9.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.9 Distribusi Frekuensi Jawaban Item Pernyataan Status Mental pada Lansia di UPT Pelayanan Sosial Wilayah Binjai Medan Tahun 2013
No Pernyataan
Ya Tidak
n n
1. Anda mengalami sukar tidur
85 53,1
75 46,9
2. Anda merasa sering gelisah
62 38,8
98 61,3
3. Anda sering merasa murung dan atau menangis
sendiri 64
40,0 96
60,0 4.
Anda sering merasa khawatir 64
40,0 96
60,0 5.
Lama keluhan lebih dari tiga bulan atau lebih dari satu kali dalam satu bulan
79 49,4
81 50,6
6. Anda mempunyai masalah atau pikiran banyak
59 36,9
101 63,1
7. Anda mempunyai gangguan atau masalah
dengan keluarga atau orang lain 54
33,8 106
66,3 8.
Anda mempergunakan obat tidur atau penenang atas petunjuk dokter
44 27,5
116 72,5
9. Anda cenderung mengurung diri di dalam
kamar 27
16,9 133
83,1
4.6 Masalah Kesehatan Kronik
Distribusi masalah kesehatan kronik pada lansia yaitu sebanyak 86 orang 53,8 yang memiliki masalah kesehatan kronik dan sebanyak 74 orang 46,3
yang tidak menderita sakit, seperti terlihat pada Tabel 4.10 berikut :
Tabel 4.10 Distribusi Responden Berdasarkan Kategori Masalah Kesehatan Kronik pada Lansia di UPT Pelayanan Sosial Wilayah Binjai
Medan Tahun 2013 No
Masalah Kesehatan Kronik Jumlah n
Persentase
1 Tidak memiliki
74 46,3
2 Memiliki
86 53,8
Jumlah 160
100,0
Masalah kesehatan kronik pada lansia di UPT Pelayanan Sosial Binjai Medan tersebar dalam 25 pernyataan. Dari seluruh pernyataan yang berisi masalah kesehatan
Universitas Sumatera Utara
kronik diperoleh sebagian besar menderita sakit. Masalah kesehatan kronik pada lansia di UPT Pelayanan Sosial Binjai Medan yang paling banyak menjawab tidak
pernah adalah nyeri pegal pada daerah tengkuk pernyataan nomor 22 sebanyak 107 orang 66,9, lansia yang menjawab jarang adalah mata berair pernyataan
nomor 2 sebanyak 99 orang 61,9, lansia yang menjawab sering adalah
perubahan kebiasaan BAB mencret atau sembelit pernyataan nomor 15 sebanyak 96 orang 60,0, dan lansia yang menjawab selalu adalah nyeri kaki
saat berjalan pernyataan nomor 16 sebanyak 56 orang 35,0. Secara lebih
jelas dapat dilihat pada Tabel 4.11 berikut :
Tabel 4.11 Distribusi Frekuensi Jawaban Item Pernyataan Masalah Kesehatan Kronik Pada Lansia di UPT Pelayanan Sosial Wilayah Binjai
Medan Tahun 2013
No Pernyataan
Tidak Pernah
Jarang Sering
Selalu n
n n
n
1. Penglihatan kabur
2 1,3
89 55,6
48 30,0
21 13,1
2. Mata berair
9 5,6
99 61,9
51 31,9 1
0,6
3. Nyeri pada mata 32
20,0 53
33,1 75
46,9 0,0
4. Pendengaran
berkurang 87
54,4 50
31,3 23
14,4 0,0
5.
Telinga berdenging
58 36,3
78 48,8
24 15,0
0,0 6.
Batuk lama disertai keringat malam
11 6,9
49 30,6
59 36,9 41
25,6 7.
Sesak napas 20
12,5 92
57,5 26
16,3 22
13,8 8.
Berdahak sputum
61 38,1
77 48,1
3 1,9
19 11,9 9.
Jantung berdebar – debar
74 46,3
29 18,1
57 35,6
0,0
10. Cepat lelah 70
43,8 30
18,8 56
35,0 4
2,5
11. Nyeri dada 98
61,3 50
31,3 7
4,4 5
3,1
12. Mualmuntah 96
60,0 50
31,3 11
6,9 3
1,9
13. Nyeri ulu hati 103
64,4 46
28,8 7
4,4 4
2,5
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.11. Lanjutan
No Pernyataan
Tidak Pernah
Jarang Sering
Selalu n
n n
n 14. Makan dan minum
banyak
8 5,0
72 45,0
78 48,8
2 1,3
15. Perubahan kebiasaan BAB mencret atau
sembelit 39
24,4 5
3,1 96
60,0 20
12,5
16. Nyeri kaki saat berjalan
15 9,4
61 38,1
28 17,5
56 35,0
17. Nyeri pinggang atau tulang belakang
16 10,0
79 49,4
30 18,8
35 21,9
18. Nyeri persendianbengkak
13 8,1
32 20,0
87 54,4
28 17,5
19. Lumpuhkelemahan pada kakitangan
16 10,0
32 20,0
94 58,8
18 11,3
20. Kehilangan rasa 41
25,6 57
35,6 60
37,5 2
1,3
21. Gemetartremor 60