25
taman-teman sebayanya dan hanya mencari sensasi semata. Remaja putri memiliki aktivitas membeli lebih dekat daripada remaja putra karena
mereka lebih sering menemani ibunya berbelanja
C. KONFORMITAS
1. Definisi Konformitas
Sebagai makhluk sosial, manusia mencoba menyesuaikan diri dengan lingkungannya agar dapat bertahan hidup. Keadaan ini dapat
dilakukan dengan cara melakukan segala sesuatu sesuai dengan norma sosial serta dapat diterima secara sosial atau dapat disebut juga dengan
konformitas Hafiyah, 2009. Konformitas menampilkan suatu perilaku tertentu berdasarkan tindakan yang dilakukan oleh orang lain dan juga
adanya tekanan dari kelompok acuan. Tindakan menjadi selaras dengan kelompok akan dilakukan individu yang konform meskipun bertentangan
dengan prinsip yang dimiliki individu tersebut Sears, Freedman, Peplau, 1985. Terkadang, konformitas juga terjadi pada individu yang
ingin berperilaku sama dengan kelompok meskipun sebelumnya belum pernah melakukan tindakan tersebut King, 2010. Pernyataan tersebut
diperkuat dengan adanya pernyataan lain bahwa individu yang melakukan konformitas cenderung berperilaku berbeda dari biasanya ketika individu
tersebut berada dalam keadaan sendiri Asch dalam Gerungan, 2009; Myers, 2012.
Berdasarkan definisi yang telah disampaikan, maka dapat disimpulkan bahwa konformitas adalah tindakan yang dilakukan atau
26
diyakini seseorang berdasarkan norma sosial agar dapat diterima secara sosial. Konformitas tetap dilakukan meskipun bertentangan dengan
keyakinan yang dimilikinya. Konformitas biasa terjadi dikarenakan adanya tekanan dari kelompok acuan.
2. Aspek
– aspek Konformitas
Berdasarkan definisi yang telah dipaparkan di atas, terdapat poin penting bahwa konformitas merupakan suatu keyakinan individu terhadap
perilaku atau aturan dari kelompok dan tindakan mengikutinya agar menjadi sama dengan kelompok. Ini bertujuan agar individu tersebut dapat
diterima oleh kelompok acuan meskipun tindakannya bertentangan dengan keyakinannya sendiri.
Dalam kehidupan sehari-hari, konformitas yang berdasarkan keyakinan terhadap orang lain seperti memilih ide atau gagasan
berdasarkan banyaknya suara mayoritas Wade Tavris, 2008. Sedangkan contoh konformitas yang berupa tindakan meliputi
mengolok-olok orang lain Levianti, 2008, mengikuti gaya berpakaian yang sama dengan kelompok acuan, belajar bersama dan berorganisasi,
Santrock, 2002, pembelian aksesoris Natalia, 2009, dan melakukan pembelian impulsif bersama teman-teman Lin Chen, 2012.
Berdasarkan paparan yang sudah dijelaskan, dapat disimpulkan bahwa aspek-aspek konformitas dalam penelitian ini adalah keyakinan
seseorang pada orang lain dan menunjukkan perilaku yang sama dengan orang lain.
27
3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Konformitas