Faktor Lingkungan Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pembelian Impulsif

20

3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pembelian Impulsif

Secara umum, pembelian impulsif dipengaruhi oleh dua faktor, yakni faktor lingkungan dan personal.

a. Faktor Lingkungan

Sebuah penelitian menyatakan bahwa penilaian negatif pada remaja dapat mempengaruhi pembelian impulsif. Remaja memiliki ketakutan tersendiri ketika mendapatkan penilaian negatif dari teman sebayanya. Kecemasan secara sosial ini, dapat mempengaruhi remaja untuk melakukan pembelian impulsif Lin Chen, 2012. Penelitian lain menyebutkan bahwa konformitas adalah prediktor atau variabel independen dari variabel pembelian impulsif Sihotang, 2009; Astasari Sahrah, 2009. Penelitian ini menjelaskan bahwa semakin tinggi tingkat konformitas seseorang, maka semakin tinggi pula pembelian impulsif yang dilakukan. Sebaliknya, semakin rendah tingkat konformitas seseorang, maka semakin rendah tingkat pembelian impulsif seseorang Pengaruh kelompok tergolong besar dalam pemberian norma tingkah laku sehingga apabila kelompok dalam situasi membeli impulsif, maka anggotanya akan cenderung berperilaku sama Ewert dalam Monks 2002. Harga merupakan bentuk nyata yang sering kali dijadikan patokan individu melakukan pembelian. Harga juga dapat menimbulkan pembelian yang tidak diharapkan karena harga merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi pembelian 21 impulsif. Individu yang impulsif cenderung menyukai harga yang rendah dan mendapatkan keuntungan dari hasil pembeliannya Stern, 1962. Misalnya, awalnya pembeli hanya ingin membeli 2 buah baju. Harga dua buah baju Rp 200.000,-.Akan tetapi individu menemukan harga spesial di toko baju tersebut yang menuliskan “buy 3 get 1 free”. Individu akan mendapatkan baju sebanyak empat buah dengan menambahkan uang Rp 50.000,- saja. Contoh tersebut merupakan contoh pembelian impulsif berdasarkan harga. Pembelian dua baju yang tidak direncanakan semua adalah hasil dari pembelian impulsif. Pelayanan yang dilakukan sendiri oleh pembeli seperti swalayan dapat meningkatkan kesempatan pembelian impulsif daripada pelayanan yang dilakukan oleh petugas. Pembelian impulsif terjadi karena pembeli dapat mengambil produk secara bebas dan cepat sesuai dengan yang diinginkan. Sedangkan jika dilayani oleh petugas, pembeli tidak leluasa memilih produk yang akan dibeli Stern, 1962. Lingkungan toko dapat mempengaruhi pembelian impulsif karena stimulus yang diberikan oleh toko beraneka ragam, seperti penampilan produk, aroma, suara music, dan warna yang menarik Verplanken Herabadi, 2001; Virvilaite, Saladiene Zvinklyte, 2011. Store Display yang menarik dapat meningkatkan daya tarik pembeli dan berpeluang untuk melakukan pembelian impulsif. Posisi rak, mempromosikan produk spesial atau new arrival Hadjali, Salimi, Ardestani, 2012 , dan kemasan yang berbeda dari produk-produk 22 lainnya merupakan hal-hal yang dapat membuat store display menarik Stern, 1962; Hoyer MacInnis dalam Lin Lin 2005. b. Faktor Personal Faktor personal berasal dari dalam diri individu yang dapat mempengaruhi pembelian impulsif. Berdasarkan gendernya, perempuan cenderung memiliki tingkat pembelian impulsif yang lebih tinggi dibandingkan pria Wu Huan, 2010; Gasiorowska, 2011; Lin Lin, 2005; Pantecost Andrews, 2010 dan melihat-lihat produk lain selama berbelanja Gasiorowska, 2011. Hal tersebut dikarenakan kesenangan berbelanja dianggap perilaku yang wajar secara sosial dilakukan oleh perempuan dibandingkan laki-laki Gasiorowska, 2011. Seperti yang sudah dijelaskan bahwa mood pembeli dapat mempengaruhi pembelian impulsif. Seseorang yang memiliki mood positif biasanya lebih mudah tertarik, senang, loyal, bersemangat, dan merasa berharga ketika melakukan pembelian secara impulsif Verplanken Herabadi, 2001 daripada seeorang yang memiliki mood negatif Rook, 1987; Rook Gardner dalam Herabadi dkk, 2009. Selain itu, motivasi untuk mendapatkan kesenangan dengan memiliki emosi yang positif pada individu dapat mempengaruhi pembelian impulsif Virvilaite, Saladiene Zvinklyte, 2011. Kontrol diri juga dapat mempengaruhi pembelian impulsif. Individu yang memiliki kontrol diri yang rendah, kurang dapat 23 menahan setiap stimulus yang mendukung pembelian impulsif, mudah dipengaruhi dan tidak dapat mengelola dirinya, maka pembelian impulsif dapat terjadi. Sedangkan orang yang memiliki kontrol diri yang baik akan membeli produk sesuai kebutuhan jangka panjang Baumeister, 2002 Sebuah penelitian menghubungkan kecerdasan emosi dengan pembelian impulsif. Penelitian tersebut menyatakan bahwa orang yang memiliki kecerdasan emosi yang tinggi, pembelian impulsifnya lebih rendah dibandingkan orang yang memiliki kecerdasan emosi yang rendah Lin Chuang, 2005. Harga diri juga menjadi salah satu faktor yang dapat menciptakan pembelian impulsif pada individu. Penelitian Hadjali, Salimi, Ardestani, 2012; Djudiyah, 2002 menunjukkan bahwa semakin rendah tingkat harga diri seseorang maka semakin tinggi pembelian impulsif dilakukan. Sebaliknya, semakin tinggi tingkat harga diri seseorang, maka semakin rendah tingkat pembelian impulsif. Jadi dapat disimpulkan, faktor yang dapat mempengaruhi pembelian impulsif yaitu faktor situasional yang terdiri dari penilaian negatif, konformitas, harga, pelayanan, dan lingkungan toko. Sedangkan faktor personalnya adalah gender, mood, kontrol diri, dan kecerdasan emosi. 24

4. Pembelian Impulsif pada Remaja Putri