Analisis Regresi Konformitas sebagai Mediator

76 pola data yang menunjukkan pola U atau S. Oleh karena itu, hasil dari data antara variabel harga diri dengan pembelian impulsif adalah linier yang berarti terdapat korelasi antara harga diri dengan pembelian impulsif.

4. Harga diri dan Konformitas dengan Pembelian Impulsif

Gambar 16. Scatterplot Harga Diri dan Konformitas dengan Pembelian Impulsif Berdasarkan gambar scatterplot di atas, sebaran data menunjukkan tidak ada pola non-linier. Pola non-linier adalah pola data yang menunjukkan pola U atau S. Oleh karena itu, hasil dari data antara variabel harga diri dan konformitas terhadap pembelian impulsif adalah linier yang berarti terdapat korelasi antara kedua prediktor dengan pembelian impulsif.

d. Analisis Regresi Konformitas sebagai Mediator

Berdasarkan hasil regresi yang dilakukan sesuai tahapan menunjukkan bahwa harga diri menjadi prediktor yang tidak baik bagi konformitas F1,158 = 2,279, p = 0,133. Selain itu, perlu juga dilihat pada tabel coefficients terdapat korelasi negatif yang tidak 77 signifikan antar kedua variabel ini B = -0,041, p = 0,133. Hasil regresi variabel pembelian impulsif pada konformitas menunjukkan bahwa konformitas dapat dijadikan prediktor yang baik bagi pembelian impulsif F1,158 = 21,154, p = 0,000. Selain itu, perlu juga dilihat pada tabel coefficients terdapat korelasi positif yang signifikan antar kedua variabel ini B = 0,725, p = 0,000. Di samping itu, harga diri menjadi prediktor yang tidak baik pula bagi pembelian impulsif F1,158 = 0,187, p = 0,666 dan perlu juga dilihat pada tabel coefficients terdapat korelasi negatif yang tidak signifikan antar kedua variabel ini B = -0,025, p = 0,666. Sedangkan untuk hasil regresi dari harga diri dan konformitas dengan pembelian impulsif, harga diri dan konformitas dapat menjadi prediktor yang baik bagi pembelian impulsif F2,157 = 10,515, p = 0,000 dan perlu juga dilihat pada tabel coefficients terdapat korelasi antara harga diri dan pembelian impulsif yang menunjukkan adanya korelasi yang tidak signifikan B = 0,005, p = 0,930. Sedangkan korelasi antara konformitas dan pembelian impulsif menunjukkan adanya korelasi positif yang signifikan B = 0,726, p = 0,000. Pada syarat model mediasi, semua tahapan regresi yang dilakukan harus menghasilkan parameter yang signifikan p ≤ 0,05 kecuali hubungan harga diri dan pembelian impulsif ketika terdapat variabel konformitas dalam persamaan regresinya. Pada penelitian 78 ini, satu-satunya parameter yang signifikan hanya terdapat pada korelasi antara konformitas dan pembelian impulsif. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa model mediasi dianggap tidak memenuhi syarat sehingga penelitian ini tidak menunjukkan peran konformitas sebagai mediator.

2. Model Konformitas sebagai Moderator