Uji Normalitas Uji Homogenitas Uji Linearitas Analisis Regresi Konformitas sebagai Moderator

78 ini, satu-satunya parameter yang signifikan hanya terdapat pada korelasi antara konformitas dan pembelian impulsif. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa model mediasi dianggap tidak memenuhi syarat sehingga penelitian ini tidak menunjukkan peran konformitas sebagai mediator.

2. Model Konformitas sebagai Moderator

a. Uji Normalitas

Gambar 17. Grafik Normal P -P Plot of Regression Standardized Residual Model Moderator Berdasarkan grafik Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual , data tersebar mendekati garis normal yang melintang sehingga dapat dikatakan bahwa asumsi ini terpenuhi atau dapat dikatakan data berdistribusi normal. 79

b. Uji Homogenitas

Gambar 18. Scatterplot Model Moderator Berdasarkan Scatterplot di atas menunjukkan adanya sebaran data yang bersifat acak dan tidak membentuk suatu pola megaphone. Oleh karena itu data dapat dikatakan homogen atau memiliki variasi variabel dependen yang sama untuk tiap nilai dari variabel independen.

c. Uji Linearitas

Gambar 19. Scatterplot Model Moderator Berdasarkan gambar scatterplot di atas, sebaran data menunjukkan tidak ada pola non-linier. Pola non-linier adalah pola data yang menunjukkan pola U atau S. Oleh karena itu, hasil dari data 80 antara variabel harga diri, konformitas dan hasil perkalian dari harga diri dan konformitas dengan pembelian impulsif adalah linier yang berarti terdapat korelasi antara variabel prediktor dengan pembelian impulsif.

d. Analisis Regresi Konformitas sebagai Moderator

Berdasarkan hasil regresi yang dilakukan variabel prediktor harga diri, konformitas, dan harga dirikonformitas dengan variabel terikat pembelian impulsif menunjukkan bahwa variabel prediktor dapat menjadi variabel yang baik bagi variabel pembelian impulsif F3,156 = 10,514, p = 0,000. Setelah itu, perlu juga dilihat pada kolom coefficients secara khusus untuk melihat efek variabel perkalian harga diri dan konformitas pada variabel dependen. Hasil analisis menunjukkan korelasi yang signifikan B = 0,047, p = 0,003. Hasil analisis antara variabel harga diri dan pembelian impulsif menunjukkan korelasi negatif yang signifikan B = -2,338, p = 0,003. Sedangkan hasil analisis dari variabel konformitas dan pembelian impulsif menunjukkan korelasi negatif dan signifikan pula B = -4,525, p = 0,009. Berdasarkan hasil regresi variabel pembelian impulsif pada haga dirikonformitas tersebut menunjukkan parameter yang signifikan karena hubungan antara harga diri dengan pembelian impulsif ketika harga diri dikalikan dengan konformitas. Pada penelitian ini, hasil parameter yang signifikan dianggap memenuhi 81 syarat moderator. Oleh karena itu, penelitian ini menunjukkan peran konformitas sebagai moderator dalam struktur hubungan harga diri dan pembelian impulsif.

D. PEMBAHASAN

Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan, penelitian ini menunjukkan bahwa syarat moderasi lebih terpenuhi dalam penelitian ini daripada model mediator karena nilai regresi pada variabel hasil perkalian dengan variabel pembelian impulsif signifikan sedangkan pada model mediasi, parameter yang signifikan hanya korelasi antara konformitas dengan pembelian impulsif. Hasil parameter model mediator, harga diri memiliki korelasi negatif yang tidak signifikan dengan konformitas. Hasil tersebut bertentangan dengan penelitian yang dilakukan oleh Cipto dan Kuncoro 2010, Sulistyowati 2009, dan Nashihin 2012 yang menunjukkan semakin tinggi tingkat harga diri seseorang maka semakin rendah tingkat konformitasnya dan sebaliknya, semakin rendah tingkat harga diri seseorang maka semakin tinggi tingkat konformitasnya. Sedangkan ada penelitian lain yang menunjukkan tidak ada hubungan yang signifikan antara harga diri dan konformitas. Rambe dalam Hafiyah, 2009 menunjukkan tidak selalu harga diri yang tinggi tidak menampilkan korformitas dan tidak selalu harga diri yang rendah menampilkan konformitasnya. Jadi, hasil penelitian ini lebih mendukung hasil penelitian Rambe.