Deskripsi Tingkat Berpikir Positif Siswa Kelas XI TITL SMK Pangudi

Tabel 8 Item-item Kuesioner yang Tergolong dalam Kategori Rendah No Aspek Indikator Pernyataan 1. Affirmasi diri Memiliki jiwa yang konsisten Saya bertanggung jawab atas pilihan yang saya buat 2 Pernyataan yang tidak menilai Mengakui bahwa ada unsur- unsur negatif dalam kehidupan setiap siswa. Saya menyadari jika kemampuan setiap orang berbeda.

B. Pembahasan Hasil Penelitian

1. Deskripsi Tingkat Berpikir Positif Siswa Kelas XI TITL SMK Pangudi

Luhur Leonardo Klaten Tahun Ajaran 20152016 Berdasarkan paparan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa sebagian besar Siswa Kelas XI TITL SMK Pangudi Luhur Leonardo Klaten Tahun Ajaran 20152016 memiliki tingkat berpikit positif yang baik. Hal ini menunjukkan siswa kelas XI TITL SMK Pangudi Luhur Leonardo Klaten tahun ajaran 20152016 sudah memiliki tingkat berpikir positif, namun belum berkembang secara optimal. Siswa kelas XI TITL SMK Pangudi Luhur Leonardo SMA Klaten dapat berpikir positif, adapun tingkat berpikir positif siswa dilihat dari beberapa aspek yang dipaparkan oleh Albrecht 1980 dan Peale 1996 yaitu: pertama, siswa yang berpikir positif memiliki garapan yang positif positive expectation, yaitu melakukan sesuatu dengan lebih memusatkan perhatian pada kesuksesan, optimisme, pemecahan masalah dan menjauhkan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI diri dari perasaan takut akan kegagalan. Misalnya, siswa memiliki ke yakinan pada keputusan yang pilih, siswa mampu memusatkan perhatian pada kesuksesan yang akan dicapai oleh dirinya. siswa memiliki keyakinan akan kemampuan diri. Hal ini terlihat dari siswa yang memiliki sikap positif tentang dirinya bahwa dia mengerti sungguh-sungguh akan apa yang dilakukannya, seperti: ketika siswa yakin dapat mengerjakan tugas atau PR dengan baik dan yakin dengan kerja keras yang dilakukannya untuk mendapatkan nilai yang baik. Kedua, Affirmasi diri Self affirmative, yaitu siswa dapat memusatkan perhatian pada kekuatan diri, melihat diri secara positif. Dalam hal ini siswa menggantikan kritik pada diri sendiri dengan memfokuskan pada kekuatan diri sendiri. Misalnya, siswa yakin pada kemampuan dirinya dan siswa mampu menyelesaikan masalah yang sedang dihadapi tanpa mengabaikan kekuatan dirinya. Siswa berani mengatakan bakat atau kemampuan yang saya miliki kepada orang lain, bangga dan bersyukur atas apa yang ada pada diri, berani bertanya tanpa harus ditunjuk guru apabila ada yang belum dimengerti, dan lancar berbicara di depan kelas ketika menyampaikan pendapat. Ketiga, Pernyataan yang tidak menilai non judgement talking, yaitu suatu pernyataan yang lebih menggambarkan keadaan daripada menilai keadaan. Pernyataan ataupun penilaian ini dimaksudkan sebagai pengganti pada saat seseorang cenderung memberikan pernyataan atau penilaian yang negatif. Aspek ini akan sangat berperan dalam menghadapi keadaan yang cenderung negatif. Misalnya, siswa mampu menerima jika setiap manusia adalah pribadi yang unik, siswa menerima kelemahannya sehingga tidak malu jika meminta bantuan orang lain, siswa berpikir bahwa guru yang memberi peringatan kepada siswa memiliki tujuan agar siswa menjadi lebih baik, sisw atidak menganggap jika guru tersebut galak atau pilih kasih. Keempat, Penyesuaian diri yang realistik realistic adaptation, yaitu mengakui kenyataan dan segera berusaha menyesuaikan diri dari penyesalan, frustasi dan menyalahkan diri. Misalnya, siswa mampu mengatasi frustasi yang sedang dialami dan tidak menyalahkan diri ketika gagal, siswa mampu bangun dari suatu kegagalan atau tidak fokus pada kegagalan. Siswa berani mencoba hal baru tanpa rasa takut. Hal ini terlihat dari siswa mempunyai keberanian untuk mencoba sesuatu hal yang baru, seperti: siswa mau mengikuti kegiatan ekskul yang belum pernah diikuti ketika SMP, siswa merasa dapat diterima oleh lingkungan tempat berinteraksi. Hal ini terlihat dari siswa memiliki keyakinan bahwa dirinya akan dapat diterima ditengah- tengah lingkungan tempat ia berinteraksi, seperti: siswa merasa diterima dengan baik oleh teman-teman dan bapakibu guru. Berdasarkan hasil penelitian ini, peneliti menyipulkan bahwa siswa Kelas XI TITL Pangudi Luhur Leonardo Klaten sebenarnya sudah memiliki tingkat berpikir positif yang baik, namun yang dimiliki siswa kelas XI TITL SMK Pangudi Luhur Leonardo Klaten belum berkembang secara optimal. Hal tersebut dikarenakan siswa sedang berproses mengenali dirinya dengan baik, seperti bertindak mandiri dalam mengambil keputusan dan berani mencoba sesuatu hal yang baru.

2. Item-item Berpikir positif Siswa