Faktor-faktor Pembentuk Berpikir Positif Manfaat Berpikir Positif

3. Faktor-faktor Pembentuk Berpikir Positif

Menurut Peale 2006, ada beberapa faktor yang mempengaruhi berpikir positif seseorang, yaitu: a. Religiusitas Agama dapat membantu siswa mendapatkan penyembuhan dari penyakit-penyakit pikiran, hati, jiwa, dan tubuh. Agama dapat menyingkirkan ketakutan, kebencian, kesakitan, kekalahan moral, sehingga dapat memberi kekuatan dengan kesehatan, kebahagiaan, dan kebaikan. Misalnya dengan mengikuti kegiatan keagamaan, siswa tersebut dapat mengolah dirinya menjadi lebih baik dari sebelumnya, dengan mengikuti kegiatan keagamaan siswa tersebut dapat elajar bermeditasi dengan merenungi kesalah yang dilakukan hari ini dan akan mmperbaiki hari berikutnya b. Kepercayaan diri Siswa yang mampu mempercayai dirinya sendiri dapat dengan mudah berpikir positif terhadap kondisi yang sedang dihadapinya. Kepercayaan diri yang mantap dapat membuat siswa menarik keberhasilan mendekat dengan dirinya sehingga siswa yang memiliki kepercayaan diri lebih mudah berhasil dalam mencapai target yang dibuat. c. Dukungan sosial Siswa membutuhkan dukungan dari orang-orang di sekitarnya untuk dapat menimbulkan perasaan dibutuhkan dan diinginkan yang akan membawan siswa pada pemikiran yang positif terhadap dirinya sendiri. Misalnya siswa mendapat dukungan penuh dari orangtua, teman, guru, dan saudaranya.

4. Manfaat Berpikir Positif

Selain itu Kebiasaan berpikir positif merupakan sikap dan tindakan yang mendatangkan manfaat besar bagi siswa yang bersangkutan, yaitu berkenaan dengan: a. Mengatasi Stres Berpikir positif dapat membantu siswa mengatasi situasi stres, mengabaikan pikiran negatif, dan mengganti pikiran pesimis menjadi optimis, mengurangi kecemasan dan mengurangi stres. Artinya siswa dapat mengatasi stress sehingga siswa dapat menanamkan pemikiran positif dalam dirinya dan mengganti pemikiran pesimis menjadi lebih optimis. b. Menjadi Lebih Sehat Pikiran dapat secara langsung mempengaruhi tubuh dan cara bekerja tubuh. Ketika siswa mengganti pikiran negatif dengan ketenangan, kepercayaan dan kedamaian, bukannya dengan kebencian, kecemasan, dan kekhawatiran, maka siswa akan merasakan kesejahteraan. Dan ini berarti akan membuat siswa tidak mengalami gangguan saat tidur, tidak merasakan ketegangan otot, kecemasan, dan kelelahan. Sehingga cara hidup siswa menjadi lebih sehat. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI c. Percaya Diri Dengan berpikir positif, maka akan lebih percaya diri dan siswa tidak mudah untuk mencoba menjadi orang lain. Jika tidak percaya diri maka siswa tidak akan pernah mendapatkan kehidupan yang lebih baik. Berpikir positif dapat mencegah siswa memilih keputusan yang salah atau melakukan hal yang bodoh yang kemudian akan disesali oleh siswa. Berpikir positif membuat siswa peraya diri dalam memilih keputusan dengan cepat. Selain itu juga ketika siswa dapat berpikir seara positif, maka akan membuat siswa memiliki rasa peraya diri yang baik singga dapat menarik perhatian orang dan orang tersebut akan merasa nyaman ketika berdekatan dengan siswa yang memiliki pemikiran positif. d. Bisa Mengatur Waktu Lebih Baik Dengan meningkatnya fokus serta kemampuan membuat keputusan yang lebih baik, siswa akan lebih terorganisir, hal ini akan membantu siswa untuk mendapatkan lebih banyak waktu bagi diri sendiri dan orang yang dicintai. Sikap positif tak hanya bisa meningkatkan fokus namun dengan berpikir positif siswa lebih bisa mengatur waktu dengan baik sehingga akan mengarahkan siswa pada kebahagian dan keberhasilan.

5. Aspek-aspek Berpikir Positif