Pemeriksaan Fisik Diagnosa laboratorium

2.2.7.1. Pemeriksaan Fisik

Dapat dilihat adanya perdarahan pada kulit seperti ptechie, ekimosis, dari bekas suntikan atau tempat infus, atau pada mukosa, sering ditemukan pada DIC akut. Perdarahan ini bisa juga masif dan membahayakan, misalnya pada traktus gastrointestinal, paru, susunan saraf pusat, atau mata. Pasien dengan DIC kronik umumnya hanya disertai sedikit perdarahan pada kulit dan mukosa. 25 Trombosis mikrovaskular dapat menyebabkan disfungsi organ yang luas. Pada kulit dapat berupa bula hemoragik, nekrosis akral, dan gangren. Trombosis vena dan arteri besar dapat terjadi, tetapi relatif jarang. Disfungsi organ akibat mikrotrombosis yang luas ini dapat berupa iskemia korteks ginjal, hipo1ksemia hingga perdarahan dan acute respiratory distress syndrome ARDS pada paru serta penurunan kesadaran. Disfungsi hati dengan ikterus dilaporkan terdapat pada 22- 57 pasien dengan DIC. 25

2.2.7.2. Diagnosa laboratorium

Pada DIC akut sangat penting untuk mengetahui gambaran hasil laboratorium yang abnormal secara cepat dan akurat, sehingga kita dapat memberikan terapi yang tepat. Keadaan hemostasis abnormal yang paling penting adalah pemanjangan thrombin time, hipofibrinogenemia, dan trombositopenia. Kadar fibrinogen di bawah 100 x10 9 L, dan pemanjangan thrombin time melebihi dua kali nilai kontrol sudah dapat menegakkan diagnosa, terutama bila dijumpai perdarahan secara nyata. 2,27 - Pemeriksaan Laboratorium A Pemeriksaan darah rutin : hasil hapusan darah yang menunjukkan adanya schistocytosis pada 50 kasus. Bukti intravaskular hemolisis lainnya juga dijumpai, Universitas Sumatera Utara seperti peningkatan kadar serum lactic acid dehydrogenase LDH dan berkurangnya kadar heptoglobin. Trombositopenia merupakan tanda awal yang selalu dijumpai pada DIC akut jumlah trombosit berkisar antara 50 sampai 100 9 L trombositopenia yang terjadi mungkin hebat. 27 B gangguan koagulasi. Activated partial thromboplastin time APTT, Prothrombin time PT, Thrombin time TT memanjang pada sebagian besar pasien DIC akut. Pada awal gangguan dan DIC kronis, nilai APTT kemungkinan normal atau bahkan lebih singkat dibanding nilai normalnya. Kadar fibrinogen dalam plasma dan kadar faktor V dan XIII biasanya tampak menurun; fibrinogen dan faktor V biasanya akan berubah secara bersamaan. Pada sebagian besar pasien terutama yang mengalami solusio plasenta, kadar protrombin biasanya akan tetap normal, tetapi gambaran hipoprotrombinemia akan terlihat pada keadaan sepsis. Pada pasien DIC kronis, defisiensi protrombin jarang dijumpai, tetapi faktor X akan menurun jumlahnya. 27 C Pemeriksan fibrinolisis: Aktivitas fibrinolitik menyebabkan peningkatan kadar kompleks fibrin dan kadar FDPs dalam sirkulasi. Kadar di atas 100 μgml biasanya dijumpai pada keadaan DIC akut nilai normal 10 μgml. Immunological assays untuk pemeriksaan antibodi monoklonal terhadap D-dimer lebih spesifik dibanding dengan pemeriksaan umum lainnya. Hasil false positive bisa dijumpai pada FDPs. Pemeriksaan FDPs tidak bisa untuk mendiagnosa DIC, karena kadarnya meningkat pada 85-100 pasien. Pemeriksaan kadar D-dimer lebih spesifik dalam mendiagnosa DIC, terutama untuk membedakan antara koagulopati akibat penyakit hati dengan DIC. 27 Universitas Sumatera Utara Bed side tests : Bed side tests yang dilakukan untuk mengevaluasi gangguan pembekuan darah, dapat memberikan banyak informasi yang membantu dalam menghadapi masalah yang terjadi. Bed side tests yang mungkin dilakukan adalah: i. Bleeding time ii. Clotting time, iii. Clot observation Weiber test. iv. Serial clot lysis test v. blood film. Test penyaring : hitung jumlah trombosit menurun, Bleeding time meningkat, Prothrombin time meningkat, APTT bisa jadi menigkat, Thrombin time meningkat, morfologi sel darah merah schistocytes microspherocytes. 27 2.2.7.3. Pemeriksaan untuk koagulasi : 1 Pemeriksaan Nilai Normal Alat Ukur Waktu Perdarahan 3-10 menit Jumlah trombosit, integritas vaskular Hitung Trombosit 150.000-400.000 mm 3 Waktu Protrombin 12-14 detik Faktor I,II,V,VII,X Partial Tromboplastin time 25-35 detik Faktor I,II,V,VIII,IX,X,XI,XII Thrombin time TT 12-20 detik Faktor I,II Fibrinogen 200-400 mgdl Fibrin degradation products FDP 4 mcgml

2.2.8. Perubahan koagulasi, antikoagulasi, dan protein fibrinolitik