trombositopenia, HELLP, atau DIC , memiliki angka kematian sekitar 16 sampai 50, angka kematian bayi mencapai 40 bahkan lebih.
6
Sekitar 16 preeklamsia dan eklamsia akan mengalami solusio plasenta, yang akan meningkatkan kemungkinan terjadinya DIC dan kematian ibu dan janin.
Pada kasus eklamsia DIC terjadi terbatas pada mikrosirkulasi ginjal dan plasenta, walaupun begitu setidaknya 10-15 wanita akan berkembang menjadi sistemik
dan luas.
6
2.2.5. DIC yang terkait dengan kejadian Emboli Air Ketuban
Air ketuban mengandung struktur dengan aktivitas menyerupai tromboplastin dalam jumlah tinggi, aktivitas prokoagulan ini meningkat seiring usia kehamilan. Air
ketuban juga memiliki aktifitas antifibrinolitik yang relatif kuat, seperti penghambatan sistem fibrinolitik, aktifitas antifibrinolitik dari air ketuban ini juga meningkat seiring
kehamilan. Penghambatan fibrinolitik merupakan faktor predisposisi pasien DIC untuk megalami fenomena trombotik yang luas karena penghambatan atau
penghentian respon fibrinolitik sekunder yang terjadi pada pasien DIC. Respon fibrinolitik sekunder yang terjadi pada pasien DIC bertanggung jawab untuk proses
perdarahan akibat penghancuran plasmin oleh beberapa faktor pembekuan yang juga menjaga sirkulasi tetap bebas dari bekuan darah trombi.
Tidak diketahui apakah air ketuban memiliki efek langsung terhadap pembuluh darah, atau efek ini terjadi akibat aktivasi dari prokoagulan dan trombosit.
Endothelin-1, vasokonstriktor dan bronkokonstriktor, tampaknya dilepaskan secara sistemik dari skuamous sel pembuluh darah janin dan mungkin menambah
keparahan gangguan hemodinamik yang terjadi dalam kasus emboli air ketuban.
6,24
Universitas Sumatera Utara
Aktivitas prokoagulan yang terkait dengan rasio lecithinsphingomyelin LS air ketuban selama kehamilan. Air ketuban secara invitro akan meningkatkan
prothrombin time, aktivasi thromboplastin time parsial, the Russells viper venom time, dan menurunnya kadar faktor VII dalam plasma. Karenanya, fungsi air ketuban
sebagai total tromboplastin dan sebagai suatu pengganti aktivasi Tissue Factor. Air ketuban mengaktivasi sistem prokoagulan secara langsung dengan aktivasi faktor X,
dengan ion kalsium dan faktor Xa. Faktor Xa adalah salah satu substansi trombogenik yang telah diketahui. Faktor Xa, berperan dalam munculnya faktor V
dan sebagai penambahan fosfolipid termasuk di permukaan air ketuban dan trombosit, secara cepat akan mempengaruhi perubahan protrombin menjadi
trombin. Sekali trombin terbentuk, fibrinogen akan diubah menjadi fibrin. Pasien yang mengalami emboli air ketuban akan mengalami pembentukan platelet-fibrin
mikrotrombi yang masuk ke dalam sirkulasi sistemik dan pulmoner. Sindroma DIC dihubungkan dengan trombosis mikrosirkuler, tromboembolisme, dan perdarahan.
6,24
2.2.6. DIC yang terkait dengan kejadian Solusio Plasenta