Soal Cerita Bangun Ruang Sisi Datar Kerangka Berpikir

27 d. Volume balok Menentukan volume balok ABCD.EFGH yang panjang rusuk-rusuk ̅̅̅̅ = p, ̅̅̅̅ = l, dan ̅̅̅̅ = t, berarti dicari batasan yang menunjukan banyaknya kubus satuan volume yang dapat mengisi bagian ruang yang ditempati oleh balok ABCD.EFGH tersebut. J. Dris, 2011 Gambar 2.7. a Balok Satuan, b balok Satuan dengan Ukuran 6 x 2 x 1 cm Perhatikan gambar a yang merupakan balok yang tersusun dari 6 kubus satuan, sehingga volume valok tersebut 6 cm 3 . Balok b tersusun atas 12 kubus satuan sehinggan volume balok tersebut 12 cm 3 . Untuk menemukan rumus volume balok, kita perhatikan ukuran balok tersebut. Panjang balok terdiri atas 6 kubus satuan, panjang balok 6 cm Lebar balok terdiri atas 2 kubus satuan, lebar balok 2 cm Tinggi balok terdiri atas 1 kubus satuan, tinggi balok 1 cm. Karena telah diketahui volume balok b = 12 cm 3 . Maka diperoleh hubungan volume balok dan ukuran balok, yaitu 12 = 6 x 2 x 1 Jadi, diperoleh rumus volume balok � dengan ukuran � x x � adalah sebagai berikut. � = panjang x lebar x tinggi = � × × �

G. Soal Cerita Bangun Ruang Sisi Datar

Menurut Zamal Abidin 1989: 10 soal cerita adalah soal yang disajikan dalam bentuk cerita pendek. Soal cerita pada umumnya berkaitan dengan kehidupan sehari-hari. Penyajian soal dengan soal cerita merupakan upaya untuk menerapkan suatu konsep matematika pada kehidupan sehari-hari. 28 Siswa diharapkan dapat menafsirkan kata-kata dalam soal cerita, kemudian melakukan perhitungan sesuai dengan konteks masalah. Soal cerita melatih para siswa berpikir secara analisis, melatih kemampuan menggunakan tanda operasi hitung penjumlahan, pengurangan, perkalian dan pembagian, serta prinsip- prinsip atau rumus-rumus dalam geometri yang telah dipelajari. Selain itu keterampilan siswa dalam memecahkan masalah juga dituntut agar penyelesaian yang ditemukan benar dan sesuai konteks masalah. Dengan demikian, soal cerita bangun ruang sisi datar adalah soal matematika yang permasalahannya terdapat di kehidupan sehari-hari yang berkaitan dengan materi bangun ruang sisi datar khususnya pada pokok bahasan kubus dan balok.

H. Kerangka Berpikir

Analisis kesalahan dilakukan untuk menyelediki kesalahan-kesalahan siswa dalam mengerjakan soal cerita matematika serta penyebab terjadinya kesalahan dan perilaku pemecahan masalah siswa. Analisis kesalahan ini dilakukan terhadap siswa kelas VIII SMP Negeri 4 Yogyakarta pada materi bangun ruang sisi datar. Bangun ruang sisi datar merupakan materi matematika kelas VIII yang dipelajari pada semester 2. Soal tes matematika yang diberikan berbentuk soal cerita yang berkait dengan pokok bahasan bangun ruang sisi datar. Pada penelitian ini langkah pertama yang dilakukan peneliti adalah mencari tahu kesalahan-kesalahan yang dilakukan siswa dalam mengerjakan soal cerita matematika materi bangun ruang sisi datar dengan menggunakan tes diagnostik yang berupa soal cerita dan penyebab terjadinya kesalahan melalui wawancara. Perilaku pemecahan masalah siswa akan dianalisis dari pekerjaan siswa dengan memperhatikan tahapan Newman dan dikelompokkan menurut perilaku pemecahan masalah Pape, yaitu DTA-proficient, DTA-not proficient, DTA- limited context, MBA-full context dan MBA-justification. Jika pada penelitian yang dilakukan oleh Puji Savvy Dian Faizati, dkk 2014 pada soal cerita perbandingan, menemukan bahwa perilaku pemecahan masalah pada siswa berkemampuan rendah cenderung pada kategori DTA dengan subkategori 29 perilaku yang bervariasi maka pada penelitian ini akan teliti perilaku pemecahan masalah yang dilakukan siswa pada soal cerita matematika bangun ruang sisi datar. Sehingga dapat diketahui perilaku siswa pada ranah kognitif atau perilaku yang ditinjau dari aspek-aspek intelektual siswa pada saat mengerjakan soal cerita matematika pada materi bangun ruang sisi datar. Perilaku pemecahan masalah yang dianalisis merupakan tindak lanjut dari analisis kesalahan yang telah dilakukan peneliti. Kesalahan yang dominan yang teridentifikasi dengan kesalahan menurut Hadar akan di analisis perilakunya sehingga dapat diketahui proses kognitif dan pemahaman siswa membaca masalah pada soal cerita bangun ruang sisi datar. 30

BAB III METODE PENELITIAN