Petunjuk Pelaksanaan Doa Jalan Salib
93
Allah, Bapa yang mahabaik, kami bersyukur kepada-Mu, karena pada hari peringatan wafat Yesus kami Kau kumpulkan di tempat ini. Lewat jalan salib
pada hari ini kami ingin mengenang sengsara dan wafat Yesus demi menyelamatkan umat beriman dari kematian abadi. Kami ingin menghayati
sengsara dan wafat Yesus dengan merenungkannya melalui hidup kami sehari- hari sebagai petani. Engkau telah menciptakan alam dan bumi penuh dengan
kekayaan, sarana kehidupan yang diperlukan oleh manusia dan ciptaan lainnya. Alam yang menyimpan kemuliaan Allah yang tiada batasnya. Semoga kami
mampu mensyukuri apa yang ada saat ini dan semoga Roh Kudus yang Kau curahkan ke dalam hati kami semakin menyadarkan kami akan kasih-Mu. Maka,
melalui jalan salib ini ajarilah kami untuk mampu bersyukur atas apa yang kami miliki, atas alam yang Engkau berikan sebagai sumber rejeki kami, dan mampu
mewujudkan kasih sejati kepada sasama kami dengan berbagai cara sesuai dengan ajaran dari Putra-Mu. Demi Yesus Kristus, yang bersama Dikau dan Roh Kudus,
mendampingi hidup kami, kini dan sepanjang masa.
U : Amin.
Nyanyian : selama bernyanyi umat berjalan menuju perhentian pertama dengan
membawa alat pertanian sebagai simbol salib dan memakai caping sebagai simbol mahkota duri
Semesta alam dan ibu bumi, Ajarilah kami memuliakan Allah
Matahari, bintang, bulan Ajarilah kami berbagi
94
b. Perhentian I: Yesus dihukum mati
setiba di perhentian pertama umat dapat meletakan alat pertanian yang berperan sebagai salib dalam kehidupan sehari-hari
P :
Sembah sujud kami penuh syukur dan bakti
U : Terimalah, ya Yesus, Juru Slamat kami
L1 : L1 membacakan cuplikan Injil dari Yoh 19:1-16a L2 :
Semua imam kepala dan pemimpin Yahudi membuat keputusan untuk membunuh Yesus. Mereka membelenggu Dia, dan membawa Dia, lalu
menyerahkan-Nya kepada Pilatus, gubernur pemerintah Roma. Pilatus menyuruh orang mencambuk Yesus dan menyerahkan Dia untuk
disalibkan. Dengan diam Yesus menerima segala perlakuan yang tidak adil. Namun demi menyelamatkan umat-Nya, Ia rela untuk menderita
secara batin karena tuduhan yang disampaikan oleh para imam kepala dan para tua-tua bangsa Yahudi Mat 27:1-2, 26: bdk. Mrk 15:1, Yoh 19.Sikap
Yesus yang menerima keadaan tanpa mengeluh memberikan inspirasi kepada Rasul Paulus untuk menulis pesan bagi umat beriman. Allah telah
menentukan umat beriman sebagai orang-orang terakhir yang dijatuhi hukuman mati. Apabila kita dikutuk, kita membalas dengan berkat. Kalau
kita dianiaya, kita sabar. Kalau orang memburuk-burukkan kita, kita balas dengan kata-kata manis 1 Kor 4:9, 12-13.
Hening sejenak, umat diajak untuk merenungkan kisah pertama dengan merenungkan kejadian sehari-hari yang sesuai dengan pengalaman Yesus ketika
harus menderita secara batin dalam menerima tuduhan yang tidak benar. Setelah