5
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana umat di Wilayah Maria Cordis Rogobelah, Paroki Hati Tak
Bernoda Santa Perawan Maria Boyolali, Jawa Tengah memahami makna devosi jalan salib?
2. Bagaimana pandangan Gereja mengenai devosi jalan salib?
3. Bagaimana usaha meningkatkan mutu devosi jalan salib sehingga membantu
umat di Wilayah Maria Cordis Rogobelah, Paroki Hati Tak Bernoda Santa Perawan Maria Boyolali, Jawa Tengah untuk memperkuat iman melalui devosi
jalan salib?
C. Tujuan Penulisan
1. Memberikan sumbangan pemikiran untuk menambah pemahaman makna
devosi jalan salib umat di Wilayah Maria Cordis Rogobelah, Paroki Hati Tak Bernoda Santa Perawan Maria Boyolali, Jawa Tengah.
2. Memberikan sumbangan pemikiran untuk menambah pemahaman devosi jalan
salib menurut pandangan Gereja. 3.
Menyajikan usulan susunan perhentian devosi jalan salib kreatif kepada umat di Wilayah Maria Cordis Rogobelah, Paroki Hati Tak Bernoda Santa Perawan
Maria Boyolali, Jawa Tengah agar semakin memperkuat iman melalui devosi jalan salib.
4. Sebagai prasyarat untuk kelulusan Sarjana Srata 1 pada Program Studi Ilmu
Pendidikan Kekhususan Pendidikan Agama Katolik, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.
6
D. Manfaat Penulisan
1. Memberikan gambaran umum mengenai keadaan dan kenyataan umat Katolik
dalam pemahaman, pelaksanaan, dan penghayatan devosi terhadap jalan salib di Wilayah Maria Cordis Rogobelah, Paroki Hati Tak Bernoda Santa Perawan
Maria Boyolali, Jawa Tengah. 2.
Memberi masukan kepada umat Katolik di Wilayah Maria Cordis Rogobelah, Paroki Hati Tak Bernoda Santa Perawan Maria Boyolali, Jawa Tengah, agar
semakin mengenal dan menghayati makna dari devosi jalan salib guna meningkatkan kehidupan iman mereka.
3. Mengembangkan wawasan penulis dan pembaca sehingga semakin memahami
makna devosi jalan salib dan menghayati-Nya dalam hidup sehari-hari.
E. Metode Penulisan
Dalam penulisan ini penulis menggunakan deskriptif analistis yang diperoleh menggunakan studi pustaka dari berbagai media cetak maupun
elektronik yang ada dan melalui pengalaman-pengalaman umat di Wilayah Maria Cordis Rogobelah, Paroki Hati Tak Bernoda Santa Perawan Maria Boyolali, Jawa
Tengah yang diperoleh dengan wawancara dan menyebarkan kuisoner kepada umat yang aktif mengikuti kegiatan di Wilayah. Pokok pertanyaan yang diajukan
mengenai pengalaman-pengalaman yang telah dijalani untuk mendapatkan gambaran mengenai penghayatan devosi jalan salib di Wilayah Maria Cordis
Rogobelah, Paroki Hati Tak Bernoda Santa Perawan Maria Boyolali, Jawa Tengah
7
F. Sistematika Penulisan
Bab I merupakan pendahuluan, yang mengungkapkan pertimbangan dalam pemilihan judul, yang meliputi latar belakang, rumusan permasalahan, tujuan,
manfaat, metode, dan sistematika penulisan skripsi. Dalam akhir bab I penulis menuliskan secara garis besar sistematikan penulisan, yang merangkum
keseluruhan isi skripsi. Bab II memaparkan kenyataan dan pengalaman yang menyangkut
gambaran umum penghayatan terhadap devosi jalan salib yang dilakukan oleh umat di Wilayah Maria Cordis Rogobelah, Paroki Hati Tak Bernoda Santa
Perawan Maria Boyolali, Jawa Tengah. Uraian bab II akan berlangsung dalam 4 empat pokok, yakni gambaran umum situasi Paroki Hati Tak Bernoda Santa
Perawan Maria Boyolali, gambaran umum situasi Wilayah Maria Cordis Rogobelah, penelitian mengeni penghayatan devosi jalan salib di Wilayah Maria
Cordis, dan rangkuman pokok-pokok permasalahan dalam penghayatan devosi jalan salib di Wilayah Maria Cordis.
Bab III menyajikan pandangan teologis sehubungan dengan devosi Jalan Salib dalam Tradisi Gereja. Pandangan ini dirincikan dalam 3 tiga pokok:
Pertama, devosi dalam Gereja, yang menampilkan pengertian umum devosi, dasar teologis devosi, tujuan devosi, penghayatan devosi yang benar, dan bentuk-bentuk
devosi. Kedua, devosi jalan salib, yang mengupas mengenai pengertian devosi jalan salib, sejarah devosi jalan salib, dasar teologis devosi jalan salib, dan makna
devosi jalan salib bagi umat. Ketiga, devosi jalan salib dalam penghayatan iman umat.
8
Bab IV merupakan penerapan pandangan teologis pada kenyataan devosi jalan salib umat di Wilayah Maria Cordis dalam bentuk suatu usulan doa jalan
salib kreatif untuk meningkatkan penghayatan iman umat di Wilayah Maria Cordis dalam berdevosi Jalan Salib. Bab IV ini menguraikan latar belakang usulan
doa jalan salib kreatif, alasan utama pemilihan usulan doa jalan salib, usulan tema dan tujuan, petunjuk pelaksanaan doa jalan salib, dan contoh doa jalan salib
kreatif. Bab V adalah penutup, yang berisikan kesimpulan dan saran. Dalam
kesimpulan, penulis menegaskan pokok-pokok yang penting dalam penghayatan umat terhadap devosi jalan salib dan catatan yang perlu diperhatikan dalam
berdevosi jalan salib. Akhirnya, penulis menyampaikan saran bagi umat Wilayah Maria Cordis Rogobelah, Paroki Hati Tak Bernoda Santa Perawan Maria
Boyolali, Jawa Tengah untuk menghayati devosi jalan salib.
BAB II GAMBARAN UMUM PENGHAYATAN DEVOSI JALAN SALIB UMAT
DI WILAYAH MARIA CORDIS ROGOBELAH, PAROKI HATI TAK BERNODA SANTA PERAWAN MARIA
BOYOLALI, JAWA TENGAH
Gereja Hati Tak Bernoda Santa Perawan Maria Boyolali adalah gereja Katolik satu-satunya yang berada di kota Boyolali dan merupakan gereja dengan
bangunan terbesar dibandingkan dengan gereja Kristen lainnya. Gereja yang dibangun pada jaman Belanda ini menjadi saksi sejarah akan perjuangan para
pendahulu Gereja dalam memperjuangkan gereja ini. Paroki Boyolali yang terletak di Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah termasuk dalam Kevikepan
Surakarta di bawah Keuskupan Agung Semarang. Meskipun pusat Paroki berada di Kota Boyolali, namun umat Paroki Boyolali sebagian besar berada di perdesaan
dan pegunungan. Jumlah umat Paroki Boyolali sebesar 1.909 jiwa sesuai dengan pendataan umat pada tahun 2012 Gereja Hati Tak Bernoda Santa Perawan
Maria Boyolali, 2014: 5.
Wilayah Maria Cordis Rogobelah, Paroki Boyolali, terletak di lereng gunung Merapi, sekitar 7 km dari puncak Merapi. Karena letak yang lumayan
jauh dari pusat Paroki, maka umat di Wilayah ini menjadi semakin guyup dalam mengadakan pertemuan-pertemuan bersama umat. Salah satu bentuk paguyupan
umat Wilayah Maria Cordis adalah doa bersama setiap Minggu sekali. Salah satu bentuk doa bersama yang dilakukan umat Wilayah Maria Cordis merupakan