Usulan Tema dan Tujuan
92
U : Demi nama Bapa dan Putra dan Roh Kudus. Amin
P :
Saudara, sebagai orang yang ingin hidup sesemangat dengan Tuhan kita Yesus Kristus, marilah kita mengkhususkan waktu kebaktian ini untuk
mengenang dan merenungkan sengsara-Nya melalui kegiatan sehari-hari kita sebagai petani. Kita telah membawa alat pertanian kita dalam
melaksanakan doa jalan salib ini sebagai lambang salib Yesus yang harus dengan setia kita tanggung dan caping sebagai simbol akan mahkota duri
Yesus yang selalu menghiasi kepala-Nya.
L1 : Beberapa abad sebelum lahirnya Yesus, Nabi Yesaya bernubuat tentang
seorang Hamba yang akan menderita. Katanya demikian: Kita menghina dan menjauhi dia, orang yang penuh sengsara. Tak seorang pun mau
memandang dia, dan kita pun tidak mengindahkan dia. Sebenarnya penyakit kitalah yang ditanggungnya, sengsara kitalah yang dideritanya
Yes 53:3-4.
L2 : Ia dilukai karena dosa-dosa kita, dan didera karena kejahatan kita. Ia
dihukum supaya
kita diselamatkan,
karena bilur-bilurnya
kita disembuhkan. Kita semua tersesat seperti domba, masing-masing mencari
jalannya sendiri. Tuhan telah menimpakan kepadanya kejahatan kita semua. Ia diperlakukan dengan kejam, tapi menanggungnya dengan sabar.
Ia tidak membuka mulutnya, seperti anak domba yang dibawa ke pembantaian atau induk dombayang dicukur bulunya Yes 53:5-7.
Hening sejenak
P :
Marilah kita berdoa:
93
Allah, Bapa yang mahabaik, kami bersyukur kepada-Mu, karena pada hari peringatan wafat Yesus kami Kau kumpulkan di tempat ini. Lewat jalan salib
pada hari ini kami ingin mengenang sengsara dan wafat Yesus demi menyelamatkan umat beriman dari kematian abadi. Kami ingin menghayati
sengsara dan wafat Yesus dengan merenungkannya melalui hidup kami sehari- hari sebagai petani. Engkau telah menciptakan alam dan bumi penuh dengan
kekayaan, sarana kehidupan yang diperlukan oleh manusia dan ciptaan lainnya. Alam yang menyimpan kemuliaan Allah yang tiada batasnya. Semoga kami
mampu mensyukuri apa yang ada saat ini dan semoga Roh Kudus yang Kau curahkan ke dalam hati kami semakin menyadarkan kami akan kasih-Mu. Maka,
melalui jalan salib ini ajarilah kami untuk mampu bersyukur atas apa yang kami miliki, atas alam yang Engkau berikan sebagai sumber rejeki kami, dan mampu
mewujudkan kasih sejati kepada sasama kami dengan berbagai cara sesuai dengan ajaran dari Putra-Mu. Demi Yesus Kristus, yang bersama Dikau dan Roh Kudus,
mendampingi hidup kami, kini dan sepanjang masa.
U : Amin.
Nyanyian : selama bernyanyi umat berjalan menuju perhentian pertama dengan
membawa alat pertanian sebagai simbol salib dan memakai caping sebagai simbol mahkota duri
Semesta alam dan ibu bumi, Ajarilah kami memuliakan Allah
Matahari, bintang, bulan Ajarilah kami berbagi