BAB II GAMBARAN UMUM PENGHAYATAN DEVOSI JALAN SALIB UMAT
DI WILAYAH MARIA CORDIS ROGOBELAH, PAROKI HATI TAK BERNODA SANTA PERAWAN MARIA
BOYOLALI, JAWA TENGAH
Gereja Hati Tak Bernoda Santa Perawan Maria Boyolali adalah gereja Katolik satu-satunya yang berada di kota Boyolali dan merupakan gereja dengan
bangunan terbesar dibandingkan dengan gereja Kristen lainnya. Gereja yang dibangun pada jaman Belanda ini menjadi saksi sejarah akan perjuangan para
pendahulu Gereja dalam memperjuangkan gereja ini. Paroki Boyolali yang terletak di Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah termasuk dalam Kevikepan
Surakarta di bawah Keuskupan Agung Semarang. Meskipun pusat Paroki berada di Kota Boyolali, namun umat Paroki Boyolali sebagian besar berada di perdesaan
dan pegunungan. Jumlah umat Paroki Boyolali sebesar 1.909 jiwa sesuai dengan pendataan umat pada tahun 2012 Gereja Hati Tak Bernoda Santa Perawan
Maria Boyolali, 2014: 5.
Wilayah Maria Cordis Rogobelah, Paroki Boyolali, terletak di lereng gunung Merapi, sekitar 7 km dari puncak Merapi. Karena letak yang lumayan
jauh dari pusat Paroki, maka umat di Wilayah ini menjadi semakin guyup dalam mengadakan pertemuan-pertemuan bersama umat. Salah satu bentuk paguyupan
umat Wilayah Maria Cordis adalah doa bersama setiap Minggu sekali. Salah satu bentuk doa bersama yang dilakukan umat Wilayah Maria Cordis merupakan
10
devosi jalan salib. Devosi jalan salib menjadi ciri khas tersendiri di Wilayah Maria Cordis sebagai bentuk relasi dengan Allah.
A. Gambaran Umum Situasi Paroki Boyolali
Perkembangan umat di Paroki Boyolali diawali pada masa penjajahan Belanda. Hal ini terbukti dengan bentuk bangunan gereja dan pasturan yang sesuai
dengan bangunan rumah Belanda. Pada mulanya Paroki Boyolali merupakan salah satu Stasi dari Paroki Purbayan Surakarta, kemudian menjadi bagian dari Paroki
Purwosari Surakarta, dan akhirnya berdiri menjadi Paroki sendiri pada tahun 1961. Pada tahun 2014 umat Paroki Boyolali berjumlah 1.909 jiwa Gereja Hati
Tak Bernoda Santa Perawan Maria Boyolali, 2014: 5. Paroki Boyolali terletak di Kabupaten Boyolali dan Kabupaten Semarang. Umat Paroki Boyolai tersebar di 7
Kecamatan di Kabupaten Boyolali Boyolali Kota, Mojosongo, Teras, Musuk, Cepogo, Selo, dan Ampel dan 2 Kecamatan di Kabupaten Semarang Tengaran
dan Kaliwungu. Umat Paroki Boyolali tersebar di 12 desa dan berkembang dengan kebudayaan yang masih kental dan dengan situasi yang plural religius
Gereja Hati Tak Bernoda Santa Perawan Maria Boyolali, 2013: 3. Kebudayaan yang hidup di Paroki Boyolali merupakan kebudayaan Jawa.
Kebudayaan Jawa dapat dilihat dalam tata cara bergaul, berdoa, dan upacara- upacara tradisi Jawa yang sering dilakukan oleh umat Paroki Boyolali. Baik dalam
upacara syukur atas ulang tahun Gereja yang tak lepas dari kenduri bersama masyarakat sekitar maupun dalam acara misa dalam Minggu terakhir umat
menggunakan bahasa Jawa. Dalam hal menjalin relasi dengan Allah, umat Paroki