Susunan Perhentian Jalan Salib Kreatif
94
b. Perhentian I: Yesus dihukum mati
setiba di perhentian pertama umat dapat meletakan alat pertanian yang berperan sebagai salib dalam kehidupan sehari-hari
P :
Sembah sujud kami penuh syukur dan bakti
U : Terimalah, ya Yesus, Juru Slamat kami
L1 : L1 membacakan cuplikan Injil dari Yoh 19:1-16a L2 :
Semua imam kepala dan pemimpin Yahudi membuat keputusan untuk membunuh Yesus. Mereka membelenggu Dia, dan membawa Dia, lalu
menyerahkan-Nya kepada Pilatus, gubernur pemerintah Roma. Pilatus menyuruh orang mencambuk Yesus dan menyerahkan Dia untuk
disalibkan. Dengan diam Yesus menerima segala perlakuan yang tidak adil. Namun demi menyelamatkan umat-Nya, Ia rela untuk menderita
secara batin karena tuduhan yang disampaikan oleh para imam kepala dan para tua-tua bangsa Yahudi Mat 27:1-2, 26: bdk. Mrk 15:1, Yoh 19.Sikap
Yesus yang menerima keadaan tanpa mengeluh memberikan inspirasi kepada Rasul Paulus untuk menulis pesan bagi umat beriman. Allah telah
menentukan umat beriman sebagai orang-orang terakhir yang dijatuhi hukuman mati. Apabila kita dikutuk, kita membalas dengan berkat. Kalau
kita dianiaya, kita sabar. Kalau orang memburuk-burukkan kita, kita balas dengan kata-kata manis 1 Kor 4:9, 12-13.
Hening sejenak, umat diajak untuk merenungkan kisah pertama dengan merenungkan kejadian sehari-hari yang sesuai dengan pengalaman Yesus ketika
harus menderita secara batin dalam menerima tuduhan yang tidak benar. Setelah
95
itu umat diajak untuk mensharingkan pengalamannya. Akan menjadi lebih baik ketika umat sudah dipersiapkan dalam menceritakan pengalaman hidup mereka,
sehingga meminimalkan jeda yang terlalu lama dalam setiap perhentian
P :
Mari kita berdoa: Yesus, kami bersyukur atas pengurbanan-Mu yang besar dan penuh penderitaan
demi keselamatan kami. Demi kami Engkau telah setia kepada kehendak Bapa kendati harus menghadapi tuduhan-tuduhan bohong yang ditujukan kepada-Mu
dan harus berakhir pada hukuman mati di kayu salib. Semoga kami yang masih berziarah di bumi ini mampu memaknai penderitaan-Mu dan menjadikannya
sebagai semangat dalam menjalani hidup kami sebagai petani yang harus bekerjasama dengan alam maupun sesama kami, hindarkalah kami dari sikap
saling curiga dan menuduh sesama kami dan akhirnya kami dapat meneladan-Mu dengan setia kepada Bapa dan mampu menunjukkan sikap kasih terutama kasih
dalam pengampunan kepada sesama maupun musuh kami dalam keadaan apapun. Sebab Engkaulah Tuhan kami kini dan sepanjang masa.