Instrumen Penelitian METODE PENELITIAN

mengambil gambar, sehingga siswa tetap fokus dan tidak terjadi perubahan perilaku siswa pada saat pengambilan gambar. Dokumentasi ini akan memperkuat analisis hasil penelitian pada setiap siklus. Selain itu melalui dokumentasi foto dapat memperjelas data yang lain yang hanya dideskripsikan melalui pengamatan. Hasil dokumentasi ini, kemudian dideskripsikan sesuai dengan keadaan yang ada dan dipadukan dengan data lainnya. Foto kegiatan penelitian dapat dilihat dilampiran 21.

F. Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berupa pedoman wawancara, lembar observasi, lembar kuesioner, dan soal tes. Pedoman wawancara digunakan untuk mengetahui proses pembelajaran matematika, hasil belajar siswa kelas III, dan kemampuan berpikir kritis siswa. Lembar observasi dan lembar kuesioner digunakan untuk mengetahui kemampuan berpikir kritis siswa pada mata pelajaran matematika.Soal tes digunakan untuk mengetahui hasil belajar siswa pada mata pelajaran matematika khususnya pada materi perkalian dan pembagian. Peneliti akan menguraikan masing- masing instrumen pengumpulan data sebagai berikut. 1. Lembar Wawancara Peneliti akan melakukan wawancara kepada guru kelas III SD N Denggung. Berikut adalah garis besar pertanyaan-pertanyaan yang nantinya akan diajukan kepada narasumber. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Tabel 3.1 Pedoman Wawancara No Pertanyaan 1 Bagaimana karakteristik siswa kelas III dari tahun ke tahun? 2 Bagaimana cara ibu mengajar dikelas? 3 Bagaimana proses pembelajaran Matematika di kelas III? 4 Apakah kendala yang dihadapi dalam mengajar matematika di kelas III ? 5 Apabila ada kesulitan, pada materi apa? 6 Menurut anda apakah penyebab dari kendala tersebut? 7 Bagaimana usaha anda untuk mengatasi kendala tersebut? 8 Apakah anda selalu menggunakan media sebagai sarana pembelajaran Matematika? 9 Media yang digunakan, dibuat sendiri oleh guru atau sudah tersedia disekolah? 10 Apa contoh medianya? 11 Digunakan untuk mengajar materi apa? 12 Bagaimana peranserta siswa dalam penggunaan media ? 13 Menurut anda bagaimana peran media pembelajaran itu sendiri? 14 Bagaimana hasil belajar siswa pada mata pelajaran matematika? 15 Menurut anda pada materi apa hasil belajar siswa rendah dan membutuhkan pemahaman yang lebih? 16 Bagaimana strategi pembelajaran matematika yang anda gunakan untuk mengatasi rendahnya hasil belajar siswa? 17 Menurut anda bagaimana dengan kemampuan siswa untuk mengenal masalah kasus, misalnya dengan menggunakan soal cerita? 18 Apakah siswa memahami jika guru memberikan masalah atau kasus sebagai pengantar sebuah materi? 19 Bagaimana menurut anda cara atau metode yang tepat untuk memberikan materi kepada siswa? 20 Apakah siswa pernah mengemukakan jawaban sendiri dengan alternatif cara penyelesaian yang lain? 21 Bagaimana dengan kemampuan siswa untuk memecahkan masalah mengerjakan soal misalnya sudah bisa mandiri atau masih perlu bantuan dari guru? 22 Bagaimana cara anda untuk memotivasi siswa untuk menyelesaikan suatu masalah? Ini kaitannya dengan mengerjakan soal ataupun mengantarkan sebuah materi dengan sebuah masalah atau kasus? 23 Pernahkah anda dalam pelajaran matematika menggunakn kegiatan praktik? Misalnya dalam materi apa? 24 Setelah melakukan suatu kegiatan dan memperoleh data, apakah murid-murid sudah mampu untuk menganalisis dan mengerjakan soalnya ? 25 Diskripsikan tentang keadaan murid anda, ketika mengikuti pembelajaran Matematika dikelas Tabel 3.1 menjelaskan mengenai pedoman wawancara yang digunakan peneliti untuk mengetahui proses pembelajaran matematika dan hasil belajar siswa. Dari garis besar pedoman wawancara tersebut peneliti dapat mengembangkan sendiri pertanyaan-pertanyaan kepada guru kelas III saat proses wawancara berlangsung. Hasil wawancara dapat dilihat di lampiran 20. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 2. Lembar Observasi Kegiatan observasi dilakukan untuk mengetahui kemampuan berpikir kritis matematika siswa.Peneliti menggunakan lembar observasi untuk mengetahui kemampuan berpikir kritis siswa. Pengamatan dilakukan selama proses pembelajaran berlangsung dengan cara memberikan tanda checklist √ pada lembar observasi yang sudah dibuat. Glaser dalam Fisher, 2008 : 7 menyatakan bahwa ada 12 indikator berpikir kritis yaitu : 1 mengenal masalah, 2 menemukan cara-cara yang dapat dipakai yang dapat dipakai menangani masalah-masalah, 3 mengumpulkan dan menyusun informasi yang diperlukan, 4 mengenal asumsi-asumsi dan nilai-nilai yang tidak dinyatakan, 5 memahami dan menggunakan bahasa yang tepat, jelas dan khas, 6 menganalisis data, 7 menilai fakta dan mengevaluasi pernyataan- pernyataan, 8 mengenal adanya hubungan yang logis antara masalah- masalah, 9 menarik kesimpulan-kesimpulan dan kesamaan-kesamaan yang diperlukan, 10 menguji kesamaan-kesamaan dan kesimpulan-kesimpulan yang seorang ambil, 11 menyusun kembali pola-pola keyakinan seseorang berdasarkan pengalaman yang lebih luas; dan 12 membuat penilaian yang tepat tentang hal-hal dan kualitas-kualitas tertentu dalam kehidupan sehari- hari. Pada awalnya peneliti memilih tiga indikator dengan memperhatikan dari ke-12 indikator tersebut mana yang sesuai dengan karakteristik kelas III dan kemampuan siswa kelas III A. Setelah melakukan validasi kepada ahli peneliti mendapat masukan untuk menambahkan tiga indikator lagi, sehingga keseluruhan peneliti menetapkan enam indikator sebagai berikut: Tabel 3.2 Indikator Berpikir Kritis No Indikator Berpikir Kritis 1 Mengenal masalah 2 Menemukan cara –cara yang dapat dipakai untuk menangani masalah- masalah itu 3 Mengumpulkan dan menyusun informasi yang diperlukan 4 Menganalisis data 5 Menguji kesamaan –kesamaan dan kesimpulan-kesimpulan yang seorang ambil 6 Membuat penilaian yang tepat tentang hal-hal dan kualitas-kualitas tertentu dalam kehidupan sehari-hari Tabel 3.2menunjukkan indikator-indikator berpikir kritis yang kemudian akan dikembangkan menjadi lembar pedoman observasi, dapat dilihat di lampiran 18. 3. Soal Tes Soal tes pada instrumen pengumpulan data ini dibuat dalam bentuk soal uraian.Tujuannya adalah untuk mengukur hasil belajar siswa setelah dilakukannta tindakan.Soal evaluasi diujikan sebanyak dua kali yakni pada saat akhir siklus I dan akhir siklus II. Tabel.3.3 Kisi-kisi Soal Evaluasi Siklus I Indikator Nomer Soal Jumlah Soal 1.3.1.Menggunakan konsep perkalian sebagai pejumlahan berulang untuk menyelesaikan soal perkalian 1,2.3.4.5 5 1.3.3 Menyelesaikan operasi hitung perkalian 6,7,8,9,10 5 Jumlah 10 Tabel 3.4 Kisi-Kisi Soal Evaluasi Akhir Indikator Soal Jumlah Soal 1.3.1 Menggunakan konsep perkalian sebagai pejumlahan berulang untuk menyelesaikan soal perkalian 1,2,3,4,5 5 1.3.1 Menggunakan konsep pembagian sebagai pengurangan berulang untuk menyelesaikan soal pembagian 6,7,8,9,10,11,12 7 Jumlah 12 4. Lembar Kuesioner Lembar kuesioner digunakan untuk mengetahui kemampuan berpikir kritis matematika siswa.Kuesioner ini diisi sendiri oleh siswa dengan bentuk checklist √.Berikut adalah kisi-kisi yang digunakan dalam pengamatan kemampuan berpikir kritis : Tabel 3.5 Kisi-kisi Lembar Kuesioner No Indikator Berpikir Kritis Pernyataan Jumlah Favorabel Unfavorabel 1 Mengenal masalah 3 3 6 2 Menemukan cara –cara yang dapat dipakai untuk menangani masalah - masalah itu 3 3 6 3 Mengumpulkan dan menyusun informasi yang diperlukan 2 2 4 4 Menganalisis data 3 3 6 5 Menguji kesamaan –kesamaan dan kesimpulan-kesimpulan yang seorang ambil 2 2 4 6 Membuat penilaian yang tepat tentang hal-hal dan kualitas-kualitas tertentu dalam kehidupan sehari- hari 2 2 4 Total 30 Tabel 3.5 menjelaskan tentang kisi-kisi lembar kuesioner berpikir kritis. Lembar kuesioner berpikir kritis dapat dilihat di lampiran 14.

G. Teknik Pengujian Instrumen

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA TENTANG PERKALIAN DAN PEMBAGIAN MELALUI MODEL PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA TENTANG PERKALIAN DAN PEMBAGIAN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN STRATEGI MENCARI PASANGAN PADA

0 0 15

Peningkatan hasil belajar dan kemampuan berpikir kritis siswa kelas V SD Negeri Sarikarya pada materi satuan jarak dan kecepatan melalui model pembelajaran kontekstual.

5 32 344

Peningkatan hasil belajar dan kemampuan berpikir kritis siswa kelas III C pada materi perkalian dan pembagian melalui model pembelajaran kontekstual di SD Negeri Perumnas Condong Catur.

0 0 288

Peningkatan hasil belajar dan kemampuan berpikir kritis Matematika kelas V pada materi satuan jarak dan kecepatan melalui pembelajaran kontekstual SD N Jamus 2.

1 10 377

Peningkatan hasil belajar dan kemampuan berpikir kritis Matematika kelas III pada materi perkalian dan pembagian melalui pembelajaran Problem Based Learning SD Kanisius Klepu.

0 0 212

Peningkatan hasil belajar dan kemampuan berpikir kritis siswa kelas V SD Negeri Karangmloko 1 pada materi KPK dan FPB melalui pendekatan pembelajaran kontekstual.

2 13 277

Peningkatan hasil belajar dan kemampuan berpikir kritis siswa kelas IIIA pada materi perkalian dan pembagian melalui model pembelajaran kontekstual di SD Negeri Jongkang.

0 0 249

Peningkatan hasil belajar dan kemampuan berpikir kritis Matematika kelas IV pada materi KPK dan FPB melalui pembelajaran kontekstual SD Kanisius Klepu.

3 61 297

Peningkatan hasil belajar dan kemampuan berpikir kritis Matematika siswa kelas III pada materi operasi hitung campuran melalui model pembelajaran kontekstual SD Negeri Plaosan 1.

0 5 393

Peningkatan hasil belajar dan kemampuan berpikir kritis siswa kelas III SD Negeri Karangmloko 1 pada materi operasi hitung perkalian dan pembagian melalui pendekatan pembelajaran kontekstual.

1 9 359