Hasil Penelitian HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

62

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Dalam bab IV ini, peneliti membahas tentang hasil penelitian dan pembahasan dari penelitian yang dilakukan oleh peneliti.

A. Hasil Penelitian

1. Proses Penelitian Penelitian dengan judul “Peningkatan Hasil Belajar dan Kemampuan Berpikir Kritis Matematika III A pada Materi Perkalian dan Pembagian Melalui Pembelajaran PBL SD N Denggung” yang telah dilaksanakan pada tanggal 21, 22, 28 dan 29 September 2015 didapatkan hasil sebagai berikut : a Kondisi Awal Sebelum Penelitian Sebelum melakukan penelitian, peneliti terlebih dahulu melakukan pengamatan dan melihat daftar nilai siswa. Hal ini dilakukan untuk melihat kondisi awal yang dimiliki oleh siswa kelas III A SD N Denggung tahun pelajaran 20152016. Pengamatan dilakukan untuk melihat proses belajar mengajar yang dilakukan oleh guru pada saat pembelajaran dan untuk melihat tingkat keterampilan berpikir kritis matematika siswa. Daftar nilai diperoleh dari nilai tahun sebelumnya yaitu 20142015, nilai ini digunakan untuk mengetahui hasil belajar yang dimiliki siswa khususnya pada materi perkalian dan pembagian. Peneliti juga melakukan kegiatan wawancara dengan guru kelas III untuk mencari informasi tentang karakteristik siswa, PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI proses pembelajaran di kelas, dan kemampuan berpikir kritis matematika siswa. Siswa di kelas III A tergolong siswa yang sangat aktif, jika dibandingkan siswa kelas III B, karena empat dari 28 siswa sangat berpengaruh terhadap suasana kelas, karena mereka sangat dominan. Ketika guru menjelaskan tiba-tiba saja ada siswa yang menangis karena diganggu teman lain, tidak heran guru membutuhkan kesabaran dan tenaga ekstra untuk bersuara lantang agar siswa memperhatikan penjelasan guru. Hasil observasi juga menunjukkan, masih rendahnya kemampuan berpikir kritis matematika siswa kelas III. Anak-anak kurang berminat untuk mengikuti pelajaran matematika, sehingga ketika mereka di kelas banyak melakukan aktivitas lain. Hanya beberapa anak yang sudah menunjukkan kemampuan berpikir kritis matematika sesuai dengan indikator yang sudah ditentutan peneliti. Lebih jelasnya hasil observasi dapat dilihat di lampiran 18. b Proses Pelaksanaan Siklus I Pelaksanaan siklus I dimulai tanggal 21 dan 22 September di kelas III A SD N Denggung tahun pelajaran 20152016. Pelaksanaan siklus I dilakukan sebanyak dua kali pertemuan, dengan alokasi waktu setiap pertemuan 2 x 35 menit. 1 Perencanaan Perencanaan yang dilakukan peneliti adalah mempersiapkan segala sesuatu yang digunakan dan dibutuhkan dalam penelitian ini. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Persiapan tersebut meliputi penyusunan silabus, RPP, LKS, dan soal evaluasi. Selain itu peneliti juga menyusun kuesioner berpikir kritis matematika. 2 Pelaksanaan Pada tahap pelaksanaan, kegiatan pembelajaran dilakukan sebanyak dua kali pertemuan dengan alokasi waktu setiap pertemuannya 2 x 32 menit 2jp menyesuaikan jam pelajaran di SD N Denggung bahwa setiap jamnya beralokasikan 35 menit. a Pertemuan I Pertemuan pertama pada siklus I dilaksanakan pada hari Senin, 21 September 2015 dengan alokasi waktu 2 x 35 menit 2jp. Pertemuan pertama membahas tentang konsep perkalian. Sebelum melaksanakan pembelajaran, guru membagikan kuesioner berpikir kritis matematika. Selanjutnya siswa memperhatikan demonstrasi yang dilakukan guru, yaitu menggunakan papan manik-manik. Guru meminta bantuan kepada seorang siswa untuk menjelaskan konsep perkalian menggunakan papan manik-manik. Guru bertanya kepada siswa : Jika Faisal mempunyai 2 manik-manik lalu dikalikan 3, berapakah jumlah seluruh manik-manik Faisal? bagaimana cara menghitungnya?. Setelah itu siswa mengerjakan LKS dengan media sedotan, yang disusun sesuai dengan contoh demonstrasi guru, setiap kelompok yang terdiri dari 4-5 anak. Di kegiatan akhir siswa merefleksikan hal-hal yang telah dipelajari selama kegiatan berlangsung, kesulitan dan kendala yang dihadapi apa saja. Setelah itu siswa diminta menyimpulkan pembelajaran pada hari tersebut. b Pertemuan II Pertemuan kedua pada siklus I dilaksanakan pada hari Selasa, 22 September 2015 dengan alokasi waktu 2 x 35 menit 2jp sesuai dengan alokasi waktu yang ada di SD N Denggung. Pertemuan kedua membahas tentang perkalian satu angka dengan dua angka. Kegiatan awal guru melakukan apersepsi. Setelah itu guru melakukan tanya jawab seputar perkalian untuk memancing pengetahuan siswa. Kegiatan inti siswa mendengarkan penjelasan guru tentang perkalian satu angka dengan dua angka, menggunakan papan angka. Yaitu media yang dibuat dari kertas karton yang diberi tempat- tempat untuk memasukkan angka-angka, kemudian siswa mencoba mengerjakan LKS dan yang terakhir guru mengadakan sedikit permainan mencongak menggunakan papan angka. Setiap anak mendapatkan angka-angka, guru akan membacakan soal, dan siapa yang paling cepat akan memasukkan ke dalam papan angka tersebut. Siswa mengakhiri kegiatan pada hari itu dengan refleksi dan menyimpulkan materi bersama-sama. Selanjutnya mengerjakan soal evaluasi akhir siklus I secara Individu. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 3 Pengamatan Pelaksanaan proses kegiatan belajar mengajar yang dilakukan peneliti dibantu teman sejawat untuk melakukan kegiatan observasi dan mendokumentasikan kegiatan proses belajar mengajar. 4 Refleksi Setelah melaksanakan siklus I, peneliti melakukan refleksi terhadap kegiatan yang telah dilaksanakan. Refleksi yang dilakukan peneliti mencakup dua aspek yaitu yaitu refleksi proses pembelajaran dan refleksi hasil belajar. c Pelaksanaan Siklus II Pelaksanaan tindakan pada siklus II dimulai pada hari Senin, 28 September 2015 dan Selasa 29 September 2015 di kelas III A SD N Denggung Tahun pelajaran 20152016. Pelaksanaan siklus II dilakukan sebanyak dua kali pertemuan, dengan alokasi waktu di setiap pertemuannya 2 x 35 menit 2jp sesuai dengan alokasi waktu yang sudah diterapkan di tempat penelitian. 1 Perencanaan Perencanaan yang dilakukan peneliti adalah mempersiapkan segala sesuatu yang digunakan dan dibutuhkan dalam penelitian ini. Persiapan tersebut meliputi penyusunan silabus, RPP, LKS dan soal evaluasi. Selain itu peneliti akan memberikan kuesioner kemampuan berpikir kritis siswa pada akhir pembelajaran siklus II. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 2 Pelaksanaan Pada tahap pelaksanaan, kegiatan pembelajaran dilakukan sebanyak dua kali pertemuan dengan alokasi waktu 2 x 35 menit 2 jam pelajaran sesuai dengan alokasi waktu yang sudah ada di SD N Denggung. a Pertemuan I Pertemuan pertama pada siklus II dilaksanakan pada hari Senin, 28 September 2015 dengan alokasi waktu 2 x 35 menit 2jp. Materi yang dibahas adalah tentang konsep pembagian. Kegiatan awal diawali dengan apersepsi dari guru, setelah itu guru melakukan tanya jawab untuk menggali pengetahuan siswa tentang pembagian. Siswa melihat demonstrasi yang dilakukan guru menggunakan papan manik-manik yang dibantu oleh beberapa siswa. Setelah itu siswa mengerjakan soal dan LKS yang diberikan oleh guru. Kegiatan akhir siswa membuat refleksi pembelajaran dan menyimpulkan materi yang telah dipelajari. b Pertemuan II Pertemuan kedua pada siklus II dilaksanakan pada hari Selasa, 29 September 2015 dengan alokasi waktu 2 x 35 menit 2jp. Materi yang dibahas adalah pembagian dua bilangan dengan cara bersusun. Kegiatan diawali dengan apersepsi, setelah itu guru memberikan materi. Selanjutnya siswa mengerjakan soal diskusi tentang operasi hitung campuran. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Kegiatan akhir siswa membuat refleksi pembelajaran dan menyimpulkan materi yang telah dipelajari. Sebelum ditutup dengan doa siswa mengerjakan soal evaluasi akhir siklus II secara individu dan mengisi kuesioner kemampuan berpikir kritis matematika. 3 Pengamatan Selain melakukan kegiatan pembelajaran, peneliti juga melakukan pengamatan. Pengamatan dilakukan observasi dan dengan memberikan kuesioner berpikir kritis kepada siswa setelah proses pembelajaran siklus II selesai. Berdasarkan hasil observasi kemampuan berpikir kritis siswa kelas III A, sudah nampak hanya saja masih ada beberapa anak yang belum menunjukkan kemampuan berpikir kritis sesuai dengan indikator yang sudah ditentukan peneliti. 4 Refleksi Setelah melaksanakan siklus II, peneliti melakukan refleksi terhadap kegiatan yang telah dilaksanakan. Refleksi yang dilakukan peneliti mencakup dua aspek yaitu refleksi proses pembelajaran dan refleksi hasil belajar. 2. Hasil Belajar Kondisi awal hasil belajar siswa didapatkan dari nilai ulangan siswa kelas III A satu tahun sebelumnya pada tahun pelajaran 20142015 dengan KKM 70. Hasil belajar siswa kelas III A dilihat rata-rata, nilai tertinggi, nilai PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI terendah, presentase siswa tuntas dan presentase siswa tidak tuntas pada tahun 20142015 dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 4.1 Data Kondisi Awal Nilai Ulangan Matematika Kelas III A Tahun Pelajaran 20142015 Keterangan Hasil Rata – rata 71,92 Nilai Tertinggi 90 Nilai Terendah 40 Presentase Siswa Tuntas 64,28 Presentase Siswa Tidak Tuntas 35,71 Berdasarkan tabel 4.1 didapatkan nilai rata-rata hasil ulangan matematika satu tahun terakhir pada materi perkalian dan pembagian diperoleh rata-rata pada tahun 20142015 sebesar 71,92 dengan nilai tertinggi 90 dan nilai terendah 40. Persentase siswa tuntas sebesar 64,28 dan persentase siswa tidak tuntas sebesar 35,71. Tabel secara lengkap dapat dilihat pada lampiran 11. Hasil belajar siswa didapatkan dari nilai evaluasi yang dilakukan di akhir siklus I dengan Kriteria Kelulusan Minimal KKM 75 dengan mempertimbangkan masukan dari guru kelas. Data hasil belajar kognitif siswa dapat dilihat pada tabel 4.2 berikut ini Tabel 4.2 Hasil Nilai Evaluasi Siklus I Jumlah siswa 28 Jumlah nilai 2103 Rata –rata 77,89 Nilai Tertinggi 100 Nilai Terendah 62 Persentase Siswa Tuntas 85,18 23 anak Persentase Siswa Tidak Tuntas 14,81 3 anak Berdasarkan tabel 4.2 jumlah siswa sebanyak 28 siswa, tetapi pada saat dilaksanakan evaluasi akhir siklus I ada seorang siswa yang tidak berangkat, lalu didapatkan jumlah nilai 2103 dengan nilai rata-rata yang diperoleh siswa kelas III A materi perkalian dan pembagian adalah sebesar 77,89 dari 27 siswa. Ada 23 siswa dari 27 siswa 85,18 yang mendapatkan nilai di atas KKM . Data hasil nilai evaluasi siklus I secara lengkap dpat dilihat pada lampiran 7. Sedangkan hasil belajar siswa akhir siklus II dengan Kriteria Ketuntasan Minimal KKM 80, peneliti mencoba menaikkan KKM setelah berdiskusi dengan guru kelas. Data hasil belajar siswa dapat dilihat pada tabel 4.3 berikut ini: Tabel 4.3 Hasil Nilai Evaluasi Siklus II Jumlah Siswa 28 Jumlah Nilai 2543 Rata –rata 90,82 Nilai Tertinggi 100 Nilai Terendah 60 Persentase Siswa Tuntas 82,1423 anak Persentase Siswa Tidak Tuntas 17,86 5 anak Berdasarkan tabel 4.3 dari 28 siswa diketahui jumlah nilai keseluruhan 2543 dengan nilai rata-rata 90,82. Sebanyak 25 siswa dikatakan tuntas karena dapat mencapai nilai diatas KKM, sehingga siklus II dikatakan berhasil dan tidak melanjutkan ke siklus berikutnya. Data selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 10. Peneliti akan menyajikan data persentase hasil belajar dalam bentuk tabel, sedangkan pencapaian KKM menggunakan diagram agar mempermudah PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI peneliti untuk melihat adanya peningkatan dari kondisi awal siklus I dan siklus II, maka peneliti memaparkan dalam bentuk tabel seperti berikut: Tabel 4.4 Data Hasil Belajar Rata – rata Nilai Kondisi awal Siklus I Siklus II 71,92 77,89 90,82 Persentase Ketuntasan 64,28 85,18 82,14 Berdasarkan tabel 4.4 hasil belajar, siswa kelas III A mengalami kenaikan, hal ini lebih jelasnya akan dijabarkan melalui diagram. Diagram peningkatan hasil belajar siswa yang diperoleh dari hasil soal evaluasi setiap akhir siklus I dan siklus II yang telah dikerjakan siswa apakah siswa dapat mencapai KKM atau tidak. Diagram nilai rata-rata hasil belajar siswa sebagai berikut : Gambar 4.1. Nilai Rata-rata Hasil Belajar Gambar 4.1 merupakan peningkatan nilai rata-rata hasil belajar pada siklus I dan siklus II. Pada kondisi awal nilai rata-rata hasil belajar siswa 71,92. Setelah dilakukan penelitian dengan memberikan soal evaluasi nilai rata-rata yang didapat siswa pada siklus I menjadi 77,89 dengan target nilai rata-rata 75, sedangkan pada siklus II nilai rata-rata meningkat menjadi 90,82 dengan target nilai rata-rata 80. Penetapan target nilai rata-rata ini berdasarkan masukan dari guru dan dengan melihat kondisi hasil belajar siswa. Gambar 4.2. Persentase Pencapaian KKM Dari gambar 4.2 dapat dilihat bahwa terjadi peningkatan pada setiap siklusnya dari nilai kondisi awal persentase jumlah siswa yang mencapai KKM sebesar 64,28 sedangkan rata-rata nilai ulangan siswa sebesar 71,92. Pada siklus I setelah menerapkan pembelajaran PBL, nilai rata-rata yang diperoleh siswa mengalami peningkatan menjadi 77,89 dengan 23 siswa 82,14 dari 28 siswa mencapai KKM dan 5 siswa 17,86 dari 28 siswa yang tidak mencapai KKM. Perolehan hasil belajar pada siklus I dapat dikatakan berhasil karena telah melampaui kriteria ketuntasan yang PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI diharapkan peneliti yaitu 70 dengan nilai KKM 75 siswa dapat mencapai KKM sebesar 85,18. Namun karena peneliti ingin meningkatkan dan memantapkan hasil belajar siswa, maka peneliti melanjutkan pada siklus II. Pada siklus II setelah menerapkan pembelajaran PBL perolehan hasil belajar siswa mengalami penurunan, tetapi nilai KKM meningkat. Pada siklus I KKM 75 dan meningkat pada siklus II menjadi 80. Rata-rata yang didapatkan siswa sebesar 90,82 dengan 23 siswa 82,14 dari 28 siswa mencapai KKM 80 dan 5 siswa 17,86 dari 28 siswa belum mencapai KKM. Berdasarkan hasil refleksi dapat disimpulkan bahwa proses pembelajaran pada siklus II dapat berjalan dengan baik dan dapat memenuhi kriteria yang telah ditetapkan dalam penelitian ini. Berdasarkan pencapaian yang telah didapatkan tersebut maka penelitian ini dihentikan sampai siklus II. 3. Kemampuan Berpikir Kritis Matematika Kondisi awal keterampilan berpikir kritis matematika siswa didapatkan dari kuesioner yang diberikan sebelum pembelajaran berlangsung, pada hari Senin, 21 September 2015. Hal ini dimaksudkan untuk melihat bagaimana kemampuan berpikir kritis siswa terhadap mata pelajaran matematika pada materi perkalian dan pembagian. Kriteria pada setiap indikator berdasarkan tabel kriteria setiap indikator pada bab III. Peneliti PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI menyajikan data kondisi awal kemampuan berpikir kritis setiap siswa untuk setiap indikatornya sebagai berikut: Tabel 4.5 Skor Rata-Rata Indikator 1 Kemampuan Berpikir Kritis Setiap Siswa Berdasarkan tabel 4.5 dengan dasar kriteria tabel 3.11 telah diperoleh jumlah siswa yang termasuk dalam kriteria cukup kritis sebanyak 10 siswa dengan persentase 35,71. No Nama Item Skor Kriteria 1 7 11 13 27 30 1 MN 5 5 5 1 3 1 20 Cukup kritis 2 AZ 4 5 5 2 3 1 20 Cukup kritis 3 AS 4 2 1 1 4 3 15 Sangat tidak ktitis 4 AH 2 1 1 1 2 1 8 Sangat tidak kritis 5 AM 5 5 4 2 4 1 21 Cukup kritis 6 AG 3 1 1 1 2 2 10 Sangat tidak kritis 7 BP 3 1 2 2 2 1 11 Sangat tidak kritis 8 DW 2 1 1 1 2 2 8 Sangat tidak kritis 9 FA 1 2 1 1 2 2 9 Sangat tidak kritis 10 FM 2 1 1 2 1 1 8 Sangat tidak kritis 11 FA 2 2 1 1 2 1 9 Sangat tidak kritis 12 FN 4 3 4 4 1 1 17 Tidak kritis 13 GO 5 4 4 4 3 3 23 Cukup kritis 14 LW 4 3 4 4 5 2 22 Cukup kritis 15 MR 4 4 4 3 3 3 21 Cukup kritis 16 OG 2 2 1 2 1 1 9 Sangat tidak kritis 17 RAS 5 4 3 3 2 3 20 Cukup kritis 18 RF 5 4 2 4 3 3 21 Cukup kritis 19 RE 4 1 1 1 1 1 9 Sangat tidak kritis 20 RNN 2 1 1 2 1 1 8 Sangat tidak kritis 21 RAF 2 1 1 1 1 1 7 Sangat tidak kritis 22 RA 5 3 3 4 3 3 21 Cukup kritis 23 RAI 2 1 1 1 1 1 7 Sangat tidak kritis 24 SN 2 1 1 2 1 2 9 Sangat tidak kritis 25 SH 1 1 1 1 1 1 6 Sangat tidak kritis 26 TA 1 1 1 1 1 1 6 Sangat tidak kritis 27 VD 4 4 3 4 3 4 22 Cukup kritis 28 WO 2 1 1 2 4 1 11 Sangat tidak kritis Jumlah Skor Kelas 378 Rata-rata Skor Kelas 13,5 Sangat tidak kritis Nilai Rata-rata Kelas 45 Sangat tidak kritis Jumlah Siswa yang Minimal Cukup Kritis 10 Persentase Jumlah Siswa Minimal Cukup Kritis 35,71 Tabel 4.6 Skor Rata-Rata Indikator 2 Kemampuan Berpikir Kritis Setiap Siswa Berdasarkan tabel 4.6 dengan dasar kriteria tabel 3.12 telah diperoleh jumlah siswa yang termasuk dalam kriteria cukup kritis sebanyak 5 siswa dengan persentase 17,85. No Nama Item Skor Kriteria 2 8 14 17 20 28 1 MN 4 4 4 3 3 2 20 Cukup kritis 2 AZ 3 4 2 1 2 1 13 Sangat tidak kritis 3 AS 3 4 4 5 4 1 21 Cukup kritis 4 AH 1 2 2 2 3 2 12 Sangat tidak kritis 5 AM 1 2 2 3 2 2 12 Sangat tidak kritis 6 AG 2 1 2 2 2 2 11 Sangat tidak kritis 7 BP 2 2 1 1 3 2 11 Sangat tidak kritis 8 DW 1 2 2 2 3 2 12 Sangat tidak kritis 9 FA 2 2 2 1 1 2 10 Sangat tidak kritis 10 FM 3 3 4 3 4 3 20 Cukup kritis 11 FA 1 1 2 2 2 3 11 Sangat tidak kritis 12 FN 3 3 3 4 4 4 21 Cukup kritis 13 GO 3 2 3 2 2 3 15 Sangat tidak kritis 14 LW 1 2 4 2 4 2 15 Sangat tidak kritis 15 MR 2 1 2 2 3 2 12 Sangat tidak kritis 16 OG 1 2 3 2 2 2 12 Sangat tidak kritis 17 RAS 2 2 2 2 2 2 12 Sangat tidak kritis 18 RF 2 1 2 2 1 2 10 Sangat tidak kritis 19 RE 1 1 2 2 2 2 10 Sangat tidak kritis 20 RNN 1 1 1 2 2 2 9 Sangat tidak kritis 21 RAF 4 4 3 2 3 4 20 Cukup kritis 22 RA 2 2 2 2 2 2 12 Sangat tidak kritis 23 RAI 2 2 2 2 2 2 12 Sangat tidak kritis 24 SN 2 2 2 2 2 2 12 Sangat tidak kritis 25 SH 1 2 2 2 2 2 11 Sangat tidak kritis 26 TA 2 2 2 2 1 2 11 Sangat tidak kritis 27 VD 2 2 2 2 2 2 12 Sangat tidak kritis 28 WO 1 1 2 1 2 2 9 Sangat tidak kritis Jumlah Skor Kelas 368 Rata-rata Skor Kelas 13,14 Sangat tidak kritis Nilai Rata-rata Kelas 43,8 Sangat tidak kritis Jumlah Siswa yang Minimal Cukup Kritis 5 Persentase Jumlah Siswa Minimal Cukup Kritis 17,85 Tabel 4.7 Skor Rata-Rata Indikator 3 Kemampuan Berpikir Kritis Setiap Siswa Berdasarkan tabel 4.7 dengan dasar kriteria tabel 3.13 telah diperoleh jumlah siswa yang termasuk dalam kriteria cukup kritis sebanyak 7 siswa dengan persentase 25. No Nama Item Skor Kriteria 3 9 15 22 1 MN 4 2 4 3 13 Cukup kritis 2 AZ 4 2 4 1 11 Tidak kritis 3 AS 3 2 3 1 9 Sangat tidak kritis 4 AH 3 2 3 2 10 Sangat tidak kritis 5 AM 5 2 3 1 11 Tidak kritis 6 AG 4 2 4 2 12 Tidak kritis 7 BP 3 1 2 2 8 Sangat tidak kritis 8 DW 4 3 2 1 10 Sangat tidak kritis 9 FA 4 4 2 1 11 Tidak kritis 10 FM 4 3 4 2 13 Cukup kritis 11 FA 4 2 2 1 9 Sangat tidak kritis 12 FN 4 4 4 3 15 Kritis 13 GO 4 3 2 2 11 Tidak kritis 14 LW 2 3 4 2 11 Tidak kritis 15 MR 3 4 3 2 12 Tidak kritis 16 OG 4 3 4 1 12 Tidak kritis 17 RAS 4 3 2 2 11 Tidak kritis 18 RF 4 4 4 2 14 Cukup kritis 19 RE 3 3 4 1 11 Tidak kritis 20 RNN 4 4 3 2 13 Cukup kritis 21 RAF 4 3 3 2 12 Tidak kritis 22 RA 3 2 3 2 10 Sangat tidak kritis 23 RAI 4 3 4 2 13 Cukup kritis 24 SN 3 4 4 2 13 Cukup kritis 25 SH 4 2 4 2 12 Tidak kritis 26 TA 3 2 2 2 9 Sangat tidak kritis 27 VD 3 1 2 2 8 Sangat tidak kritis 28 WO 4 2 3 2 11 Tidak kritis Jumlah Skor Kelas 315 Rata-rata Skor Kelas 11,25 Tidak kritis Nilai Rata-rata Kelas 56,25 Tidak kritis Jumlah Siswa yang Minimal Cukup Kritis 7 Persentase Jumlah Siswa Minimal Cukup Kritis 25 Tabel 4.8 Skor Rata-Rata Indikator 4 Kemampuan Berpikir Kritis Setiap Siswa Berdasarkan tabel 4.8 dengan dasar kriteria tabel 3.14 telah diperoleh jumlah siswa yang termasuk dalam kriteria cukup kritis sebanyak 5 siswa dengan persentase 17,85. No Nama Item Skor Kriteria 4 10 16 19 21 24 1 MN 2 3 5 1 2 1 14 Sangat tidak kritis 2 AZ 4 1 2 2 3 2 14 Sangat tidak kritis 3 AS 2 2 4 1 3 1 13 Sangat tidak kritis 4 AH 5 3 2 4 3 3 20 Cukup kritis 5 AM 5 3 5 3 2 2 20 Cukup kritis 6 AG 5 4 4 3 3 2 21 Cukup kritis 7 BP 4 1 4 1 2 2 14 Sangat tidak kritis 8 DW 4 2 3 2 2 2 15 Sangat tidak kritis 9 FA 3 1 2 4 1 1 12 Sangat tidak kritis 10 FM 3 2 3 2 2 2 14 Sangat tidak kritis 11 FA 4 4 3 3 3 3 20 Cukup kritis 12 FN 4 4 4 2 2 4 20 Cukup kritis 13 GO 3 1 3 3 1 1 12 Sangat tidak kritis 14 LW 3 2 2 2 2 2 12 Sangat tidak kritis 15 MR 2 2 2 2 2 2 12 Sangat tidak kritis 16 OG 2 2 2 2 1 2 11 Sangat tidak kritis 17 RAS 3 1 2 3 2 1 12 Sangat tidak kritis 18 RF 3 3 2 1 2 1 12 Sangat tidak kritis 19 RE 2 2 3 1 2 2 12 Sangat tidak kritis 20 RNN 3 3 2 1 1 1 11 Sangat tidak kritis 21 RAF 3 2 4 1 2 1 12 Sangat tidak kritis 22 RA 4 1 2 2 2 1 12 Sangat tidak kritis 23 RAI 4 2 2 4 1 1 14 Sangat tidak kritis 24 SN 4 3 3 1 1 1 13 Sangat tidak kritis 25 SH 3 3 2 1 2 1 12 Sangat tidak kritis 26 TA 2 1 2 2 2 1 10 Sangat tidak kritis 27 VD 2 2 2 2 2 1 11 Sangat tidak kritis 28 WO 3 2 2 2 2 1 12 Sangat tidak kritis Jumlah Skor Kelas 387 Rata-rata Skor Kelas 13,82 Sangat tidak kritis Nilai Rata-rata Kelas 46,06 Sangat tidak kritis Jumlah Siswa yang Minimal Cukup Kritis 5 Persentase Jumlah Siswa Minimal Cukup Kritis 17,85 Tabel 4.9 Skor Rata-Rata Indikator 5 Kemampuan Berpikir Kritis Setiap Siswa Berdasarkan tabel 4.9 dengan dasar kriteria tabel 3.15 telah diperoleh jumlah siswa yang termasuk dalam kriteria cukup kritis sebanyak 17 siswa dengan persentase 60,71. No Nama Item Skor Kriteria 5 23 26 29 1 MN 3 2 2 3 10 Sangat tidak kritis 2 AZ 2 2 2 3 9 Sangat tidak kritis 3 AS 4 3 2 4 13 Cukup kritis 4 AH 3 1 2 2 8 Sangat tidak kritis 5 AM 3 2 3 3 11 Tidak kritis 6 AG 4 2 2 4 12 Tidak kritis 7 BP 3 3 4 4 14 Cukup kritis 8 DW 3 4 4 4 15 Cukup kritis 9 FA 4 2 3 4 13 Cukup kritis 10 FM 4 2 4 3 13 Cukup kritis 11 FA 4 2 3 4 13 Cukup kritis 12 FN 4 4 4 5 17 Kritis 13 GO 4 2 2 4 12 Tidak kritis 14 LW 4 2 2 4 12 Tidak kritis 15 MR 4 2 4 4 14 Cukup kritis 16 OG 4 2 4 4 14 Cukup kritis 17 RAS 4 2 4 4 14 Cukup kritis 18 RF 3 2 4 4 13 Cukup kritis 19 RE 4 4 4 4 16 Kritis 20 RNN 4 2 4 5 15 Cukup kritis 21 RAF 4 2 4 4 14 Cukup kritis 22 RA 2 2 2 3 9 Sangat tidak kritis 23 RAI 4 2 3 3 12 Tidak kritis 24 SN 2 2 4 2 10 Sangat tidak kritis 25 SH 2 2 2 2 8 Sangat tidak kritis 26 TA 4 2 4 3 13 Cukup kritis 27 VD 3 2 4 4 13 Cukup kritis 28 WO 2 2 5 4 13 Cukup kritis Jumlah Skor Kelas 350 Rata-rata Skor Kelas 12,5 Tidak kritis Nilai Rata-rata Kelas 62,5 Tidak kritis Jumlah Siswa yang Minimal Cukup Kritis 17 Persentase Jumlah Siswa Minimal Cukup Kritis 60,71 Tabel 4.10 Skor Rata-Rata Indikator 6 Kemampuan Berpikir Kritis Setiap Siswa Berdasarkan tabel 4.10 dengan dasar tabel 3.16 telah diperoleh jumlah siswa yang termasuk dalam kriteria cukup kritis sebanyak 10 siswa dengan persentase 35,71. No Nama Item Skor Kriteria 6 12 18 25 1 MN 2 3 2 2 9 Sangat tidak kritis 2 AZ 2 4 4 2 12 Tidak kritis 3 AS 3 4 4 2 13 Cukup kritis 4 AH 4 3 2 2 11 Tidak kritis 5 AM 3 3 2 2 10 Sangat tidak kritis 6 AG 4 3 3 2 12 Tidak kritis 7 BP 3 4 2 2 11 Tidak kritis 8 DW 4 2 3 3 12 Tidak kritis 9 FA 2 2 5 4 13 Cukup kritis 10 FM 4 2 4 3 13 Cukup kritis 11 FA 2 2 2 2 8 Sangat tidak kritis 12 FN 3 3 4 4 14 Cukup kritis 13 GO 3 3 2 3 11 Tidak kritis 14 LW 4 4 3 3 14 Cukup Kritis 15 MR 4 2 2 2 10 Sangat tidak kritis 16 OG 3 2 3 2 10 Sangat tidak kritis 17 RAS 4 4 3 2 13 Cukup kritis 18 RF 2 4 2 2 10 Sangat tidak kritis 19 RE 2 3 2 2 9 Sangat tidak kritis 20 RNN 2 4 2 2 10 Sangat tidak kritis 21 RAF 3 4 4 2 13 Cukup kritis 22 RA 4 2 2 2 10 Sangat tidak kritis 23 RAI 3 2 2 2 9 Sangat tidak kritis 24 SN 4 2 2 2 10 Sangat tidak kritis 25 SH 3 2 4 2 11 Tidak kritis 26 TA 4 3 2 4 13 Cukup kritis 27 VD 4 3 3 3 13 Cukup kritis 28 WO 4 3 4 2 13 Cukup kritis Jumlah Skor Kelas 317 Rata-rata Skor Kelas 11,32 Tidak kritis Nilai Rata-rata Kelas 56,6 Tidak kritis Jumlah Siswa yang Minimal Cukup Kritis 10 Persentase Jumlah Siswa Minimal Cukup Kritis 35,71 Skor yang diperoleh untuk keseluruhan indikator pada kondisi awal sebagai berikut: Tabel 4.11 Skor Keseluruhan Indikator Kondisi Awal Nama Siswa Indikator Jumlah Keterangan 1 2 3 4 5 6 MN 20 20 13 14 10 9 86 Tidak kritis AZ 20 13 11 14 9 12 79 Sangat tidak kritis AS 15 21 9 13 13 13 84 Tidak kritis AH 8 12 10 20 8 11 69 Sangat tidak kritis AM 21 12 11 20 11 10 85 Tidak kritis AG 10 11 12 21 12 12 78 Sangat tidak kritis BP 11 11 8 14 14 11 69 Sangat tidak kritis DW 8 12 10 15 15 12 72 Sangat tidak kritis FA 9 10 11 12 13 13 68 Sangat tidak kritis FM 8 20 13 14 13 13 81 Sangat tidak kritis FA 9 11 9 20 13 8 70 Sangat tidak kritis FN 17 21 15 20 17 14 104 Cukup kritis GO 23 15 11 12 12 11 84 Tidak kritis LW 22 15 11 12 12 14 86 Tidak kritis MR 21 12 12 12 14 10 81 Sangat tidak kritis OG 9 12 12 11 14 10 68 Sangat tidak kritis RAS 20 12 11 12 14 13 82 Sangat tidak kritis RF 21 10 14 12 13 10 80 Sangat tidak kritis RE 9 10 11 12 16 9 67 Sangat tidak kritis RNN 8 9 13 11 15 10 66 Sangat tidak kritis RAF 7 20 12 12 14 13 78 Sangat tidak kritis RA 21 12 10 12 9 10 74 Sangat tidak kritis RAI 7 12 13 14 12 9 67 Sangat tidak kritis SN 9 12 13 13 10 10 67 Sangat tidak kritis SH 6 11 12 12 8 11 60 Sangat tidak kritis TA 6 11 9 10 13 13 62 Sangat tidak kritis VD 22 12 8 11 13 13 79 Sangat tidak kritis WO 11 9 11 12 13 13 69 Sangat tidak kritis Jumlah Skor Kelas 2115 Rata-rata Skor Kelas 75,53 Sangat tidak kritis Nilai Rata-rata Kelas 50,35 Sangat tidak kritis Jumlah Siswa yang Minimal Cukup Kritis 1 Persentase Jumlah Siswa Minimal Cukup Kritis 3.57 Berdasarkan tabel 4.11 dengan dasar kriteria tabel 3.17 telah diperoleh untuk keseluruhan indikator terdapat seorang siswa dengan kriteria cukup kritis dengan persentase 3,57 dan nilai rata-rata kelas 50,35 dengan kriteria sangat tidak kritis. Berdasarkan uraian tabel diatas peneliti merangkum skor rata-rata kemampuan berpikir kritis siswa untuk kondisi awal sebagai berikut : Tabel 4.12 Nilai Kondisi Awal Kemampuan Berpikir Kritis Berdasarkan tabel 4.12 data kondisi awal nilai kemampuan berpikir kritis untuk indikator mengenal masalah adalah 45 dengan persentase siswa yang minimal cukup kritis 35,71, menemukan cara –cara yang dapat dipakai untuk menangani masalah-masalah sebesar 43,8 dengan persentase siswa yang minimal cukup kritis 17,85, mengumpulkan dan menyusun informasi yang diperlukan sebesar 56,25 dengan persentase siswa yang minimal cukup kritis 25, menganalisis data 46,16 dengan persentase siswa yang minimal cukup kritis 17,85, menguji kesamaan –kesamaan dan kesimpulan–kesimpulan yang seorang ambil sebesar 62,5 dengan persentase siswa yang minimal cukup kritis 60,71 dan membuat penilaian yang tepat tentang hal-hal dan kualitas-kualitas tertentu dalam kehidupan sehari-hari sebesar 56,6 dengan No Indikator Berpikir Kritis Skor Rata-rata Yang Di Capai Nilai Kemampuan Berpikir Kritis Persentase 1 Mengenal masalah 13,50 45 35,71 2 Menemukan cara –cara yang dapat dipakai untuk menangani masalah- masalah itu 13,14 43,8 17,85 3 Mengumpulkan dan menyusun informasi yang diperlukan 11,25 56,25 25 4 Menganalisis data 13,85 46,16 17,85 5 Menguji kesamaan –kesamaan dan kesimpulan –kesimpulan yang seorang ambil 12,50 62,5 60,71 6 Membuat penilaian yang tepat tentang hal-hal dan kualitas- kualitas tertentu dalam kehidupan sehari-hari 11,32 56,6 35,71 Keseluruhan 75,53 50,35 3,57 persentase siswa yang minimal cukup kritis 35,71. Data kondisi awal kemampuan berpikir kritis lebih lengkapnya dapat dilihat pada lampiran 16. Kemampuan berpikir kritis siswa diperoleh dari hasil kuesioner yang telah dibagikan kepada siswa setelah pembelajaran disiklus II selesai. Skor rata-rata kondisi akhir untuk setiap indikator sebagai berikut: Tabel 4.13 Skor Rata-Rata Indikator 1 Kemampuan Berpikir Kritis Setiap Siswa No Nama Item Skor Kriteria 1 7 11 13 27 30 1 MN 3 2 2 3 2 2 14 Sangat tidak kritis 2 AZ 3 2 2 5 2 2 16 Sangat tidak kritis 3 AS 5 4 4 3 4 3 23 Cukup kritis 4 AH 3 2 2 3 3 3 16 Sangat tidak kritis 5 AM 3 2 2 3 2 3 15 Sangat tidak kritis 6 AG 5 5 4 3 4 4 25 Kritis 7 BP 3 3 3 2 3 2 16 Sangat tidak kritis 8 DW 4 4 5 3 4 4 24 Kritis 9 FA 3 3 3 3 2 2 16 Sangat tidak kritis 10 FM 3 3 3 2 2 3 16 Sangat tidak kritis 11 FA 3 3 2 2 3 3 16 Sangat tidak kritis 12 FN 3 3 3 3 2 2 16 Sangat tidak kritis 13 GO 4 4 5 4 5 4 26 Kritis 14 LW 3 3 3 3 2 2 16 Sangat tidak kritis 15 MR 4 4 4 3 4 4 23 Cukup kritis 16 OG 3 3 2 2 3 3 16 Sangat tidak kritis 17 RAS 5 4 3 4 4 4 24 Kritis 18 RF 3 2 3 2 2 2 14 Sangat tidak kritis 19 RE 4 4 4 4 4 3 23 Cukup kritis 20 RNN 3 2 2 2 3 3 15 Sangat tidak kritis 21 RAF 3 3 2 2 3 3 16 Sangat tidak kritis 22 RA 4 4 4 3 4 4 23 Cukup kritis 23 RAI 3 3 2 2 3 3 16 Sangat tidak kritis 24 SN 4 4 4 4 4 4 24 Kritis 25 SH 3 3 3 2 3 2 16 Sangat tidak kritis 26 TA 4 4 4 3 4 4 23 Cukup kritis 27 VD 4 4 5 3 4 3 23 Cukup kritis 28 WO 4 4 4 3 4 3 22 Cukup kritis Jumlah Skor Kelas 533 Rata-rata Skor Kelas 19,03 Tidak kritis Nilai Rata-rata Kelas 63,43 Tidak kritis Jumlah Siswa yang Minimal Cukup Kritis 12 Persentase Jumlah Siswa Minimal Cukup Kritis 42,85 Berdasarkan tabel 4.13 dengan dasar kriteria tabel 3.11 telah diperoleh jumlah siswa yang termasuk dalam kriteria cukup kritis sebanyak 12 siswa dengan persentase 42,85. Tabel 4.14 Skor Rata-Rata Indikator 2 Kemampuan Berpikir Kritis Setiap Siswa Berdasarkan tabel 4.14 dengan dasar kriteria tabel 3.12 diperoleh jumlah siswa yang termasuk dalam kriteria cukup kritis sebanyak 13 siswa dengan persentase 46,42. No Nama Item Skor Kriteria 2 8 14 17 20 28 1 MN 3 4 3 4 4 3 21 Cukup kritis 2 AZ 3 3 2 3 3 2 16 Sangat tidak kritis 3 AS 3 3 3 2 2 2 15 Sangat tidak kritis 4 AH 2 3 2 2 3 3 15 Sangat tidak kritis 5 AM 5 4 3 5 4 5 26 Kritis 6 AG 3 3 2 3 2 3 16 Sangat tidak kritis 7 BP 3 3 3 3 2 2 16 Sangat tidak kritis 8 DW 3 3 2 3 3 2 16 Sangat tidak kritis 9 FA 4 5 4 4 4 4 25 Kritis 10 FM 3 3 3 3 2 2 16 Sangat tidak kritis 11 FA 3 2 2 3 3 3 16 Sangat tidak kritis 12 FN 3 2 2 3 3 3 16 Sangat tidak kritis 13 GO 4 4 4 4 4 4 24 Kritis 14 LW 3 3 2 3 3 2 16 Sangat tidak kritis 15 MR 4 4 4 4 4 4 24 Kritis 16 OG 3 3 2 2 2 3 15 Sangat tidak kritis 17 RAS 4 4 4 4 4 4 24 Kritis 18 RF 3 3 3 3 2 2 16 Sangat tidak kritis 19 RE 5 4 3 4 4 4 24 Kritis 20 RNN 3 3 3 2 3 2 16 Sangat tidak kritis 21 RAF 3 2 2 3 3 3 16 Sangat tidak kritis 22 RA 3 4 3 3 4 4 21 Cukup kritis 23 RAI 3 4 4 4 4 4 23 Cukup kritis 24 SN 2 3 2 3 3 3 16 Sangat tidak kritis 25 SH 3 4 4 3 4 4 22 Cukup kritis 26 TA 3 5 4 3 4 4 23 Cukup kritis 27 VD 4 4 4 4 4 4 24 Kritis 28 WO 3 4 4 4 4 4 23 Cukup kritis Jumlah Skor Kelas 541 Rata-rata Skor Kelas 19,32 Tidak kritis Nilai Rata-rata Kelas 64,4 Tidak kritis Jumlah Siswa yang Minimal Cukup Kritis 13 Persentase Jumlah Siswa Minimal Cukup Kritis 46,42 Tabel 4.15 Skor Rata-Rata Indikator 3 Kemampuan Berpikir Kritis Setiap Siswa Berdasarkan tabel 4.15 dengan dasar kriteria tabel 3.13 telah diperoleh jumlah siswa yang termasuk dalam kriteria cukup kritis sebanyak 22 siswa dengan persentase 70,57. No Nama Item Skor Kriteria 3 9 15 22 1 MN 3 3 2 3 11 Tidak kritis 2 AZ 2 3 2 3 10 Sangat tidak kritis 3 AS 3 3 3 2 11 Tidak kritis 4 AH 5 4 4 5 18 Sangat kritis 5 AM 4 5 4 4 17 Kritis 6 AG 5 5 4 4 18 Sangat kritis 7 BP 5 4 4 4 17 Kritis 8 DW 5 5 4 4 18 Sangat kritis 9 FA 5 5 4 4 18 Sangat kritis 10 FM 5 5 4 3 17 Kritis 11 FA 5 4 4 4 17 Kritis 12 FN 2 3 3 3 11 Tidak kritis 13 GO 4 4 4 4 16 Kritis 14 LW 5 5 4 4 18 Sangat kritis 15 MR 5 4 5 4 18 Sangat kritis 16 OG 5 5 4 4 18 Sangat kritis 17 RAS 5 4 4 4 17 Kritis 18 RF 5 5 4 4 18 Sangat kritis 19 RE 5 4 5 4 19 Sangat kritis 20 RNN 5 5 3 4 17 Kritis 21 RAF 3 3 3 2 11 Tidak kritis 22 RA 5 5 4 4 18 Sangat kritis 23 RAI 3 3 2 3 11 Tidak kritis 24 SN 5 4 4 3 16 Kritis 25 SH 5 5 5 4 19 Sangat kritis 26 TA 5 4 4 4 17 Kritis 27 VD 5 5 4 4 18 Sangat kritis 28 WO 5 5 4 4 18 Sangat kritis Jumlah Skor Kelas 452 Rata-rata Skor Kelas 16,14 Kritis Nilai Rata-rata Kelas 80,7 Kritis Jumlah Siswa yang Minimal Cukup Kritis 22 Persentase Jumlah Siswa Minimal Cukup Kritis 70,57 Tabel 4.16 Skor Rata-Rata Indikator 4 Kemampuan Berpikir Kritis Setiap Siswa Berdasarkan tabel 4.16 dengan dasar kriteria tabel 3.14 telah diperoleh jumlah siswa yang termasuk dalam kriteria cukup kritis sebanyak 19 siswa dengan persentase 67,85. No Nama Item Skor Kriteria 4 10 16 19 21 24 1 MN 4 4 4 4 4 4 24 Kritis 2 AZ 2 3 2 3 3 3 16 Sangat tidak kritis 3 AS 3 2 3 3 2 3 16 Sangat tidak kritis 4 AH 3 3 3 2 3 2 16 Sangat tidak kritis 5 AM 2 3 2 3 3 3 16 Sangat tidak kritis 6 AG 3 2 3 3 3 2 16 Sangat tidak kritis 7 BP 4 4 4 4 4 4 24 Kritis 8 DW 4 4 3 4 4 4 23 Cukup kritis 9 FA 4 3 4 4 4 4 23 Cukup kritis 10 FM 4 4 5 4 4 4 25 Kritis 11 FA 4 5 4 4 5 4 26 Kritis 12 FN 4 4 4 4 4 4 24 Kritis 13 GO 4 3 5 4 4 4 24 Kritis 14 LW 4 4 4 4 4 4 24 Kritis 15 MR 3 5 5 4 4 5 24 Kritis 16 OG 2 2 2 3 3 3 15 Sangat tidak kritis 17 RAS 3 4 4 4 5 4 24 Kritis 18 RF 4 3 4 4 4 4 23 Cukup kritis 19 RE 4 4 5 4 4 4 25 Kritis 20 RNN 4 4 4 4 4 4 24 Kritis 21 RAF 4 5 4 4 4 2 23 Cukup kritis 22 RA 4 3 2 3 4 2 16 Sangat tidak kritis 23 RAI 4 4 4 4 4 4 24 Kritis 24 SN 4 4 4 4 4 4 24 Kritis 25 SH 4 4 4 4 4 4 24 Kritis 26 TA 4 4 4 4 4 4 24 Kritis 27 VD 3 2 3 2 3 3 16 Sangat tidak kritis 28 WO 2 3 2 3 3 3 16 Sangat tidak kritis Jumlah Skor Kelas 599 Rata-rata Skor Kelas 21,39 Cukup kritis Nilai Rata-rata Kelas 71,3 Cukup kritis Jumlah Siswa yang Minimal Cukup Kritis 19 Persentase Jumlah Siswa Minimal Cukup Kritis 67,85 Tabel 4.17 Skor Rata-Rata Indikator 5 Kemampuan Berpikir Kritis Setiap Siswa Berdasarkan tabel 4.17 dengan dasar kriteria tabel 3.15 telah diperoleh jumlah siswa yang termasuk dalam kriteria cukup kritis sebanyak 24 siswa dengan persentase 85,71. No Nama Item Skor Kriteria 5 23 26 29 1 MN 5 4 4 4 17 Kritis 2 AZ 5 4 4 2 15 Cukup kritis 3 AS 3 2 3 3 11 Tidak kritis 4 AH 4 4 4 5 17 Kritis 5 AM 5 4 5 4 18 Sangat kritis 6 AG 4 5 4 5 18 Sangat kritis 7 BP 4 5 4 4 17 Kritis 8 DW 5 4 4 4 17 Kritis 9 FA 5 4 5 5 19 Sangat kritis 10 FM 4 4 4 4 16 Kritis 11 FA 3 3 2 3 11 Tidak kritis 12 FN 4 4 4 4 16 Kritis 13 GO 4 4 4 4 16 Kritis 14 LW 4 5 4 5 18 Sangat kritis 15 MR 2 3 3 3 11 Tidak kritis 16 OG 4 4 5 4 17 Kritis 17 RAS 2 3 3 3 11 Tidak kritis 18 RF 5 4 4 4 17 Kritis 19 RE 5 4 4 4 17 Kritis 20 RNN 4 5 4 5 18 Sangat kritis 21 RAF 4 4 5 4 17 Kritis 22 RA 5 4 4 5 18 Sangat kritis 23 RAI 5 4 4 4 17 Kritis 24 SN 5 4 4 5 18 Sangat kritis 25 SH 5 5 4 4 18 Sangat kritis 26 TA 4 4 5 5 18 Sangat kritis 27 VD 4 4 4 5 17 Kritis 28 WO 4 4 5 4 17 Kritis Jumlah Skor Kelas 457 Rata-rata Skor Kelas 16,32 Kritis Nilai Rata-rata Kelas 81,6 Kritis Jumlah Siswa yang Minimal Cukup Kritis 24 Persentase Jumlah Siswa Minimal Cukup Kritis 85,71 Tabel 4.18 Skor Rata-Rata Indikator 6 Kemampuan Berpikir Kritis Setiap Siswa Berdasarkan tabel 4.18 dengan dasar kriteria tabel 3.16 telah diperoleh jumlah siswa yang termasuk dalam kriteria cukup kritis sebanyak 22 siswa dengan persentase 78,57 dan nilai rata-rata kelas 76,05 dengan kriteria cukup kritis. No Nama Item Skor Kriteria 6 12 18 25 1 MN 4 4 3 4 15 Cukup kritis 2 AZ 3 3 2 2 10 Sangat tidak kritis 3 AS 2 3 3 2 10 Sangat tidak kritis 4 AH 5 4 4 4 17 Kritis 5 AM 4 5 4 5 18 Sangat kritis 6 AG 5 5 4 4 18 Sangat kritis 7 BP 4 4 4 4 16 Kritis 8 DW 3 3 2 3 11 Tidak kritis 9 FA 3 4 4 3 14 Cukup kritis 10 FM 4 4 4 5 17 Kritis 11 FA 4 5 4 5 18 Sangat kritis 12 FN 4 4 4 4 16 Kritis 13 GO 5 4 4 5 18 Sangat kritis 14 LW 4 4 4 4 16 Kritis 15 MR 4 2 4 5 15 Cukup kritis 16 OG 4 4 4 4 16 Kritis 17 RAS 4 4 4 5 17 Kritis 18 RF 4 5 4 5 18 Sangat kritis 19 RE 2 2 3 3 10 Sangat tidak kritis 20 RNN 4 4 4 4 16 Kritis 21 RAF 4 4 4 4 16 Kritis 22 RA 4 5 4 4 17 Kritis 23 RAI 4 4 4 4 16 Kritis 24 SN 4 5 4 4 17 Kritis 25 SH 3 3 3 2 11 Tidak kritis 26 TA 4 4 4 4 16 Kritis 27 VD 4 4 4 4 16 Kritis 28 WO 2 3 3 3 11 Tidak kritis Jumlah Skor Kelas 426 Rata-rata Skor Kelas 15,21 Cukup kritis Nilai Rata-rata Kelas 76,05 Cukup kritis Jumlah Siswa yang Minimal Cukup Kritis 22 Persentase Jumlah Siswa Minimal Cukup Kritis 78,57 Skor yang diperoleh untuk keseluruhan indikator pada kondisi akhir sebagai berikut: Tabel 4.19 Skor Keseluruhan Indikator Kondisi Akhir Nama Siswa Indikator Jumlah Keterangan 1 2 3 4 5 6 MN 14 21 11 24 17 15 102 Cukup Kritis AZ 16 16 10 16 15 10 83 Tidak kritis AS 23 15 11 16 11 10 86 Tidak kritis AH 16 15 18 16 17 17 99 Cukup kritis AM 15 26 17 16 18 18 110 Cukup kritis AG 25 16 18 16 18 18 111 Cukup kritis BP 16 16 17 24 17 16 106 Cukup kritis DW 24 16 18 23 17 11 109 Cukup kritis FA 16 25 18 23 19 14 115 Cukup kritis FM 16 16 17 25 16 17 107 Cukup kritis FA 16 16 17 26 11 18 104 Cukup kritis FN 16 16 11 24 16 16 99 Cukup kritis GO 26 24 16 24 16 18 124 Kritis LW 16 16 18 24 18 16 108 Cukup kritis MR 23 24 18 24 11 15 115 Cukup kritis OG 16 15 18 15 17 16 97 Tidak kritis RAS 24 24 17 24 11 17 117 Cukup kritis RF 14 16 18 23 17 18 106 Cukup kritis RE 23 24 19 25 17 10 118 Cukup kritis RNN 15 16 17 24 18 16 106 Cukup kritis RAF 16 16 11 23 17 16 99 Cukup kritis RA 23 21 18 16 18 17 113 Cukup kritis RAI 16 23 11 24 17 16 107 Cukup kritis SN 24 16 16 24 18 17 115 Cukup kritis SH 16 22 19 24 18 11 110 Cukup kritis TA 23 23 17 24 18 16 121 Kritis VD 23 24 18 16 17 16 114 Cukup kritis WO 22 23 18 16 17 11 107 Cukup kritis Jumlah Skor Kelas 3008 Rata-rata Skor Kelas 107,43 Cukup kritis Nilai Rata-rata Kelas 71,62 Cukup kritis Jumlah Siswa yang Minimal Cukup Kritis 25 Persentase Jumlah Siswa Minimal Cukup Kritis 89,28 Berdasarkan tabel 4.19 dasar kriteria tabel 3.17 telah diperoleh jumlah siswa yang termasuk dalam kriteria cukup kritis sebanyak 25 siswa dengan persentase 89,28. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Berdasarkan uraian tabel diatas peneliti menghitung skor rata-rata dan niai kemampuan berpikir kritis siswa diakhir siklus II: Tabel 4.20 Nilai Kondisi Akhir Kemampuan Berpikir Kritis No Indikator Skor Rata-rata Yang Di Capai Nilai Kemampuan Berpikir Kritis Persentase 1 Mengenal masalah 19,03 63,43 42,85 2 Menemukan cara-cara yang dapat dipakai untuk menangani masalah-masalah itu 19,32 64,4 46,42 3 Mengumpulkan dan menyusun informasi yang diperlukan 16,14 80,7 70,59 4 Menganalisis data 21,39 71,3 67,85 5 Menguji kesamaan-kesamaan dan kesimpulan-kesimpulan yang seorang ambil 16,32 81,6 85,71 6 Membuat penilain yang tepat tentang hal-hal dan kualitas- kualitas tertentu dalam kehidupan sehari-hari 15,21 76,05 78,57 Keseluruhan 107,43 71,62 89,28 Berdasarkan tabel 4.20 nilai kemampuan berikir kritis untuk setiap indikator mengenal masalah 63,43 dengan persentase siswa yang minimal cukup kritis 42,85, menemukan cara-cara yang dapat dipakai untuk menangani masalah- masalah itu 64,4 dengan persentase siswa yang minimal cukup kritis 46,42, mengumpulkan dan menyusun informasi yang diperlukan 80,7 dengan persentase siswa yang minimal cukup kritis 70,59, menganalisis data 71,3 dengan persentase siswa yang minimal cukup kritis 67,85, menguji kesamaan-kesamaan dan kesimpulan-kesimpulan yang seorang ambil 81,6 dengan persentase siswa yang minimal cukup kritis 85,71 dan membuat penilaian yang tepat tentang hal-hal dan kealitas-kualitas tertentu dalam kehidupan sehari-hari 76,05 dengan persentase siswa yang minimal cukup PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI kritis 78,57. Hasil kondisi akhir kemampuan berpikir kritis dapat dilihat di lampiran 17. Peneliti juga menyajikan kemampuan berpikir kritis, berdasarkan pengamatan yang telah dilakukan pada siklus I dan siklus II ke dalam sebuah tabel seperti berikut: Tabel 4.21 Perbandingan Nilai Kemampuan Berpikir Kritis Siswa No Indikator Kondisi Awal Kondisi Akhir 1 Mengenal masalah 45 63,43 2 Menemukan cara-cara yang dapat dipakai untuk menangani masalah-masalah itu 43,8 64,4 3 Mengumpulkan dan menyusun informasi yang diperlukan 56,25 80,7 4 Menganalisis data 46,16 71,3 5 Menguji kesamaan-kesamaan dan kesimpulan-kesimpulan yang seorang ambil 62,5 81,6 6 Membuat penilain yang tepat tentang hal- hal dan kualitas-kualitas tertentu dalam kehidupan sehari-hari 56,6 76,05 Berdasarkan tabel 4.21 perbandingan nilai kemampuan berpikir kritis siswa, peneliti juga menyajikan ke dalam bentuk diagram seperti berikut: Gambar 4.2. Peningkatan Kemampuan Berpikir Kritis PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Berdasarkan hasil yang diperoleh kemampuan berpikir kritis, dilihat dari nilai kemampuan berpikir kritis kondisi awal pada setiap indikator meningkat dari kondisi awal dibandingkan kondisi akhir. 4. Hasil Observasi Peneliti melakukan kegiatan observasi disetiap pertemuan, yaitu pada tanggal 21, 22, 28 dan 29 September 2015. Hasil observasi dapat dilihat ditabel 4.22. Tabel 4.22 Data Hasil Observasi Siklus I No Indikator Berpikir Kritis Siklus I Rata- rata Kriteria P.1 P.2 Skor Kriteria Skor Kriteria 1 Mengenal masalah 46 TK 57 CK 51,5 TK 2 Menemukan cara-cara yang dapat dipakai untuk menangani masalah-masalah itu 47 TK 55 CK 51 TK 3 Mengumpulkan dan menyusun informasi yang diperlukan 42 TK 53 TK 47,5 TK 4 Menganalisis data 43 TK 56 CK 49,5 TK 5 Menguji kesamaan- kesamaan dan kesimpulan-kesimpulan yang seorang ambil 45 TK 59 CK 52 TK 6 Membuat penilaian yang tepat tentang hal-hal dan kualitas-kualitas tertentu dalam kehidupan sehari- hari 46 TK 52 TK 49 TK Berdasarkan tabel 4.20 indikator pertama memperoleh skor rata-rata 51,5 dengan kriteria tidak kritis TK. Indikator kedua memperoleh skor rata-rata 51 dengan kriteria tidak kritis TK. Indikator ketiga memperoleh skor rata 47,5 dengan kriteria tidak kritis TK. Indikator keempat memperoleh skor rata-rata 49,5 dengan kriteria tidak kritis TK. Indikator kelima memperoleh skor rata-rata 52 dengan kriteria tidak kritis TK dan indikator ke enam memperoleh skor rata-rata 49 dengan kriteria tidak kritis TK. Sedangkan pada siklus ke II hasil observasi dapat dilihat ditabel 21, sebagai berikut: Tabel 4.23 Data Hasil Observasi Siklus II No Indikator Berpikir Kritis Siklus II Rata- rata Kriteria P.1 P.2 Skor Kriteria Skor Kriteria 1 Mengenal masalah 59 CK 67 K 63 CK 2 Menemukan cara- cara yang dapat dipakai untuk menangani masalah- masalah itu 60 CK 64 CK 62 CK 3 Mengumpulkan dan menyusun informasi yang diperlukan 66 CK 69 K 67,5 K 4 Menganalisis data 60 CK 68 K 64 CK 5 Menguji kesamaan- kesamaan dan kesimpulan- kesimpulan yang seorang ambil 60 CK 66 CK 63 CK 6 Membuat penilain yang tepat tentang hal-hal dan kualitas- kualitas tertentu dalam kehidupan sehari-hari 58 CK 63 CK 60,5 CK Berdasarkan tabel 4.23 indikator pertama memperoleh skor rata-rata 63 dengan kriteria cukup kritis CK. Indikator kedua memperoleh skor rata-rata 62 dengan kriteria cukup kritis CK. Indikator ketiga memperoleh skor rata 67,5 dengan kriteria kritis K. Indikator keempat memperoleh skor rata-rata 64 dengan kriteria cukup kritis CK. Indikator kelima memperoleh skor rata- PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI rata 60,5 dengan kriteria cukup kritis CK dan indikator ke enam memperoleh skor rata-rata 60,5 dengan kriteria cukup kritis CK. Peneliti juga menghitung persentase siswa keseluruhan yang mencapai kriteria cukup kritis yaitu sebesar 78,57 dan siswa yang belum mencapai kriteria cukup kritis sebesar 21,43. Hasil observasi ini sebagai sebagai penguat kemampuan berpikir kritis siswa, selain dari hasil kuesioner yang sudah dibagikan. Hasil observasi dapat dilihat di lampiran 19.

B. Pembahasan

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA TENTANG PERKALIAN DAN PEMBAGIAN MELALUI MODEL PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA TENTANG PERKALIAN DAN PEMBAGIAN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN STRATEGI MENCARI PASANGAN PADA

0 0 15

Peningkatan hasil belajar dan kemampuan berpikir kritis siswa kelas V SD Negeri Sarikarya pada materi satuan jarak dan kecepatan melalui model pembelajaran kontekstual.

5 32 344

Peningkatan hasil belajar dan kemampuan berpikir kritis siswa kelas III C pada materi perkalian dan pembagian melalui model pembelajaran kontekstual di SD Negeri Perumnas Condong Catur.

0 0 288

Peningkatan hasil belajar dan kemampuan berpikir kritis Matematika kelas V pada materi satuan jarak dan kecepatan melalui pembelajaran kontekstual SD N Jamus 2.

1 10 377

Peningkatan hasil belajar dan kemampuan berpikir kritis Matematika kelas III pada materi perkalian dan pembagian melalui pembelajaran Problem Based Learning SD Kanisius Klepu.

0 0 212

Peningkatan hasil belajar dan kemampuan berpikir kritis siswa kelas V SD Negeri Karangmloko 1 pada materi KPK dan FPB melalui pendekatan pembelajaran kontekstual.

2 13 277

Peningkatan hasil belajar dan kemampuan berpikir kritis siswa kelas IIIA pada materi perkalian dan pembagian melalui model pembelajaran kontekstual di SD Negeri Jongkang.

0 0 249

Peningkatan hasil belajar dan kemampuan berpikir kritis Matematika kelas IV pada materi KPK dan FPB melalui pembelajaran kontekstual SD Kanisius Klepu.

3 61 297

Peningkatan hasil belajar dan kemampuan berpikir kritis Matematika siswa kelas III pada materi operasi hitung campuran melalui model pembelajaran kontekstual SD Negeri Plaosan 1.

0 5 393

Peningkatan hasil belajar dan kemampuan berpikir kritis siswa kelas III SD Negeri Karangmloko 1 pada materi operasi hitung perkalian dan pembagian melalui pendekatan pembelajaran kontekstual.

1 9 359