Hasil Belajar Pengkajian Teori yang Relevan

termasuk kesadaran, keinginan untuk menerima stimulus, kontrol, dan seleksi gejala atau ransangan dari luar. Tugas pendidik mengarahkan perhatian peserta didik pada fenomena yang menjadi objek pembelajaran afektif. Misalnya pendidik mengarahkan peserta didik agar senang membaca buku, senang bekerja sama, dan sebagainya. b. Responding atau jawaban yakni reaksi yang diberikan oleh seseorang terhadap stimulasi yang datang dari luar. Hal ini mencakup ketepatan reaksi, perasaan, kepuasan dalam menjawab stimulus dari luar yang datang kepada dirinya. Dalam kegiatan belajar hal itu dapat ditunjukan antara lain melalui : bertanggung jawab dalam mengerjakan tugas, menaati peraturan, menggungkapkan perasaan, menanggapi pendapat, meminta maaf. Contoh hasil belajar ranah afektif jenjang menanggapi adalah peserta didik tumbuh hasratnya untuk mempelajari lebih jauh atau menggali lebih dalam lagi tentang konsep disiplin c. Valuing Penilaian berkenan dengan nilai dan kepercayaan terhadap gejala atau stimulus tadi. Dalam evaluasi ini termasuk didalamnya kesediannya menerima nilai, latar belakang, atau pengalaman untuk menerima nilai dan kesepakatan terhadap nilai tersebut. d. Organisasi yakni pengembangan dari nilai kedalam satu sistem organisasi, termasuk hubungan satu nilai dengan nilai lain, pemantapan, dan prioritas nilai yang telah dimilikinya. Yang termasuk kedalam organisasi ialah konsep tentang nilai, organisasi sistem nilai. e. Karakteristik nilai atau internalisasi nilai yakni keterpaduan semua sistem nilai yang telah dimiliki seseorang, yang mempengaruhi pola kepribadian dan tingkah lakunya. Kedalamnya termasuk keseluruhan nilai dan karakteristiknya. Ranah psikomotorik berkenaan dengan hasil belajar keterampilan dan kemampuan bertindak. Ada enam aspek ranah psikomotorik yakni : a. Gerakan refleks keterampilan pada gerakan yang tidak sadar b. Keterampilan pada gerakan-gerakan dasar c. Kemampuan perseptual, termasuk didalamnya membedakan visual, membedakan auditif, motoris dan lain-lain d. Kemampuan dibidang fisik, misalnya kekuatan, keharmonisan, dan ketepatan. e. Gerakan – gerakan skill, mulai dari keterampilan sederhana sampai pada keterampilan yang komplek f. Kemampuan yang berkenaan dengan komunikasi non-decursive seperti gerakan ekspresif dan interpretatif Tipe hasil belajar ranah psikomotorik berkenaan dengan keterampilan atau kemampuan bertindak setelah ia menerima pengalam belajar tertentu. Hasil belajar ini sebenarnya tahap lanjutan dari hasil PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI belajar afektif yang baru tampak dalam kecenderungan-kecenderungan untuk berperilaku. Contoh hasil belajar ranah afektif diatas dapat menjadi hasil belajar psikomotorik manakala siswa menunjukkan perilaku atau perbuatan tertentu sesuai dengan makna yang terkandung didalam ranah afektifnya sehingga kedua ranah tersebut jika dilukiskan akan tampak sebagai berikut Tabel 2.5 Hasil belajar afektif dan Hasil Belajar Psikomotorik Hasil Belajar Afektif Hasil Belajar Psikomotorik  Kemauan untuk menerima pelajaran dari guru  Segera memasuki kelas pada waktu guru datang dan duduk paling depan dengan mempersiapkan kebutuhan belajar  Perhatian siswa terhadap apa yang dijelaskan oleh guru  Mencatat bahan pelajaran dengan baik dan sistematis  Penghargaan siswa terhadap guru  Sopan, ramah dan hormat kepada guru pada saat guru menjelaskan pelajaran  Hasrat untuk bertanya kepada guru  Mengangkat tangan dan bertanya kepada guru mengenai bahan pelajaran yang belum jelas  Kemauan untuk mempelajari bahan pelajaran lebih lanjut  Keperpustakaan untuk belajar lebih lanjut untuk meminta informasi kepada guru tentang buku yang harus dipelajari, atau segera membentuk kelompok untuk diskusi  Kemauan untuk menerapkan hasil pelajaran  Melakukan latihan diri dalam memcahkan masalah bedasarkan konsep bahan yang telah diperolehnya atau menggunakanya dalam praktek kehidupannya  Senang terhadap guru dan mata pelajaran yang diberikannya  Akrab dan mau bergaul, mau berkomunikasi dengan guru, dan bertanya atau meminta saran bagaimana mempelajari mata pelajaran yang diajaarkannya. Hasil belajar afektif dan psikomotorik ada yang tampak pada saat proses belajar belajar berlangsung dan adapula yang baru tampak kemudian setelah pengajaran diberikan dalam praktek dalam kehidupannya dilingkungan keluarga,sekolah dan masyarakat. Itulah sebabnya hasil belajar afektif dan psikomotorik sifatnya lebih luas, lebih sulit dipantau namun memiliki nilai yang sangat berarti bagi kehidupan siswa sebab dapat secara langsung mempengaruhi perilakunya. Menurut Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 104 Tahun 2014 , pengertian hasil belajar adalah sebagai berikut : 1. Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik adalah proses pengumpulan informasibukti tentang capaian pembelajaran peserta didik dalam kompetensi sikap spiritual dan sikap sosial, kompetensi pengetahuan, dan kompetensi keterampilan yang dilakukan secara terencana dan sistematis, selama dan setelah proses pembelajaran. 2. Pendekatan Penilaian adalah proses atau jalan yang ditempuh dalam melakukan penilaian hasil belajar peserta didik. 3. Bentuk Penilaian adalah cara yang dilakukan dalam menilai capaian pembelajaran peserta didik, misalnya: penilaian unjuk kerja, penilaian projek, dan penilaian tertulis. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 4. Instrumen Penilaian adalah alat yang digunakan untuk menilai capaian pembelajaran peserta didik, misalnya: tes dan skala sikap 5. Ketuntasan Belajar adalah tingkat minimal pencapaian kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan meliputi ketuntasan penguasaan substansi dan ketuntasan belajar dalam konteks kurun waktu belajar. 6. Penilaian Autentik adalah bentuk penilaian yang menghendaki peserta didik menampilkan sikap, menggunakan pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh dari pembelajaran dalam melakukan tugas pada situasi yang sesungguhnya. 7. Penilaian Diri adalah teknik penilaian sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang dilakukan sendiri oleh peserta didik secara reflektif. 8. Penilaian Tugas adalah penilaian atas proses dan hasil pengerjaan tugas yang dilakukan secara mandiri danatau kelompok. 9. Penilaian Projek adalah penilaian terhadap suatu tugas berupa suatu investigasi sejak dari perencanaan, pelaksanaan, pengolahan data, sampai pelaporan. 10. Penilaian berdasarkan Pengamatan adalah penilaian terhadap kegiatan peserta didik selama mengikuti proses pembelajaran. 11. Ulangan Harian adalah penilaian yang dilakukan setiap menyelesaikan satu muatan pembelajaran. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 12. Ulangan Tengah Semester adalah penilaian yang dilakukan untuk semua muatan pembelajaran yang diselesaikan dalam paruh pertama semester. 13. Ulangan Akhir Semester adalah penilaian yang dilakukan untuk semua muatan pembelajaran yang diselesaikan dalam satu semester. 14. Nilai modus adalah nilai terbanyak capaian pembelajaran pada ranah sikap. 15. Nilai rerata adalah nilai rerata capaian pembelajaran pada ranah pengetahuan. 16. Nilai optimum adalah nilai tertinggi capaian pembelajaran pada ranah keterampilan. Penilaian Hasil Belajar oleh pendidik memiliki fungsi untuk memantau kemajuan belajar, memantau hasil belajar, dan mendeteksi kebutuhan perbaikan hasil belajar peserta didik secara berkesinambungan. Berdasarkan fungsinya Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik meliputi: a. Formatif yaitu memperbaiki kekurangan hasil belajar peserta didik dalam sikap, pengetahuan, dan keterampilan pada setiap kegiatan penilaian selama proses pembelajaran dalam satu semester, sesuai dengan prinsip Kurikulum 2013 agar peserta didik tahu, mampu dan mau. Hasil dari kajian terhadap kekurangan peserta didik digunakan untuk memberikan pembelajaran remedial dan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI perbaikan RPP serta proses pembelajaran yang dikembangkan guru untuk pertemuan berikutnya; dan b. Sumatif yaitu menentukan keberhasilan belajar peserta didik pada akhir suatu semester, satu tahun pembelajaran, atau masa pendidikan di satuan pendidikan. Hasil dari penentuan keberhasilan ini digunakan untuk menentukan nilai rapor, kenaikan kelas dan keberhasilan belajar satuan pendidikan seorang peserta didik. Lingkup Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik mencakup kompetensi sikap spiritual dan sosial, pengetahuan, dan keterampilan. 1. Sikap Spiritual dan Sosial Sasaran Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik pada ranah sikap spiritual dan sikap sosial adalah sebagai berikut. Tabel 2.6 Sasaran Penilaian Hasil Belajar Tingkatan Sikap Deskripsi Menerima nilai Kesediaan menerima suatu nilai dan memberikan perhatian terhadap nilai tersebut Menanggapi nilai Kesediaan menjawab suatu nilai dan ada rasa puas dalam membicarakan nilai tersebut Menghargai nilai Menganggap nilai tersebut baik; menyukai nilai tersebut; dan komitmen terhadap nilai tersebut Menghayati nilai Memasukkan nilai tersebut sebagai bagian dari sistem nilai dirinya Mengamalkan nilai Mengembangkan nilai tersebut sebagai ciri dirinya dalam berpikir, berkata, berkomunikasi, dan bertindak karakter sumber: Olahan Krathwohl dkk.,1964 7. Pengetahuan Sasaran Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik pada kemampuan berpikir adalah sebagai berikut Tabel 2.7 Sasaran Penilaian Hasil Belajar Kemampuan Berpikir Deskripsi Mengingat: mengemukakan kembali apa yang sudah dipelajari dari guru, buku, sumber lainnya sebagaimana aslinya, tanpa melakukan perubahan Pengetahuan hafalan, ketepatan, kecepatan, kebenaran pengetahuan yang diingat dan digunakan ketika menjawab pertanyaan tentang fakta, definisi konsep, prosedur, hukum, teori dari apa yang sudah dipelajari di kelas tanpa berubah Memahami: Sudah ada proses pengolahan dari bentuk aslinya tetapi arti dari kata, istilah, tulisan, grafik, tabel, gambar, foto tidak berubah. Kemampuan mengolah pengetahuan yang dipelajari menjadi sesuatu yang baru seperti menggantikan suatu kataistilah dengan kataistilah lain yang sama maknanya; menulis kembali suatu kalimatparagraftulisan dengan kalimatparagraftulisan sendiri dengan tanpa mengubah artinya informasi aslinya; mengubah bentuk komunikasi dari bentuk kalimat ke bentuk grafiktabelvisual atau sebaliknya; memberi tafsir suatu kalimatparagraftulisandata sesuai dengan kemampuan peserta didik; memperkirakan kemungkinan yang terjadi dari suatu informasi yang terkandung dalam suatu kalimatparagraftulisandata. Menerapkan: Menggunakan informasi, konsep, prosedur, prinsip, hukum, teori yang sudah dipelajari untuk sesuatu yang barubelum dipelajari Kemampuan menggunakan pengetahuan seperti konsep massa, cahaya, suara, listrik, hukum penawaran dan permintaan, hukum Boyle, hukum Archimedes, membagi mengalimenambahmengurangimenju m-lah, menghitung modal dan harga, hukum persamaan kuadrat, menentukan arah kiblat, menggunakan jangka, menghitung jarak tempat di peta, menerapkan prinsip kronologi dalam menentukan waktu suatu bendaperistiwa, dan sebagainya dalam mempelajari sesuatu yang belum pernah dipelajari sebelumnya. Menggunakan keterampilan yang telah dipelajarinya terhadap suatu informasi yang belum diketahuinya dalam mengelompokkan informasi, menentukan keterhubungan antara satu kelompok informasi dengan kelompok informasi lainnya, antara fakta dengan konsep, antara argumentasi dengan kesimpulan, benang merah pemikiran antara satu karya dengan karya lainnya Kemampuan mengelompokkan benda berdasarkan persamaan dan perbedaan ciri-cirinya, memberi nama bagi kelompok tersebut, menentukan apakah satu kelompok sejajarlebih tinggilebih luas dari yang lain, menentukan mana yang lebih dulu dan mana yang belakangan muncul, menentukan mana yang memberikan pengaruh dan mana yang menerima pengaruh, menemukan keterkaitan antara fakta dengan kesimpulan, menentukan konsistensi antara apa yang dikemukakan di bagian awal dengan bagian berikutnya, menemukan pikiran pokok penulispembicaranara sumber, menemukan kesamaan dalam alur berpikir antara satu karya dengan karya lainnya, dan sebagainya Mengevaluasi: Menentukan nilai suatu benda atau informasi berdasarkan suatu kriteria Kemampuan menilai apakah informasi yang diberikan berguna, apakah suatu informasibenda menarikmenyenangkan bagi dirinya, adakah penyimpangan dari kriteria suatu pekerjaankeputusan peraturan, memberikan pertimbangan alternatif mana yang harus dipilih berdasarkan kriteria, menilai benarsalahbagusjelek dan sebagainya suatu hasil kerja berdasarkan kriteria. Mencipta: Membuat sesuatu yang baru dari apa yang sudah ada sehingga hasil tersebut merupakan satu kesatuan utuh dan berbeda dari komponen yang digunakan untuk membentuknya Kemampuan membuat suatu ceritatulisan dari berbagai sumber yang dibacanya, membuat suatu benda dari bahan yang tersedia, mengembangkan fungsi baru dari suatu benda, mengembangkan berbagai bentuk kreativitas lainnya. sumber: Olahan Anderson, dkk. 2001. Sasaran Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik pada dimensi pengetahuan adalah sebagai berikut. Tabel 2.8 Sasaran Penilaian Hasil Belajar Dimensi Pengetahuan Deskripsi Faktual Pengetahuan tentang istilah, nama orang, nama benda, angka, tahun, dan hal-hal yang terkait secara khusus dengan suatu mata pelajaran. Konseptual Pengetahuan tentang kategori, klasifikasi, keterkaitan antara satu kategori dengan lainnya, hukum kausalita, definisi, teori Prosedural Pengetahuan tentang prosedur dan proses khusus dari suatu mata pelajaran seperti algoritma, teknik, metoda, dan kriteria untuk menentukan ketepatan penggunaan suatu prosedur. Metakognitif Pengetahuan tentang cara mempelajari pengetahuan, menentukan pengetahuan yang penting dan tidak penting strategic knowledge, pengetahuan yang sesuai dengan konteks tertentu, dan pengetahuan diri self-knowledge. Sumber: Olahan dari Andersen, dkk., 2001 8. Keterampilan Sasaran Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik pada keterampilan abstrak berupa kemampuan belajar adalah sebagai berikut. Tabel 2.9 Sasaran Penilaian Hasil Belajar Kemampuan Belajar Deskripsi Mengamati Perhatian pada waktu mengamati suatu objekmembaca suatu tulisanmendengar suatu penjelasan, catatan yang dibuat tentang yang diamati, kesabaran, waktu on task yang digunakan untuk mengamati Menanya Jenis, kualitas, dan jumlah pertanyaan yang diajukan peserta didik pertanyaan faktual, konseptual, prosedural, dan hipotetik Mengumpulkan informasimencoba Jumlah dan kualitas sumber yang dikajidigunakan, kelengkapan informasi, validitas informasi yang dikumpulkan, dan instrumenalat yang digunakan untuk mengumpulkan data. Menalarmeng- asosiasi Mengembangkan interpretasi, argumentasi dan kesimpulan mengenai keterkaitan informasi dari dua faktakonsep, interpretasi argumentasi dan kesimpulan mengenai keterkaitan lebih dari dua faktakonsepteori, mensintesis dan argumentasi serta kesimpulan keterkaitan antarberbagai jenis faktakonsepteori pendapat; mengembangkan interpretasi, struktur baru, argumentasi, dan kesimpulan yang menunjukkan hubungan fakta konsepteori dari dua sumber atau lebih yang tidak bertentangan; mengembangkan interpretasi, struktur baru, argumentasi dan kesimpulan dari konsepteoripendapat yang berbeda dari berbagai jenis sumber. Mengomunikasikan Menyajikan hasil kajian dari mengamati sampai menalar dalam bentuk tulisan, grafis, media elektronik, multi media dan lain-lain. Sumber: Olahan Dyers Sasaran Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik pada keterampilan kongkret adalah sebagai berikut. Tabel 2.10 Sasaran Penilaian Hasil Belajar Keterampilan kongkret Deskripsi Persepsi perception Menunjukan perhatian untuk melakukan suatu gerakan Kesiapan set Menunjukan kesiapan mental dan fisik untuk melakukan suatu gerakan Meniru guided response Meniru gerakan secara terbimbing PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Membiasakan gerakan mechanism Melakukan gerakan mekanistik Mahir complex or overt response Melakukan gerakan kompleks dan termodifikasi Menjadi gerakan alami adaptation Menjadi gerakan alami yang diciptakan sendiri atas dasar gerakan yang sudah dikuasai sebelumnya Menjadi tindakan orisinal origination Menjadi gerakan baru yang orisinal dan sukar ditiru oleh orang lain dan menjadi ciri khasnya Sumber: Olahan dari kategori Simpson

B. Kerangka Berfikir

Berdasarkan kajian teori sebagai mana telah di paparkan di atas, maka dalam penelitian ini dipandang perlu mengajukan kerangka pemikiran :

1. Perilaku guru berdasarkan Kompetensi Inti

– 2 Sikap dan perilaku guru juga berperan penting dalam pembentukan sikap siswa seperti yang dikemukakan dalam istilah jawa yaitu guru di gugu lan ditiru yang artinya dalam bahasa Indonesia Guru dianut dan ditiru jadi apapun yang dilakukan guru dari segi sikap, perkataan, perilaku akan ditiru oleh siswa maka apabila guru berperilaku baik maka siswa juga berperilaku baik. Di dalam memberikan contoh sikap guru harus dapat menerikan contoh dan teladan bagi siswa yang sesuai dengan Kompetensi Inti – 2 karena penilaian sikap yang dilakukan oleh guru kepada siswa ada di dalam Kompetensi Inti – 2. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Ada tujuh aspek di dalam Kompetensi Inti – 2 yaitu ; Jujur, Disiplin, Tanggung Jawab, Toleransi, Gorong Royong, Sopan Santun, Percaya Diri, maka diharapkan sebelum guru memberikan penilai sikap pada siswa guru harus terlebih dahulu memerikan contoh dan teladan perilaku sikap sesuai dengan Kompetensi Inti – 2 agar siswa dapat menyerapnya dan berperilaku dengan baik.

2. Hubungan Persepsi Siswa Terhadap Perilaku Guru Berdasarkan

Kompetensi Inti – 2 dengan Nilai Afektif Persepsi siswa terhadap perilaku guru sesuai Kompetensi Inti – 2 dengan hasil belajar afektif di duga memiliki hubungan terhadap hasil belajar afektif. Maka kerangka berfikir yang dapat peneilti paparkan adalah sebagai berikut : Perilaku dan sikap guru akan menjadi panutan bagi siswa maka dari itu guru harus memberikan contoh dan teladan yang baik. Apa bila persepsi siswa terhadap perilaku guru rendah dan nilai afektif rendah maka guru belum secara maksimal dalam membeikan contoh dan sikap perilaku yang sesuai dengan Kompetensi Inti – 2 sebaliknya apa bila hasil persepsi siswa terhadap perilaku guru tinggi dan nilai afektif juga tinggi maka guru sudah memberikan contoh dan sikap perilaku yang sesuai dengan Kompetensi Inti – dengan mkasimal dan baik.

C. Perumusan Hipotesis

Berdasarkan kajian teoritis sebagaimana telah dipaparkan di atas, maka dirumuskan hipotesis sebagai berikut : Ha = Ada hubungan persepsi siswa terhadap perilaku guru sesuai kompetensi Inti – 2 Jujur, disiplin, tanggung jawab, toleransi, sopan santun dan percaya diri dan nilai afektif di SMP N 2 TURI Yogyakarta. Perumusan Hipotesis PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 41

BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian Penelitian yang dilakukan adalah Diskriptif asosiatif pada siswa-siswi kelas VIII B sejumlah 32 siswa, karena peneliti akan mendiskripsikan tentang Presepsi siswa terhadap perilaku guru sesuai KI 2 dan nilai afektif. Pengertian penelitian deskriptif menurut Sugiono 2008:5 adalah sebagai berikut : “peneitian deskriptif adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui variable mandiri, baik satu variable atau lebih independen tanpa membuat perbandingan, atau menghubungkan dengan variable yang lain.” Sedangkan penelitian asosiatif menurut sugiono2008:8 adalah sebagi berikut : “penelitian asosiatif merupakan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dua variable atau lebih.” Jadi penelitian Diskriptif asosiatif adalah penelitian yang akan mendiskripsikan dan menguraikan permasalahan yang bertujuan untuk megetahui hubungan dua variable atau lebih. B. Waktu dan Tempat Penelitian a. Waktu Penelitian Penelitian ini di laksanakan bulan Januari - Juni 2015 b. Tempat Penelitian SMP N 2 Turi, Sleman, Yogyakarta

C. Variabel Penelitian

Variabel adalah konsep yang diberi lebih dari satu nilai. Setelah mengemukakan beberapa populasi bedasarkan konsep dan teori tertentu, penelitian perlu menentukan variabel-variabel penelitian dan selanjutnya merumuskan hipotesis bedasarkan hubungan antar variabel. Fenomena sosial dapat dijelaskna dan diramalkan apabila hubungan antara variabel tertentu telah diketahui. Dalam penelitian ini terdapat dua variabel yaitu : 1. Variabel nilai afektif Y 2. Variabel persepsi siswa terhadap perilaku guru sesuai dengan kompetensi inti-2 X D. Subjek dan Objek Penelitian a. Subjek Penelitian Subjek penelitian ini adalah guru IPS dan siswa kelas VII B. b. Objek penelitiannya adalah “Persepsi Siswa Terhadap Perilaku Guru Sesuai Kompetensi Inti-2 dan Nilai afektif ” E. Teknik Sampling 1. Populasi Penelitian Penelitian ini ditunjukan pada suatu populasi. Populasi adalah keseluruhan dari subjek penelitian atau keseluruhan unsur-unsur yang memiliki karakteristik yang sama Arikunto 2006:130. Populasi dari penelitian ini adalah siswa-siswi kelas VIII B sejumlah 32 siswa. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI