Teknik Analis Data METODE PENELITIAN

kurang oleh karena itu perlu dilakukan uji normalitas. . premastuti.2014:26. Pengujian normalitas dilakukan dengan cara pengujian normalisa bivariat. Apabila R square mendekati 1 maka data tersebut normal. b Korelasi Koefisien korelasi adalah besaran yang dapat menunjukan kekuatan hubungan antara dua variable dan dapat diketahui berdasarkan nilai berdasarkan nilai r analisis korelasi. Selanjutnya besar nilai r dapat dapat diinterpretasikan untuk memperkirakan kekuatan hubungan korelasi , seperti ditampilkan pada table berikut.triton.2005.92 Tabel 3.4 Interpretasi Terhadap Nilai r Hasil Analisis Korelasi Interval Nilai r Interpretasi 0,001 – 0,200 Korelasi sangat lemah 0,201 – 0,400 Korelasi lemah 0,401 – 0,600 Korelasi cukup kuat 0,601 – 0,800 Korelasi kuat 0,801 – 1,000 Korelasi sangat kuat Interpretasi berlaku untuk nilai r positif maupun negatif Tabel 3.5 Hasil Uji Normalitas Model Summary and Parameter Estimates Dependent Variable:chisquare Equation Model Summary Parameter Estimates R Square F df1 df2 Sig. Constant b1 Linear .849 168.224 1 30 .000 .026 .026 The independent variable is Mahalanobis Distance. Dari tabel diatas diketahui bahwa hasil pengujian normalitas normal dikarenakan R Square 0,849 mendekati 1 maka dapat disimpulkan uji normalitas data normal. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 3. Pengujian Hipotesis Untuk menguji hipotesis mengenai hubungan pelaksanaan kurikulum 2013 ditinjau dari kompetensi Inti 2 dengan hasil belajar pada mata pelajaran IPS menggunakan analisis Uji Rank Sperman sebagai berikut suliyanto, 2014:160 1 6 1 2 2      N N d x pxy Dasar pengambilan keputusan : Jika sig 2-tailed 0.05 maka Ho ditolak Jika sig 2-tailed 0.05 Ho diterima Setelah melalui pengujian hipotesis signifikan Ho ditolak, maka unruk menentukan keeratan hubungan bisa digunakan : PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 57

BAB 1V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

A. Analisis Data Korelasi Persepsi Siswa Terhadap Perilaku Guru

Dengan Nilai Afektif Variabel terikat Dependet Variable dalam penelitian ini adalah Nilai Afektif Y dan Variabel bebas Indepent Variable dalam penelelitian ini adalah persepsi siswa terhadap perilaku guru yang sesuai dengan Kompetensi Inti 2X. Dan hasil penelitian semua siswa mendaptkan hasil belajar afektif baik B, maka analisis korelasi tidak bisa dilakukan, oleh karena itu analisis yang digunakan analisis data deskriptif. Guru memeberikan penilaian afektif kepada semua siswa baik B karena nilai ketuntasan belajar untuk penilaian sikap kompetensi Inti 2 kurikulum ini menimal baik B sehingga apabila guru memberi nilai dibawah kriteria ketentuan maka siswa tidak bisa naik kelas. Dari hasil penilaian afektif yang diperoleh semua siswa baik sehingga persepsi siswa terhadap perilaku guru sesuai kompetensi Inti 2 dengan niali afektif tidak bisa dikorelasikan, oleh karena iti analisis yang digunakan analisis deskripsi. Dalam penelitian yang menjadi populasi adalah siswa siswi SMP 2 Turi Yogyakarta, tetapi yang digunakan untuk sampelmerupakan siswa-siswi kelas VII B yang berjumlah 32 siswa responden. Data yang diperoleh dari kuisioner merupakan data mengenai persepsi siswa terhadap perilaku guru sesuai dengan Kompetensi Inti 2, sedangkan untuk variable hasil belajar afektif pada mata pelajaran IPS diperoleh dari informasi pihak sekolah dan raport sekolah.

1. Deskripsi Data

a. Deskripsi data bedasarkan Jenis Kelamin Karakteristik dapat dideskripsikan berdasarkan jenis kelamin Tabel 4.1 Data berdasarkan jenis kelamin Jenis Kelamin Frekuensi orang Presentase Laki – laki 14 47 Perempuan 18 53 Jumlah 32 100 Pada table diatas menunjukkan dari seluruh responden yang berjumlah 32 siswa, Sebagian besar berjenis kelamin perempuan yakni 17 siswa atau 53 dan sisam=nya adalah respon laki-laki berjumlah 15 orang atau 47 . b. Deskripsi Skor Persepsi Siswa Berdasarkan data mengenai data hasil persepsi siswa dapat diketahui skor tertinggi 173 dan skor terendah sebesar 132. Data dinyatakan dalam bentuk daftar tabulasi frekuensi dengan berdasarkan pada Pedoman Acuan Patokan II PAP II berikut tabel data frekuensi skor persepsi siswa : Tabel 4.2 Tabel Data Frekuensi skor persepsi siswa NO Interval Skor Frekuensi Presentasi Kategori 1 151 – 176 24 75 Sangat Baik 2 131 – 150 8 25 Baik 3 118 – 130 Cukup 4 105 - 117 Tidak Baik 5 Dibawah 105 Kurang Jumlah 32 100 Tabel diatas menunjukan bahwa 24 siswa 75 memiliki persepsi sangat baik, 8 siswa 25 memiliki persepsi baik, dan tidak ada siswa yang memiliki persepsi cukup. Hal ini didukung dengan adanya mean 160, median 155,5 dan mode 167. Nilai mean sebesar 160 apabila dimasukan pada tabel PAP II terletak pada rentang 151 – 176 yaitu pada kategori Sangat Baik. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sebagian besar para siswa memiliki persepsi sangat baik. c. Deskripsi Hasil Belajar Afektif Tabel 4.3 Hasil Belajar Afektif Predikat Jumlah Presentasi Sangat Baik 17 siswa 53 Baik 15 siswa 47 Cukup - PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Tabel di atas menunjukkan sejumlah 15 siswa mendapatkan predikat Sangat Baik SB dan 17 siswa mendapatkan predikat Baik B. Maka dapat disimpulkan bahwa sebagian siswa mendapatkan nilai atau predikat Baik B.

B. Hasil Uji Korelasi

1. Korelasi Persepsi Siswa Terhadap Perilaku Guru Sesuai Kompetensi

Inti – 2 Berikut adalah hasil olahan data korelasi antara Variabel Kejujuran dengan Nilai afektif yang terdiri dari 7 aspek yaitu aspek Kejujuran, Aspek Disiplin, Aspek Tanggung Jawab, Aspek Toleransi, Aspek Gorong Royong, Aspek Sopan Santun. Tabel 4.4 Uji Hasil Korelasi Kompetensi Inti – 2 dengan Nilai Afektif Correlations Skor.Persepsi Nilai.Afektif Spearmans rho Skor.Perse psi Correlation Coefficient 1.000 -.020 Sig. 2-tailed . .912 N 32 32 Nilai.Afektif Correlation Coefficient -.020 1.000 Sig. 2-tailed .912 . N 32 32 Pada tabel diatas dapat dilihat hasil output pada Sperman, untuk korelasi variabel kejujuran dengan nilai afektif diperoleh angka Sig. 2-tailed 0,912 yang menunjukan tidak ada hubungan dan menunjukakan tidak signifikan antara Kompetensi Inti 2 dengan Nilai Afektif. a. Korelasi antara Variabel kejujuran dengan Nilai Afektif Tabel 4.5 Uji hasil Korelasi Aspek Kejujuran dengan Nilai Afektif Correlations Indikator.jujur Nilai.Afektif Spearmans rho Indikator.juju r Correlation Coefficient 1.000 -.120 Sig. 2-tailed . .512 N 32 32 Nilai.Afektif Correlation Coefficient -.120 1.000 Sig. 2-tailed .512 . N 32 32 Pada tabel diatas dapat dilihat hasil output pada Sperman, untuk korelasi variabel kejujuran dengan nilai afektif diperoleh angka Sig. 2-tailed 0,512 yaitu tidak menunjukan adanya hubungan dan tidak signifikan karena anggka tersebut diatas 0,05, artinya informasi perilaku kejujuran guru direspon oleh siswa sangat kecil. Namun juga dapat dipengarui adanya faktor penilaian yang dilakukan oleh guru. Guru memberikan niali afektif kepada siswa minimal B sebagai syarat kenaikan kelas. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI