mendengar, menyimak, melihat,
menonton, dan sebagainya dengan
atau tanpa alat suatu
objekmembaca suatu
tulisanmendengar suatu penjelasan,
catatan yang dibuat tentang yang
diamati, kesabaran, waktu on task yang
digunakan untuk mengamati
Menanya questioning
membuat dan mengajukan
pertanyaan, tanya jawab, berdiskusi
tentang informasi yang belum
dipahami, informasi tambahan yang ingin
diketahui, atau sebagai klarifikasi.
jenis, kualitas, dan jumlah pertanyaan
yang diajukan peserta didik
pertanyaan faktual, konseptual,
prosedural, dan hipotetik
Mengumpulkan informasimencob
a experimenting mengeksplorasi,
mencoba, berdiskusi, mendemonstrasikan,
meniru bentukgerak,
melakukan eksperimen,
membaca sumber lain selain buku teks,
mengumpulkan data dari nara sumber
melalui angket, wawancara, dan
memodifikasi menambahimengem
-bangkan jumlah dan kualitas
sumber yang dikajidigunakan,
kelengkapan informasi, validitas
informasi yang dikumpulkan, dan
instrumenalat yang digunakan untuk
mengumpulkan data.
MenalarMengaso siasi associating
mengolah informasi yang sudah
dikumpulkan, menganalisis data
dalam bentuk membuat kategori,
mengasosiasi atau
faktakonsepteori, menyintesis dan
argumentasi serta kesimpulan
keterkaitan antarberbagai jenis
faktakonsepteori
menghubungkan fenomenainformasi
yang terkait dalam rangka menemukan
suatu pola, dan menyimpulkan.
pendapat; mengembangkan
interpretasi, struktur baru, argumentasi,
dan kesimpulan yang menunjukkan
hubungan faktakonsepteori
dari dua sumber atau lebih yang tidak
bertentangan; mengembangkan
interpretasi, struktur baru, argumentasi dan
kesimpulan dari konsepteoripenda-
pat yang berbeda dari berbagai jenis
sumber.
Mengomunikasik an
communicating
menyajikan laporan dalam bentuk bagan,
diagram, atau grafik; menyusun laporan
tertulis; dan menyajikan laporan
meliputi proses, hasil, dan kesimpulan
secara lisan menyajikan hasil
kajian dari mengamati sampai
menalar dalam bentuk tulisan, grafis,
media elektronik, multi media dan lain-
lain
6. Hasil Belajar
Penilaian hasil belajar peserta didik merupakan sesuatu yang sangat penting dan strategis dalam kegiatan belajar mengajar. Dengan
penilaian hasil belajar maka dapat diketahui seberapa besar keberhasilan peserta didik telah menguasai kompetensi atau materi
yang telah diajarkan oleh guru. Dengan penilaian hasil belajar yang baik akan memberikan informasi yang bermanfaat dalam perbaikan
kualitas proses belajar mengajar. Sebaliknya, kalau terjadi kesalahan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
dalam penilaian hasil belajar, maka akan terjadi salah informasi tentang kualitas proses belajar dan pada akhirnya tujuan pendidikan yang
sesungguhnya tidak akan tercapai. Hasil belajar adalah kompetensi atau kemampuan tertentu baik
kognitif, afektif maupun psikomotorik yang dicapai atau dikuasai peserta didik setelah mengkuti proses belajar mengajar. Hamalik 2003
menjelaskan bahwa hasil belajar adalah pola-pola perbuatan, nilai-nilai, pengertian-pengertian, dan sikap-sikap serta kemampuan peserta didik.
Hasil belajar merupakan bagian terpenting dalam pembelajaran. Nana Sudjana 2009: 3 mendefinisikan hasil belajar siswa pada
hakikatnya adalah perubahan tingkah laku sebagai hasil belajar dalam pengertian yang lebih luas mencakup bidang kognitif, afektif, dan
psikomotorik.
Ranah kognitif berkenaan dengan hasil belajar intelektual yang terdiri dari enam aspek yaitu pengetahuan atau ingatan, pemahaman,
aplikasi, analisis, sintesism dan evaluasi. Kedua aspek pertama disebut kognitif tingkat rendah dan keempat aspek berikutnya termasuk tingkat
tinggi.
Dimyati dan Mudjiono 2006: 3-4 juga menyebutkan hasil belajar merupakan hasil dari suatu interaksi tindak belajar dan tindak mengajar.
Dari sisi guru, tindak mengajar diakhiri dengan proses evaluasi hasil belajar. Dari sisi siswa, hasil belajar merupakan berakhirnya pengajaran
dari puncak proses belajar. Benjamin S. Bloom Dimyati dan Mudjiono, PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2006: 26-27 menyebutkan enam jenis perilaku ranah kognitif, sebagai
berikut:
a. Pengetahuan, mencapai kemampuan ingatan tentang hal yang telah dipelajari dan tersimpan dalam ingatan. Pengetahuan itu berkenaan
dengan fakta, peristiwa, pengertian kaidah, teori, prinsip, atau metode.
b. Pemahaman, mencakup kemampuan menangkap arti dan makna tentang hal yang dipelajari.
c. Penerapan, mencakup kemampuan menerapkan metode dan kaidah untuk menghadapi masalah yang nyata dan baru.
d. Analisis, mencakup kemampuan merinci suatu kesatuan ke dalam bagian-bagian sehingga struktur keseluruhan dapat dipahami
dengan baik. Misalnya mengurangi masalah menjadi bagian yang telah kecil.
e. Sintesis, mencakup kemampuan membentuk suatu pola baru. Misalnya kemampuan menyusun suatu program.
f. Evaluasi, mencakup kemampuan membentuk pendapat tentang
beberapa hal berdasarkan kriteria tertentu. misalnya, kemampuan menilai hasil ulangan.
Berdasarkan pengertian hasil belajar di atas, disimpulkan bahwa hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa
setelah menerima pengalaman belajarnya. Hasil belajar dapat dilihat melalui kegiatan evaluasi yang bertujuan untuk mendapatkan data
pembuktian yang akan menunjukkan tingkat kemampuan siswa dalam mencapai tujuan pembelajaran. Hasil belajar yang diteliti dalam
penelitian ini adalah hasil belajar kognitif yang mencakup tiga tingkatan yaitu pengetahuan C1, pemahaman C2, dan penerapan C3.
Instrumen yang digunakan untuk mengukur hasil belajar siswa pada aspek kognitif adalah tes.
Ranah afektif berkenaan dengan sikap yang terdiri dari lima aspek yakni
penerimaan, jawabanreaksi,
penilaian organisasi
dan internalisasi. Beberapa ahli mengatakan bahwa sikap seseorang dapat
diramalkan perubahanya, bila seseorang telah memiliki penguasaan kognitif tingkat tinggi. Penilaian hasil belajar afektif kurang mendapat
perhatian dari guru. Para guru lebih banyak menilai ranah kognitif semata-mata. Tipe hasil belajar afektif tanpak pada siswa dalam
berbagai tingkah laku seperti perhatiannya terhadap pelajaran, disiplin, motivasi belajar, menghargai guru dan teman sekelas, kebiasaan belajar,
dan hubungan sosial Ada beberapa jenis kategori ranah afektif sebagai hasil belajar.
Kategorinya dimulai dari tingkat yang dasar atau sederhana sampai tingkat yang komplek.
a. Reciving atau attending yakni semacam kepekaan dalam menerima
ransangan stimulasi dari luar yang datang kepada siswa dalam bentuk masalah, situasi, gejala, dan lain-lain. Dalam tipe ini
termasuk kesadaran, keinginan untuk menerima stimulus, kontrol, dan seleksi gejala atau ransangan dari luar.
Tugas pendidik mengarahkan perhatian peserta didik pada fenomena yang menjadi objek pembelajaran afektif. Misalnya
pendidik mengarahkan peserta didik agar senang membaca buku, senang bekerja sama, dan sebagainya.
b. Responding atau jawaban yakni reaksi yang diberikan oleh
seseorang terhadap stimulasi yang datang dari luar. Hal ini mencakup ketepatan reaksi, perasaan, kepuasan dalam menjawab
stimulus dari luar yang datang kepada dirinya. Dalam kegiatan belajar hal itu dapat ditunjukan antara lain melalui
: bertanggung jawab dalam mengerjakan tugas, menaati peraturan, menggungkapkan perasaan, menanggapi pendapat, meminta maaf.
Contoh hasil belajar ranah afektif jenjang menanggapi adalah peserta didik tumbuh hasratnya untuk mempelajari lebih jauh atau
menggali lebih dalam lagi tentang konsep disiplin c.
Valuing Penilaian berkenan dengan nilai dan kepercayaan terhadap gejala atau stimulus tadi. Dalam evaluasi ini termasuk
didalamnya kesediannya menerima nilai, latar belakang, atau pengalaman untuk menerima nilai dan kesepakatan terhadap nilai
tersebut. d.
Organisasi yakni pengembangan dari nilai kedalam satu sistem organisasi, termasuk hubungan satu nilai dengan nilai lain,