Pergeseran viskositas Daya sebar

dibandingkan dengan formula FAB untuk melihat pengaruh dari Tween 80 pada level tinggi propilen glikol. Hasil uji Wilcoxon menunjukkan bahwa F1 : FA dan FB : FAB memiliki nilai p-value lebih besar dari 0,05. Uji Wilcoxon dikatakan bahwa data berbeda bermakna jika p-value lebih kecil dari 0,05. Jadi dapat disimpulkan bahwa level rendah propilen glikol, Tween 80 tidak memberikan pengaruh pada viskositas krim ekstrak daun jambu biji dan level tinggi propilen glikol, Tween 80 juga tidak memberikan pengaruh terhadap viskositas krim ekstrak daun jambu biji.

2. Pergeseran viskositas

Data pergeseran viskositas diolah secara statistik dengan menggunakan program R 3.1.1. Uji statistik yang dilakukan pertama kali yaitu uji Shapiro-Wilk. Uji Shapiro-Wilk menunjukkan apakah suatu data berdistribusi normal atau tidak. Tabel XIII. Uji Shapiro-Wilk untuk respon pergeseran viskositas Formula p-value F1 0,9811 FA 0,7014 FB 0,6661 FAB 0,06959 Berdasarkan tabel XIII menunjukkan bahwa p-value lebih dari 0,05, artinya keempat formula memiliki data yang normal. Tabel XIV. Uji Levene’s test untuk respon pergeseran viskositas Respon PrF Pergeseran viskositas 0,5521 Uji berikutnya yaitu levene’s test untuk mengetahui kesamaan varian. Jika nilai Pr F lebih besar daripada 0,05 berarti data memiliki kesamaan varian dan jika nilai Pr F kurang dari 0,05 berarti data tidak memiliki kesamaan varian. Berdasarkan tabel XIV menghasilkan PrF lebih dari 0,05, artinya data memiliki kesamaan varian. Tabel XV. Hasil uji ANAVA respon pergeseran viskositas Faktor Df Sum of square Mean square F PrF Tween 80 1 2099,60 2099,60 54,3220 7,839e-05 Propilen glikol 1 137,43 137,43 3,5557 0,09607 Interaksi 1 60,44 60,44 1,5636 0,24647 Residual 8 309,21 38,65 Uji ANAVA dapat dilakukan apabila data telah memenuhi syarat parameterik yaitu data normal dan memiliki kesamaan varian. Jika hasil uji ANAVA menghasilkan nilai PrF kurang dari 0,05 berarti data berbeda bermakna. Sebaliknya nilai PrF lebih dari 0,05 berarti data berbeda tidak bermakna. Berdasarkan tabel XV dapat dilihat bahwa nilai PrF Tween 80 sebesar 7,839e-05. Hal ini berarti bahwa Tween 80 memiliki pengaruh terhadap respon pergeseran viskositas, sedangkan propilen glikol dan interaksi dari Tween 80 dan propilen glikol tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap respon pergeseran viskositas.

3. Daya sebar

Daya sebar menunjukkan kemampuan sediaan untuk menyebar pada saat diaplikasikan pada permukaan kulit. Data daya sebar yang diperoleh kemudian dilakukan uji statistik. Uji statistik yang pertama kali dilakukan yaitu Shapiro -Wilk . Tabel XVI . Uji Shapiro -Wilk untuk respon daya sebar Formula p-value F1 0,1572 FA 0,6788 FB 0,8264 FAB 0,9152 Uji Shapiro-Wilk bertujuan untuk mengetahui normalitas data. Berdasarkan tabel XVI menunjukkan bahwa p-value lebih dari 0,05, artinya keempat formula memiliki data yang normal. Tabel XVII. Uji Levene’s test untuk respon daya sebar Respon PrF Daya sebar 0,9166 Uji berikutnya yaitu levene’s test untuk mengetahui kesamaan varian. Jika nilai Pr F lebih besar daripada 0,05 berarti data memiliki kesamaan varian dan jika nilai Pr F kurang dari 0,05 berarti data tidak memiliki kesamaan varian. Berdasarkan tabel XVII menunjukkan bahwa nilai PrF lebih dari 0,05, artinya data memiliki kesamaan varian. Tabel XVIII. Hasil uji ANAVA respon daya sebar Faktor Df Sum of square Mean square F PrF Tween 80 1 1,68750 1,68750 44.1417 0,0001618 Propilen glikol 1 0,00021 0,00021 0,0054 0,9429650 Interaksi 1 0,00333 0,00333 0,0872 0,7752945 Residual 8 0,30583 0,03823 Uji ANAVA dapat dilakukan apabila data telah memenuhi syarat parameterik yaitu data normal dan memiliki kesamaan varian. Jika hasil Uji ANAVA menghasilkan nilai PrF kurang dari 0,05 berarti data berbeda bermakna. Sebaliknya nilai PrF lebih dari 0,05 berarti data berbeda tidak bermakna. Berdasarkan tabel XVIII dapat dilihat bahwa nilai PrF Tween 80 sebesar 0,0001618. Hal ini menunjukkan bahwa Tween 80 memiliki pengaruh terhadap respon daya sebar sedangkan propilen glikol dan interaksinya tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap respon daya sebar.

4. Pergeseran daya sebar