Proses pembuatan krim diawali dengan mencampurkan bahan-bahan sesuai dengan fasenya. Fase minyak terdiri dari asam stearat dan BHT, sedangkan
fase air terdiri dari metil paraben, Tween 80, propilen glikol, dan TEA. Masing- masing fase kemudian dilelehkan pada suhu 70
o
C di atas waterbath. Langkah berikutnya mencampurkan fase minyak dengan fase air dalam mortir hangat,
kemudian diaduk dengan menggunakan mixer dengan kecepatan konstan. Tujuan menggunakan mortir hangat untuk mencegah pembekuan segera. Aquadest
ditambahkan saat pengadukan berlangsung. Ekstrak daun jambu biji ditambahkan ketika masa krim terbentuk. Krim ekstrak daun jambu biji disimpan dalam wadah
tertutup.
D. Uji Sifat Fisis dan Stabilitas Fisis Krim Ekstrak Daun Jambu Biji
1. Uji organoleptis dan pH
Krim ekstrak daun jambu biji yang telah diformulasi kemudian dilakukan uji organoleptis dan pH. Aspek yang diamati dari uji organoleptis
meliputi warna, bau, dan homogenitas krim. Uji organoleptis penting dilakukan karena erat kaitannya dengan acceptability dari krim itu sendiri. Hasil
pengamatan yang dilakukan dapat dilihat pada tabel V.
Tabel V. Hasil uji organoleptis dan pH sediaan krim ekstrak daun jambu biji
Kriteria Formula F1
Formula FA Formula FB
Formula FAB
Warna Coklat
Keemasan Coklat
Keemasan Coklat
Keemasan Coklat
Keemasan Bau
Khas Khas
Khas Khas
Homogenitas Homogen
Homogen Homogen
Homogen pH
6 6
6 6
Tabel V menunjukan bahwa sediaan krim ekstrak daun jambu biji yang dihasilkan memiliki warna coklat
– keemasan, bau yang khas, dan homogen. Hasil uji pH menunjukkan bahwa sediaan krim ekstrak daun jambu
biji memiliki pH yang seragam yaitu 6. Hasil tersebut menunjukkan bahwa krim yang dibuat sesuai dengan pH kulit yaitu 5
– 6,5. Nilai pH pada krim sangat berpengaruh terhadap potensi iritasi pada kulit. Apabila nilai pH
tersebut melebihi atau kurang dari kriteria pH kulit, maka akan menyebabkan iritasi pada kulit. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa sediaan krim
ekstrak daun jambu biji yang dibuat tidak menimbulkan iritasi.
2. Uji tipe krim
Uji tipe krim bertujuan untuk mengetahui tipe krim yang dihasilkan dari formulasi sediaan krim ekstrak daun jambu biji. Tipe krim yang
diharapkan pada penelitian ini adalah minyak dalam air MA. Hasil uji tipe krim dapat dilihat pada tabel VI.
Tabel VI. Hasil uji tipe krim dari sediaan krim ekstrak daun jambu biji
Formula Tipe Krim
R1 R2
R3 F1
MA MA
MA FA
MA MA
MA FB
MA MA
MA FAB
MA MA
MA Tabel VI menunjukkan bahwa sediaan krim ekstrak daun jambu biji
memiliki tipe krim MA. Gambar mengenai hasil uji tipe krim dapat dilihat pada lampiran 8.4. Pengujian tipe krim dilakukan dengan menggunakan reagen
methylene blue . Penambahan reagen methylene blue pada krim tipe MA akan
menyebabkan fase luar berwarna biru, sedangkan pada fase dalam tidak akan
berwarna. Hal tersebut dikarenakan methylene blue larut air sehingga fase luar yaitu air akan berwarna biru. Pengamatan melalui mikroskop menunjukkan
secara jelas bahwa fase luar dari droplet krim akan berwarna biru setelah penambahan reagen methylene blue.
3. Uji ukuran droplet